Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal
(AKN) di Indonesia masih tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat lambat.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa - Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa
terdapat 8 Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) pada tahun 2015.
Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan
ibu, bayi dan anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai
apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian
tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala
yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti
Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia daninfeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu
umumnya disebabkan perdarahan,infeksi, pre-eklampsia / eklampsia, persalinan macet dan
abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,
maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat
nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar
(PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem
rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah
ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang
handal.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
RUMUSAN MASALAH
Apa itu Poned dan Ponek?
Apa Saja Program Poned dan Ponek?
Bagaimana Kriteria Poned dan Ponek?
Apa saja Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Ponek 24 Jam?
Apa saja Tugas Dan Syarat Puskesmas Poned ?
6. Apa Saja Faktor Pendukung Keberhasilan Dan Faktor Penghambat (Kendala) Dalam
Penyelenggaraan Poned Dan Ponek Di Puskesmas?
7. Bagaimana Evaluasi Pelaksanaan Poned Dan Ponek?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Poned dan Ponek.
2. Mengetahui Apa Saja Program Poned dan Ponek.
3. Mengetahui Kriteria Poned dan Ponek.
4. Mengetahui Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Ponek 24 Jam.
5. Mengetahui Tugas Dan Syarat Puskesmas Poned.
6. Mengetahui Faktor Pendukung Keberhasilan Dan Faktor Penghambat (Kendala) Dalam
Penyelenggaraan Poned Dan Ponek Di Puskesmas.
7. Mengetahui bagaimana Evaluasi Pelaksanaan Poned Dan Ponek.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PONED DAN PONEK
PONED
PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar) merupakan pelayanan untuk
menggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric neonatal yang meliputi segi :
- Pelayanan obstetric : pemberian oksitosin parenteral, antibiotika perenteral dan sedative perenteral,
pengeluaran plasenta manual/kuret serta pertolongan persalinan menggunakan vakum
ekstraksi/forcep ekstraksi.
- Pelayanan neonatal : resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian antibiotika parenteral, pemberian
antikonvulsan parenteral, pemberian bic-nat intraumbilical/Phenobarbital untuk mengatasi
ikterus, pelaksanaan thermal control untuk mencegah hipotermia dan penganggulangan
gangguan pemberian nutrisi
Puskesmas PONED harus memiliki tenaga kesehatan yang telah dilatih PONED yaitu
TIM PONED (Dokter dan 2 Paramedis). Pelayanan yang dapat diberikan puskesmas PONED
yaitu pelayanan dalam menangani kegawatdaruratan ibu dan bayi meliputi kemampuan untuk
menangani dan merujuk:
1. Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia)
2. Tindakan pertolongan Distosia Bahu dan Ekstraksi Vakum pada Pertolongan Persalinan
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
PONEK
PONEK (Pelayanan obstetric dan neonatal emergensi) adalah pelayanan obstetri neonatal
esensial / emergensi komperhensif di Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan
tindakan : seksia sesaria, Histerektomi,Reparasi Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,
Perawatan Intensif ibu dan Neonatal, Tranfusi darah. Tujuan utama mampu menyelamatkan ibu
dan anak baru lahir melelui program rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten
kotamadya atau profinsi.
7. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus
emergensi obstetrik atau umum.
8. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit.
9. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktuwaktu,meskipun on call.
10. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter kebidanan,
dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter
umum, bidan dan perawat.
11. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
12. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan
Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap
tersedia.
a.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
D.
KRITERIA KHUSUS
Sumber daya manusia
Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :
1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
1 dokter spesialis anak
1 dokter di Unit Gawat Darurat
3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
2 orang perawat
Tim PONEK Ideal ditambah :
1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesi
6 Bidan pelaksana
10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
1 Petugas laboratorium
1 pekarya kesehatan
1 Petugas administrasi
LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM
Ruang lingkup RS PONEK akan disesuaikan dengan kelas dari masing-masing
Rumah Sakit. Adapun pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi atas
4 kelas, antara lain:
b)
c)
2)
a)
Pelayanan Persalinan
Pelayanan Nifas
Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
Asuhan Bayi Baru Lahir (Level I --> Asuhan Dasar Neonatal/Asuhan Neonatal Normal). Fungsi
Unit :
Resusitasi neonates
Rawat gabung bayi sehat ibu
Asuhan evaluasi pascalahir neonatus sehat
Stabilisasi dan pemberian asuhan bayi baru lahir usia kehamilan 35-37 minggu yg stabil secara
fisiologis
Perawatan neonatus usia kehamilan <35 minggu atau neonatus sakit
sampai dapat pindah ke fasilitas asuhan neonatal spesialistik
Stabilisasi neonatus sakit sampai pindah ke fasilitas asuhan neonatal spesialistik
Terapi sinar
3)
a)
tinggi.
b) Masa intranatal
Induksi oksitosin pada hamil lewat waktu, IUFD
Pelayanan terhadap syok
Penanganan pecah ketuban
Penanganan persalinan lama
Persalinan dengan parut uterus
Gawat janin dalam persalinan
Penanganan malpresentasi dan malposisi
Level II: Asuhan Neonatal dengan Ketergantungan Tinggi (Ruang Rawat Neonatus Asuhan
Khusus)
Level II A: Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (sesuai dengan kemampuan
o
o
o
o
o
o
o
o
5)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
6)
7)
a)
memerlukan dukungan nutrisi parenteral. Hal ini untuk mengurangi kesakitan dan agar bayi tetap
bertumbuh dengan memperhatikan komplikasi yang mungkin menyertai.
Mencegah balans negatif energi dan nitrogen.
Mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit & fungsi metabolic.
penyimpanan
Ruang Persiapan :
Petugas menggunakan perlengkapan APD secara lengkap pada saat berada di ruang persiapan
Petugas mencuci tangan dengan sabun dan/atau dengan cairan desinfektan sebelum bekerja
Petugas membersihkan meja kerja dengan cairan desinfektan
Selama persiapan susu, pintu ruang persiapan harus selalu tertutup dan yang boleh berada di
dalam ruang hanya petugas gizi yang bertugas menyiapkan susu
Ruang Pencucian:
Ruang pencucian memiliki akses yang terpisah untuk membawa botol kotor dari ruangan dan
botol bersih dari ruang pencucian.
1)
a)
b)
c)
d)
2)
3)
a)
b)
Masa intranatal
Persalinan dengan parut uterus
Persalinan dengan distensi uterus
Gawat janin dalam persalinan
5)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
6)
7)
a)
o
o
Pelayanan Ginekologis
Kehamilan Ektopik
Perdarahan uterus disfungsi
Perdarahan menoragia
Kista ovarium akut
Radang Pelvik akut
Abses Pelvik
Infeksi Saluran Genitalia
HIV AIDS
Perawatan Khusus / High Care Unit dan Tranfusi Darah
Pelayanan Penunjang Medik
Pelayanan Darah
Jenis Pelayanan
Merencanakan kebutuhan darah di RS
Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non reaktif) dan telah
o
o
o
o
o
Diperlukan ruang 25 m2, berisi lemari pendingin, meja kursi, lemari, telepon, kamar petugas,
dsb.
Falilitas Peralatan
Memiliki peralatan sesuai dengan standar minimal peralatan maternal dan neonatal. Bagi Rumah
sakit yang tidak memiliki fasilitas unit tranfusi darah / Bank darah dianjurkan untuk membuat
kerjasama dengan penyedia fasilitas tersebut.
b) Perawatan Intermediate / Intensif
Jenis Pelayanan
o Pemantauan terapi cairan
o Pengawasan gawat nafas/Ventilator
o Perawatan sepsis
Tempat Pelayanan (Unit Perawatan Intensif)
Kompetensi
o Pelayanan pengelolaan resusitasi segera untuk pasien gawat, tunjangan kardio-respirasi jangka
pendek dan mempunyai peran memantau serta mencegah penyulit pada pasien medik dan bedah
yang beresiko.
o Ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana.
Sumber Daya Manusia
o Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan melakukan resusitasi jantung paru.
o Dokter Spesialis Anestesiologi
c) Pencitraan
Radiologi, termasuk rontgen portable
USG Ibu dan Neonatal
MRI/CT-scan
E. TUGAS DAN SYARAT PUSKESMAS PONED
Tugas :
1. Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya, Puskesmas pembantu dan Pondok bersalin
Desa
2. Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik neonatal sebatas wewenang
3. Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan pra hospital.
Syarat :
1. Pelayanan buka 24 jam
2. Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih PONED dan siap melayani 24 jam
3. Tersedia alat transportasi siap 24 jam
4. Mempunyai hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit terdekat dan Dokter Spesialis Obgyn dan
spesialis anak
D. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN DAN FAKTOR PENGHAMBAT
(KENDALA) DALAM PENYELENGGARAAN PONED DAN PONEK DI PUSKESMAS
Faktor Pendukung Keberhasilan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Penyebab terbanyak kematian ibu menurut hasil survei kesehatan adalah komplikasi
obstetri, seperti pre-eklampsia/ eklampsia, perdarahan, infeksi, dan partus macet. Setiap kasus
dengan kegawat-daruratan obstetri dan neonatal yang datang ke Puskesmas PONED harus
langsung dikelola sesuai dengan prosedur standar. Apabila kasus tersebut tidak mampu ditangani
di Puskesmas PONED, segera dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki kemampuan memberikan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Rumah Sakit PONEK
memberikan pelayanan 24 jam terhadap kasus kegawatdaruratan ibu/bayi, neonatal risiko tinggi,
pelayanan transfusi darah, tindakan operasi, kesiapan di ruang kebidanan dengan fasilitas gawat
darurat. Pembentukan sistem rujukan diantara Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED dan
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan rangkaian upaya percepatan penurunan AKI dan AKB.
Sistim rujukan pelayanan kegawatdaruratan meternal dan neonatal menagacu pada prinsip utama
kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif dan sesuai dengan kemampuan dan
kewenangan fasilitas pelayanan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada pembahasan makalah ini sudah memaparkan PONED dan PONED cukup jelas.
Mengenai pengertian dari PONED dan PONEK itu sendiri, tujuan, pelayanan, SDM, tugas dan
syarat, faktor pendukung keberhasilan serta hambatan dan kendala.
Dimana latar belakang dari PONED dan PONEK ini ialah dimana kita ketahui bahwa
angka kematian ibu dan anak masih tergolong angka yang cukup tinggi dan salah satu upaya
pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan diselenggarakannya pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal dasar berkualitas yaitu Pelayanan Obstetri dan Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas, dan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit Propinsi.
PONEK adalah upaya pelayanan komprehensif di rumah sakit untuk menanggulangi
kasus kegawatdaruratan obstetric dan neonatal yang kegiatannya disamping mampu
melaksanankan seluruh pelayanan PONED di tambah tranfusi darah, bedah SC, perawatan
neonatal secara intensif.
Pelayanan obstetrik neonatal emergensi komprehensif dilaksanakan dirumah sakit
kabupaten/kota dan menerima rjukan dari dan oleh tenaga atau fasilitas kesehatan ditingkat desa
dan masyarakat atau rumah sakit. Kegiatannya memberikan pelayanan PONED dirumah sakit
kabupaten/kota ntuk aspek obstetri ditambah dengan transfusi darah dan bedah cesaria dan untuk
neonatal diberikan perawatan neonatl yang intensif. Rumah sakit PONEK 24 jam memiliki
tenaga dan kemampuan serta sarana dan prasarana penunang yang memadai untuk memberikan
pelayanan pertolongan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal dasar maupun komprehensif
untuk secara langsung terhadap ibu hamil atau ibu bersalin dan ibu nifas baik yang datang sendiri
atau rujukan atau masyarakat, bidan didesa puskesmas dan puskesmas PONED.
B. SARAN
Agar pemerintah melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang program
pelaksanaan PONED dan PONED itu sendiri.
Untuk masyarakat:
Kepada masyarakat agar dapat menjaga kesehatan terutama para ibu, dan kiranya dapat
menerapkan perilaku hidup bersih sehat.
Untuk mahasiswa:
Kepada mahasiswa agar dapat lebih memahami tentang program pelaksanaan PONED dan
PONEK itu sendiri itu sehingga dapat menyalurkan pengetahuannya tersebut kepada
keluarganya, lingkungan sekitarnya serta dapat menerapkan terhadap diri sendiri.
Untuk pihak rumah sakit yang terkait agar lebih meningkatkan pelyanannya serta melengkapi
sarana dan prasarana di rumah sakit agar kesehatan reproduksi ibu yang baik dan pencapaian
tumbuh kembang anak yang optimal sesuai dengan potensi genetiknya.
Untuk pihak puskesmas yang terkait agar lebih mengoptimalkan pelyanan kesehatan terhadap
ibu dan anak sta menyediakan sarana dan prasarana puskesmas yang dibutuhkan untuk
menghindari terjadinya rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://mariskapriskilla.wordpress.com/2013/06/12/pengertian-poned-ponek/
http://rodiahstp.blogspot.com/2013/05/poned-dan-ponek.html
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/poned-pelayanan-obstetri-neonatal.html
http://christiyen.blogspot.com/2013/04/poned-ponek.html
http://nindisulandari.blogspot.com/2013/04/program-poned-dan-ponek.html
http://venyulyap.blogspot.com/2011/05/makalah-poned_02.html
http://rsud.rejanglebongkab.go.id/workshop-peningkatan-efektivitas-kinerja-poned-dan-ponek/
http://srisiswatytahir.blogspot.com/2014/01/makalah-poned-ponek_5.html
sumber pdf:
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2014/03/PEDOMANPUSKESMAS-PONED-2013.pdf
1.
Pengertian
PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) merupakan pelayanan
untuk menggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric neonatal yang meliputi
segi :
perenteral,
pengeluaran
plasenta
manual/kuret
serta
pertolongan
pemberian
antikonvulsan
parenteral,
pemberian
bic-nat
PONED dilaksanakan di tingkat puskesmas, dan menerima rujukan dari tenaga atu
fasilitas kesehatan di tingkat desa atau masyarakat dan merujuk ke rumah sakit.
bedah sesar. Sedangkan untuk aspek neonatus ditambah dengan kegiatan PONEK
(Pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif)
Kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh pelayanan PONED, di RS
kabupaten/kota untuk aspek obstetric , ditambah dengan melakukan transfusi dan
bedah sesar. Sedangkan untuk aspek neonatus ditambah dengan kegiatan (tidak
berarti perlu NICU) setiap saat. PONEK dilaksanakan di RS kabupaten/kota dan
menerima rujukan dari oleh tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa dan
masyarakat atau rumah sakit.
2.
Kebijaksanaan
Ketersediaan pelayanan kegawatdaruratan untuk ibu hamil beserta janinnya
sangat menentukan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir. Misalnya,
perdarahan sebagai sebab kematian langsung terbesar dari ibu bersalin perlu
mendapat tindakan dalam waktu kurang dari 2 jam, dengan demikian keberadaan
puskesmas mampu PONED menjadi sangat strategis.
3.
Kriteria
Puskesmas mampu PONED yang merupakan bagian dari jaringan pelayanan
obstetric dan neonatal di Kabupaten/ Kota sangat spesifik daerah, namun untuk
menjamin kualitas, perlu ditetapkan beberapa criteria pengembangan :
1.
2.
3.
Jarak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, pelayanan dasar dan puskesmas
biasa ke puskesmas mampu PONED paling lama 1 jam dengan transportasi umum
setempat, mengingat waktu pertolongan hanya 2 jam untuk kasus perdarahan.
4.
b.
melaksanakan
tindakan.
c.
d.
6.
Jenis pelayanan yang diberikan dikaitkan dengan sebab kematian ibu yang utama
yaitu : perdarahan, eklampsi, infeksi, partus lama, abortus, dan sebab kematian
neonatal yang utama yaitu : asfiksia, tetanus neonatorum dan hipotermia.
4.
Penanggung jawab
Penanggung jawab puskesmas mampu PONED adalah dokter.
5.
6.
Distribusi PONED
Untuk satu wilayah kabupaten/ kota minimal ada 4 puskesmas mampu PONED,
dengan sebaran yang merata. Jangkauan pelayanan kesehatan diutamakan gawat
darurat obstetric neonatal (GDON) di seluruh kabupaten/ kota.
7.
Kebijaksanaan PONED
Pada lokasi yang berbatasan dengan kabupaten/ kota lain, perlu dilakukan
kerjasama kedua kabupaten/ kota terebut.
8.
Pelaksanaan PONED
Persiapan pelaksanaan
Dalam tahap ini ditentukan :
Biaya operasional PONED
Format-format
-
Rujukan
Sosialisasi
Dalam pemasaran social ini yang perlu diketahui oleh masyarakat antara lain
adalah jenis pelayanan yang diberikan dan tariff pelayanan. Pemasaran social dapat
dlaksanakan antara lain oleh petugas kesehatan dan sector terkait, dari tingkat
kecamatan sampai ke desa, a.l dukun/ kader dan satgas GSI melalui berbagai forum
yang ada seperti rapat koordinasi tingkat kecamatan/ desa, lokakarya mini dan
kelompok pengajian dan lain-lainnya.
Alur pelayanan di puskesmas mampu PONED
Setiap kasus emergensi yang datang ke puskesmas mampu PONED harus langsung
ditangani, setelah itu baru pengurusan administrasi (pendaftaran, pembayaran
alur pasien.
Pelayanan gawat darurat obstetric dan neonatal yang diberikan harus mengikuti
prosedur tetap (protap).
9.
PENCATATAN
Dalam pelaksanaan PONED ini, diperlukan pencatatan yang akurat baik
b)
c)
d)
Partograf
e)
Format-format AMP
1)
Tingkat Puskesmas
Formulir ini dipakai oleh puskesmas, bidan di desa maupun bidan swasta, untuk
merujuk kasus ibu maupun neonatus.
2)
Formulir ini mencatat data dasar semua ibu bersalin/ nifas dan bayi baru lahir yang
masuk ke RS. Pengisiannya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat.
Form ini dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan data dari audit maternal dan audit
neonatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas di bagian
kebidanan dan kandungan (untuk kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus anak
neonatal).
10.
PELAPORAN
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan
a)
Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta
sebab kematian) ibu dan bayi baru lahir.
Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/ Dinkes Propinsi. Laporan
triwulan ini berisi informasi mengenai kasus ibu dan neonatal yang ditangani oleh
RS kabupaten/ Kota dan puskesmas, serta tingkat kematian dari tiap jenis
komplikasi/ gangguan.
11.
PEMANTAUAN
Pemantauan dilakukan oleh institusi yang berada secara fungsional satu
Pemanfaatan laporan
Laporan yang diterima bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja dan
pembinaan
Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan balik dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota ke RS PONEK dan Puskesmas PONED
atau disampaikan melalui pertemuan Review Program Kesehatan Ibu dan Anak
secara berkala di Kabupaten/ Kota dengan melibatkan ketiga unsur pelayanan
kesehatan tersebut diatas. Umpan balik dikirimkan kembali dengan tujuan untuk
12.
EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ PONED dilakukan secara berjenjang
dan dilaksanakan pada setiap semester dalam bentuk evaluasi tengah tahun dan
akhir tahun. Kegiatan evaluasi dilakuan melalui pertemuan evaluasi Kesehatan Ibu
dan Anak.Hasil evaluasi disampaikan melalui Pertemuan Pemantapan Sistem
Rujukan kepada pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral
dalam untuk dapat dilakukan penyelesaian masalah dan rencana tindak lanjut.
Beberapa aspek yang dievaluasi antara lain :
Masukan (input)
o Tenaga
o Dana
o Sarana
o Obat dan alat
o Format pencatatan dan pelaporan
o Prosedur Tetap PONED/ PONEK
o Jumlah dan kualitas pengelolaan yang telah dilakukan termasuk Case Fatality Rate
Proses
o Kualitas pelayanan yang diberikan
o Kemampuan, ketrampilan dan kepatuhan tenaga pelaksana pelayanan terhadap
Prosedur Tetap PONED/ PONEK
o Frekuensi pertemuan Audit maternal Perinatal di Kabupaten/ Kota dalam satu tahun
Keluaran (output)
o Kuantitas
-
tingkat RS
Kabupaten/ Kota
o Kualitas
-
Response time
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/poned-pelayanan-obstetri-neonatal.html