Sunteți pe pagina 1din 2

EXECUTIVE SUMMARY

Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil adalah kekurangan gizi pada ibu
hamil yang telah berlangsung lama yang terjadi pada ibu sebelum kehamilan. Angka
kejadian ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Gembong dalam 5 tahun terakhir tidak
pernah mencapai target yaitu tidak adanya kasus KEK pada ibu hamil. Puskesmas
mengharapkan sekurang-kurangnya terjadi penurunan angka kejadian dari tahun ke
tahun. Namun angka kejadian KEK pada ibu hamil dalam 5 tahun terakhir malah terus
meningkat, dimana pada tahun 2013 dan 2014 terjadi peningkatan sebanyak 2 kali
lipat yaitu 4,331% menjadi 10,08%, sehingga terjadi kesenjangan antara tolak ukur
dan angka kejadian. Dari hasil analisis situasi dengan paradigma BLUM, penentuan
prioritas masalah dengan metode non-scoring (Delbeq) serta diagram Fishbone untuk
menentukan masalah penyebab maka didapatkan alternatif pemecahan masalah
dengan melakukan intervensi berupa penyuluhan kepada kader, workshop oleh kader
kepada ibu hamil KEK, dan sosialisasi hasil advokasi kepada bidan desa. Dalam
jangka pendek yang akan dinilai adalah meningkatnya pengetahuan kader sehingga
diharapkan para kader mampu menyampaikan materi secara rinci di kelas Kelompok
Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), serta peningkatan pelaksanaan edukasi
nutrisi saat Ante Natal Care (ANC) oleh bidan desa sehingga diharapkan pengetahuan
ibu hamil tentang nutrisi dan gizi buruk selama kehamilan meningkat dengan tujuan
jangka menengah (1 tahun) yaitu terjadinya perubahan pola makan pada ibu hamil
dengan KEK sehingga terjadi peningkatan status gizi. Diharapkan dalam 5 tahun ke
depan tidak ada lagi ibu hamil dengan KEK. Disain yang digunakan adalah deskriptif,
lokasi di 4 desa yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Gembong dengan jumlah
responden sebanyak 18, data dikumpulkan dengan kuesioner, kemudian data diolah
secara manual untuk mencari masalah utama dan masalah penyebab tingginya angka
kejadian KEK pada ibu hamil.
Hasil intervensi yang ditujukan bagi kader didapatkan peningkatan post test
sebesar 14,15% dan peningkatan kualitas penyampaian materi pada workshop
dibandingkan pada survey awal. Hasil intervensi yang ditujukan bagi ibu hamil ialah
terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 32,58%. Intervensi kepada bidan desa ialah
peningkatan edukasi pada ANC dari 27,7% menjadi 41,67%. Penyuluhan dapat
meningkatkan pengetahuan kader dan ibu hamil namun tidak berbanding lurus dengan
perubahan perilaku. Dari hasil diskusi dan advokasi yang telah dilakukan dengan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Januari 2015

Kepala Puskesmas Gembong diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku bidan desa
dalam pelaksanaan edukasi saat ANC. Karena itu kami menyarankan untuk
melanjutkan program ini. Bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Gembong perlu
mengawasi kualitas penyampaian materi yang disampaikan oleh kader dan
memberikan motivasi agar kader tetap bersemangat menjalankan perannya.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Januari 2015

S-ar putea să vă placă și