Sunteți pe pagina 1din 13

Pengkajian Umum Sistem

hematologi
Pengkajian pada klien dengan gangguan
hematologi perlu dilakukan dengan teliti,
sistematis, serta memahami dengan baik
fisiologis dari setiap organ system hematologi.
Hal ini perlu dilakukan agar kemungkinan adanya
kesulitan dikarenakan gambaran klinis atau tanda
serta gejala yang hampir sama antara gangguan
hematologi primer dan sekunder dapat
diminimalkan.
Informasi dilakukan baik dari klien maupun
keluarga tentang riwayat penyakit dan kesehatan.

Sebaiknya

dilakukan penggolongan atau


klasifikasi data berdasarkan identitas klien,
keluhan utama, riwayat kesehatan, keadaan
fisik, psikologis, sosial, spiritual, intelegensi,
hasil-hasil pemeriksaan dan keadaan khusus
lainnya.

Metode............................
Metode yang digunakan dalam
......
pengumpulan data keperawatan
pada tahap pengkajian adalah :
Wawancara (interview),
pengamatan (observasi),
pemeriksaan fisik (pshysical
assessment). dan
studi dokumentasi.

Pengkajian Pasien dengan


masalah
hematologi
Data demografi
Usia
Usia merupakan data dasar yang penting karena ada

beberapa gangguan hematologi yang menyebabkan


klien tidak berusia panjang(6-7 tahun).
Golongan darah
Penting untuk dikaji karena untuk memperoleh
kecocokan dengan donor darah klien bila diperlukan
tranfusi darah.
Tempat tinggal
Ada beberapa gangguan hematologi yang disebakan
karena factor lingkungan.

Riwayat kesehatan keluarga


Perlu dilakukan untuk mengetahui adanya
anggota keluarga yang mengalami gangguan
seperti gangguan yang dialami klien seperti
perdarahan dan anemia.

Masalah kesehatan klien sekarang


Tanda-tanda infeksi
Perdarahan
Warna kulit
Dispnea
Perut terasa penuh menunjukkan splenomegali
alkoholik
Neurologi
Pruritus

Riwayat kesehatan klien


Perawat melakukan pengkajian kondisi yang

pernah dialami oleh klien yang berhubungan


dengan system hematologi seperti berikut ini:
Keganasan, kemoterapi
Risiko HIV
Hepatitis
Kehamilan
Thrombosis vena

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan daerah kepala, telinga, mata,

hidung dan tenggorokan


Konjunctiva

anemis, mukosa pucat anemia


Ikhterik/ jaundice hemolisis, heperbilirubinemia
Petekie trombositopenia
Glositis anemia defisiensi zat besi, anemia
defisiensi vitamib B 12
Limfadenopatilimfoma

System integument
Pucat -anemia
Jaundice-hiperbilirubinemia
Koilonisia(kuku seperti sendok)-- anemia

defisiensi zat besi


Ekimosis dan petekie- trombositopenia
System kardiovaskuler
Takikardi S4-- anemia berat dengan gagal
jantung
Abdomen
Splenomegalipolisitemia, limfoma
System neurologi
Kehilangan sensasi getar (vibratio sense)anemia
megaloblastik
System muskuloskleletal
Nyeri tulang/ terderness myeloma multiple

Evaluasi Pemeriksaan: Laboratorium


Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan

secara valid melalui persiapan klien, alat dan


bahan, serta pemeriksanya sendiri.
Pemeriksaan laboratorium meliputi berikut
Pemeriksaan Hbbila nilainya < 5
g/dlindikasi dilakukan tranfusi meski tidak
ada gejala

Pemeriksaan Hct bila nilaninya >70 %

indikasi dilakukan flebotomi segera


Hitung plateletbila nilainya < 10.000.mm2
maka risiko terjadi perdarahan spontan, bila
nilainya < 50.000/mm2 maka risiko
perdarahan meningkat pada trauma dan
pembedahan, bila > 2.000.000mm2 maka
terdapat risiko thrombosis
Hitung neutrofil bila nilainya <5oo.mm2
maka terdapat risiko tinggi infeksi

Protrombine time (PT)Bila nilainya <1,5x

control maka tidak ada peningkatan risiko


perdarahan, tetapi bila <2,5 x control dapat
terjadi risik perdarahan spontan.
Pada PTT Bila nilainya<1,5x control maka ada
penigkatan risiko perdarahan, bila 2,5 kontrol
maka risiko tinggi adanya perdarahan spontan.
Waktu perdarahan bila nilainya >20 menit
maka terdapat risiko perdarahan spontan
Antitrombin IIIBila nilainya <50% maka
terdapat risiko terjadi thrombosis spontan

S-ar putea să vă placă și