Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
persepsi;
merasakan
sensasi
palsu
berupa
suara,
penglihatan,
dengan
melakukan
Terapi Aktivitas
Kelompok
yang
bertujuan
untuk
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien
mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal
dengan satu perawat lain ke satu klien lain.
1.2 TUJUAN
Tujuan umum:
Klien dapat mengenal haluinasi yang dialaminya, mengontrol halusinasinya, dan
mengikuti program pengobatan secara optimal.
Tujuan khusus:
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum oba
BAB II
TINJAUN TEORI
2.1.
Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental
Health Nursing, 1987).
2.2.
Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya:
a. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara suara orang,
biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang
sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan atau panorama yang luas dan
kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan
seperti: darah, urine atau feses. Kadangkadang terhirup bau harum. Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang, dan dimensia
d. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus
yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati
atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
2.3.
Tahap II
1. Menyalahkan
2. Sesi II
halusinasi
dengan
cara
melakukan
terjadwal
BAB III
PENGORGANISIAN
3.1. Persiapan
3.1.1. Persiapan Klien
1. Kriteria klien
a.
b.
c.
d.
e.
2. Proses seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan Paturan main dalam
kelompok
3. Proses Seleksi
a.
b.
3.2. Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
Kegiatan
Pembukaan
Perkenalan dan penjelasan prosedur pelaksaan
Inti
Penutup
Total waktu
Keterangan:
: Observer
: Leader
: Co-leader
: Klien
:Fasilitator
Waktu
5 menit
5 menit
15 menit
5 menit
30 menit
3.3. Pengorganisian
Pelaksanaan pertemuan 1
Hari/Tanggal
Waktu
Alokasi waktu
Tempat
Jumlah klien
: Sesi 1 = 8 orang
Pelaksanaan pertemuan 2
Hari/Tanggal
Waktu
Alokasi waktu
Tempat
Jumlah klien
Pelaksanaan pertemuan 3
Hari/Tanggal
Waktu
Alokasi waktu
Tempat
Jumlah klien
: Sesi V = 8 orang.
Tim Terapi
Leader
a.
b.
c.
d.
e.
Leader Sesi I
Leader Sesi II
Leader Sesi III
Leader Sesi IV
Leader Sesi V
Uraian tugas :
1. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya
acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
Fasilitator
a. Fasilitator Sesi I
b. Fasilitator Sesi II
Uraian tugas :
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
3.3. Antisipasi Masalah
Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
3. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
Kriteria Hasil
Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat di lantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, Observer berperan sebagaimana mestinya
Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta da am kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f.
Menyebutkan waktu
terjadinya halusinasi
Menyebutkan situasi dan
kondisi terjadinya
halusinasi
Menyebutkan perasaanya
pada saat halusinasi
Menyebutkan frekuensi
terjadinya halusinasi
3
4
5
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilain kemampuan mengenal halusinasi, isi, frekuensi,
waktu, situasi dan kondisi, serta perasaan saat halusinasi muncul.
3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
menyampaikan kepada perawat.
Persiapan
a.
b.
2.
Orientasi
1. Salam terapeutik
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, frekuensi,
situasi dan kondisi, serta perasaan saat mengalami halusinasi
2. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu latihan
cara mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik
2. Leader menjelaskan aturan main.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok harus minta izin
kepada leader
b. Lama kegiatan 30 menit
memperagakan
cara
menghardik
halisinasi
yaitu:
Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasiln kelompok
2.
Tindak lanjut
a. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
b. Memasukkan kegiatan menghardik kedalam jadwal kegiatan
klien
3.
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi II kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi
halusinasi dengan cara menghardik. formulir yang diisi adalah sebagai berikut :
Sesi : II TAK
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan, cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan
cara menghardik halusinasi
3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien, contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien
1. Tujuan
1) Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi
2) Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
2. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
2) Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
1)
Spidol
2)
Kertas manila
3)
Buku cacatan
4)
Bola
5)
Musik
4. Metode
1)
2)
5. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi III
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2)
Orientasi
b.
2) Evaluasi/validasi
a. Menanyakan perasaan saat ini
b. Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah di
pelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah) untuk
mencegah halusinasi
3) Kontrak
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. untuk TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi III kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi
dengan cara bercakap-cakap. Formulir yang diisi adalah sebagai berikut :
Sesi: III TAK
Stimulasi Persepsi Sensori ( Halusinasi)
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
NO
Menyebutkan orang
percakapan
Menyusun
percakapan
Menyebutkan
Nama Klien
jadwal
tiga
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,
dan menyebutkan 3 cara mencegah cara halusinasi
3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada cacatan proses
keperawatan tiap klien, contoh klien mengikuti TAK stimulus persepsi: halusinasi sesi III.
Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk
melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi
1. Tujuan
a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi klien
b. Dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
1. Spidol
2. Kertas Manila
3. Buku Catatan
4. Bola
5. Musik
4. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran dan latihan
5.
Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi IV
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1. Salam terapeutik
a.
b.
2. Evaluasi/Validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan cara mengontrol halisinasi yang di pelajari
c. Menayakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi
c.
Kontrak
Tahap Kerja
1. Leader menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculya halusinasi.
2. Leader meminta tiap-tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa di
lakukan sehari-hari dan tulis di kertas manila.
3. Leader membagikan formulir jadwal kegiatan terapis menulis formulir
yang sama di kertas manila.
4. Leader membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal
kegiatan,dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan
formulir dan terapis menggukan kertas manila.
5. Leader melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
6. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama pada klien yang sudah
selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
e.
Tahap Terminasi
1.
Evaluasi
a. Leader menayakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal
kegiatan dan memperagakannya.
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
f. Tindak Lanjut
Leader
menganjurkan
klien
melaksanakan
cara
mengontrol
6.
Evaluasi
Evaluasi di lakukan saaat proses TAK berlangsung, khususya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi IV kemapuan yang di harapkan adalah klien
melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir yang di
isi adalah sebagai berikut.
Sesi: IV TAK
Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan
NO
1
2
3
4
Nama klien
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan
harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun
jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi
3. Beri tanda V jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang di mililki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:halusinasi
sesi IV. Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal.
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
1. Tujuan
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
c. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
2. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
2. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
1. Spidol
2. Kertas HVS
3. Buku catatan
4. Bola
5. Musik
4. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran dan latihan
5. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a.
Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi IV
b.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a.
Salam terapeutik
1.
Salam terapeutik kepada klien
2.
Klien dan terapis pakai papan nama
b.
Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik, bercakapcakap, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah)
c.
2.
Kontrak
1. Leader menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dan minum obat.
Leader menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
a) Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis
b) Lama kegiatan 15 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.
Tahap kerja
a. Leader menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat member perasaan tenang.
b. Leader menjelaskan kerigian bila tidak patuh minum obat.
c. Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar dikertas HVS.
d. Menjelaskan lima benar minum obat.
e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat
f.
g.
h.
i.
2.
Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan 4 cara mengontrol halusinasi yang
No
Menyebutkan 5 benar
cara minum obat
Menyebutkan
keuntungan minum obat
Nama klien
Menyebutkan akibat
tidak patuh minum obat
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara
minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat.
3. Beri tanda () jika klien mampu dan beriakn tanda (X) jika klien tidak mampu.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi sesi
V. klien mampu menyebutkan lima benar minum obat, manfaat dan akibat bila tidak
patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.
BAB VI
Sesi : II TAK
Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Menghardik
No
1
Aspek Yang
Dinilai
Menyebutkan cara
yang seklama ini
digunakan
mengatasi
halusinasi
Menyebutkan
efektifitas cara
Menyebutkan cara
mengatasi
halusinasi dengan
menghardik
Memperangakan
menghardik
halusinasi
Jumlah
Nama Klien
No
Menyebutkan 5 benar
cara minum obat
Benar pasien
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar rute
Menyebutkan
keuntungan minum
obat
Menyebutkan akibat
tidak patuh minum obat
Jumlah
a.
b.
c.
d.
e.
2
3
Nama klien