Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Peter Hall
Perencana kota prihatin terhadap fakta bahwa pembangunan tidak dikontrol dengan
perencanaan yang efektif yang memberikan dua dampak buruk. Pertama, pembangunan
menggunakan lahan pedesaan (yang mayoritas adalah lahan pertanian) secara berlebihan.
Kedua, pemukiman semakin jauh dari pusat kota, sedangkan pekerjaan ada di pusat kota.
Akibatnya, kemacetan lalu lintas di kota terus bertambah dan perjalanan ke tempat kerja
membutuhkan waktu yang lebih lama. Sehingga muncul gerakan untuk membatasi pertumbuhan
kota melalui perencanaan yang positif.
3. Pengamat: pemikir awal dalam perencanaan kota, dari tahun 1880 sampai 1945
Pemikir perencanaan kota dibagi menjadi dua kelompok: kelompok Anglo-Amerika dan
kelompok Eropa kontinental.
Tradisi Anglo-Amerika
Ebenezer Howard
Pemikir Anglo-Amerika yang paling berpengaruh adalah Ebenezer Howard (1850-1928).
Bukunya Kota Taman Masa Depan adalah salah satu buku penting dalam sejarah perencanaan
kota. Gagasan Howard dalam bukunya adalah menjauhkan industri dari kota, dan
menggabungkan pekerjaan dan lingkungan dalam lingkungan yang sehat. Howard berpendapat
bahwa tipe pemukiman baru Kota Taman dapat menggabungkan semua manfaat negara
dengan cara lingkungan tanpa saling merugikan.
Raymond Unwin dan Barry Parker
Dua arsitek pertama yang merancang kota taman adalah Raymond Unwin (1863-1940)
dan asistennya, Barry Parker (1867-1947). Unwin dan Parker mengembangkan beberapa
modifikasi penting terhadap gagasan Howard dalam pamflet yang berjudul Kepadatan Tidak
Menguntungkan. Unwin berpendapat bahwa perumahan tidak boleh terlalu padat. Perlunya
membuka ruang publik yang berkaitan dengan jumlah orang, sehingga memelihara lahan dari
kepadatan kota.
Clarence Perry, Clarence Stein dan H. Alker Tripp
Clarence Perry (1872-1944) mengembangkan gagasan unit lingkungan tetangga yang
membantu orang mencapai rasa memiliki dengan masyarakat dan dengan tempat. Gagasan
penting unit lingkungan tetangga yang dikembangkan Perry seperti meletakkan pertokoan di
sudut unit di persimpangan jalan raya diterapkan perencana Inggris dalam pembangunan kota
setelah Perang Dunia II.
Clarence Stein (1882-1975) mengembangkan konsep lingkungan tetangga lebih jauh.
Prinsipnya bahwa wilayah pemukiman lokal perlu memisahkan jalur pejalan kaki dengan jalur
lalu lintas mobil. Gagasan Perry dan Stein dikombinasikan oleh H. Alker Tripp (1883-1954)
dalam bukunya Perencanaan dan Lalu Lintas Kota.
Patrick Geddes dan Patrick Abercrombie
Kontribusi Abercrombie pada teori dan praktek perencanaan Anglo-Amerika adalah
memperluas perencanaan kota menjadi skala besar. Sumbangan Geddes (1854-1932) terhadap
perencanaan adalah analisa terperinci dari pola pemukiman dan lingkungan ekonomi lokal.
Frank Lloyd Wright
Frank Lloyd Wright (1869-1959) mendasarkan pemikirannya pada premis sosial bahwa
perlu untuk menjaga kehidupan pedesaan yang mandiri. Wright berpendapat tentang perlunya
melakukan penyebaran pemukiman dan pekerjaan.
Tradisi Eropa
Perencanaan sebagai Tradisi di Eropa dimulai sejak Yunani Kuno.
Arturo Sorio y Mata
Arturo Sosio y Mata (1844-1920) mengusulkan untuk membangun kota linier di
sepanjang jalur transportasi padat dan cepat dari kota-kota yang ada.
proses berkesinambungan yang harus mengakomodasi kekuatan perubahan di dunia luar. Kedua,
cetak biru mereka tidak memberikan alternatif. Ketiga, para perencana tersebut merupaka
perencana fisik yang melihat masalah masyarakat dan masalah ekonomi secara fisik, dengan
solusi fisik atau ruang yang berkaitan dengan penyusuna batu bata dan semen, baja dan beton di
darat.
4. Penciptaan mesin perencanaan Inggris pasca perang dari tahun 1940 sampai 1952
Munculnya masalah regional
Perencanaan regional mengacu pada perencanaan ekonomi dengan pembangunan
wilayah/kawasan yang mengalami masalah ekonomi serius seperti pengangguran dan pendapatan
rendah dibanding negara lainnya. Perencanaan regional muncul akibat depresi ekonomi dunia
pada tahun 1930an.
Komisi Barlow dan laporannya, 1937-40
Untuk mengatasi wilayah yang terkena depresi ekonomi, pemerintah Inggris membentuk
komisi khusus yang berwenang menggunakan anggaran publik untuk memulihkan ekonomi,
seperti Komisi Barlow yang memiliki kontribusi pada penanganan masalah yaitu
menggabungkan masalah nasional/regional dengan masalah lain dan menyajikannya sebagai dua
hal dari masalah yang sama.
Dalam laporannya tahun 1940 menunjukkan bahwa pertumbuhan industri dan penduduk
pada masa perang terpusat pada wilayah yang kaya. Pola pertumbuhan industri didominasi oleh
efek struktural.
Setelah Barlow
Laporan Barlow disampaikan pada pemerintah pada permulaan perang dan setelah perang
upayanya mendapat perhatian masyarakat, dan keyakinan terhadap masa depan seperti yang
direkomendasikan oleh Laporan Barlow.
Hasil Laporan Barlow mendorong banyaknya laporan komite dari tahun 1941 sampai
1947. Semua laporan tersebut yang berasal dari ahli atau tim perencanaan memberikan
rekomendasi kepada pemerintah tentang berbagai aspek khusus perencanaan. Laporan tersebut
dibuat oleh komite yang diketuai oleh Scott, Uthwatt, Abercrombie, Reith, Dower, Hobhouse
meletakkan dasar sistem perencanaan kota dan regional di Inggris.
Laporan-laporan dasar
Scott dan Uthwatt
Putusan tentatif
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, sistem bekerja dengan
memberikan kekuatan kontrol negatif yang kuat kepada otoritas perencanaan lokal baru.
Perencanaan positif yang baik akan dilakukan oleh berbagai badan pembangunan publik
otoritas lokal dan kota baru yang berkaitan dengan penyatuan perencanaan dan pembangunan
merupakan hal yang penting. Kedua, sistem membutuhkan koordinasi secara keseluruhan. Dalam
hal ini, beberapa koordinasi dari atas sangat penting.
melihat munculnya perbedaan antara kota dan pedesaan. Ketiga, kebijakan regional menciptakan
lapangan kerja yang tidak berlokasi di wilayah yang dibantu. Namun, secara proses keseluruhan,
masalah regional sedikit lebih baik daripada tidak melakukan apapun.
6. Perencanaan kota dan wilayah kota dari tahun 1945 sampai 2000
Realita perubahan di Inggris
Salah satu perubahan yang mempengaruhi perencanaan kota di Inggris pertumbuhan
penduduk yang mempengaruhi perencanaan kota yang akan dibuat di masa depan. Program
perumahan, proyeksi kepemilikan mobil dan kebutuhan jalan raya, kebutuhan rekreasi dan
dampaknya terhadap pedesaan.
Perencanaan tahun 1950an: kota versus kabupaten
Pada awal tahun 1950an, pemerintah Inggris menetapkan bahwa meski kota baru telah
terbentuk, penekanan di masa depan merupakan kesepakatan antara otoritas lokal untuk
mengembangkan kota yang ada. Pemerintah tidak mendukung pertumbuhan kota. Sebagai
akibatnya, pada akhir 1950an adalah sejumlah persaingan perencanaan antara kota besar dan
kabupaten di sekitarnya.
Studi regional utama tahun 1960an
Fokus studi regional di Inggris ada pada kawasan Tenggara yang meliputi dua aspek,
yaitu pembangunan ekonomi yang lebih cepat di wilayah pembangunan dan upaya mengontrol
dan menyalurkan pertumbuhan cepat di sekitar kota besar utama seperti London dan West
Midlands.
Struktur regional baru dan reformasi pemerintah lokal, 1965-72
Dewan regional perencanaan ekonomi dibentuk dengan tujuan menangani perencanaan
pembangunan ekonomi dalam hubungan dengan rencana ekonomi nasional. Perencanaan
regional membutuhkan kerjasama pejabat pusat dan daerah. Untuk itu, pada tahun 1968,
pemerintah Inggris membentuk Dewan Perencanaan yang meliputi pejabat pemerintah pusat dan
daerah untuk menangani masalah perencanaan kota dan regional.
Perencanaan wilayah-kota dan pemerintah lokal, 1965-72
Masalah utama yang dihadapi dalam perencanaan wilayah-kota adalah perencanaan
transportasi akibat makin meningkatnya arus lalu lintas akibatnya bertambahnya jumlah
kendaraan. Untuk itu, pemerintah Inggris mengeluarkan berbagai kebijakan di antaranya
Undang-Undang Perencanaan Tahun 1968 yang bertujuan mereformasi pemerintahan lokal agar
dapat membuat perencanaan wilayah kota yang lebih baik.
wilayah
Hampir
wilayah
wilayah
Pusat pembangunan bertujuan untuk memberikan sistem dan pusat layanan yang
mengikuti prinsip teori pusat: dipilih berdasarkan jumlah investasi lokal. Kebanyakan di wilayah
pembangunan dan zona batas.
Beberapa kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pertumbuhan kota di Amerika adalah adanya
dampak pertumbuhan seperti polusi, homogenitas standar, penggunaan sumber daya alam yang
sia-sia, dan sebagainya. Selain itu, berbagai program pembangunan tidak memberikan hasil yang
memuaskan.
9. Proses Perencanaan
Perencanaan sistem versus perencanaan utama
Perencanaan ruang (perencanaan kota dan regional) merupakan bagian kegiatan
perencanaan yang berhubungan dengan mengelola dan mengendalikan sistem kota dan regional.
Perencanaan ini berbeda dengan pola perencanaan lama yang menggunakan konsep perencanaan
utama yang kaku.
Perencanaan lama berhubungan dengan penetapan tujuan akhir yang diinginkan di masa
depan. Konsep perencanaan baru atau perencanaan sistem merupakan ide interaksi antara dua
sistem paralel, yaitu: perencanaan atau sistem pengendalian, dan sistem yang akan dikendalikan.
Tujuan, sasaran dan target
Perencanaan memiliki satu atau banyak sasaran. Hampir semua perencanaan kota dan
regional memiliki banyak sasaran. Langkah pertama dalam proses perencanaan adalah
mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai, mengurutkan sesuai tingkat kepentingan, dan melihat
sejauhmana hubungannya satu sama lain.
Meramal, membuat model dan merancang rencana
Setelah menetapkan tujuan dan target berdasarkan kinerja, perencana menganalisa sistem
kota atau regional yang akan dikontrol. Tujuannya adalah membuat model untuk memahami
dampak alternatif tindakan yang tersedia bagi mereka. Model merupakan deskripsi sistem untuk
meramal masa depan.
Rancangan rencana dan evaluasi rencana
Proses merancang rencana dimulai ketika perencana membuat model. Setelah proses
rancangan tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap alternatif untuk memperoleh solusi
yang optimal.
Mengimplementasikan rencana
Setelah evaluasi alternatif, perencana dapat memilih serangkaian tindakan yang disukai
untuk diimplementasikan.