Sunteți pe pagina 1din 10

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. BRONKOPNEUMONIA
1. Definisi
Bronkopneumonia adalah penyebaran daerah infeksi yang b berbercak
dengan diameter sekitar 3-4 cm mengelilingi dan juga melibatkan bronchi.
(Price, 2003)
Bronkopneumonia adalah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam
bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.
(Smeltzer, 2005)
Bronkopneumonia adalah suatu peradangan paru yang biasanya
menyerang di bronkeoli terminal. Bronkeoli terminal tersumbat oleh
eksudat mokoprurulen yang membentuk bercak-bercak konsolidasi di
lobuli yang berdekatan. Penyakit ini sering sering bersifat sekunder,
menyertai infeksi saluran pernafasan atas, demam infeksi yang spesifik dan
penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh. (Suriadi, 2004)
Jadi bronkopneumonia adalah penyakit yang mengenai jaringan paruparu yang bersifat sekunder dan menimbulkan bercak-bercak yang
disebabkan oleh bakteri, virus, dan benda asing.

2. Etiologi
a) Bakteri

: streptococcus, staphylococcus, H. influenza, klebsiella

b) Virus

: legionella pneumonia

c) Jamur

: aspergillus sp. , candida albicans

d) Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung ke dalam paruparu


e) Terjadi karena kongesti paru yang lama.
Sebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjadi pada
pasien yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal
yang terdapat dalam mulut dan karena adanya pneumocysties crania,
Mycoplasma . (Abdoerrchaman dkk,2007)
3. Patofisiologi
Bakteri, virus, Jamur, yang terhisap oleh paru-paru melalui saluran
pernafasan sehingga menyebabkan reaksi peradangan dibronkus, infeksi
menyebar ke jaringan sekitar parenkim paru menyebabkan eksudat intra
alveolus lalu terjadi penumpukan mucus reflek batuk lemah dan muncul
masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Kompensasi paruparu untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan dengan peningkatan
pernafasan,sesak nafas sehingga timbul masalah keperawatan pola nafas
tidak

efektif.

Adanya

penumpukan

cairann

antar

kapiler

dan

alveolus,dimana penurunan kecapatan pertukaran gas sehinga suplai


oksigen ketubuh menurun dan pembentukan energipun

menurun

terjadilah lelah/lemah timbul masalah keperawatan intoleransi aktifitas.


(betz, 2002)
4. Manifestasi klinis
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas
bagian atas selama bebrapa hari. Suhu dapat naik sangat mendadak sampai
39-40 dan mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi anak
gelisah, dipsneu pernafasan cepat dan dangkal. Kadang-kadang disertai
muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan awal
penyakit, mungkin dapat batuk setelah beberapa hari, mula-mula kering
kemudian produktif (Ngastiyah, 2005).
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Menurut Riyadi 2009, pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan
uji resistensi, akan tetapi karena hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi
secepatnya maka biasanya Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan
inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk memperbaiki transport
mukosilier seperti pemberian terapi nebulizer dengan flexoid dengan
ventolin. Selain bertujuan mempermudah mengeluarkan dahak juga dapat
meningkatkan lebar lumen bronkus.

Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan dalam hal ini dilakukan adalah :
a) Menjaga kelancaran pernapasan Klien Bronkopneumonia berada
dalam keadaan dispnea dan sianosis karena adanya radang paru dan
banyaknya lendir di dalam bronkus atau paru. Agar klien dapat
bernapas secara lancar, lendir tersebut harus dikeluarkan dan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen perlu dibantu dengan memberikan
oksigen 2 l/menit secara rumat. Pada anak yang agak besar dapat
dilakukan :
1) Berikan sikap berbaring setengah duduk
2) Longgarkan pakaian yang menyekat seperti ikat pinggang, kaos
yang sempit.
3) Ajarkan bila batuk, lendirnya dikeluarkan dan katakan kalau
lendir tersebut tidak dikeluarkan sesak nafasnya tidak akan
segera hilang,
4) Beritahukan pada anak agar ia tidak selalu berbaring ke arah
dada yang sakit, boleh duduk/miring ke bagian yang lain.
b. Kebutuhan Istirahat
Pada klien Bronkopneumonia, klien merasa lemah, suhu tubuhnya
tinggi, sering hiperpireksia maka klien perlu cukup istirahat, semua

kebutuhan klien harus ditolong di tempat tidur. Usahakan pemberian


obat secara tepat, usahakan keadaan tenang dan nyaman agar pasien
dapat istirahat sebaik-baiknya.
6. Pemeriksaan penunjang
a) foto toraks

: pada foto toraks bronkopneumonia terdapat


bercak bercak infiltrt pada satu atau beberapa
lobus.

b) Laboratorium

: gambaran darah tepi menunjukkan leukositosi.

c) Urin

: biasanya berwarna lebih tua,mungkin terdapat


albuminuria ringan karena suhu yang naik.

d) AGD

: analisa gas darah arteri dapat menunjukkan


asidosis metabolic dengan kurang atau tanpa
retensi CO (hidayat, 2006).

7. Pathway

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian Keperawatan

Dalam memberikan asuhan keperawatan, pengkajian merupakan


tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien.
Pengkajian Bronchopneuonia menurut Sujono Riyadi & Sukarmin,
(2009) adalah sebagai berikut:
a.

Identitas klien : nama klien, tempat lahir, tanggal lahir, umur, jenis
kelamin, suku bangsa, pendidikan.

b.

Riwayat pola makan :frekuensi makan, jenis makan, makanan yang


disenangi.

c.

Pengkajian antopometri : lingkar lengan atas (LLA), lingkar kepala,


leingkar dada, berat badan (BB), tinggi badan (TB), lipatan kulit.

d.

Monitor hasil laboratorium : hemoglobin, hematokrit, leukosit, laju


endap darah (LED), serum protein (albumin dan globulin) dan hormon
pertumbuhan.

e.

Timbang berat badan

f.

Kaji tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan.

g. Pola persepsi sehat-penatalaksanaan sehat


Data yang muncul sering orang tua berpersepsi meskipun anaknya
batuk masih menggap belum terjadi gangguan serius, bila asanya orang
tua menganggap benar-benar sakit apa bila anak sudah mengalami
sesak nafas.
h. Pola metabolik nutrisi
Anak dengan bronkopneumonia sering muncul anoreksia (akibat
respon sistemik melalui kontrol saraf pusat), mual dan muntah (karena

peningkatan rangsangan gaster sebagai dampak peningkatan toksik


mikroorganisme).
i.

Pola eliminasi
Penderita sering mengalami penurunan produksi urin akibat
perpindahan cairan melalui proses evaporasi karena demam.

j.

Pola tidur-istirahat data yang sering muncul adalah anak mengalami


kesulitan tidur karena sesak nafas. Penampilan anak terlihat lemah,
sering menguap, mata merah, anak juga sering menangis pada malam
hari karena ketidaknyamanan tersebut.

k. Pola aktifitas-latihan
Anak tampak menurun aktifitas dan latihannya sebagai dampak
kelemahan fisik. Anak tampak lebih banyak minta digendong orang
tuanya atau bedres.
l.

Pola kognitif-persepsi
Penurunan kognitif untuk mengingat apa yang pernah disampaikan
biasanya sesaat akibat penurunan asupan nutrisi dan oksigen pada otak.
Pada saat dirawat anak tampak bingung kalau ditanya tentang hal-hal
baru disampaikan.

m. Pola persepsi diri-konsep diri


Tampak gambaran orang tua terhadap anak diam kurang
bersahabat, tidak suka bermain, ketakutan terhadap orang lain
meningkat.
n. Pola peran-hubungan
Anak tampak malas kalau diajak bicara baik dengan teman sebaya
maupuan yang lebih besar, anak lebih banyak diam dan selalu bersama
dengan orang terdekat orangtua).

o. Pola seksualitas-reproduktif
Pada kondisi sakit dan anak kecil masih sulit terkaji. Pada anak
yang sudah mengalami pubertas mungkin terjadi gangguan yang
menstruasi pada wanita terapi bersifat sementara dan biasanya
penundaan.
p. Pola toleransi stress-koping
Aktifitas yang sering tampak saat menghadapi stress adalah anak
sering menangis, kalau sudah remaja saat sakit yang domain adalah
mudah tersinggung dan suka marah.
q. Pola nilai-keyakinan
Nilai keyakinan mungkin meningkat seiring dengan kebutuhan
untuk mendapat sumber kesembuhan dari Tuhan.

r.

Pemeriksaan penunjang
1)

Pemeriksaan darah menunjukan leukositosis dengan predomainan


atau dapat ditemukan leukopenia yang menandakan prognosis
buruk, dapat ditemukan anemia ringan atau sedang.

2) Pemeriksaan radiologis member gambaran bervariasi :


a) Bercak konsolidasi merata pada bronkopneumonia.
b) Bercak konsolidasi satu lobus pada pneumonia lobaris.
c) Gambaran bronkopneumonia difus atau infiltrat pada pneumonia
stafilokokus.
3) Pemeriksaan cairan pleura.

4) Pemeriksaan mikrobiologi, dapat dibiak dari spesimen usap


tenggorok, sekresi nasofaring, bilasan bronkus atau sputum, darah,
aspirasi trakea, fungsi pleura atau aspirasi paru. (Arif Mansjor,
2000).
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah data terkumpul langkah berikutnya adalah menganalisa data,
sehingga diperoleh diagnosa keperawatan yang artinya adalah masalah
kesehatan aktual atau potensial. Terjadi masalah kesehatan (pada
seseorang, kelompok, atau keluarga) yang dapat ditangani oleh perawat
untuk

menentukan

tindakan

perawat

yang

untuk

mencegah,

menanggulangi, atau mengurangi masalah tersebut. (Sujono Riyadi &


Sukarmin, 2009).

Masalah yang ditemukan pada penyakit bronkopneumonia antara


lainya yaitu;
a)

Bersihan jalan nafas tidak efektif

b)

Pola nafas tidak efektif

c)

Gangguan pertukaran gas

d)

Defisit volume cairan

e)

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

f)

Intoleransi aktivitas

S-ar putea să vă placă și

  • Makalah Nutrisi Pak Agung (Repaired)
    Makalah Nutrisi Pak Agung (Repaired)
    Document14 pagini
    Makalah Nutrisi Pak Agung (Repaired)
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Kasusfix
    Laporan Kasusfix
    Document6 pagini
    Laporan Kasusfix
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Nutrisi Cover
    Makalah Nutrisi Cover
    Document3 pagini
    Makalah Nutrisi Cover
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Nutrisi Pak Agung
    Makalah Nutrisi Pak Agung
    Document13 pagini
    Makalah Nutrisi Pak Agung
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Good Sap Program Penyuluhan Kesehatan Menggosok Gigi
    Good Sap Program Penyuluhan Kesehatan Menggosok Gigi
    Document7 pagini
    Good Sap Program Penyuluhan Kesehatan Menggosok Gigi
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Cover
    Cover
    Document1 pagină
    Cover
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Nutrisi Pak Agung (Repaired)
    Makalah Nutrisi Pak Agung (Repaired)
    Document14 pagini
    Makalah Nutrisi Pak Agung (Repaired)
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Uukuran Foto
    Uukuran Foto
    Document1 pagină
    Uukuran Foto
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab III Darah
    Bab III Darah
    Document1 pagină
    Bab III Darah
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Berita Acara Bimbingan Skripsi
    Berita Acara Bimbingan Skripsi
    Document1 pagină
    Berita Acara Bimbingan Skripsi
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Lampiran Leli
    Lampiran Leli
    Document4 pagini
    Lampiran Leli
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Format Wawancara
    Format Wawancara
    Document1 pagină
    Format Wawancara
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • BAB I Darah
    BAB I Darah
    Document2 pagini
    BAB I Darah
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • BAB II Darah
    BAB II Darah
    Document6 pagini
    BAB II Darah
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Daftar Isi-Daftar Lampiran
    Daftar Isi-Daftar Lampiran
    Document5 pagini
    Daftar Isi-Daftar Lampiran
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document2 pagini
    Daftar Isi
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Halaman Pengesaha
    Halaman Pengesaha
    Document7 pagini
    Halaman Pengesaha
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Kata Pengantar Aini
    Kata Pengantar Aini
    Document2 pagini
    Kata Pengantar Aini
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • HALAMAN PERSETUJUAN Aini
    HALAMAN PERSETUJUAN Aini
    Document1 pagină
    HALAMAN PERSETUJUAN Aini
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab Iv-V
    Bab Iv-V
    Document10 pagini
    Bab Iv-V
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pedahuluan
    Bab I Pedahuluan
    Document6 pagini
    Bab I Pedahuluan
    Andrian Kurniawan
    Încă nu există evaluări