Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh :
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Padang,
September 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Abstract
This research is aims to examine and find out empirical of cash flow on earnings persistence and the role of book
tax differences in indicating the persistence of earning. Samples used in this research are manufacturing companies
listed in Bursa Efek Indonesia in 5 years observation period (2006-2010). Total samples are 53 companies. The data
are collected using purposive sampling method. The method of data analysis is multiple regression. The component
of cash flow used is the operation cash flow. Earnings persistence is measured using regression coefficient between
current earnings and next period earnings. The book tax differences is measured using deferred tax expense. The
hypothesis in the alternative form are (1) operating cash flow significantly positive affect the earnings persistence;
(2) book tax differences significantly negative affect earnings persistence.
The result of this research showed that (1) operating cash flows are significantly positive affect earnings
persistence, with score of significant is 0,004 < 0,05 that meaning is H 1 accepted. It showed that companies with
high operating cash flow indicating high earnings persistence; (2) And book tax differences significantly negative
affect earnings persistence with score of significant is 0,004 < 0,05 that meaning is H 2 accepted. It showed that
companies with large (positive or negative) book tax differences have earnings that are less persistent.
Keywords: Earnings Persistence, Operating Cash Flow and Book Tax Differences.
PENDAHULUAN
Beberapa tahun belakangan ini krisis
keuangan yang cukup hebat mengakibatkan
banyak perusahaan besar mengalami
kerugian bahkan sampai gulung tikar.
Keadaan ini akhirnya memaksa perusahaan
yang masih bertahan untuk dapat menjaga
kelangsungan hidupnya agar dapat bersaing
dengan perusahaan lain. Untuk dapat
bersaing dengan perusahaan lain maka
membutuhkan dana. Dana tersebut tentunya
akan diperoleh perusahaan jika mendapat
kepercayaan dari kreditor maupun investor.
Kepercayaan itu dapat diperoleh jika
perusahaan mampu menunjukkan kinerja
yang baik, yang diukur salah satunya dari
laba yang diperoleh perusahaan tiap
tahunnya.
DAN
Merupakan
revisi
laba
yang
diharapkan di masa depan yang tercermin
dari laba tahun berjalan (Meythi, 2006).
Menurut Scot (2009) persistensi laba adalah
revisi laba yang diharapkan di masa
mendatang (expected future earnings) yang
diimplikasikan oleh laba tahun berjalan yang
dihubungkan dengan perubahan harga
saham. Semakin permanen laba dari waktu
ke waktu semakin tinggi earnings response
coefficientnya. Hal ini mengindikasikan laba
yang
diperoleh
perusahaan
tersebut
meningkat terus menerus.
Persistensi laba sering digunakan
sebagai pertimbangan kualitas laba karena
persistensi laba merupakan komponen dari
karakteristik kualitatif relevansi yaitu
predictive value (Jonas dan Blanchet, 2000)
dalam Martani dan Aulia (2008). Persistensi
diukur dengan menggunakan koefisien dari
regresi antara laba akuntansi periode
sekarang dengan periode yang akan datang
(Wijayanti,2006).
Aliran Kas
Merupakan aliran kas masuk dan
aliran keluar serta sumber dan pemakaian
kas dalam suatu perusahaan pada periode
tertentu. Menurut IAI dalam PSAK No. 2
tahun 2009 aliran kas adalah aliran kas
masuk dan aliran kas keluar atau setara kas
adalah investasi yang sifatnya sangat liquid,
berjangka pendek dan dapat dengan cepat
dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi resiko perubahan pada nilai
yang signifikan. Informasi aliran kas sering
digunakan sebagai indikator dari jumlah
waktu dan kepastian aliran kas masa depan.
Tujuan dan Manfaat Aliran Kas
Menurut Kieso (2007:212) tujuan
aliran kas adalah menyediakan informasi
yang relevan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas sebuah perusahaan selama
suatu periode. Oleh karena itu manfaat aliran
menurut Harnanto (2002:129-130):
1. Memberikan
informasi
tentang
penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan dalam satu periode
akuntansi.
2. Membantu para pemodal dan kreditur
untuk
menilai
kemampuan
perusahaan.
3. Membantu para pemakai laporan
untuk
mengetahui
alasan-alasan
tentang perbedaan antara laba bersih
atau laba akuntansi dengan laba
tunainya.
4. Membantu para pemakai laporan
keuangan untuk menentukan efek dari
transaksi-transaksi cash dan non cash
investing serta pendanaannya terhadap
posisi keuangan perusahaan.
Kategori Aliran Kas
1) Aliran kas dari aktivitas operasi
Merupakan aliran kas yang
diperoleh dari kegiatan usaha
perusahaan.
Kegiatan
utama
perusahaan adalah menghasilkan
barang atau jasa dan menjualnya.
Kegiatan ini mencakupi kegiatan
penerimaan kas, misalnya penjualan
barang atau jasa tunai dan penerimaan
piutang. Disamping itu, kegiatan
perusahaan
juga
mencakupi
pengeluaran kas, misalnya pembelian
bahan secara tunai dan pembayaran
utang usaha.
2) Aliran kas dari aktivitas investasi
Menurut Soemarso (2005:330)
aliran kas dari aktivitas investasi
adalah perolehan dan pelepasan aktiva
jangka panjang serta investasi lain
yang tidak termasuk setara kas.
contoh dari aliran kas dari aktivitas ini
adalah perolehan atau penjualan
aktiva tetap dan investasi.
3) Aliran kas dari aktivitas pendanaan
Aliran kas dari aktivitas pendanaan
adalah aktivitas yang mengakibatkan
3
Penelitian Terdahulu
Ada beberapa yang telah dilakukan
berhubungan dengan topik pengaruh aliran
kas dan perbedaan laba akuntansi dengan
laba fiskal terhadap persistensi laba:
4
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini dikelompokkan pada
penelitian kausatif. Yaitu penelitian yang
bertujuan untuk melihat sejauhmana variabel
dependen
mempengaruhi
variabel
independen.
Data dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
pada tahun 2006 2010. Teknik
pengambilan sampel adalah teknik purposive
sampling yaitu melalui kriteria-kriteria
tertentu.
Jumlah sampel dalam penelitian ini
berjumlah 53 perusahaan dari 134
Uji Model
Uji F
Uji F ini dilakukan untuk menguji
secara serentak variabel independen
mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen.
Uji Koefisien Determinan
Uji koefisien determinasi (R2) intinya
mengukur tingkat ketepatan dari regresi
linear berganda yaitu persentase sumbangan
(goodress of fit) dari variabel independen
terhadap variabel dependen
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk
menguji apakah secara terpisah variabel
independen mampu menjelaskan variabel
dependen secara baik
Definisi Operasional
Persistensi Laba
Persistensi laba adalah revisi dalam
laba akuntansi tahun berjalan. Besarnya
revisi ini menunjukkan tingkat persistensi
laba. inovasi terhadap laba sekarang adalah
informatif terhadap laba masa depan
ekspektasian, yaitu manfaat masa depan
yang diperoleh pemegang saham. Sehingga
persistensi laba dapat dijadikan acuan oleh
investor dalam menilai kualitas laba yang
dihasilkan perusahaan. Persistensi laba
merupakan suatu ukuran yang menjelaskan
kemampuan
perusahaan
untuk
mempertahankan jumlah laba yang diperoleh
saat ini sampai masa yang akan datang
Aliran Kas
Aliran Kas adalah komponen aliran kas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
arus kas operasi dengan metode langsung
dari laporan aliran kas. Aliran kas operasi
adalah aliran kas yang berasal dari aktivitas
penghasil utama perusahaan dan bukan
aktivitas lain yang merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan pada akhir
tahun.
Perbedaan Laba Akuntansi dengan
Laba Fiskal
DAN
Stastistik Deskriptif
Tabel 2
Variabel
laba
tahun
depan
mempunyai nilai minimum sebesar 0,01,
nilai maksimum sebesar 0,67, nilai rata-rata
sebesar 0,2663 dan standar deviasi 0,14116.
Variabel laba tahun berjalan mempunyai
nilai minimum sebesar -8,65, nilai
maksimum sebesar -0,84, nilai rata-rata
sebesar -3,1432 dan standar deviasi sebesar
1,466817.
Variabel aliran kas operasi (AKO)
mempunyai nilai minimum sebesar 1,000,000,000,000, nilai maksimum sebesar
10,000,000,000,000, nilai rata-rata sebesar
532,000,000,000, dan standar deviasi
sebesar 1,602,000,000,000. Adanya arus kas
operasi yang negatif mengindikasikan
adanya sebaran data yang cukup lebar.
Variabel beban pajak tangguhan (BPT)
mempunyai nilai minimum sebesar 0, nilai
maksimum sebesar 0,04, nilai rata-rata
sebesar 0,0048 dan standar deviasi sebesar
0,00716.
Hasil Uji Asumsi Klasik
DAFTAR PUSTAKA
Ariya Qutni. 2011. Pengaruh Kandungan
Informasi Arus Kas Dan Laba
Akuntansi Terhadap Harga Saham
(Studi Empiris Pada Perusahaan
10
Ekonomi
Perbanas.
Melalui
http://www.scribd.com
.
Handayanti Tri Wijayanti. (2006). Analisis
Pengaruh Perbedaan antara Laba
Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap
Persistensi Laba, Akrual, dan Arus
Kas. Simposium Nasional Akuntansi
IX, Padang.
Hanlon, M. 2005. The Persistence and
Pricing of Earnings, Accruals, and
Cash Flows When Firm Have Large
Book-tax Differences. The Accounting
Review 80 (March). pp 137-166.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori
Akuntansi. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Hardian Harahap S. 2010. Analisis Pengaruh
Total Arus Kas, Komponen Arus Kas,
Laba Akuntansi Terhadap Return
Saham.
Skripsi.
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan
Menengah. Buku Satu. Yogyakarta:
BPFE
Harnanto. 2003. Akuntansi Perpajakan.
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Horngren, T. Charles., Gary L. Sundem, dan
Jhon A. Elliott. 2000. Pengantar
Akuntansi Keuangan. Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga.
http://www.idx.co.id.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar
Akuntansi
Keuangan.
Jakarta:
Salemba Empat.
Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Multivariate
dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Undip.
12
Kerangka Konseptual
Perbedaan laba
akuntansi dengan
laba fiskal
Persistensi laba
Aliran kas operasi
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
LabaTahunDepan
265
.01
.67
.2663
.14116
LabaTahunBerjalan
265
-8.65
-.84
-3.1432
1.46817
AKO
265
-1.E12
1.E13
5.32E11
1.602E12
BPT
265
.00
.04
.0048
.00716
Valid N (listwise)
265
13
265
Normal Parameters
Mean
.0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.09716523
Absolute
.062
Positive
.062
Negative
-.048
Kolmogorov-Smirnov Z
1.011
.259
Model
1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Std. Error
(Constant)
.480
.015
LabaTahunBerjalan
.066
.004
AKO
1.112E-14
BPT
-2.448
14
Beta
Sig.
Tolerance
VIF
32.317
.000
.689
16.131
.000
.995
1.005
.000
.126
2.944
.004
.987
1.013
.846
-.124
-2.895
.004
.986
1.015
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
.085
.010
LabaTahunBerjalan
.004
.003
AKO
4.031E-16
BPT
.047
Sig.
8.782
.000
.088
1.418
.158
.000
.010
.164
.870
.550
.005
.086
.932
Model Summary
Model
1
R
.725
R Square
a
Adjusted R
Square
Estimate
.526
.521
Durbin-Watson
.09772
1.838
Std. Error
(Constant)
.480
.015
LabaTahunBerjalan
.066
.004
AKO
1.112E-14
BPT
-2.448
Coefficients
Beta
Sig.
32.317
.000
.689
16.131
.000
.000
.126
2.944
.004
.846
-.124
-2.895
.004
15
4. Uji Model
a) Uji F (tabel 7)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
2.768
.923
Residual
2.492
261
.010
Total
5.260
264
Sig.
96.618
.000
Model
1
R
.725
R Square
a
Adjusted R
Square
Estimate
.526
.521
.09772
Std. Error
(Constant)
.480
.015
LabaTahunBerjalan
.066
.004
AKO
1.112E-14
BPT
-2.448
Coefficients
Beta
Sig.
32.317
.000
.689
16.131
.000
.000
.126
2.944
.004
.846
-.124
-2.895
.004
16
16