Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ASURANSI PERTANIAN
6.1.
Pendahuluan
mengatasi
ancaman
gagal
panen
yang
dapat
dirancang sesuai kondisi dan kebutuhan petani skala
kecil.
Visi program asuransi pertanian adalah menjadikan
asuransi sebagai skema perlindungan terhadap risiko
gagal panen atau risiko usaha pertanian lainnya,
termasuk usaha peternakan menuju usaha pertanian
modern yang berwawasan agribisnis dalam pembangunan
pertanian
berkelanjutan. Sementara misi program
asuransi pertanian adalah meningkatkan produksi dan
produktivitas
komoditas
pertanian
secara
berkesinambungan dan menciptakan kondisi yang
menguntungan
petani/peternak
dan
tetap
mempertahankan
kelestarian lingkungan dalam
pembangunan pertanian nasional.
6.2.
RPJM.indd 295
2/11/2014 3:28:59 PM
pertanian
memberikan
kompensasi
keuangan
akibat
kerusakan/kegagalan
panen
sehingga
dapat
menstabilkan
pendapatan
dan
menghindarkan
rumahtangga
petani
dari
kemiskinan.
Disamping
itu,
asuransi
pertanian
memberikan
pengaruh
positif
kearah investasi yang ikut mendorong produktivitas
pertanian.
Petani
skala
kecil
pada umumnya takut gagal panen atau kehilangan
ternak,
ini
juga
berarti
bahwa
mereka enggan untuk berinvestasi pada teknologi baru
yang
menjanjikan
produksi
lebih besar dan menguntungkan. Mengurangi risiko
kerugian
ekonomi
melalui
asuransi
akan
mendorong
minat
petani
untuk
mempergunakan
teknologi
baru
dan
teknis bertanam yang lebih baik. Program asuransi yang
dirancang
dalam
kredit
program
juga
menambah
kelaikan
kredit
(creditworthiness)
petani
yang
mengajukan pinjaman dan mendukung peningkatan
investasi
dalam
produksi
pertanian.
296
Asuransi
pertanian
adalah
instrumen
pengggabungan
risiko
(risk-pooling
instrument) dimana setiap peserta membayar sejumlah
kecil
uang
premi
dan
sebagian dari mereka yang mengalami kerugian
mendapatkan
ganti-rugi
yang
diambilkan dari dana yang terkumpul tersebut. Namun
demikian,
tidak
semua
risiko pertanian dapat diasuransikan. Beberapa syarat
risiko
pertanian
dapat
diasuransikan adalah (a) peristiwa yang diasuransikan
tidak
dapat
diperkirakan
terjadinya; (b) probabilitas terjadinya peristiwa relatif
rendah,
sebagai
contoh
tidak ada perusahaan asuransi bersedia menanggung
risiko
banjir
yang
wilayah
tanam selalu tergenang air setiap tahun; (c) peristiwa
yang
dipertangggungkan
tidak dalam kendali petani tertanggung, karena jika
sebaliknya
maka
akan
terjadi
manipulasi kerugian (moral hazards); (d) peristiwa
kerugian
harus
berdiri
sendiri
secara statistik, artinya obyek pertanggungan tidak
terkonsentrasi
pada
kawasan
atau hamparan yang sama.
Banyak ditemui bahwa program asuransi pertanian
yang
sukses
dihasilkan
dari penerapan konsep-konsep dasar secara benar.
Asuransi
dapat
memainkan
peran yang penting didalam pengelolaan berbagai aspek
risiko
pertanian,
akan
tetapi asuransi tidak mengatasi semua risiko. Bank
Dunia
melaporkan
bahwa
asuransi pertanian merupakan komponen penting
dalam
manajemen
risiko,
namun
tidak
dapat
menggantikan
tata
cara
pengelolaan
yang
baik,
metoda
berproduksi yang maju dengan berinvestasi pada
teknologi
baru.
Jika
inovasi
dan
teknologi dapat dikelola dengan baik, maka skema
asuransi
pertanian
dapat
RPJM.indd 296
2/11/2014 3:28:59 PM
besar
RPJM.indd 297
2/11/2014 3:28:59 PM
298
Yield loss
Widespread
Limited to USA
Mongolia
Canada, USA
RPJM.indd 298
2/11/2014 3:29:00 PM
insurance).
99
RPJM.indd 299
2/11/2014 3:29:00 PM
300
Sistem
pool atau
koasuransi
Perusahaan
asuransi
pertanian
negara
1930an
1970an
Spanyol 1980
Portugal 1979
Itali
1970an
Perancis 2005
India
1985
Filipina
1980
China
1950an
Brazil
1950an
Mexico
1990
Chili
2000
Colombi 2000
Korea
2001
Selatan
Turkey
2005
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Dukungan
keuangan
utk
pelatihan,
R&D
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
ada
ada
ada
ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Negara
Amerika
Serikat
Canada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Subsidi
premi
ada
ada
ada
ada
RPJM.indd 300
2/11/2014 3:29:00 PM
berkelanjutan;
d. Koordinasi diantara organisasi donor atau konsultan tidak
efisien;
e. Sektor swasta kurang dilibatkan;
f. Kolaborasi dengan produsen pertanian kurang efisien;
01
g.
Perhatian
pada
pengembangan
suatu
pendekatan
holistik
atas
manajemen risiko pertanian kurang konsisten;
h. Koordinasi dan pengembangan kebijakan
antar program-program
sektor publik seperti perluasan pertanian
dan kredit pertanian,
termasuk koordinasi dengan kementerian
terkait, kurang memadai.
Beberapa pokok pikiran berikut sangat penting bagi
negara
sebagai
dasar
untuk mengembangkan program asuransi pertanian yang
berhasil.
Pokok-pokok
pikiran
tersebut
mengandung
prospek
dengan
tantangannya
jika
akan
mengembangkan asuransi pertanian dalam jangka
menengah
kedepan.
Pokokpokok pikiran tersebut, jika diikuti akan meningkatkan
keberhasilan
program
dan
membantu memanfaatkan sumberdaya (manusia dan
finansial)
yang
terbatas
untuk
mengatasi
bencana
yang
frekuensi
dan
katastropiknya
cenderung
meningkat dimasa datang.
1.
RPJM.indd 301
2/11/2014 3:29:00 PM
Memahami Risiko
RPJM.indd 302
2/11/2014 3:29:01 PM
mengandalkan
program
bantuan
bencana (disaster-assistance program) dan dimobilisasi
pada
waktu
bencana
terjadi. Namun demikian, studi menemukan bahwa
program
ini
tidak
berjalan
secara efektif. Sebenarnya program asuransi telah terbukti
sebagai
program
yang
tidak mahal dan lebih efektif pengadministrasiannya
dibandingkan
program
bantuan langsung.
4.
03
Program
asuransi
harus
didorong
permintaan
(demand
driven)
daripada persediaan (supply driven). Sering
terjadi
suatu
solusi
disiapkan
sebelum
mencari
masalahnya. Petani harus diajak konsultasi sejak awal
dan
sesering
mungkin
sehingga
mengerti
apa
sesungguhnya yang mereka butuhkan sebagai prioritas.
Hal ini penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi
hambatan-hambatan tersebut. Program asuransi harus
dirancang sesuai dengan perlindungan yang dibutuhkann
tertanggung dan harga harus terjangkau untuk dibeli.
Tujuan akhir asuransi pertanian dimaksudkan untuk
memberi manfaat langsung bagi petani dan pada
gilirannya mencapai stabilitas ekonomi.
Mendidik petani dan memelihara dukungan mereka
adalah
elemen
penting
dari setiap program asuransi yang berhasil. Konsumen
yang
sudah
mengerti
akan
mengurangi
kemungkinan menaruh harapan yang
keliru.
Konsumen
yang
mengerti secara alami akan menempatkan tuntutan
yang
realistis
pada
sisi
perusahaan asuransi dan memotivasi sektor swasta
dan
pemerintah
untuk
menawarkan perlindungan yang disesuaikan dengan
tuntutan
pasar
(tailor-made).
Menjalin hubungan dengan koperasi, asosiasi, dan
organisasi
sejenisnya,
serta
petani individu perlu dimulai sejak dini dan sering
dilakukan.
Program
pelatihan
lapang dan "melatih pelatih" sangat penting. Selain itu,
program
percontohan
(pilot project) yang dirancang dengan baik dapat
memberikan
petani
pengalaman
aktual dengan asuransi.
Pengalaman membuktikan bahwa program kredit
dengan
bunga
rendah
seringkali
menjadi
cara
terbaik
untuk
memperkenalkan
asuransi
yang
pada
gilirannya menciptakan permintaan. Namun perlu dicatat
bahwa
membuat
wajib
RPJM.indd 303
2/11/2014 3:29:01 PM
7.
Keterlibatan Reasuransi
RPJM.indd 304
2/11/2014 3:29:01 PM
8.
RPJM.indd 305
2/11/2014 3:29:02 PM
dengan
tujuan
jangka
panjang menjadi kemitraan yang saling menguntungkan.
Kedua
sektor
berbagi
tujuan strategis yang sama, berbagi risiko bersamasama
dan
menghasilkan
manfaat bagi semua. Kedua kelembagaan harus
membangun
kolaborasi
yang
efektif sebagai prioritas utama, jika tidak ada alasan lain
selain
untuk
memahami
kepentingan dan harapan masing-masing. Untuk tujuan
diskusi
ini
sektor
swasta
terdiri dari perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi,
perusahaan
konsultan
nirlaba dan lainnya yang menyediakan layanan dengan
motif keuntungan.
Publik dan swasta masing-masing membawa
kekuatan
yang
saling
melengkapi
dan
masing-masing
memiliki
peran
penting
bagi
keberhasilan
program. Peran masing-masing organisasi yang terlibat
harus
jelas,
saling
melengkapi dan didukung oleh otoritas yang tepat untuk
melaksanakan
perannya.
Sektor publik memainkan peran pengawasan dan
regulasi
yang
mendukung
implementasi dan pengembangan asuransi pertanian.
Sektor
swasta
melakukan
peran penelitian dan pengembangan produk, reasuransi
dan pemasaran.
306
RPJM.indd 306
2/11/2014 3:29:02 PM
kesempatan
memperoleh
penggantian kerugian jika terjadi kegagalan/kerusakan
berusaha
tani.
Sesuai
dengan isi/bunyi beberapa pasal dalam undangundang
tersebut,
asuransi
pertanian mencakup perlindungan terhadap petani karena
risiko
bencana
alam,
serangan OPT, wabah penyakit hewan menular, dampak
perubahan
iklim,
dan
jenis risiko lainnya.
Petani/peternak
menyambut
baik
dimasukkannya
program
asuransi
pertanian dalam kegiatan usahataninya. Pasal 37 hingga
39
UU
No.
19/2013
secara khusus mengatur pelaksanaan asuransi pertanian,
termasuk
peternakan
untuk melindungi petani dari berbagai risiko kerugian.
Pemerintah
pusat
dan
pemerintah daerah berkewajiban menyelenggarakan
upaya
perlindungan
ini
sebagaimana
diamanatkan
dalam
undang-undang
tersebut.
Pemerintah
menugaskan badan usaha milik negara/daerah di
bidang
perasuransian
untuk
menyelenggarakan
program
asuransi pertanian.
Selanjutnya,
amanat
undangundang
ini
juga
memberi
konsekuensi
bahwa
pemerintah
(pusat
dan
daerah)
harus
menyediakan
pembiayaan
yang
memadai
untuk membina dan
3
0
7
RPJM.indd 307
2/11/2014 3:29:02 PM
dalam
berbagai
ketahanan dan kedaulatan pangan.
6.7.
aspek
Rekomendasi Kebijakan
RPJM.indd 308
2/11/2014 3:29:03 PM