Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
terikat
Aldehid oksidase, yang menggunakan oksigen
untuk mengubah alehid (RCOH) menjadi alcohol
(RCOOH):
Oksidasi sulfit, besi sulfur mengandung enzim yang
mengubah suilfit (SO3-) menjadi sulfat (SO4-) : dan
Oksidasi xanthin dan dehidrogenase, kedua non
besi heme tersebut dan molybdenum yang
mengandung enzim yang mengubah hipoxantine
dihasilkan dari kataboisme purin menjadi xantin
dan ketika xantin menjadi asam uric untuk
pengeluaran.
Enzim non heme terikat lain yang dibutuhkan
dalam sintesis DNA dan replikasi sel adalah
ribonukleotida reduktase yang mengubah
adenosine difosfat (ADP) menjadi dioksi ADP
(dADP) . Dalam glikolisis, gliserol fosfat
dehidrogenase, flavoprotein, adalah komponen besi
non heme. Dalam Siklus krebs, akonitasi yang
mengubah sitrat menjadi isositrat, membutuhkan
satu sampai dua atom besi non heme.
Fosfoenolpirufat karbosikinase, penting dalam
glukoneogenesis, juga membutuhkan besi untuk
fungsinya. Tiroperoksida, enzim besi heme terikat
lain, dibutuhkan untuk organifikasi iodida
(penambahan 2I- menjadi tiroglobulin tirosin) dan
konjugasi residu iodinated tirosin pada tiroglobulin.
Reaksi ini dibutuhkan untuk sintesis dari hormone
tiroid T3 dan T4.
Sebagai peroksidan, besi ferro bebas mengkatalisis
reaksi non enzimatik fenton, yang mana reaksi besi
ferrous dengan hydrogen perioksida untuk
menghasilkan besi ferrik dan radikal bebas. Dalam
reaksi diketahui sebagai reaksi Haber Weiss,
superoksida radikal O2- kemungkinan bereaksi
dengan molekul hydrogen perioksida lain untuk
menghasilkan molekul oksigen dan hidroksil radikal
bebas seperti OH-, sebuah membrane oksida
berbahaya.
INTERAKSI DENGAN BAHAN MAKANAN LAIN
Zat gizi lain yang memiliki kemungkinan untuk
berinteraksi dalam hal penyerapan adalah zinc.
Ingestion kedua zat gizi adalah 25: 1 molar hal ini
mengurangi absorpsi zinc dari air sampai 34% pada
manusia; meskipun, ketika rasio besi sama dengan
zinc yang diberikan lewat daging, tidak ada efek
inhibitor yang diperlihatkan. Rasio besi non heme
dengan zinc pada 2:1 dan 3:1 juga menunjukkan
adanya hambatan absorpsi zinc, sementara rasio
yang sama antara besi heme dengan zinc tidak ada
efek absorpsi zinc.
Asosiasi lain antara vitamin A dan besi. Status
kekurangan vitamin A merubah distribusi besi
antara jaringan. Konsentrasi rendah plasma retinol
diasosiasi dengan pengurangan plasma besi dan
hemoglobin darah dan hematrokit sebanding
bertambahnya akumulasi hepatic besi dalam tikus.
Besi dan timah juga berinterksi. Timah
menghalangi aktifitas -aminolevulinik asam
dehidratase, enzim dimasukkan dalam sintesis
maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringanjaringan (Evelyn, 2009). Hemoglobin merupakan
senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.
Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah
Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks
kapasitas pembawa oksigen pada darah.
Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang
mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna
merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah
molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme
yang mengandung besi fero dan empat rantai
globin (Brooker, 2001).
Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan
Fe yang dinamakan conjugated protein. Sebagai
intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan
globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah
merah karena Fe ini.
Eryt Hb berikatan dengan karbondioksida menjadi
karboxy hemoglobin dan warnanya merah tua.
Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena
mengandung karbondioksida (Depkes RI dalam
Widayanti, 2008).
Menurut William, Hemoglobin adalah suatu molekul
yang berbentuk bulat yang terdiri dari 4 subunit.
Setiap subunit mengandung satu bagian heme
yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida. Heme
adalah suatu derivat porfirin yang mengandung
besi. Polipeptida itu secara kolektif disebut sebagai
bagian globin dari molekul hemoglobin (Shinta,
2005).
2.1.1 Kadar Hemoglobin (Hb)
Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik
dalam butiran-butiran darah merah (Costill, 1998).
Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah
kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah
ini biasanya disebut 100 persen (Evelyn, 2009).
Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang
sukar ditentukan karena kadar hemoglobin
bervariasi diantara setiap suku bangsa. Namun
WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin
normal berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO
dalam Arisman, 2002).
2.1.2 Struktur Hemoglobin (Hb)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin adalah metalprotein pengangkut
oksigen yang mengandung besi dalam sel merah
dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul
hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan
empat gugus heme, suatu molekul organik dengan
satu atom besi (Wikipedia, 2007). Hemoglobin
adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki
afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan
dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di
dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini