Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Gambar 1
Alur Skema Triase
Tek.
RR<10
atau
atau >29 atau
RTS<11 atau
LANGKAH 2
Flail
Paralisis
Fraktur
chest
1/lebih fraktur tulang
Panjang
Amputasi proks. Wrist/ankle
Cedera Tembus kepala, leher, toraks
abdomen, proksimal lutut/siku
Fr. Tengkorak, terbuka dan impresi
Fraktur
ekstremitas
pelvis
Kombinasi trauma-luka bakar
Luka bakar luas
LANGKAH 3
PTS<9
Terlempar
Waktu
Meninggal
dari mobil
di mobil yang sama
Pejalan kaki terlempar/terlindas
Mobil kecepatan tinggi
Kecepatan >64 km/jam
Mobil penyok >50 cm
32 km/jam
Instruksi dalam kabin > 30 cm
terpisah
Jatuh
LANGKAH 4
Umur
Penyakit
jantung-paru
Sirosis
morbid obesity, koagulopati
Hamil
IDDM,
Imunosupresi
3. Fiksasi leher
4. Anggaplah bahwa terdapat kemungkinan fraktur servikal pada setiap
penderita multi trauma, terlebih bila ada gangguan kesadaran atau
perlukaan diatas klavikula.
5. Evaluasi
Tabel 1- Indikasi Airway Definitif
Kebutuhan untuk perlindungan
airway
Tidak sadar
Apnea
Paralisis neuromuskuler
Fraktur maksilofasial
Tidak sadar
Usaha nafas yang tidak adekuat
Takipnea
Hipoksia
Hiperkarbia
Bahaya aspirasi
Sianosis
Cedera kepala tertutup berat yang
Perdarahan
Muntah - muntah
Bahaya sumbatan
Hematoma leher
Cedera laring, trakea
Stridor
Gambar 2
4
Algoritme Airway
Keperluan Segera Airway Definitif
Kecurigaan cedera servikal
Oksigenasi/Ventilasi
Apneic
Intubasi orotrakeal
dengan imobilisasi
servikal segaris
Bernafas
Intubasi Nasotrakeal
atau orotrakeal
dengan imobilisasi
servikal segaris*
Cedera
maksilofasial berat
Tambahan farmakologik
Intubasi orotrakeal
Tidak ada indikasi bolus cairan tambahan yang lain atau pemberian
darah
2. Respon Sementara
-
3. Tanpa respon
-
Gambar 3
a. Rapid response
b. Transient response
c. No response
KELAS I
Kehilangan Darah Sampai 750
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
750-1500
1500-2000
>2000
15%-30%
30%-40%
>40%
(mL)
Kehilangan Darah Sampai 15%
(% volume darah)
Denyut Nadi
<100
>100
>120
>140
Tekanan Darah
Normal
Normal
Menurun
Menurun
Tekanan nadi
Normal atau
Menurun
Menurun
Menurun
(mm Hg)
Naik
Frekuensi
14-20
20-30
30-40
>35
>30
20-30
5-15
Tidak berarti
Pernafasan
Produksi Urin
(mL/jam)
CNS/ Status
Mental
Penggantian
bingung
Kristaloid
Kristaloid
Cairan
(lethargic)
(Hukum 3:1)
Bingung,lesu
darah
KONDISI
PENILAIAN
PENGELOLAAN
Tension
(Pemeriksaan Fisik)
Deviasi Tracheal
Needle decompression
Pneumothorax
Tube thoracostomy
Hipersonor
Massive hemothorax
Cardiac tamponade
Venous access
Perbaikan Volume
Perkusi : dullness
Konsultasi bedah
Tube thoracostomy
Pericardiocentesis
Venous access
Ultrasound
Perbaikan Volume
Pericardiotomy
Perdarahan
Distensi abdomen
Thoracotomy
Venous access
Intraabdominal
Perbaikan Volume
DPL/ultrasonography
Konsultasi bedah
Pemeriksaan Vaginal
Kenali sumber
cava
Kontrol Perdarahan
perdarahan
Direct pressure
Perdarahan Luar
Bidai / Splints
Luka Kulit kepala yang
berdarah : Jahit
10
INTERVENSI
Perbaikan Volume
Pelvis
Fraktur Ramus
kurang
Mungkin Transfuse
Pubic
Hindari manipulasi
Mekanisme
berlebih
Kompresi Lateral
Pelvic volume
Perbaikan Volume
Open book
Mungkin Transfusi
Pelvic volume
Rotasi Internal
Panggul
Vertical shear
Sumber perdarahan
PASG
External fixator
banyak
Angiography
Traksi Skeletal
Konsultasi Ortopedi
Potensial kehilangan Perbaikan Volume
Dalam
Perdarahan
darah
intraabdomimal
Mungkin Transfusi
hemodinamik stabil
11
PEM.FISIK
PEM.DIAGNOSTIK
Dugaan Jumlah
Distensi Abdomen
TAMBAHAN
DPL atau
perdarahan kurang
Fraktur Pelvis
ultrasonografi
atau
Fraktur Pelvis
Konsultasi Bedah
Perbaikan Volume
Mungkin Transfusi
Pericardiocentesis
Pasang bidai
Reevaluasi toraks
Dekompresi jarum
Ultrasound
Tube thoracostomy
INTERVENSI
Hipersonor
Bising nafas (-)
12
PEM.FISIK
PEM.DIAGNOST
INTERVENSI
IK
Massive blood loss Distensi
(Class III atau IV)
TAMBAHAN
DPL/USG
Abdomen
Intervensi segera
(ahli bedah)
Intraabdominal
Perbaikan Volume
bleeding
Nonhemorrhagic
Distensi Vena
Resusitasi Operatif
Chest Decompresion
Tension
Leher
(Needle
pneumothorax
Trachea tergeser
thoracocentesis
Suara nafas
diteruskan
menghilang
dengan tube
Hipersonor
thoracostomy)
Mungkin diperlukan
penggunaan
monitoring
invasive
Pericardiocentesis Nilai ulang ABCDE
Nonhemorrhagic
Distensi vena
Cardiac
leher
tamponade
Bunyi jantung
Pericardiocentesis
jauh
Ultrasound
Bising nafas
Cedera tumpul
normal
Nadi # teratur
EKG : kelainan
Persiapan OK
jantung
Perfusi jelek
iskemik
Invasive monitoring
Pertimbangkan
Ultrasonography operasi
(pericardial)
V. TAMBAHAN PADA PRIMARY SURVEY DAN RESUSITASI
13
A. Pasang EKG
1. Bila ditemukan bradikardi, konduksi aberan atau ekstrasistole harus
dicurigai adanya hipoksia dan hipoperfusi
2. Hipotermia dapat menampakkan gambaran disritmia
B. Pasang kateter uretra
1. Kecurigaan
adanya
ruptur uretra
merupakan
kontra indikasi
3. Pada wanita hamil, foto rotgen yang mutlak diperlukan, tetap harus dilakukan.
VI. SECONDARY SURVEY
14
A. Anamnesis
Anamnesis yang harus diingat :
A : Alergi
M : Mekanisme dan sebab trauma
M : Medikasi ( obat yang sedang diminum saat ini)
P : Past illness
L : Last meal (makan minum terakhir)
E : Event/Environtment yang berhubungan dengan kejadian perlukaan.
B. Pemeriksaan Fisik ( lihat tabel 7 )
Identifikasi/
tentukan
Beratnya
Penilaian
Skor GCS
trauma kapitis
Penemuan
Klinis
8, cedera
kepala berat
9 -12, cedera
Konfirmasi
dengan
CT Scan
Ulangi tanpa
relaksasi Otot
kepala sedang
13-15, cedera
Pupil
Jenis cedera
kepala
Ukuran
kepala ringan
"mass effect"
Bentuk
Diffuse axional
Fraktur tulang
tengkorak
Maksilofasi Luka jaringan
al
injury
lunak
adanya luka
dan fraktur
Perlukaan mata
Luka kulit
CT Scan
kepala
Fraktur impresi
Palpasi adanya
Fraktur basis
fraktur
Inspeksi :
Fraktur tulang
deformitas
Fraktur
Maloklusi
Kerusakan
Palpasi :
syaraf
CT Scan
krepitus
wajah
wajah
15
Foto tulang
wajah
Luka dalam
Leher
mulut/gigi
Cedera pada
faring
Inspeksi
Palpasi
faring
Emfisema
Foto servikal
Angiografi/
Doppler
Kerusakan
subkutan
Esofagoskopi
vaskular
Hematoma
Laringoskopi
Cedera
Murmur
esofagus
Tembusnya
Gangguan
platisma
neurologis
Toraks
Deformitas
Perlukaan
dinding toraks
Emfisema
Nyeri, nyeri
Inspeksi
tekan C spine
Jejas,
Palpasi
deformitas,
CT Scan
Auskultasi
gerakan
Angiografi
subkutan
Pneumo/
hematotoraks
Paradoksal
Bronchoskopi
Nyeri tekan
Tube
dada, krepitus
Cedera
bronchus
Kontusio paru
Perikardio
berkurang
sintesis
jauh
aorta torakalis
torakostomi
Bising nafas
Bunyi jantung
Kerusakan
Foto toraks
USG TransEsofagus
Krepitasi
mediastinum
Nyeri
punggung hebat
Identifikasi/
Penilaian
16
Dinilai
Abdomen/
pinggang
tentukan
Perlukaan dd.
Abdomen
Cedera intraperitoneal
Cedera
Inspeksi
Nyeri, nyeri
dengan
DPL
Palpasi
tekan abd.
FAST
Auskultasi
Tentukan arah
penetrasi
retroperitoneal
Iritasi
peritoneal
Cedera organ
viseral
Cedera
Pelvis
Cedera Genitourinarius
Fraktur pelvis
CT Scan
Laparotomi
Foto dengan
kontras
Angiografi
retroperitoneal
Palpasi simfisis Cedera Genito- Foto pelvis
pubis untuk
rinarius
Urogram
pelebaran
(hematuria)
Uretrogram
Nyeri tekan
Fraktur pelvis
Sistogram
Perlukaan
IVP
tulang elvis
Tentukan
instabilitas
perineum,
rektum, vagina
CT Scan
dengan kontras
pelvis (hanya
satu kali)
Inspeksi
perineum
Pem.
Medula
Trauma kapitis
spinalis
Trauma medulla
spinalis
Trauma syaraf
Rektum/vagina
Pemeriksaan
"mass effect"
motorik
Pemeriksaan
sensorik
perifer
Kolumna
Fraktur
vertebralis
lnstabilitas
unilateral
Foto polos
MRI
Tetraparesis
Paraparesis
Cedera radiks
Respon verbal
terhadap nyeri,
kolumna
tanda lateralisasi
Vertebralis
Nyeri tekan
Kerusakan
Deformitas
syaraf
Ekstremitas Cedera jaringan Inspeksi
17
syaraf
Fraktur atau
dislokasi
Jejas,
Foto polos
CT Scan
Foto ronsen
lunak
Palpasi
pembengkakan, Doppler
Fraktur
pucat
Pengukuran
Kerusakan sendi
Mal-alignment
tekanan
Defisit neuro-
Nyeri, nyeri
kompartemen
vascular
tekan,
Angiografi
Krepitasi
Pulsasi hilang/
berkurang
Kompartemen
Defisit
neurologis
19