Sunteți pe pagina 1din 3

2.

1 Pengertian Ambu Manual Ventilator (Ambubag)


Ambu Manual Ventilator (Ambubag) merupakan alat bantu pernafasan yang terdiri dari
bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan masker
yang menutupi mulut dan hidung. Ambubag ini biasanya digunakan untuk memberikan
tekanan pada sistem pernafasan pasien yang henti nafas atau yang nafasnya tidak adekuat.
Alat ini umumnya merupakan bagian dari peralatan resusitasi untuk tenaga ahli, seperti
pekerja Ambulans. Alat ini digunakan secara ekstensif di ruang operasi untuk bantuan
pernafasan pasien yang tidak sadar pada saat sebelum diberikan bantuan pernafasan mekanik.
2.2 Tujuan Dilakukan Bantuan Napas dengan Ambubag
1)

Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk
menjamin kebutuhan adanya oksigen.

2)

Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO2) yang terjadi di
paru-paru secara normal.

2.3 Indikasi Bantuan Napas dengan Ambubag


Indikasi bantuan napas dengan ambubag yaitu sebagai berikut.
a.

Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan.

b.

Pasien dengan henti nafas.

c.

Pasien dengan cardiac arrest.

d.

Pasien dengan respiratory failure.

e.

Pasien yang sebelum, selama atau sesudah menjalani suction.


Kontraindikasi dilakukan bantuan napas dengan ambubag:

a.

Trauma wajah parah.

b.

Cedera mata terbuka

c. Pemakaian benda asing dalam rongga mulut (Contoh: pemakaian kawat gigi, pemakaian
gigi palsu).
2.4 Standar Operasional Prosedur Bantuan Napas dengan Ambubag
(1) Pengertian
Suatu kegiatan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan
buatan dengan ambubag atau bag valve mask untuk menjamin kebutuhan oksigen dan
pengeluaran gas CO2.
(2) Indikasi
Pasien dengan gangguan sistem pernapasan dan memerlukan bantuan pernapasan.
(3) Tujuan

Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) yang terjadi di
paru-paru secara normal.
(4) Persiapan tempat dan alat
a.

Persiapan alat
Ambubag.

b.

Persiapan tempat
Tempat yang aman, datar, dan keras.
Persiapan Pasien:

a.

Memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan.

b.

Menjelaskan maksud dan tujuan.

c.

Menyiapkan posisi pasien terlentang di tempat yang aman, datar dan keras.

(5) Persiapan Lingkungan


Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman dan cukup penerangan.
(6) Pelaksanaan
a.
-

Perawat memeriksa pernapasan dengan cara :


Look (Lihat)

: Gerak dada, gerak cuping hidung (flaring nostril), retraksi

sela iga
-

Listen (Dengar) : Suara nafas, suara tambahan

Feel Rasakan

b.
c.

: Udara nafas keluar hidung-mulut

Perawat menilai pernapasan.


Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan pemberian nafas

buatan menggunakan ambubag.


d. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas terbuka.
e.
Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
f.
Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil memompa udara dan yang
satunya memegang dan memfiksasi masker, pada saat memegang masker ibu jari dan jari
telunjuk membentuk huruf C sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus
membuka jalan napas dengan membentuk huruf E.
g. Lakukan sebanyak 10-12 kali/menit sampai dada nampak terangkat.
h. Evaluasi pernapasan.
i.
Bereskan alat-alat.
(7) Sikap selama pelaksanaan
Cepat, tepat, dan hati-hati.
(8) Dokumentasi
a.
Pastikan pernapasan pasien tetap stabil
b. Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung dilakukan resusitasi.

S-ar putea să vă placă și