Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
MACULAR
DEGENERATOIN
PRESENTER: ATIKA QISTY DESMAWAN
PEMBIMBING: DR . BAMBANG
DEFINISI
Degenerasi makula adalah suatu keadaan dimana makula
mengalami kemunduran / perubahan sehingga terjadi penurunan
ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan
hilangnya fungsi penglihatan sentral.
Perubahan ini antara lain berupa : (1) berkurang jumlah sel sel
fotoreseptor, (2) perubahan perubahan ultrastruktural epitel
pigmen retina (EPR) seperti pengurangan granula melanin,
terbentuknya granula lipofuchsin, serta timbunan residual bodies,
(3) timbunan deposit laminar basal, serta (4) perubahan pada
kapiler koroid.
Kondisi ini biasanya berkembang secara perlahan-lahan, tetapi
kadang berkembang secara progresif, sehingga menyebabkan
kehilangan penglihatan yang sangat berat pada satu atau kedua
bola mata
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan
American
Academy
of
Oftalmology
penyebab utama penurunan penglihatan atau kebutaan
di AS adalah AMD yaitu umur yang lebih dari 50 tahun.
Data di Amerika Serikat menunjukkan, 15 persen
penduduk usia 75 tahun ke atas mengalami degenerasi
makula itu.
PATOFISIOLOGI
Belum diketahui dengan pasti. Beberapa teori diajukan
yaitu:
1. teori proses penuaan
2. teori iskemia
3. teori kerusakan oksidatif
ETIOLOGI
Umur, faktor resiko yang paling berperan. Meskipun
degenerasi makula dapat terjadi pada orang muda,
penelitian menunjukkan bahwa umur di atas 60 tahun
beresiko lebih besar terjadi di banding dengan orang
muda. Resiko ini meningkat 30% pada orang yang
berusia di atas 70 tahun.
Genetik, penyebab kerusakan makula adalah CFH,
gen yang telah bermutasi atau faktor komplemen H
yang dapat dibawa oleh para keturunan penderita
penyakit ini. CFH terkait dengan bagian dari sistem
kekebalan tubuh yang meregulasi peradangan.
Merokok
Ras kulit putih (kaukasia)
KLASIFIKASI
1. Tipe kering (atrofik/non eksudatif)
. Rata-rata 90% kasus degenerasi makula.
. Efeknya berupa kehilangan penglihatan yang sedang.
. Bersifat multipel, kecil, bulat, bintik putih kekuningan yang di sebut
drusen dan merupakan kunci identifikasi untuk tipe kering. Bintik
tersebut berlokasi di belakang mata pada level retina bagian luar.
Adapun lesi klasik yang bisa ditemukan adanya atrofi geografik.
.Terdapat endapan pigmen di dalam retina tanpa disertai
pembentukan jaringan parut, darah atau perembesan cairan.
.Degenerasi makula terkait usia noneksudatif ditandai oleh atrofi dan
degenerasi retina bagian luar, epitel pigmen retina, membran Bruch,
dan koriokapilaris dengan derajat yang bervariasi. Dari perubahanperubahan di epitel pigmen retina dan membran Bruch yang dapat
dilihat secara oftalmoskopis, drusen adalah yang paling khas.
Neovascular, or wet,
age-related
macular degeneration
Fundus photo
showing
neovascular,
or wet, age-related
macular
degeneration
GEJALA KLINIS
Distorsi penglihatan, obyek-obyek terlihat salah ukuran
atau bentuk
(membengkok)
Kesulitan
berbayang
membaca,
kata-kata
terlihat
kabur
atau
DIAGNOSIS
Test Amsler Grid, dimana pasien diminta suatu
halaman uji yang mirip dengan kertas milimeter
grafis untuk memeriksa luar titik yang terganggu
fungsi penglihatannya. Kemudian retina diteropong
melalui lampu senter kecil dengan lensa khusus.
Test penglihatan warna, untuk melihat apakah
penderita masih dapat membedakan warna, dan testes lain untuk menemukan keadaan yang dapat
menyebabkan kerusakan pada makula.
Kadang-kadang dilakukan angiografi dengan zat
warna fluoresin. Dokter spesialis mata menyuntikan
zat warna kontras ini ke lengan penderita yang
kemudian akan mengalir ke mata dan dilakukan
Amsler grid
as it might
appear to
someone
with agerelated
macular
degeneratio
n
DIAGNOSA BANDING
1.
2.
3.
Kasus inflamasi
4.
PENATALAKSANAAN
Pengelolaan AMD dengan pencegahan dan terapi.
Pencegahan meliputi pengelolaan faktor-faktor risiko, konsumsi
sayur-mayur dan ikan, berhenti merokok, dan konsumsi
antioksidan (cth: karotenoid dosis tinggi)
Penanganannya dengan fotokoagulasi laser, terapi fotodinamik
(photodynamic therapy, PDT), prosedur pembedahan (misal
translokasi makula) dan obat-obat antiangiogenesis.
PROGNOSIS
Bentuk degenerasi makula yang progresif dapat
menyebakan kebutaan total sehingga aktivitas dapat
menurun. Prognosis dari degenerasi makula dengan tipe
eksudat lebih buruk di banding dengan degenerasi
makula tipe non eksudat. Prognosis dapat didasarkan
pada terapi, tetapi belum ada terapi yang bernilai efektif
sehingga kemungkinan untuk sembuh total sangat kecil.