Sunteți pe pagina 1din 6

PANCASILA

Pengertian Pancasila : Pancasila = Lima dasar atau lima asas.


Iastilah Pancasila sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. (Abad XIV)
Pancasila terdapat dalam buku Negarakartagama karangan Mpu Prapanca dan dalam
buku Sutasoma Karangan Mpu Tantular yang mengandung 2 arti :
1. Berbatu sendi yang kelima (bahasa Sansekerta)
2. Pelaksanaan Kesusilaan yang lima. (Panca karma)
a. Tidak boleh melakukan kekerasan.
b. Tidak boleh mencuri
c. Tidak boleh berjiwa dengki
d. Tidak boleh berbohong
e. Tidak boleh mabuk minuman keras.
Pada tanggal 1 Juni 1945 BPUPKI menerima usul Ir. Soekarno; tentang nama dasar
negara yaitu PANCASILA.
Tujuan mempelajari Pancasila adalah agar kita mengetahui pancasila yang benar yaitu
pancasila yang terkandung dalam mukadimah UUD 1945 alinea ke empat.
Dengan mengetahui Pancasila yang benar maka kita dapat :
1. Mempertanggungjawabkan secara Yuridis Konstitusional : Artinya Pancasila
sebagai dasar negara dan dipergunakan sebagai dasar penyelenggaraan
pemerintahan negara. Sebagai dasar negara Pencasila memiliki dua sifat yaitu :
a. Bersifat memaksa : Siapa saja baik rakyat maupun Penyelenggara negara
wajib mentaati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
b. Pengamalan : Nilai yang terkandung dalam Pancasila wajib diamalkan
dalam kehidupan berbangsa dan berbegara.
2. Dipertanggungjawabkan secara objektif ilmiah artinya : Karena Pancasila
mengandung berbagai makna yang harus dipahami dan dijabarkan secara ilmiah.
Pancasila sebagai Filsafat suati philosophical way of thingking atau philosophical
system, sehingga uraiannya harus logis dan diterima akal sehat.
USUL RUMUSAN PANCASILA
A. Prof. Mr. Moh. Yamin mengusulkan dua rumusan Pancasila :
(Tanggal 29 Mei 1945)
1. Usulan pertama dalam pidato yang ia namakan Azas dan dasar negara
kebangsaan Republik Indonesia : yaitu :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri Katuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejateraan Rakyat.
2. Konsep tertulis yang diusulkan sebagai Rancangan UUD RI : (Dasar negara)
1. Ketuhanan yang mahaesa.
2. Kebangsaan persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
himat
kebijaksaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Ir. Soekarno, mengusulkan tentang : Konsep Dasar Falsafah Nagara Indonesia


Merdeka : ( tanggal 1 Juni 1945 )
- Nama
: Pancasila
Isinya :
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan.
3. Mufakat Demokrasi.
4. Kesejahteraan sosial.
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
C. Tanggal 22 Juni 1945 : Disusun Rancangan Preambul Piaga Jakarta yang berisi :
1. Ketuhan yang mahaesa dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk
pemeluknya.
2. Kemanusiaa yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
I. Pancasila sebagai Filsafat yang mempersatukan bangsa Indonesia.
Pengertian Filsafat :
Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang
ada, sebab, asal-usul dan hukumnya; teori yang mendasri alam pikiran atau suati
kegiatan, ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika epistemologi.
Falsafah :
Anggapan, gagasan dan sikap batin yang paling dasar, yang dimiliki oleh orang
atau masyarakat yang meliputi pandangan hidup, filsafat, pengetahuan dan
penelitian dengan akal budi dan mengenai sebab-sebab asas-asas hukum dan
sebagainya daripada segala yang ada di alam semestaataupun mengenai kebenaran
dan arti adanya sesuatu.
Secara Ringkas Falsafah Pancasila adalah : Usaha manusia melalui akal dan
pengalaman secara kritis, mendasar, integral dan radikal untuk mencari dan
menemukan hakikat kenyataan atau kebenaran baik mengenai dirinya maupun
segala sesuatu yang dihadapinya dengan menempuh proses deskripsi komunikasi
sintesa, evaluasi dan konteks.
Filsafat Pancasila melipuiti 2 konsep yaitu :
1. Filsafat Pancasila yaitu obyek pancasila yang benar yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945.
Perbedaan antara Filsafat Pancasila dengan filsafat lain :
Filsafat lain : Berorientasi satu dimensi yaitu natural. (Antropo centrik)
Filsafat Pancasila : Beroroentasi pada dua dimensi yaitu Natural (antropo centrik) dan
Super natural (Theo centrik)
Obyek Filsafat Pancasila adalah : Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
yang terarah pada tujuan pembangunan nasional.
Sehingga kedudukan saut sila dengan sila yang lain sangat berkaitan dan tidak dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Dengan Sila pertama sebagai sumber sila ke dua sebagai amal
dan sila ketiga, ke empat dan kelima adalah aspek kebudayaan sebagai pernyataan dari
budi.

Arti dan makna Filsafat Pancasila meliputi unsur :


- Sebagai asa persatuan dan kesatuan .
- Cermin pandangan hidup manusia Indonesia.
- Konsep filsafat yang abstrak dan universal.
Fungsi dan tujuan Pancasila :
- Sistem filsafat khas Indonesia.
- pandangan atau pedoman hidup.
- Dasar dan sumber ideologi.
- Landasan Ideal.
2. Indeologi Pancasila : Pandangan dan tinjauan manusia Indonesia tentang tingkah laku
hidup bermasyarakat berbangsa, untuk mencapai cita-cita bangsa yang terdapat dalam
pancasila.
Nilai yang terkandung di dalamnya adalah :
- Pemerintahan yang dibentuk untuk melindungi segenap bangsa Indonesia.
- Negara Republik yang berkedaulatan rakyat.
- Segala sesuatu diatur dalam undang-undang.
- Dilandasi oleh landasan filsafat yakni Pancasila dengan ke 5 silanya.
Karena merupakan citra, kehendak budi yang terealisir dalam kebudayaan maka yang
diwujudkan dalam pembangunan maka kita harus
- Tanggap dalam kersa.
- Tanggap nilai berdasarkan ika dalam karsa.
- Mewujudkan Bhineka dalam gatra (kesatuan)
Namun dalam kenyataan masih banyak pelanggaran yang terjadi karena :
- Unsur Psikologis
- Sosial budaya
- Politis Ideologis.
Maka dalam mengatasi kita dapat melihat tiga hal yang peniting yakni :
- Realistis
- Terbuka
- Manfaat.
Pancasila Sebagai Etika Politik :
1. Pengertian Nilai dan norma :
Nilai : kadar / mutu.
Norma : Aturan tata tertib kehidupan. Aturan untuk menentukan sesuatu.
Nilai adalah : Petunjuk tingkah laku yang harus diulaksanakan dan tidak boleh
dilakukan dalam dalam hidup sehari-hari berdasarkan suatu alasan tertentu dengan
mengandung sanksi.
Macam macam norma :
1. Norma kesusilaan ( Lebih pada hubungan moral.)
2. Norma Agama (Berhubungan dengan ajaran agama dan penghayatannya)
3. Norma hukum. (Berhubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara)
4. Norma kesopanan. (Lebih berkaitan dengan etiket / sopan santun).
ANEKA NILAI :
Ada tiga asas/nilai dalam ideologi yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Nilai dasar/nilai intrinsik /nilai konstanta : Nilai dasar yang tidak berubah dan
tidak boleh diubah. Nilai pancasila yang abadi itu, kita temukan dalam alinea ke 4
UUD 1945.
2. Nilai Instrumental / nilai yang berkembang dinamis :
Undang-undang sebagai pelaksana hukum dasar tertulis, sewaktu-waktu dapat
diperbaiki sesuai dengan perkembangan jaman.

Tidak bertentangan dengan nilai dasar.


Contoh nilai instrumental adalah GBHN yang dihasilkan oleh MPR.
3. Nilai Fraksis :
Nilai yang berkembang dalam masyarakat yang disebut sebagai nilai bersama
(konsensus) sebagai upaya penjabaran nilai dasar dan nilai instrumental.
( CARI DAN BACA BUTIR-BUTIR P4 )
1.

Nilai dalam kehidupan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :


1. Nilai material : Segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia (nilai ini dapat
diukur).
2. Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan
aktivitas.
3. Nilai Kerohanian. Nilai ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
a. Nilai Kebenaran : kenyataan yang bersumber pada akal (ratio, budi dan
cipta)
b. Nilai keindahan : Bersumber pada rasa manusia (perasaan, aetetis).
c. Nilai kebaikan : Bersumber pada kehendak manusia.
d. Nilai religius : bersumber pada kepercayaan/keyakinan

2.

Nilai yang terkandung dalam pancasila :


1. Sila pertama : Ketuhanan yang maha esa
i.
Keyakinan akan adanya Tuhan dengan segala sifatnya.
ii.
Ketakwaan (melakukan perintahNya dan menjauhi laranganNya)
iii.
Sila pertama meliputi dan menjiwai sila lainnya.

2.
i.
ii.
iii.
iv.

Sila ke dua : Kemanusia yang adil dan beradab :


Pengakuan adanya martabat manusia.
Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
Manusia memiliki cipta rasa, dan karsa.
Sila ke 2 meliputi/menjiwai sila lainnya

i.
ii.
iii.
iv.

Sila ke tiga : Persatuan Indonesia :


Persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Persatuaan suku-suku bangsa di indonesia.
Pengakuan terhadap bhineka tunggal ika.
Sila 3 menjiwai dan meliputi sila lainnya.

3.

4.

Sila ke empat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan :
i.
Kedaulatan ada ditangan rakyat.
ii.
Pempinan kerakyatan adalah hikmah kebijaksanaan yang dilandasi akal
sehat.
iii.
Seluruh warga negara mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang
sama.
iv. Musyawarah untuk mufakat dicapaiu dalam permusyawaratan perwakilan.
v. Menjiwai sila lainnnya.

5.
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.

Sila ke lima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia :


Keadilan untuk seluruh rakyat.
Keadilan sosial meliputi (IPOLEKSOSBUDHANKAMNAS)
Adil makmur merata, materil dan spiritual.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban menghormati orang lain.
Cinta kemajuan dan pembangunan.
Meliputi dan menjiwai sila lainnya.

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA


1.

Sebagai Dasar Negara


a.Lahir dalam proses panjang sejarah bangsa indonesia.
b. Pandangan hidup yang berakar dari kepribadian bangsa dan diterima sebagai
dasar negara.
c.Merupakan dasar yang kokoh dan telah melewati berbagai ujian.
d. Bulat dan utuh : artinya setiap sila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara
terpisah dari keseluruhannya. Dan jika dalam memahami Pancasila secara
terpisa akan menimbulkan atau memperoleh pengertian yang keliru tentang
pancasila.
2. Pandangan hidup bangsa :
a.Berisiskan :
i. Konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan.
ii. Pikiran dan gagasan yang baik dan mendalam.
b. Kristalisasi nilai :
i. Pedoman dalam menghadapi masalah.
ii. Diyakini kebenarannya.
iii. Tekat untuk mewujudkannya.
c.Diperlukan :
i. Untuk mengetahui tujuan dan arah yang dituju.
ii. Untuk memandang masalah.
iii. Pedoman untuk menentukan arah dalam memecahkan masalah.
(POLEKSOSBUDHANKAM)
d. Pedoman Pembangunan diri dari persoaalan :
i. Dalam mengatasi persoalan intern
ii. Persoalan Universal
iii. Merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
e.Sumber dari segala sumber hukum :
i. Tata urutan perundangan yang berlaku :
1. UUD
2. TAP MPR
3. UU
4. PERPU
5. PP
6. KEPRES
7. Peraturan pelaksanaan yang lebih rendah.
ii. Ditinjau dari sistem konstitusi.
iii. Ditinjau dari prinsip negara hukum.

WAWASAN NUSANTARA
A. Wawasan Nasional Suatu Bangsa :
Kata wawasan itu berasal dari kata wawas (bhas. Jawa) yang artinya : melihat
atau memandang. Dengan akiran an secara harafiah wawasan mengandung makna :
Cara penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.
Jadi wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara,
tentang diri dan lingkungannya, dalam eksisitensinya yang serba terhubung (melalui
interaksi dan interelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional
(termasuk lokal dan propinsional) regional dan global.
Dari pengertian diatas ada tiga faktor utama :
1. Bumi atau ruang di mana bangsa itu hidup.
2. Jiwa, tekad dan semangat manusianya atau rakyatnya.
3. Lingkungan sekitarnya.
B. Teori-teori Kekuasaan
1. Paham Kekuasaan
2. Teori-teori geopolitik
C. Ajaran wawasan Nasional Indonesia :
1. Paham Kekuasaan bangsa Indonesia : Bangsa Indonesia berideologi Pancasila
menganut paham tentang perang dan damai : Bangsa Indonesia cinta damai, akan
tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2. Geopolitik Indonesia : Indonesia memiliki paham sebagai negara kepulauan,
tetapi berbeda dengan paham barat, yang melihat lahut sebagai pemisah pulau
sedangkan menurut Indonesia laut adalah penghubung, sehingga wiulayah negara
menjadi satu kesatuan untuh sebagai Tanah Air dan disebut Negara.
3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia : Di pahami falsafah Pancasila,
serta geopolitik Indonesia tentang wilayah dan kehidupan bangsa Indonesia :

S-ar putea să vă placă și