Sunteți pe pagina 1din 31

Beranda

cAMPUS

Downloads

e-Books

KTI

Kuliah Bidan

MateriKesehatan

mOVIE

Umur Kehamilan

Kuliah Bidan
RSS Entri | Komentar RSS

KUMPULAN ASKEB

KUMPULAN ASKEP

KUMPULAN KTI BIDAN

Tulisan Terkini

o Mohon Maaf
o Bendungan ASI
o HAMIL KEMBAR
o APN 58 Langkah
o Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi

Tulisan Sebelumnya
o Oktober 2010 (1)
o Februari 2010 (1)
o Januari 2010 (3)
o Desember 2009 (1)
o Mei 2009 (1)
o April 2009 (2)
o Maret 2009 (9)
o Februari 2009 (7)
o Januari 2009 (17)
o Desember 2008 (27)
o November 2008 (26)
o Oktober 2008 (29)
o September 2008 (43)
o Juli 2008 (245)
o Juni 2008 (7)
o Mei 2008 (2)

Halaman
o cAMPUS

o Downloads
o e-Books
o KTI
o Kuliah Bidan
o MateriKesehatan
o mOVIE
o Umur Kehamilan

S
Nov
1
8
15
22
29

S
2
9
16
23
30

Blogroll
o WordPress.com

Meta
o Daftar
o Masuk log
o RSS Entri
o RSS Komentar
o WordPress.com

R
3
10
17
24
31

Desember 2008
K
J
Jan
4
5
11
12
18
19
25
26

S
6
13
20
27

M
7
14
21
28

ASUHAN KEBIDANAN
Posted on Desember 21, 2008 by kuliahbidan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk


hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta
masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dasar dalam pembangunan
nasioal, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka


kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe methorhood yang berupa
6 pilar sebagai realisasi kerja, antara lain :
1. Pelayanan keluarga berencana
2. Asuhan antenatal
3. Persalinan bersih dan aman
4. Pelayanan obsetrik neonatal
5. Pelayanan kesehatan dasar
6. Pelayanan kesehatan primer dengan pemberdayaan wanita
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarkat dimana masalah kesehatan dapat
timbul, berupa masalah KIA/KB, KELING.

Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn. S pada RT. 01 RW. 02
Desa Kemanggungan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal sebagai bukti pelaksanaan
praktek kebidanan komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas
masalah.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat sehingga mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak pada keluarga.
b. Menemukan masalah yang ada dan memprioritaskannya
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan maasalah
d. Implementasi hasil rumusan alternatif pemecahan masalah
e. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam upaya
mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, serta menanamkan perilaku
hidup sehat
C. Metode

Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik yang
menggunakan metode wawancara dan pendataan.
D. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini terdiri dari 5 Bab, adapun sistematika penulisan dari masingmasing Bab, sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Metode
D. Sistematika Penulisan
2. BAB II : LANDASAN TEORI
A. Konsep Komunitas
B. Konsep Keluarga
C. Masalah Utama
3. BAB III : TINJUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Intervensi

4. BAB IV : PEMBAHASAN
5. BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Kebidanan Komunitas

Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan berasal
dari kata Bidan yang artinya adalah seseorang yang telah mengikuti pendidikan tersebut
dan lulus serta terdaftar atau mendapat ijin melakukan praktek kebidanan.
Sedangkan kebidanan sendiri mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan
kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan
(J.H. Syahlan, 1996).
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sarana
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan
komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang
diberikan di rumah sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga
merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah
bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya
dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu
dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya.
Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan
komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan
pengetahuan serta teknologi.
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari system
pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Keluarga
Berencana.
B. Manajemen Kebidanan Komunitas

Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan pendekatan manajemen


kebidanan.
Manajemen kebidananan adalah metode yang digunakan oleh bidan dalam
menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan
untuk menyelematkan pasiennya dari gangguan kesehatan.

Penerapan manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu


identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan
serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam
menangani kesehatan ibu, anak dan KB di komuniti, penerapan manajemen kebidanan
komuniti (J.H. Syahlan, 1996).
1. Identifikasi masalah
Bidan yang berada di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat melalui
identifikasi, ini untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan di desanya terutama
yang ditujukan pada kesehatan ibu dan anak. Untuk itu bidan melakukan
pengumpulan data dilaksanakan sccara langsung ke masyarakat (data subyektif) dan
data tidak langsung ke masyarkaat (data obyektif)
a. Data Subyektif
Data subyektif diperoleh dari informasi langsung yang diterima dai masyarakat.
Pengumpulan data subyektif dilakukan melalui wawancara. Untuk mengetahui
keadaan dan masalah kesehatan masyarakat dilakukan wawancara terhadap
individu atau kelompok yang mewakili masyarakat.
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh dari observasi pemeriksaan dan
penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungan. Kegiatan dilakukan oleh
bidan dalam pengumpulan data obyektif ini ialah pengumpulan data atau catatan
tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai sasaran
pemeriksaan.
2. Analisa dan perumusan masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat maka dilakukan analisis. Hasil analisis tersebut
dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah kesehatan ibu dan anak di
komuniti.
Dari data yang dikumpulkan, dilakukan analisis yang dapat ditemukan jawaban
tentang :
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial
budaya atau perilaku, pelayanan kesehatan yang ada serta faktor-faktor keturunan
yang berpengaruh terhadap kesehatan. (H.L. Blum).
b. Masalah-masalah kesehatan, termasuk penyakit ibu, anak dan balita
c. Masalah-masalah utama ibu dan anak serta penyebabnya
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat
Rumusan masalah dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa yang mencakup masalah
utama dan penyebabnya serta masalah potensial.

3. Diagnosa potensial
Diagnosa yang mungkin terjadi
4. Antisipasi penanganan segera
Penanganan segera masalah yang timbul
5. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan dan
evaluasi.
6. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan yang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
7. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan
tujuan yang ditetapkan.
C. Konsep Dasar Keluarga

1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas 2 orang atau lebih adanya ikatan
perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga dibawah asuhan
seorang kepala rumah tangga berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan, mempertahankan
suatu kebudayaan. (Depkes. RI. 1998 dan Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya,
1989).
2. Struktur keluarga
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara, seadarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau istri.
3. Ciri-ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
b. Ada keterbatasan
c. Ada perbedaan dan kekhususan
4. Ciri-ciri keluarga
a. Diikat dalam suatu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotnya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
5. Ciri-ciri keluarga Indonesia
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawab
e. Pengambil keputusan
f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa

g. Ikatan kekeluargaan sangat erat


h. Mempunyai semangat gotong royong
6. Tipe/bentuk keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family)
Adalah keluarga terdiri dari satu ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (exended family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (sereal family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/ janda (single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami yang hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (cahabitation)
Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.
Tipe keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended family)
karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu
komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat.
7. Perawatan kesehatan keluarga
Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada
keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan
melalui perawatan sebagai sasaran.
D. Masalah Utama (Diare)
1. Pengertian
a. Diare adalah bentuk kotoran anak yang semula padat berubah menjadi lembek atau
cair dan buang air besar 3 kali atau lebih 24 jam (Buku KIA)

b. Diare adalah buang air besar (DEFEKASI) dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100 200 ml/ jam tinja dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi defkasi yang
meningkat (Kapita Selecta Kedokteran Jilid 1 : 501)
c. Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3 kali sehari (WHO, 1980)
2. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala anak mederita penyakit diare adalah
a. Buang air besar encer atau cair 3 kali atau lebih dalam 24 jam
b. Tidak ada darah dalam BAB
3. Cara Pencegahan dan Penanganan Diare
a. Cara Pencegahan Diare
1) Pemberian hanya ASI saja pada bayi sampai usia 4 6 bulan
2) Mencuci tangan dengan sabun setelah berak dan sebelum memberi makan anak
3) Menggunakan jamban dan menjaga kebersihannya
4) Pembuangan tinja anak ditempat yang benar
5) Makanan dan minuman menggunakan air matang
b. Cara Penanganan Diare
1) Perbanyak pemberian minuman misalnya ASI, air matang, air syur, oralit
Cara pemberian oralit dan takarannya
Masukkan 1 bungkus oralit kedalam 1 gelas air (200 cc) yang sudah dimasuk
atau air minum dan aduk sampai rata
2) ASI tetap diberikanterutamapada bayi untuk anak yang tidak menetek.
Pemberian makanan lunak tetap diteruskan
3) Segera dibawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau
bila ada tanda-tanda :
a} Buang air besar encer berkali-kali
b} Muntah berulang-ulang
c} Rasa haus yang nyata

d} Demam
e} Makan / minum sedikit
f} Darah dalam tinja

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. S


Tanggal : 15 Februari 2008
Waktu : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. S
I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Kawin
Alamat : RT. 01 RW. 02 Desa Kemanggungan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal
2. Susunan Keluarga
Nama

Umur

L/P

Status

Penddkn

Pekerjaan

Agama

Keadaan

Herlina

25 th

Istri

SMA

IRT

Islam

Sehat

Syahril

5 th

Anak

TK

Islam

Sehat

Aji Nur Ismail

1 th

Anak

Islam

Diare

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Anak yang dikaji


Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam mengambil keputusan
adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga harmonis.
3. Kegiatan Sehari-hari
a. Kebiasaan tidur/ istirahat
1) Ayah tidak pernah tidur siang karena bekerja, malam dapat istirahat cukup
2) Ibu tidak pernah siang, malam dapat istirahat cukup
3) Anak-anak siang mesti tidur, malam istirahat cukup

b. Kebiasaan makan dan minum


Seluruh anggota keluarga makan 3 kali/hari dengan makanan pokok nasi ditambah
lauk pauk (tahu, tempe, kadang-kadang telur dan ikan) serta sayur sayuran jarang
diselang-seling dengan buah-buahan, anak-anak sudah diberikan makan pengganti
ASI yaitu pisang.
c. Penggunaan waktu senggang
Penggunaan waktu senggang oleh ibu digunakan untuk membersihkan rumah dan
mengurus keluarganya. Ibu kurang aktif mengikuti kegiatan pengajian ataupun
yang lainnya.
4. Situasi sosial budaya dan ekonomi
a. Penghasilan suami tiap bulan tidak tetap tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Keperluan belanja keluarga menjadi tanggung jawab ibu dan istri.
b. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar baik.
5. Situasi lingkungan
a. Perumahan
Rumah milik sendiri. Jenis rumah permanen, atap dari genting lantainya ubin.
Kebersihan rumah kurang, ventilasi cukup, pencahayaan cukup, penerangan
rumah pada malam hari menggunakan listrik dan tidak ada cerobong asap.
b. Sumber air minum
Menggunakan sumur gali, keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
c. Tempat pembuangan tinja
Keluarga mempunyai jamban pribadi, namun kondisi jamban tidak terpelihara.
d. Pembuangan sampah
Sampah dibuang di tempat yang terbuka, di pinggir sungai.
6. Status kesehatan keluarga
a. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas
b. Imunisasi kurang lengkap
c. KB : Ibu ikut KB suntik
d. Riwayat persalinan

Anak yang pertama dan kedua ditolong oleh bidan


e. Keadaan gizi keluarga
Pertumbuhan fisik keluarga Tn. S cukup, berat badan umumnya sesuai dengan
usia anak, secara sepintas anak tampak sehat.
f. Penyakit yang pernah diderita
Untuk sebelumnya anaknya Tn. S juga menderita diare
g. Pengetahuan ibu
Ibu mengerti cara mengobati diare dengan obat tradisional
i. Analisa Data

Dari analisa data masalah kesehatan yang dialami keluarga adalah


DS : Ibu mengatakan kandang ayam dalam satu atap rumah
DO : Lingkungan yang kurang bersih didukung oleh sosial ekonomi yang masih rendah
dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. Faktor ini dapat berpengaruh terhadap
status kesehatan keluarga itu. Hal ini bisa dilihat pada anaknya yang menderita diare.
Kesimpulan : Dalam hal ini bidan perlu memberikan perawatan dan penyuluhan tentang
diare maupun kesehatan lingkungannya.
ii. Perumusan Masalah

Dari hasil analisa data timbul masalah pada keluarga yang disebabkan ketidaktahuan
keluarga dalam masalah kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kebersihan lingkungan
2. Diare
iii. Prioritas Masalah

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga Tn. S maka perlu dilakukan
prioritas masalah yang ada sesuai dengan metode Hanlon kualitatif dengan USG
(Urgency/mendesak, Seriuousness/kegawatan, Growth/ perkembangan).
1. Kesehatan lingkungan (kebersihan)
No

Kriteria

Perhitunga
n

Skor

1.

Sifat Masalah

2/3 x 1

2/3

Pembenaran

Ancaman kesehatan

2.

Kemungkinan
masalah dapat
dirubah

x2

Adanya kemuan dari keluarga


untuk menciptakan lingkungna
yang bersih

3.

Potensi
pencegahan

1/3 x 1

1/3

Dengan penyuluhan tidak


menjamin dapat merubah
perilaku tersebut

4.

Penonjolan
masalah

0/2 x 1

Keluarga tidak menyadari


bahwa kebersihan lingkungan
berpengaruh terhadap status
kesehatan keluarga

Total skor

2. Diare
USG
M

2 T
H

2 T
H

2 T
H
-

T
V

T
V

T
V

T
H

T
H

T
H

Diare Diare Diare


Dari perhitungan diatas maka prioritas masalah yang harus diintervensi adalah :
2. Diare
3. Kebersihan lingkungan

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN. A


DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN
Tanggal : 17 Februari 2008
Waktu : 19.00 WIB
Tempat : di Rumah Tn. S
I. PENGUMPULAN DATA
B. Data Subyektif
1. Biodata
Nama anak : An. A
Umur : 1 bln
Jenis kelamin : perempuan
Nama Ibu : Ny. H Nama Bapak : Tn. S
Umur : 25 Th Umur : 32 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Penghasilan : Penghasilan : tidak tetap
Status perkawinan : Syah perkawinan ke : 1
Lama perkawinan : 7 Th

Alamat : Kemanggungan RT.01 RW. 02 Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal


2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya BAB 3x sehari dengan konsistensi cair sejak 1 hari yang
lalu.
3. Riwayat kesehatan sekarang
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit kelainan darah seperti
hemofilia
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit kelainan congenital
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit infeksi kronis seperti TBC
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita penyakit keturunan seperti Diabetes
Mellitus
- Ibu mengatakan anaknya tidak menderita retradasi mental.
4. Imunisasi yang didapat
- BCG : 1 kali Polio : 4 kali
- Hepatitis : 3 kali Campak : belum
- DPT : 3 kali
5. Pola kebutuhan sehari-hari
Sebelum Sakit

Selama Sakit

Makan : 3x/ hari

Makan : 3 x/ hari

Porsi : 1 porsi kecil habis

Porsi : 1 porsi kecil tidak habis

Jenis : ASI + makanan


tambahan

Jenis : ASI, bubur


Gangguan : sulit makan

Gangguan : tidak ada


Minum :
Minum :
Jenis : ASI, air putih
Jenis : ASI, air putih

Gangguan : tidak ada

Gangguan : tidak ada

BAB : 1 kali/ hari

BAB : > 3 x/ hari

Konsitensi : lunak

Konsitensi : cair

Warna : kuning kecoklatan

Warna : kuning

Gangguan : tidak ada

Gangguan : Diare

BAK : 5 x/ hari

BAK : 4 5x/ hari

Warna : kuning jernih

Warna : kuning jernih

Gangguan : tidak ada

Gangguan : tidak ada

Tidur siang : + 1 jam

Tidur siang : : + 1 jam

Tidur malam : + 9 jam

Tidur malam : 8 jam

Gangguan : tidak ada

Gangguan : anak rewel

6. Faktor sosial budaya


Ibu mengatakan tidak menganut adat istiadat setempat yang mempengaruhi
perkembangan anak
7. Kemampuan anak
Motorik Kasar : Berjalan sendiri tanpa jatuh
Motorik Halus : Mencoret-coret dengan alat tulis
Bahasa : Mengungkapkan keinginan secara sederhana
Perilaku Sosial : Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya
C. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik

a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : sedang
- Tanda-tanda vital
Suhu : 37 oC
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 30 x/ menit
c. Pemeriksaan antopometri
BB : 9,5 kg LIKA : 40 cm
PB : 70 cm LILA : 10 cm
d. Kepala-leher
Kepala : mesochepal
Muka : simetris, tidak oedema
Mata : simetris
Mulut : simetris, mulut/bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi susu sudah
tumbuh 1 buah
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada secret dan epitaksis
Telinga : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada secret
Kulit : kering, turgor baik
Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid
Aksila : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
e. Thorax anterior
Simetris, tidak ada retraksi sternal
f. Abdomen anterior
Tidak ada pembesaran hati dan limpa
g. Genetalia
Sesuai dengan jenis kelamin laki-laki festis sudah turun

h. Anus
Berlubang, kemerahan, BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair
i. Ekstermitas atas dan bawah
Simetris, tidak ada oedema, dapat digerakkan bebas
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan
Rontgen : tidak dilakukan
USG : tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Nomenklatur
An. A umur 1 tahun jenis kelamin laki-laki dengan DIARE
Data dasar:
Data S:

Data O

Suhu : 37 0C
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 30 x / menit

b. Diagnosa Masalah

Gangguan eliminasi dengan adanya keluhan BAB > 3x/hari dengan konsistensi cair.
c. Diagnosa Kebutuhan
Penyuluhan tentang diare dan support mental pada keluarga.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadi diare dengan dehidrasi berat.
IV. ANTISIPASI PENANGANAN SEGERA
Amati tanda bahaya terjadinya dehidrasi berat.
1. Mata cekung
2. Demam
3. Anak tidak mampu minum, turgor kulit kurang
4. Sakit anak menjadi parah
V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan anaknya sekarang
2. Beritahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung
3. Beritahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes pada anaknya apabila
demam/kompres air hangat
4. Beritahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan makanan pendamping ASI sampai
bayinya berumur 6 bulan
5. Beritahu ibu dan keluarga tanda diare dan dehidrasi berat
6. Anjurkan ibu dan keluarga memeriksakan anaknya ke puskesmas
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa anaknya menderita diare jadi ibu tidak perlu
khawatir tapi harus segera diberikan penanganan
2. Memberitahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan obat-obatan dari warung karena
diare akan sembuh
3. Memberitahu ibu dan keluarga untuk memberikan obat dari Nakes apabila anaknya
demam/mengompres dengan air hangat

4. Memberitahu ibu dan keluarga agar tidak memberikan makanan pendamping ASI
seperti pisang sampai anaknya berumur 6 bulan, cukup diberikan ASI saja secara on
demand
5. Memberitahu ibu dan keluarga agar anaknya banyak minum air putih agar tidak
dehidrasi.
6. Memberitahu ibu dan keluarga bahaya diare.
- penderita akan kehilangan cairan tubuh
- penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
- penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak lagi
7. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk memeriksakan anaknya ke puskesmas untuk
mendapatkan penanganan segera.
VII. EVALUASI
1. Ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang sudah disampaikan.
2. Ibu dan keluarga mengatakan tidak memberikan obat warung.
3. Ibu dan keluarga mengatakan mau memberikan obat pada anaknya, obat yang
diberikan oleh Nakes saja.
4. Ibu dan keluarga bersedia untuk tidak memberikan makanan pendamping ASI sampai
bayinya berumur 6 bulan.
5. Ibu dan keluarga tahu bahaya diare.
6. Ibu dan keluarga mau membawa anaknya ke puskesmas untuk memeriksakan kondisi
anaknya.

BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan studi kasus asuhan kebudanan komunitas keluarga Tn. S pada An.
A dengan keluhan utama BAB cair lebih dari 3x sehari di RT. 01 RW. 02 Desa

Kemanggungan Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal antara teori yang telah didapat dengan
praktik ada kesenjangan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan studi kasus asuhan kebidanan komunitas dan
mengadakan pembinaan kesehatan pada keluarga Tn. S dapat ditarik kesimpulan bahwa
status kesehatan keluarga Tn. S kurang baik dan kesehatan atau kebersihan lingkungannya
belum tercapai.
B. Saran
1. Diharapkan ada peningkatan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya.
2. Dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan
dasar dalam keluarga.
3. Diadakan kebersihan lingkungan 1 minggu sekali untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
Effendy Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Depkes RI. 2000. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.
Soekidjo, Notoatmodjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
A DV ERTIS EME NT

Share this:

StumbleUpon

Digg

Reddit

Like this:
Suka
Be the first to like this post.
Filed under: KTI, kuliahbidan Ditandai: | bidan
dokumentasi asuhan kebidanan Varises Vagina Saat Hamil

6 Tanggapan
1.

andhz, on Desember 22, 2008 at 4:08 am said:


mb
sasaran pelayanan kebidanan tu siapa aja?
ruz..
bentuk pelayanannya gimana?
makasih..

Balas
2.

dr.a.lukito,mppm, on Desember 27, 2008 at 11:25 am said:


Good job!! Teruskan adik cantik
Balas
3. top post wp 18 januari 2009 kuliinternet, on Januari 18, 2009 at 10:27 am said:
[...] Asuhan Kebidanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan
nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan [...] [...]
Balas
4.

nurmala, on Maret 7, 2009 at 4:50 am said:


ka tolg mala buat KTI y
085296875256
Balas
5.

santi, on Maret 13, 2009 at 4:56 am said:


manajemen kebidanan merupakan pola pikir bukan? dan pendokumentasian dengan
metode SOAP. karena pendokumentasian yang ditulis diatas jadi bertele-tele. banyak
pengulangan yang tidak efektif
Balas
6.

ewi, on Maret 23, 2009 at 3:42 pm said:

thaNkz y kak ne sMua bRguna Bgt waT qt2 yaNg laGi PkL
Balas

Tinggalkan Balasan
Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:

Email (wajib) (Belum diterbitkan)


Nama (wajib)
Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik.

Pungunjung Online
Website saya nilaiRp

87.63 Juta

Buku-Buku Kebidanan

Konsultasi KTI/SKripsi Online


vc

Total Pengunjung
o 3,591,906 tamu

KUMPULAN KTI D3/D4/S-1

Tulisan Teratas
o KTI
o judul KTI (contoh...)
o Aneka Penyebab Telat Haid
o Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
o HYMEN versus VIRGINITAS

Kategori
o anatomi (7)
o ASI (29)
o askeb (4)
o ASKEP (17)
o asuhan keperawatan (3)
o Bayi dan Anak (71)

Problem (7)

o Fisiologi (12)
o Genekologi (1)
o gizi (4)
o Ilmu kebidanan (4)
o karya tulis ilmiah (11)

KTI (9)

Penelitian (4)

o Kebidanan (9)

asuhan kebidanan (5)

o Kehamilan (77)

Kehamilan & Asuhan Antenatal (1)

Kelainan kehamilan (10)

Penyakit dalam Kehamilan (7)

Senam Hamil (1)

o Keluarga (5)
o kesehatan (29)

o kewanitaan (57)

klimakterium (3)

masa interval (1)

menapouse (10)

menstruasi (5)

Payudara (2)

Penyakit (6)

remaja (2)

o Konseling (19)

Konseling KB (17)

o Kontrasepsi (15)
o lain-lain (5)
o leaflet (1)
o Mata (2)
o Matakuliah (43)

Kuliah (8)

kuliahbidan (38)

o Menyusui (1)
o My Self (4)

My Musics (3)

Photos (1)

o Nifas (5)

Nifas Normal (1)

Penyakit Nifas (1)

o Persalinan (35)

kamar bersalin (1)

Kelainan Persalinan (2)

Persalinan Lainnya (4)

Persalinan Normal (4)

o Psikologi (8)
o Referensi (2)
o SATPEL (1)
o sex (4)
o Sistem Reproduksi (7)
o Suami-Istri (2)
o Tugas Kuliah (3)

Makalah (1)

Tugas Kelompok (2)

Blog pada WordPress.com. Theme: Digg 3 Column by WP Designer.


Ikuti

Follow Kuliah Bidan


Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 56 pengikut lainnya.
Enter your em

Powered by WordPress.com

S-ar putea să vă placă și