Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pada hari ini tanggal 20 Februari 2015 telah dipresentasikan portofolio oleh
Nama peserta
Dengan judul/topik
Nama Pendamping
Nama Wahana
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya
Pendamping
Pendamping
Portofolio
Nama Peserta : dr.Muhammad Awaludin
Nama Wahana : RS. Prof. Dr.V.L. Ratumbuysang Manado
Tanggal Presentasi :20 Februari 2015
Keterampilan
Penyegaran
Manajemen
Anak
Masalah
Dewasa
Istimewa
Remaja
Bayi
Tujuan : Mengetahui definisi, patofisiologi, gambaran klinik, dan penanganannya
Bahan bahasan
Cara membahas
Tinjauan Pustaka
Diskusi
Riset
Presentasi dan diskusi
Lansia
Bumil
Kasus
Audit
Pos
6. Gejala Klinik :
Sindrom neuroleptik maligna merupakan reaksi idiosinkratik yang tidak tergantung pada kadar awali obat dalam darah. Sindrom tersebut dapat
terjadi pada dosis tunggal neuroleptik (phenotiazine, thioxanthene, atau neuroleptikal atipikal), biasanya berkembang dalam 4 minggu pertama
setelah dimulainya pengobatan dengan neuroleptik. SNM sebagian besar berkembang dalam 24-72 jam setelah pemberian obat neuroleptik atau
perubahan dosis (biasanya karena peningkatan)7. Sindroma neuroleptik maligna dapat menunjukkan gambaran klinis yang luas dari ringan
sampai dengan berat. Gejala disregulasi otonom mencakup demam, diaphoresis, tachipnea, takikardi dan tekanan darah meningkat atau labil.
Gejala ekstrapiramidal meliputi rigiditas, disfagia, tremor pada waktu tidur, distonia dan diskinesia. Tremor dan aktivitas motorik berlebihan
dapat mencerminkan agitasi psikomotorik. Konfusi, koma, mutisme, inkotinensia dan delirium mencerminkan terjadinya perubahan tingkat
kesadaran
7. Patofisiologi
Defisiensi dopamin atau blokade dopamin yang menyebabkan SNM. Pengurangan aktivitas dopamin di area otak (hipotalamus, sistem
nigrostriatal, traktus kortikolimbik) dapat menerangkan terjadinya gejala klinik SNM. Pengurangan dopamin di hipotalamus dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan set point sehigga terjadi demam dan juga dapat menyebabkan ketidakstabilan otonom. Di sistem nigrostriatal dapat
menyebabkan rigiditas, di sistem traktus kortikolimbik dapat menyebabkan perubahan kesadaran. Perubahan status mental disebabkan karena
blokade reseptor dopamin di sistem nigrostriatal dan mesokortikal.Jalur dopaminergik saraf:
1. Jalur nigrostriatal : dari substansia nigra ke ganglia basalis
Gangguan : mengatur fungsi gerakan, EPS
2. Jalur mesolimbik : dari tegmental area menuju ke sistem limbik.
Gangguan : memori, sikap, kesadaran, proses stimulus
3. Jalur mesocortikal : dari tegmental area menuju frontal cortex
Gangguan : kognisi, fungsi sosial, komunikasi, respons terhadap stress
4. Jalur tuberoinfendibular : dari hipotalamus ke kelenjar pituitari
Gangguan : pelepasan prolactin
8. Laboratorium :
Pemeriksaan Leukosit
4
9. Komplikasi
Komplikasi yang paling sering ditemukan pada penderita Sindrom Neuroleptic Maligna adalah Rhabdiomiolisis
Sepsis
10. Terapi
Penatalaksaan yang paling penting adalah menghentikan semua anti psikotik dan terapi suportif.
Pada sebagian besar kasus, gejala akan mereda dalam 1-2 minggu.
SNM yang dipercepat dengan depot injeksi anti psikotik long action dapat bertahan selama sebulan
Daftar Pustaka
a. Hal, RCW., Chopman, M., 2006, Neuroleptic Malignant Syndrome in the Elderly: Diagnostic Criteria, Incidence, Risk Factors,
Pathophysiology, and Treatment, Clinical geriatry Vol 14 No. 5, John Hopskins Medicine.
b. .Nicholson, D., Chiu., W., 2004, Neuroleptic malignant syndromem, Geriatrics August 2004 Volume 59, Number 8
c. Khaldarov, V, 2000, Benzodiazepines for Treatment of Neuroleptic Malignant Syndrome, Hospital Physician.
Hasil Pembelajaran
1. Kesadaran akan kondisi pasien dan pertimbangan diagnosis dengan gelaja yang relevan pada neuroleptik merupakan hal utama dalam
mendiagnosis dini.
2. Pemantauan gejala-gejala pada SNM setelah mendapatkan pengobatan neuroleptik dapat membantu diagnosis dini
3.
Diagnosis dini dan pemberhentian obat segera akan menghentikan perkembangan dari gejala yang lebih buruk.
4. Komplikasi yang paling sering ditemukan pada penderita Sindrom Neuroleptic Maligna adalah Rhabdiomiolisis
5. Penatalaksaan yang paling penting adalah menghentikan semua anti psikotik dan terapi suportif.
6. Pada sebagian besar kasus, gejala akan mereda dalam 1-2 minggu.
7. SNM yang dipercepat dengan depot injeksi anti psikotik long action dapat bertahan selama sebulan