Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Pada hakikatnya
pembangunan kesehatan merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal sebagai unsur kesejahteraan umum yang
merupakan bagian dari tujuan nasional dan amanat dari mukadimah UUD 1945.
Pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan telah
diakui oleh semua pihak bahwasannya peran serta masyarakat sangat menentukan
terhadap keberhasilan, kemandirian, dan kesinambungan pembangunan kesehatan
dimana menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan disebutkan bahwa sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal.
Dalm mewujudkan visi Indonesia sehat 2014 telah ditetapkan misi
pembangunan yaitu menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Mendiorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, serta
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya. Untuk melaksanakan misi pembangunan kesehatan
diperlukan promosi kesehatan. Hal ini disebabkan program promosi kesehatan
berorientasi pada proses pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat, melalui peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan
kesehatannya. Hal ini sesuai dengan ditekankan dalam paradigm sehat, dan salah
satu pilar utama Indonesia Sehat 2014.
22
perencanaan
keperawatan
komunitas
dengan
23
a.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan
masyarakat yang dilakukan dari rumah kerumah untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam melakukan proses keperawatan komunitas.
b.
Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung yang meliputi hal-hal
Studi kepustakaan
Melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku sebagai konsep dasar
dari
latar
belakang
yang
menggambarkan
alasan
pemaparan
diagnosa
kegiatan
keperawatan
yang
terdiri
komunitas
dari
dan
pengkajian,
perencanaan
keperawatan komunitas.
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
Berisi kesimpulan dari kegiatan yang dilaksanakan dan saran-saran
yang dapat diberikan serta rekomendasi dari hasil kegiatan
24
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Konsep Keperawatan Komunitas
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal di suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai minat dan interest yang
umum (WHO). Keperawatan komunitas adalah perpaduan dari praktek
keperawatan
dan
prakterk
kesehatan
masyarakat
dalam
rangka
komunitas
dikenal
dengan
sebutan
perawatan
penyakit
menular,
pendidikan
mengenai
kebersihan
25
26
Gillin
dan
Gillin
lembaga
lembaga
masyarakat
27
2) Enacted Institution
Lembaga masyarakat yang sengaja dibentuk untuk memenuhi
tujuan tertentu dari sudut sistem nilai yang diterima oleh
masyarakat
3) Basic Institution
Lembaga kemasyarakatan yang penting untuk memelihara tata
tertib dalam masyarakat.
2) Subsidiari Institution
Lembaga kemasyarakatan yang muncul untuk memenuhi kegiatan
tertentu saja
c. Ciri- Ciri Masyarakat Indonesia
1) Masyarakat Desa
2) Masyarakat Madya
-
28
d.
masalah
kesehatan
sederhana
melalui
upaya
29
30
manusia
(Walter
R.
L)
31
Penanganan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari
sampah tersebut dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab
penyakit(bakteri patogen). Selain itu tempat bersarangnya berbagai
serangga sebagai penyebar penyakit(vektor). Oleh karena itu sampah harus
e.
maupun
tempat-tempat
umum
lainnya.
Pada
umumnya
(NRC)
adalah:
BAB III
METODE ASUHAN
3.1. RancanganAsuhanKeperawatan
1. Pengertian
Proses
adalahsuaturangkaiankegiatan
terdiridarkomponen-komponen
yang
yang
berurutan
salingterkait,
dandinamisdalamrangkamencapaitujuantertentu.
Keperawatanadalahsuatubentukpelayananprofesional
merupakanbagian
berhubungan,
yang
integral
daripelayanankesehatanberdasarkanpadailmudankiat
berbentukpelayanan
yang
bio-psiko-sosio-spiritual
yang
keperawatan,
komprehensif,
34
ditujukankepadaindividu,
keluarga,
kelompokdanmasyarakat,
sistematisdanilmiah
yang
penentuanrencanakeperawatan,
implementasitindakankeperawatan, sertaevaluasi.
(1991), proses keperawatana dalam metode yang
b. CAROL V.A
sistematisuntukmengkajiresponmanusiaterhadapmasalahkesehatandanmem
buatrencanakeperawatan
yang
bertujuanmengatasimasalah
tersebut.
Padahakikatnyaproses
teknikpenyelesaian/pemecahanmasalahkeperawatanmelibatkantenagakeper
awatan,
individu,
kelompokmaupunmasyarakatuntukmencapaiderajatkesehatan
keluarga,
yang
optimal.
Sehinggadapatdisimpulkanbahwa proses keperawatanadalah :
1. Suatupendekatansistematisuntukmengenalmasalah
masalahpasiendanmencarikan
alternative
pemecahanmasalahdalammemenuhikebutuhan kebutuhanpasien.
2. Merupakan
proses
pemecahanmasalah
yang
dinamisdalammemperbaikidanmeningkatkankesehatanpasiensampaiket
ahapmaksimum.
3. Merupakanpendekatanilmiah
4. Terdiridari 5 tahap:pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaandanevaluasi.
2. Unsur Proses Keperawatan
Unsurkognitif (kecakapan intelektual) pengetahuantentangperkembangan,
perilaku, fisiologi.
Unsurperilaku
(keterampilandalamhubunganantar
manusia)
membinahubunganterapeutikdansalingpercaya,
hubunganperawatdenganperawatdantimkesehatan.
Unsurketerampilan (teknis).
Memberikansuatukerangkakerjaberdasarkankebutuhanklien,
keluargadanmasyarakat,
sehinggakebutuhanperawatankesehatanklien,
keluargadanmasyarakatdapatterpenuhi.
Tujuankhusus :
1.Mempraktekkanmetodepemecahanmasalahdalampraktekkeperawatan
2.Menggunakanstandartdalampraktekkeperawatan
3.Memperolehmetode yang baku, rasionaldansistematis
4.Memperolehmetode yang dapatdigunakandalamberbagaimacamsituasi
5. Memperolehasuhankeperawatan yang berkualitastinggi
4. Manfaat Proses Keperawatan
BagiPelayananKesehatan :
1. Pedoman yang sistematisbagiterselenggaranyapelayanankesehatan
2. Sebagaialat untukmeningkatkanmutupelayanankesehatan
BagiPelaksanaKeperawatan :
1. Meningkatkanmutupelayanankeperawatan
2. Bilasemuakebutuhankliendapatdipenuhi, tentuakandapatmempercepat
proses
penyembuhankliendankepuasanbagiklienakanpelayanankeperawatan
yang
diberikan.
Dengandemikian,
mutuasuhankeperawatanakanmeningkat.
3. Pengembanganketrampilanintelektualdanteknisbagitenagapelaksanake
perawatan.
4. Peningkatancitrakeperawatandantenagakeperawatan.
5. Jalan
yang
paling
tepatuntukmeningkatkancitrakeperawatandanprofesikeperawatanadala
hdenganmeningkatkanmutupelayanankeperawatan.
Kepuasankonsumenterhadappelayanankeperawatanmenunjukkankeya
kinannyaterhadapprofesikeperawatan.
6. Meningkatkanperandanfungsiperawatandalampengelolaanasuhankeper
awatan.
7. Pengakuanotonomikeperawatanolehmasyarakatdanprofesi lain.
8. Profesikeperawatanmemberikankesempatankepadatenagakeperawatan
untukmelaksanaanotonomiprofesinya,
yang
didasariolehtanggunggugatdantanggungjawab,
penerapanetikaprofesidanstandartpraktekkeperawatan.
9. Peningkatan rasa solidaritas.
10. Kesamaanmetodepraktekkeperawatan
yang
digunakanolehsemuatenagakeperawatanakanmemperkuatpersatuansert
amenggambarkanotonomidanidentitaskeperawatan.
36
11.
12.
Peningkatankepuasantenagakeperawatan.
Kepuasankonsumenterhadappelayanankeperawatandengansendirin
yaakanmenimbulkankepuasanbagitenagaperawatan.
13. Memupuk rasa percayadiri dalammemberikanasuhankeperawatan.
14. Untukpengembanganilmukeperawatan.
15. Proses
keperawatandapatmendukungdanmemberisumbangandalampengemba
nganpenelitianilmukeperawatan, sehinggadapatdikembangkametode
Aspekkeperawatan
yang
diterimabermutudandapatdipertanggungjawabkansecarailmiah
2.Merangsangpartisipasipasiendalamperawatandirinya
(self
care)
3. Kelanjutanasuhan
5. Komponen Proses Keperawatan
Tahap-tahap Proses Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajianadalahtahapawaldalam
proses
keperawatan.
yang
utuh
yang
dimulaisejakkonsepsisampaikematian.
2. Perubahandalamsatusistemakanmempengaruhisistem lain.
3. Individumerupakansistemterbukayangberinteraksidenganlingkunga
n.
4. Tiapindividumempunyaipola
yang
unikdalammemenuhkebutuhannya.
5. Semuaperilakuindividumempunyimaksudtertentu
6. Kesehatanmerupakankeadaandinamis
yang
beradadalamsuaturentang
7. Kesehatan
Yang
sebagaikeadaanYangditandaidengantercapainyapotensi
optimal
kesehatan
yangmaksimal.
37
8. Individu
yang
sehatditandaidengankemampuanberadaptasiterhadapperubahandim
ensiperkembanganpsikologik, sosiokultural, danfisiologik.
9. Tujuanperawatanadalam
membantuindividuuntukmencapaiataunmeningkakankeadaan
kesehatannya.
Hal-hal yang perludiperhatikan :
1. Memahamisecarakeseluruhansituasi
yang
sedangdihadapiolehkliendengancaramemperhatikankondisifisik,
psikologi,
emosi,
social
kultural,
dan
spiritual
yang
Data
yang
terkumpulberasaldariperawatklienselamaberinteraksidansumber yang
lain. (Gordon, 1987;1994).
3. Memahamibahwaklienadalahsumberinformasi primer.
4. Sumberinformasisekundermeliputianggotakeluarga,
orang
yang
berperanpentingdancatatankesehatanklien.
Kegiatan.
1.Pengumpulan data
2.Validasi data
3.Pengorganisasian data
4.Identifikasimasalah
yang
dikumpulkandariklien,
keluarga,
rekammedik,
Diagnosis
Association
(NANDA,
mendefinisikandiagnosakeperawatansemacamkeputusanklinik
1992)
yang
38
mencakupklien,
keluarga,
danresponkomunitasterhadapsesuatuyangberpotensisebagaimasalahkes
ehatandalam proses kehidupan.
Komponen diagnose keperawatan
1. Masalah
(problem)
menggambarkanperubahan
kesehatanklien.Penyebab
(etiologi)
status
mencerminkanpenyebabdari
diperolehsaatpengkajian,
data
yang
ditemukan,adanyabatasankarakteristikmayor.
2. Resiko
Menggambarkanpenilaianklinisdimanaindividu/kelompoklebihrentanm
engalamimasalahdibandingindividu/kelompok lain dalamsituasi yang
sama.Masalahkesehatan
yang
nyataakanterjadijikatidakdilakukanintervensi.
3. Kesejahteraan/wellness
Penilaianklinistentangindividu,
keluargaataukomunitasdalamtransisidaritingkatkesejahteraantertentuketi
ngkatkesejahteraan yang lebihtinggi.
c. Perencanaankeperawatan
Langkah-langkah :
>Menetukanprioritas
>Menetapkan tujuan keperawatan
>Menetapkan criteria evaluasi
>Menyusunrencanaintervensikeperawatan
>Menformulasikanrencanaperawatan (Nursing Care Plan)
d. ImplementasiKeperawatan
Mengaplikasikanrencanaasuhankeperawatankedalambentukintervensikepe
rawatangunamembantuklienmencapaitujuan yang telahditetapkan.
e. EvaluasiKeperawatan
Membandingkanhasilsuatutindakankeperawatandengannormaatau criteria
tujuan yang telahdibuat.Kemungkinanhasilevaluasi :
Tujuantercapai
Tujuantercapaisebagian
Tujuantidaktercapai
Timbulmasalahbaru
39
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan
masyarakat yang dilakukan dari rumah kerumah untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam melakukan proses keperawatan komunitas.
e.
Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung yang meliputi halhal yang tidak perlu ditanyakan dengan berbagai pertimbangan, seperti
luar rumah, jarak antara sumber air bersih yang digunakan keluarga
dengan limbah keluarga ataupun septik tank.
f.
Studi kepustakaan
Melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku sebagai konsep
dasar yang menunjang terhadap data-data yang sudah diperoleh.
g.
Data primer
Merupakan
data
yang
diambilsecaralangsungdarihasilobservasidanwawancarakepadawargasetem
pat.
h.
Data Sekunder
Merupakan data yang diambildari data yang dimiliolehpuskesmasdan
data dari RW.
yang
memenuhi
generalisasi yang
terdiri atas :
penelitian
sampel
apabila
kita
bermaksud
untuk
3.4. InstrumenPengkajian
1.
Pengkajian
Pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas dapat dilihat dari 3
Batas wilayah
Peta wilayah
Tempat yankes
Jarak yankes
Kesuburan
Kemiringan tanah
Ketinggian tanah
4). Iklim
41
Curah hujan
Kelembaban
Jenis tanaman
Sarana rekreasi
Lingkungan pemukiman
b. Dimensi Populasi
1). Ukuran
Jumlah penduduk
2).
Kepadatan
Perbandingan
jumlah
penduduk
dengan
luas
wilayah
jumlah
penduduk
dengan
luas
wilayah
keseluruhan
Perbandingan
pemukiman
3).
Komposisi Penduduk
Bayi
Batita
Balita
Usia sekolah
Usia remaja
Usia produktif
Usia lanjut
42
4).
Budaya penduduk
5).
Pendidikan penduduk
Pekerjaan penduduk
6).
Mobilitas penduduk
Jenis kependudukan
Penduduk menetap
Penduduk sementara
c. Dimensi Populasi
1). Sistem kesehatan
Tipe keluarga
Mata pencaharian
43
Struktur pemerintahan
Sarana rekreasi
Organisasi keagamaan
Keamanan
d. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan
data, dengan langkah-langkah:
a.
44
f. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisa data diketahui masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi masyarakat. Semua masalah tidak mungkin
diatasi sekaligus, sehingga perlu prioritas masalah
g. Prioritas Masalah
Perlu mempertimbangkan berbagai faktor :
a.
Perhatian masyarakat
b.
Prevalensi
c.
d.
45
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
1) Dimensi Lokasi
a) Batasan Komunitas
(1) Batas wilayah
Utara
Selatan
Barat
: Kp. Pangkalan
Timur
: Kel. Karamat
: Selokan
Selatan
: Selokan
Barat
Timur
Tempat Yankes
Tengah.
(2) Jarak Yankes
Puskesmas
: +2 KM
: Ojeg
Posyandu
: Jalan Kaki
46
c)
Gambaran Geografis
(1)
Kesuburan
Kondisi tanah di RW 09 Kelurahan Karang tengah adalah
subur. Sebagian besar digunakan untuk menanam padi.
(2)
Kemiringan Tanah
Kemiringan tanah di RW 09 Kelurahan Karang tengah adalah
landai.
(3)
KetinggianTanah
Ketinggian tanah di RW 09 Kelurahan Karang tengah adalah
645 meter dari permukaan laut.
d) Iklim
(1)
Curah Hujan
Curah hujan di RW 09 Kelurahan Karang tengah 5,5 mm/tahun.
(2)
Perakiraan
Musim Hujan dan PanasPerakiraan musim hujan dan panas
berubah ubah sehingga tidak bisa diprediksikan.
(3)
Kelembaban
Suhu udara rata-rata 18o 34 o C.
Sarana Olahraga
Tidak terdapat Sarana Olahraga Di wilayah RW 09 .
(2)
Sarana Rekreasi
Tidak terdapat sarana rekreasi di RW 09.
47
(3)
Lingkungan Pemukiman
Lingkungan pemukiman Penduduk di RW 09 tampak kotor
yang terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan terutama
di kebun dan ditempat-tempat lembah yang ada di sekitar
wilayah RW 09.
(2)
(3)
(4)
Kepadatan
Secara umum kepadatan rumah di RW 09 merupakan pemukiman
padat penduduk, hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang
menggunakan jalan umum (jalan gang) untuk digunakan bangunan
rumah.
Komposisi Pendudukan
(1)
TABEL 4.1
No
Umur (tahun)
Jumlah
48
1.
2.
3.
4.
5.
6
7.
01
1 3
35
6 12
13 19
20 59
60
Jumlah
15
43
45
128
124
420
70
748
2
5,74
6,01
17,1
16,5
56,1
9,3
100
ke Posyandu
Rutin setiap bulan
Kadang kadang
Tidak pernah
Jumlah
Jumlah
55
9
2
66
83,3
13,6
3,10
100
49
Posyandu
Jumlah
6
8
1
0
15
Sibuk
Malas
Tempat Jauh
Tidak Tahu
Jumlah
%
40
53,3
6,7
100
Jumlah
60
4
64
%
91
6,06
100
TABEL 4. 5
DISTRIBUSI FREKUENSI BAYI DAN BALITA
BERDASARKAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH KELURAHAN
KARANG TENGAH KECAMATAN GUNUNG PUYUH KOTA
SUKABUMI NOVEMBER 2011
No
1. Ya
2. Tidak
Jumlah
%
Jumlah
51
15
66
77,2
22,7
100
Balita
Jumlah
Jumlah
60
6
66
91
9
100
51
Pemberian Makanan
Tambahan pada Bayi
No
1. < dari 6 bulan
2. > dari 6 bulan
Jumlah
Jumlah
23
43
66
34,85
65,15
100
52
No
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
30
23
6
1
6
66
45,5
34,8
9,3
0,20
9,3
100
Bumil
TABEL 4. 9
No
1.
2.
3.
Usia Kehamilan
Jumlah
1-3 bulan
4-6 bulan
7-9 bulan
Jumlah
3
4
2
9
33,3
44,4
22,3
100
53
Jumlah
9
9
%
100
100
Jumlah
9
9
%
100
100
54
No
1.
2.
%
Jumlah
Dukun bayi
Tenaga kesehatan
Jumlah
9
9
100
100
No
1.
2.
3
4
Pemeriksaan Kehamilan
Belum pernah
Satu kali
Dua kali
Lebih dari dua kali
Jumlah
%
Jumlah
2
4
3
9
33,3
44,5
22,2
100
55
Jumlah
2
4
3
9
%
22,2
44,5
33,3
100
No
1. Ya
2. Tidak
Jumlah
%
Jumlah
4
5
9
44,5
55,5
100
Keluarga berencana
TABEL 4. 19
56
Keikutsertaan PUS
Menjadi Peserta KB
No
1. Ya
2. Tidak
Jumlah
Jumlah
106
27
133
79,69
20,4
100
Dipergunakan
Pil
IUD
Suntik
Implant
Steril
Kondom
Jumlah
Jumlah
33
11
64
14
122
%
27,05
9,02
52,46
11,47
100
57
%
Program KB
Jumlah
Alasan Ekonomi
2
28,57
Belum punya Anak
3
42,86
Tidak Tahu
2
28,57
Dilarang Suami
Keyakinan
Tidak cocok
Jumlah
7
100
Interpretasi data : Dari tabel data diatas ditemukan sebanyak 2 (26,57
%) PUS yang tidak mengikuti program KB dengan alasan ekonomi,
alas an belum punya anak sebanyak 3 orang (42,86 %) dan alasan
tidak tau sebanyak 2 orang (28,57%).
No
1.
2.
3.
4.
5.
6
Remaja
TABEL 4. 24
DISTRIBUSI FREKUENSI JENIS PERILAKU REMAJA
YANG MERUGIKAN KESEHATAN ( MEROKOK , NAPZA ,
MIRAS )DI RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH
Merugikan Kesehatan
Ya
Tidak
Jumlah
76
36
67.85
32.14
58
Jumlah
112
100
Lansia
TABEL 4. 25
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LANSIA DALAM
BERAKTIFITAS DI RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH
Jumlah
4
4,17
92
95,83
96
100
Mandiri
Jumlah
59
Dialami Lansia
Penyakit jantung
Sulit makan
Gangguan penglihatan
Tekanan darah tinggi
Batuk terus menerus
Gangguan pendengaran
Lumpuh
Rematik
Batuk darah
Sesak napas
Lain lain
Jumlah
Jumlah
12
20
4
4
2
30
6
18
96
12.5
20.8
4.16
4.16
2.08
31.35
6.25
18.75
100
Pengetahuan Tentang
Kesehatan Lansia
No
1. Tahu
2. Tidak Tahu
Jumlah
Jumlah
26
70
96
27,1
72,9
100
Jenis Kelamin
Laki laki
Perempuan
Jumlah
Jumlah
714
707
1421
%
50.24
49.76
100
(2)
61
No
1.
2.
Penghasilan KK
< Rp. 250.000,Rp.
250.000,-
Jumlah
15
50
5.6
18.86
No
1.
2.
3.
4.
Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMU
PT
Jumlah
81
79
85
20
%
30,56
29,81
32,07
7,54
62
5.
6
Tidak Sekolah
Belum Sekolah
Jumlah
265
100
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis Pekerjaan
Buruh
Tani
PNS
Swasta
Supir
Tidak bekerja
Jumlah
%
Jumlah
71
31
30
86
31
36
2256
26,8
11,7
11,32
32,45
11,7
13,58
100
63
f)Mobilitas penduduk
(1) Jenis kependudukan
Mayoritas penduduk di RW 09 Kelurahan Karang Tengah
Kecamatan Gunung Puyuh adalah penduduk menetap.
TABEL 4.38
DISTRIBUSI FREKUENSI MOBILITAS PENDUDUK
BERDASARKAN KEPEMILIKAN RUMAH DI RW 09
KAMPUNG KARANG TENGAH KELURAHAN KARANG
TENGAH KECAMATAN GUNUNG PUYUH KOTA
SUKABUMI NOVEMBER 2011
Kepemilikan Rumah
No
1. Sendiri
2. Kontrak
3. Menumpang
Jumlah
%
Jumlah
230
26
9
265
86.8
9.8
3.4
100
64
Sistem Keluarga
Rumah
TABEL 4.40
65
Rasio Penghuni
No
1. Terpenuhi
2. Tidak Terpenuhi
Jumlah
Jumlah
177
88
265
66.8
33.2
100
No
1.
2.
3.
Jenis Ventilasi
%
Jumlah
Jendela
Pintu
Dua-duanya
Jumlah
36
35
194
265
13,58
13.2
73.2
100
66
Kebiasaan Membuka
Ventilasi
No
1. Setiap Hari
2. Kadang-kadang
3. Tidak Pernah
Jumlah
Jumlah
137
90
38
265
51.7
33.9
14.4
100
Jenis Lantai
No
1. Tanah Keras
2. Papan
3. Tembok / keramik
Jumlah
Jumlah
20
11
234
265
7.54
4.15
88.3
100
67
No
1. Bersih
2. Kotor
Jumlah
%
Jumlah
189
76
265
71.32
28.67
100
No
1. Teratur
2. Tidak Teratur
Jumlah
%
Jumlah
170
93
265
64.91
35.09
100
68
No
1. Tidak ditanami
2. Ditanami
Jumlah
%
Jumlah
164
101
265
61.88
38.12
100
Kepemilikan Kandang
No
1. Ya
2. Tidak
Ternak
Jumlah
36
229
265
Jumlah
13.58
86.42
100
69
No
Jumlah
1. Menempel pada rumah
11
30.5
2. Di dalam rumah
1
3.6
3. Terpisah dari rumah
24
66.9
Jumlah
36
100
Interpretasi data : Komposisi kandang ternak berdasarkan letak
kandang ternak di RW 09 Kelurahan Karang Tengah Kecamatan
Gunung Puyuh Kota Sukabumi sebanyak 66.9 % terpisah dari rumah
TABEL 4.49
DISTRIBUSI FREKUENSI DIBERSIHKANNYA KANDANG
TERNAK DI RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH
KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN
GUNUNG PUYUH KOTA SUKABUMI NOVEMBER 2011
Frekuensi Dibersihkannya
No
1.
2.
3.
4.
Kandang Ternak
Setiap hari
Dua kali seminggu
Seminggu sekali
Tidak pernah
Jumlah
Jumlah
8
12
14
2
36
22.2
33.3
38.8
5.5
100
70
No
1. Kotor
2. Bersih
Jumlah
22
14
36
Jumlah
61.1
38.9
100
Air Bersih
TABEL 4.51
DISTRIBUSI FREKUENSI SUMBER AIR BERSIH YANG
DIGUNAKAN DI RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH
KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN
GUNUNG PUYUH KOTA SUKABUMI NOVEMBER 2011
No
1.
2.
3.
Jumlah
76
18
4
28.67
6.8
1.50
71
Kali / Kolam
5.
PAM
Jumlah
0.75
165
265
62.26
100
No
1.
2.
%
Jumlah
Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Jumlah
265
0
265
100
0
100
Kakus
TABEL 4.53
72
No
1.
2.
3.
4.
Jumlah
Di kolam
Di kali
Di sungai
Di WC
Jumlah
4
10
251
265
1,50
3,77
94,71
100
besar
TABEL 4.54
DISTRIBUSI JARAK PEMBUANGAN LIMBAH ( SAPTIC
TANK )DI RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH
KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN
GUNUNG PUYUH KOTA SUKABUMI NOVEMBER 2011
No
1.
2.
%
Jumlah
10 Meter
10 Meter
Jumlah
134
131
265
50.56
49.43
100
Sampah
73
TABEL 4.55
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGELOLAAN SAMPAH DI
RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH KELURAHAN
KARANG TENGAH KECAMATAN GUNUNG PUYUH
KOTA SUKABUMI NOVEMBER 2011
No
1.
2.
3.
4
Pengelolaan Sampah
Jumlah
15
35
30
185
265
Ditimbun
Ke selokan/ sungai
Dibakar
TPS
Jumlah
%
5.66
13.20
11.32
69.81
100
No
1.
2.
3.
Jenis Sampah
Organik
Anorganik
Dua-duanya
Jumlah
%
Jumlah
0
6
142
148
0
4,1
95,9
100
74
Air Limbah
TABEL 4.57
DISTRIBUSI FREKUENSI PEMBUANGAN AIR LIMBAH
KELUARGA DI RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH
KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN
GUNUNG PUYUH KOTA SUKABUMI NOVEMBER 2011
Keluarga
Selokan/ kali
Kolam
Rembesan di pekarangan
Septik tank
Jumlah
Jumlah
53
17
0
78
148
35,8
11,5
0
52,7
100
75
pilek
Jumlah
Ada
Tidak Ada
Jumlah
50
215
265
18.86
81.13
100
TABEL 4.62
DISTRIBUSI FREKUENSI KELUARGA BERDASARKAN
RIWAYAT KELUHAN SISTEM PENCERNAAN (DIARE) DI
RW 09 KAMPUNG KARANG TENGAH KELURAHAN
KARANG TENGAH KECAMATAN GUNUNG PUYUH
KOTA SUKABUMI NOVEMBER 2011
%
pencernaan
Jumlah
Ya
Tidak
97
168
265
Jumlah
36.60
63.4
100
76
No
1.
2.
3.
4.
Jumlah
2 x seminggu
1 x seminggu
1 x sehari
Tiap kotor
Jumlah
74
22
18
8
122
60,6
18
14,8
6,6
100
Sebelum Makan
Selalu
Tidak
Kadang kadang
Jumlah
Jumlah
200
0
65
265
%
75.47
0
24.53
100
77
Jumlah
265
265
%
100
0
100
Jenis Sampah
No
1. Organik
2. Anorganik
3. Dua-duanya
Jumlah
Jumlah
0
0
265
265
0
0
100
100
Air Limbah
TABEL 4.57
78
Jumlah
231
3
31
265
%
87,16
1,13
11,69
100
No
1.
2.
3.
4.
%
Jumlah
2 x seminggu
1 x seminggu
1 x sehari
Tiap kotor
Jumlah
37
107
7
114
265
13,96
40,37
2,64
43,01
100
Alas Kaki
Jumlah
265
0
0
265
Selalu
Tidak Pernah
Kadang kadang
Jumlah
%
100
100
Kebiasaan Mengkonsumsi
No
1.
2.
3.
Sayur sayuran
Jumlah
Selalu
89
33,58
Tidak Pernah
1
0,37
Kadang kadang
175
66,03
Jumlah
265
100
Dari tabel data diatas ditemukan sebanyak 33,58 % selalu
mengkonsumsi sayuran. Dan sebanyak 66,03 % kadang kadang
mengkonsumsi sayuran. Hal ini berpotensi bisa menurunkan derajat
kesehatan apabila dipertahankan.
TABEL 4.68
80
Buah buahan
Jumlah
70
16
179
265
Selalu
Kadang kadang
Tidak Pernah
Jumlah
%
26,41
6,03
67,54
100
No
1.
2.
PENOLONG
Jumlah
Dukun Beranak
Tenaga Kesehartan
Jumlah
9
9
100
100
81
Tokoh Masyarakat
Ketua RW
Ketua RT
Masyarakat
82
83
4. Interpretasi Data
DATA
- Jenis ventilasi rumah yang banyak digunakan sebanyak 36
MASALAH
Lingkungan
yang tidak
sehat
265 KK
- Kebiasaan membuka jendela kadang-kadang sebesar 90KK
(33,9%) dari 265 KK
- Kebiasaan tidak pernah membuka jendela sebesar 38KK
(14,4%)dari 265 KK
- Kebersihan didalam rumah yang kotor sebanyak 76 KK dari
(28,67%) 265 KK
- Kandang ternak yang menempel pada rumah sebanyak 11 KK
(30,5%), dan yang di dalam rumah 1 KK (3,6 %) dari 36 KK
- Kandang ternak di bersihkan seminggu sekali sebanyak 14 KK
(38,8%),dibersihkan 2 minggu sekali sebanyak 12 KK
(33,3%), tidak pernah dibersihkan sebanyak 2KK (5,5 %) dari
36 KK
- Kondisi kandang ternak kotor sebanyak 22 KK (61,1%) dari
36 KK
- Buang air besar dikali sebanyak 4 KK (1,50%) dari 265 KK
- Buang air besar disungai sebanyak 10 KK(3,77%) dari 265 KK
- Jarak septic tank dengan sumur < 10 meter sebanyak 134 KK
(50,56%) dari 265 KK
- Pembuangan sampah ke selokan/sungai sebanyak 35
KK(13,20%) dari 265 KK
- Jenis sampah yang paling banyak adalah organic dan
anorganik sebanyak 142 KK (95,9%) dari 265 KK
- Pembuangan air limbah ke septic tank sebanyak 78 KK (78,52
%), ke kolam 17 KK (16,5%), ke selokan 53 KK (35,8 %) dari
265 KK
- Status gizi balita sebanyak 4 balita( 6,06 % ) dari 66 balita
pada garis kuning
Buruknya
Gizi Balita
84
Ancaman
Kesehatan
Lansia
Ancaman
Kesehatan
remaja
85
B. PEMBAHASAN
Dalam bab ini penyusun akan membahas mengenai kesenjangan antara teori
yang didapat dengan praktek di lapangan. Adapun pemecahan masalah yang digunakan
adalah dengan pendekatan metode proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
perencanaan, implementasi atau pelaksanaan dan penilaian atau evaluasi.
1. Pengkajian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi survey, wawancara
dan quesioner. Dalam pengumpulan data, kelompok tidak mengalami kendala yang
berarti namun ada sebagian kecil
mahasiswa dan tidak mau di wawancara dan ada juga warga yang sibuk bekrja. namun
di samping itu lebih banyak masyarakat yang aktif. Hal ini terjadi karena masyarakat
Rw 09 baru kedatangan mahasiswa STIKESMI untuk Early Exposure II bagian II yang
pertama kalinya, Sehingga masyarakat ada yang kurang aktif namun lebih banyak yang
aktif berpartisipasi dalam memberikan informasi atau data-data yang diperlukan.
Keterlibatan TOMA dan RT-RW dirasakan sangat membantu dalam proses ini.
Dalam tahap pengkajian ini, kelompok berusaha semaksimal mungkin untuk
mengaplikasikan teori proses keperawatan komunitas.
Selama proses pengkajian dari 16 sampai 17 november 2011, data dikumpulkan
kemudian di analisa dan ditabulasikan sesuai dengan teori yang didapat. Di dalam
pelaksanaannya kelompok tidak mengalami kesulitan. Kesenjangan antara teori dengan
praktik pada tahap ini tidak begitu tampak. Yang nampak adalah peran serta /
keterlibatan TOMA/Pokjakes maksimal hanya
86
saat
implementasi
berlangsung,
kelompok
tidak
mengalami
Antusias Ibu yang memiliki anak bayi dan balita masih kurang dikarenakan
pengetahuan dan kesadaran Ibu yang kurang terhadap pentingnya menjaga
kesehatan anak.
4. Evaluasi
Sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam perencanaan, tampak bahwa
beberapa tujuan jangka pendek telah tercapai. Diantaranya masalah lingkungan yang
tidak sehat, ancaman kesehatan bagi lansia, buruknya gizi pada balita, dan ancaman
kesehatan pada remaja. Akan tetapi untuk kesehatan pada lansia masih belum tercapai
secara optimal di karenakan kurangnya motivasi para lansia akan pentingnya kesehatan
pada lansia begitupun dengan ibu yang memiliki anak bayi dan balita terutama ibu
menyusui yang sangat kurang motivasi.
87
Masalah
masalah
RTL
kesehatan Mengaktifkan
lingkungan (sampah)
Hambatan
Saran
sampah
dari
ada
secara
komitmen
Masalah
kesehatan Memberikan
Lansia
kepada
untuk
kader
bisa
penyuluhan
masalah
pelatihan Sedikitnya
bulan 2 kali
jumlah Disarankan
kepada
memberikan 09
jika
terjadi
kesehatan
pada
regenerasi
kader
lansia
3
Masalah
pemberian Memberikan
untuk
kader
bisa
penyuluhan
masalah
pelatihan Sedikitnya
jumlah Disarankan
kepada
memberikan 09
jika
terjadi
kesehatan
yang
regenerasi
kader
Masalah
menyusui
pemberian Memberikan
pelatihan Sedikitnya
vitamin
pada
hamil
ibu kepada
untuk
kader
bisa
penyuluhan
masalah
memberikan 09
jika
kesehatan
terjadi
yang
jumlah Disarankan
kepada
regenerasi
kader
88
BAB V
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian kelompok di wilayah rw 09 kelurahan
karangtengah kecamatan gunung puyuh kota sukabumi, maka hasil untuk
agregat phbs masyarakat rw 09 adalah :
Untuk petolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka 100%
ibu melahirkan di rw 09 sudah ditolong oleh tenaga kesehatan.
Bayi diberi asi sejak lahir sampai berusia 6 bulan ditemukan
sebanyak 77,2 % ibu memberikan asi eksklusif kepada bayinya dan
sisanya kurang dari 6 bulan atau menggunakan susu formula.
Mayoritas penduduk di rw 09 kelurahan karang tengah kecamatan
gunung puyuh kota sukabumi sudah mempunyai ketersediaan air bersih,
sebanyak 28.67 % air bersih yang berasal dari sumur gali, 62.26 % dari
penduduk yang menggunakan pam.komposisi penggunaan air bersih
berdasarkan syarat fisik air bersih di rw 09 kelurahan karang tengah
kecamatan gunung puyuh kota sukabumi sebanyak 100% memenuhi syarat
air bersih. hal ini memungkinkan terjadinya peningkatan angka kesehatan
di rw 09 kelurahan karang tengah kecamatan gunung puyuh kota
sukabumi.
Sebagian