Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN TEORI
A. BRONKOPNEUMONIA
1. Definisi
Bronkopneumonia adalah penyebaran daerah infeksi yang b berbercak
dengan diameter sekitar 3-4 cm mengelilingi dan juga melibatkan bronchi.
(Price, 2003)
Bronkopneumonia adalah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam
bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.
(Smeltzer, 2005)
Bronkopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya
menyerang di bronkeoli terminal. Bronkeoli terminal tersumbat oleh
eksudat mokoprurulen yang membentuk bercak-bercak konsolidasi di
lobuli yang berdekatan. Penyakit ini sering sering bersifat sekunder,
menyertai infeksi saluran pernafasan atas, demam infeksi yang spesifik dan
penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh. (Suriadi, 2004)
Jadi bronkopneumonia adalah penyakit yang mengenai jaringan paruparu yang bersifat sekunder dan menimbulkan bercak-bercak yang
disebabkan oleh bakteri, virus, dan benda asing.
2. Etiologi
a) Bakteri
b) Virus
: legionella pneumonia
c) Jamur
efektif.
Adanya
penumpukan
cairann
antar
kapiler
dan
menurun
Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan dalam hal ini dilakukan adalah :
a) Menjaga kelancaran pernapasan Klien Bronkopneumonia berada
dalam keadaan dispnea dan sianosis karena adanya radang paru dan
banyaknya lendir di dalam bronkus atau paru. Agar klien dapat
bernapas secara lancar, lendir tersebut harus dikeluarkan dan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen perlu dibantu dengan memberikan
oksigen 2 l/menit secara rumat. Pada anak yang agak besar dapat
dilakukan :
1) Berikan sikap berbaring setengah duduk
2) Longgarkan pakaian yang menyekat seperti ikat pinggang, kaos
yang sempit.
3) Ajarkan bila batuk, lendirnya dikeluarkan dan katakan kalau
lendir tersebut tidak dikeluarkan sesak nafasnya tidak akan
segera hilang,
4) Beritahukan pada anak agar ia tidak selalu berbaring ke arah
dada yang sakit, boleh duduk/miring ke bagian yang lain.
b. Kebutuhan Istirahat
Pada klien Bronkopneumonia, klien merasa lemah, suhu tubuhnya
tinggi, sering hiperpireksia maka klien perlu cukup istirahat, semua
b) Laboratorium
c) Urin
d) AGD
7. Pathway
Identitas klien : nama klien, tempat lahir, tanggal lahir, umur, jenis
kelamin, suku bangsa, pendidikan.
b.
c.
d.
e.
f.
Pola eliminasi
Penderita sering mengalami penurunan produksi urin akibat
perpindahan cairan melalui proses evaporasi karena demam.
j.
k. Pola aktifitas-latihan
Anak tampak menurun aktifitas dan latihannya sebagai dampak
kelemahan fisik. Anak tampak lebih banyak minta digendong orang
tuanya atau bedres.
l.
Pola kognitif-persepsi
Penurunan kognitif untuk mengingat apa yang pernah disampaikan
biasanya sesaat akibat penurunan asupan nutrisi dan oksigen pada otak.
Pada saat dirawat anak tampak bingung kalau ditanya tentang hal-hal
baru disampaikan.
o. Pola seksualitas-reproduktif
Pada kondisi sakit dan anak kecil masih sulit terkaji. Pada anak
yang sudah mengalami pubertas mungkin terjadi gangguan yang
menstruasi pada wanita terapi bersifat sementara dan biasanya
penundaan.
p. Pola toleransi stress-koping
Aktifitas yang sering tampak saat menghadapi stress adalah anak
sering menangis, kalau sudah remaja saat sakit yang domain adalah
mudah tersinggung dan suka marah.
q. Pola nilai-keyakinan
Nilai keyakinan mungkin meningkat seiring dengan kebutuhan
untuk mendapat sumber kesembuhan dari Tuhan.
r.
Pemeriksaan penunjang
1)
menentukan
tindakan
perawat
yang
untuk
mencegah,
b)
c)
d)
e)
f)
Intoleransi aktivitas