Sunteți pe pagina 1din 2

Anastetik Intravena

Beberapa obat anestesi diberikan secara intravena, baik tersendiri maupun


dalam bentuk kombinasi dengan anestetik lainnya, untuk mempercepat
tercapainya stadium anestesi ataupun sebagai obat penenang pasien ruang rawat
intensif (ICU) yang menggunakan ventilator mekanik. Obat-obat ini termasuk: (1)
barbiturate (thiopental, metoheksital); (2) benzodiazepin (midazolam, diazepam);
(3) propofol; (4) ketamin; (5) analgesik opioid (morfin, fentanyl, sulfentanil,
remifentanil); dan (6) berbagai hipnotik-sedatif (etomidat, dexmedetomidin).
(Katzung, 2010)
Anastetik intravena lebih banyak digunakan dalam tahun-tahun terakhir ini
baik sebagai adjuvan bagi anestetik inhalasi maupun sebagai anestetik tunggal
karena tidak diperlukan peralatan yang rumit dalam penggunaanya. Tujuan
pemberiannya adalah untuk (1) induksi anestesia; (2) induksi dan pemeliharaan
anestesia pada tindak bedah singkat; (3) menambah efek hipnotis pada anestesia
atau analgesia lokal; dan (4) menimbulkan sedasi pada tindak medik. (Zunilda,
2011)
Anestesia intravena ideal adalah yang (1) cepat menghasilkan hipnotis; (2)
mempunyai efek analgesia; (3) menimbulkan amnesia pasca-anestesia; (4)
dampak buruknya mudah dihilangkan oleh antagonisnya; (5) cepat dieliminasi
oleh tubuh; (6) tidak atau sedikit mendepresi fungsi respirasi, dan kardiovaskular;
dan (7) pengaruh farmakokinetiknya tidak bergantung pada disfungsi organ.
Kriteria ini sulit dicapai oleh satu macam obat, maka umumnya digunakan
kombinasi beberapa obat atau digunakan cara anestesia lain. Kebanyakan
anestetik intravena digunakan untuk induksi, tetapi kini anestetik intravena
digunakan untuk pemeliharaan anestesia atau dalam dikombinasi dengan
anestetik inhalasi sehingga dimungkinkan penggunaan dosis anastetik inhalasi
yang lebih kecil dan efek anestetik lebih mudah menghasilkan potensiasi atau
salah satu obat dapat mengurangi efek buruk obat lainnya. Ciri berbagai anestetik
intravena tertera dalam table dibawah ini. (Zunilda, 2011)
Tabel 1.1. Ciri berbagai anestetik intravena (Zunilda, 2011)
Nama Obat
Tiopental

Ketamin

Induksi dan pemulihan


Keterangan
Induksi dan pemulihan cepat Obat baku untuk induksi;
dengan suntikan bolus
depresi
kardiovaskular;
nekrosis pada ekstravasasi; KI
pada porfiria
Induksi dan pemulihan sedang Merangsang kardiovaskular;
saja; indikasi terbaik untuk aliran
darah
ke
otak
pasien dengan risiko hipotensi meningkat; ada reaksi pada
atau bronkospasme (asma
pemulihan; KI pada pasien

Etomidat

Induksi cepat, pemulihan


sedang saja; induksi utama
adalah pasien dengan risiko
hipotensi

Midazolam

Induksi
dan
pemulihan
lambat, tersedia flumazenil
sebagai antidotum
Induksi dan pemulihan cepat;
menimbulkan efek samping
hipotensi berat
Induksi dan pemuliha lambat;
antidotumnya nalokson; efek
sampingnya: kekakuan otot

Propofol

Fentanil

dengan iskemia otak dan


operasi mata terbuka
Kardiovaskuler stabil; gerak
otot; menekan pembentukan
steroid; tidak mempunyai efek
analgesik, sehingga perlu
ditambahkan opioid
Untuk anestesia berimbang
dan sedasi; kardiovaskular
stabil; amnesia akut
Untuk
induksi
dan
pemeliharaan
anestesia;
hipotensi; antiemetik
Untuk
induksi
dan
pemeliharaan
anestesia;
analgesic kuat

Zunilda, D.S., Elysabeth. 2011. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen


Farmakologi dan Terapeutik FKUI
Katzung, Betram G. 2010. Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi 10 . Jakarta: EGC

S-ar putea să vă placă și