Sunteți pe pagina 1din 10

PENGUJIAN DILAKUKAN PADA :

1.
BAHAN DASAR
2.
HASIL PADUAN
SAAT PENGUJIAN DILAKUKAN PADA :
1.
PROSES PERANCANGAN PRODUK
2.
TAHAP PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL KUALITAS
BAHAN2 DASAR YANG POPULER DAN SERING DIPAKAI DALAM
PROSES PRODUKSI ANTARA LAIN :
1.
AGREGAT (HALUS DAN KASAR)
2.
AIR
3.
SEMEN
4.
ASPAL
5.
Tanah liat
Untuk mendapatkan hasil produk yg baik, maka proses pengujian
bahan dasar memegang peranan yg penting sekali, karena
salah dalam pemenuhan syarat bahan dasar maka hasil
produk akan menjadi tdk memenuhi syarat

Sebelum dilakukan pengujian thd bahan dasar, maka pengambilan


contoh bahan harus mendapat perhatian agar sampel yg
diambil betul2 mewakili tumpukan bahan yg ada.
PENGAMBILAN CONTOH AGREGAT DARI TANAH GALIAN
Selama proses`pengambilan contoh agregat dan selama
pengangkutan, akan terdapat kemungkinan pemisahan bahan,
shg kejadian ini harus dihindari atau diminimalisir.
Langkah pertama : bila tempat pengambilan agregat (deposit)
merupakan tempat langsung yg ada di lapangan, maka harus
ditentukan tempat/titik pengambilan contoh agar mewakili
seluruh populasi bahan yg ada.
Langkah kedua : cara pengambilan contoh, yaitu agar perbedaan
yg terjadi antara lapisan paling atas ke lapisan terbawah
terwakilil

Untuk pasir sebaiknya pengambilan dilakukan dg pipa (bila mungkin


juga diberlakukan untuk kerikil) diameter 50 mm panjang 2 meter
dg ujung dipotong miring dan bagian atas diberi pegangan.
Bagian satu pipa tsb diberi kupingan2/daun telinga yg dipasang
berderet lurus sepanjang pipa, shg ketika pipa ditekan masuk
sambil diputar ke dalam timbunan pasir, maka pasir akan masuk
ke dalam pipa.
Apabila timbunan agregat tdk mudah runtuh, maka pengambilan dpt
dilakukan dg mengambil langsung agregat dari sisi luar timbunan
pd selang jarak tertentu dari atas ke bawah dg memakai
sekop/cangkul. Pd tiap titik pengambilan, hasilnya dimasukkan ke
dalam ember yg berlabel jelas tentang lokasi dan kedalamannya.
Pd tia titik pengambilan, apabila terdapat hal2 yg tdk biasa, seperti
terdapat batu besar, perubahan warna agegat, perubahan lapisan
pasir/kerikil, dsb, dicatat dg jelas
Apabila dilakukan dg membuat lubang (spt sumur) maka diambil
contoh pada dinding sumur yg berlawanan
Keuntungan pd agregat lepas adl perbedaan agregat pd arah vertikal
tdk besar, shg pengambilan dilakukan variasi tempat saja, bukan
variasi kedalaman

PENGAMBILAN CONTOH DARI TIMBUNAN


Bila contoh diambil thd agregat yg ditimbun di lapangan, maka titik
pengambilan hrs seragam dari lapisan atas sampai lapisan
bawah.
Pengambilan contoh dimulai dari bagian bawah ke atas dg selang
jarak yg sama. Bila hanya sebagian saja timbunan itu yg
dipakai, maka bagian itu hrs diambil secara khusus.
Pengambilan dilakukan dg pipa, kecuali apabila kerikil sulit utk
dimasuki pipa maka dpt dilakukan dg sekop asalkan diambil
dari beberapa titik dan kedalaman yg b ervariasi
PENGAMBILAN CONTOH DARI BAN BERJALAN
Pengambilan contoh hrs dilakukan dg mengambil secara pebuh
satu potongan lintang ban dan dlm selang waktu yg pendek.
Cara pengambilan yg keliru adalah apabila dilakukan dari satu
bagian tertentu saja dan pada selang waktu yg lama.
Banyak sedikitnya pengambilan tergantung pd homogenitas
agregat. Bila agregat ternyata kurang seragam dari satu waktu
ke waktu lain, maka jumlah pengambilan dpt lebih banyak

PENGANBILAN CONTOH DARI GERBONG KERETA API/TRUK


Pengambilan contoh akan lebih baik jika diambil dari tempat2 yg
berselang jaraktetap di dalam atu garis lurus yg berada di
tengah2 dan tepi kiri dan kanan.
Ukuran volume contoh yg diambil tergantung ukuran
gerbong/bak, banyak sedikitnya titik pengambilan dan besar
kecilnya ukuran butir maksimum agregat yg ada.
Pd setiap titik pengambilan, contoh hrs diambil sedikit di bawah
permukaan.
Jika pengambilan contoh dg pipa sulit dilakukan, maka
pengambilan contoh dpt dilakukan pd saat kereta diisi ataupun
dicurahkan, yg dpt dilakukan dg sekop pd selang wkt yg sama
dg memperhatikan agar tdk ada butiran besar yg lari dari
sekop.

PENGURANGAN JUMLAH CONTOH


Bila volume agregat yg diambil dari tiap2 titik terlalu banyak, maka
utk pemeriksaan dpt dilakukan pengurangan dg cara sbb :
Cara dibagi empat (quartering method) , dimana agregat ditaruh
pd tempat yg rata, keras dan bersih, agar tdk terjadi
pengurangan/penambahan butiran dari alas. Contoh diaduk dg
cangkul/sekop sampai rata kemudian dituangkan dari
ketinggian tertentu dg sekop juga sampai membentuk
timbunan berupa kerucut (titik jatuh hrs tetap pd puncak
kerucut). Timbunan kmdn diratakan shg mempunyai ketebalan
yg sama dan berbentuk lingkaran. Timbunan ini kemudia dibagi
empat dg membuat grs tegak lurus melewati pusat lingkaran,
dimana 2 bagian seperempat yg berlawanan dibuang dan
sisanya dicampur/diaduk sampai rata

PENGAMBILAN CONTOH BAHAN ADUKAN


Pengambilan contoh bahan adukan (misalnya adukan beton
segar) hrs dpt mencerminkan/mewakili adukan dari tempat
adukan itu diambil.
Adukan yg diambil seharusnya merupakan sebuah dari
sekumpulan adukan yg seragam, dan bila mungkin, bahan
dasar yg masuk dlm adukan diperiksa kadar air dan
gradasinya. Demikian pula jumlah air yg masuk adukan dicatat
pula secara teliti. Jumlah air ini bersama2 dg air yg terkandung
dlm bahan dasar akan dihitung sebagai air yg ada dlm adukan.
Pengambilan contoh dari talang atau ban berjalan biasanya
kurang memuaskan, akan tetapi kalau hal itu dianggap
diperlukan, maka pengambilan hrs dilakukan dg hati2 dan
diambil dari seluruh potongan lintang secara penuh dari aliran.
Pengambilan contoh adukan sebaiknya dilakukan dg mengambil
langsung dr mesin aduk setelah pengadukan selesai, yg
dilakukan dg sekop ke dlm bejana aduk. Cara ini sebaiknya
dilakukan pd beberapa titik dlm mesin aduk, utk kemudian
dicampur jadi satu

Bila pengambilan dilakukan dari truk-mixer, sebaiknya dilakukan


sebanyak 3 kali atau lebih dg selang waktu (maksimum 15
menit dari awal sampai akhir` penuangan) ketika dilakukan
penumpahan adukan dari truk-mixer utk kemudian dicampur
jadi satu.
Dari bahan adukan ini kemudian dibawa ke tempat pengujian
workability (dapat berupa slump test, VeBe test, ataupun
Compacting Factor test) dan pembuatan benda uji.
Tes workability paling lambat 5 menit setelah selesai pengadukan
contoh dan pembuatan benda uji maksiumum 15 menit.
Utk beton massa dimana besar`butir maksimum agregat lebih dari
40 mm, maka harus dilajukan pengayakan (wet screening)
terlebih dahulu dg lubang ayakan 40 mm. besar`butir
maksimum di dalam contoh tdk boleh lebih besar darei
ukuran terkecil benda uji

S-ar putea să vă placă și