Sunteți pe pagina 1din 10

Sudah 6.

204 Nyawa Melayang Akibat Gempa Dahsyat di Nepal


Rita Uli Hutapea detikNews (Jumat, 01/05/2015 10:55 WIB)

Kathmandu, - Korban jiwa akibat gempa dahsyat di Nepal terus bertambah. Sejauh
ini, sebanyak 6.204 orang dipastikan telah tewas menyusul gempa berkekuatan 7,9 Skala
Richter (SR) tersebut. Angka terbaru tersebut disampaikan Pusat Operasi Darurat Nasional
Nepal seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/5/2015).
Disebutkan bahwa sebanyak 13.932 orang lainnya mengalami luka-luka dalam
bencana gempa yang terjadi pada Sabtu, 25 April lalu. Lebih dari 100 orang di negara
tetangga India dan China juga tewas akibat gempa tersebut.
Palang Merah Internasional telah menyatakan adanya "kehancuran total" di wilayahwilayah terpencil yang berada di dekat pusat gempa. Gempa ini merupakan gempa paling
dahsyat yang pernah melanda Nepal dalam kurun waktu 81 tahun terakhir.
Menurut PBB, sekitar 8 juta orang terkena dampak cukup besar akibat gempa bumi
yang melanda Nepal. PBB juga menyerukan dibutuhkannya bantuan kemanusiaan segera
untuk korban gempa, mulai dari terpal dan air bersih hingga sabun dan obat-obatan.
"Menurut penghitungan awal dan didasarkan pada pemetaan gempa, sekitar 8 juta
orang di sebanyak 39 distrik terkena dampak, dan lebih dari 3 juta orang hidup di 11 distrik
yang terdampakpaling parah," demikian pernyataan UN Office of the Resident Coordinator,
seperti dilansir Reuters.

20 Orang Tewas dan 100 Luka Akibat Banjir di Pakistan

Septiana Ledysia detikNews (Senin, 27/04/2015 00:05 WIB)


Peshawar, - Hujan deras disertai banjir membuat belasan gedung yang berada di
Peshawar, Pakistan runtuh. Akibatnya, 20 orang dilaporkan meninggal dunia. Hal tersebut
diungkapkan Kepala Kepolisian Mian Syed kepada AFP, Minggu (26/4/2015). Selain itu,
sekitar 100 orang juga dilaporkan mengalami luka.
Pejabat Setempat, Riaz Khan Mehsud membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya,
kemungkinan jumlah korban tewas bisa bertambah. Sampai saat ini evakuasi masih terus
dilakukan pemerintah Pakistan. Semua korban jiwa dan luka sudah dibawa ke rumah sakit
terdekat.

Kabupaten Malang Gempa, Warga Panik


Aditya Mahatva Yodha (01 Mei 2015 10:25 WIB)

Metrotvnews.com, Malang: Gempa mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur,


tepat pada Hari Buruh ini. Gempa berkekuatan 5,2 skala Richter tersebut berlangsung sekitar
15 detik dan membuat warga panik. Warga berhamburan keluar rumah dan menjauh dari
pohon. Mereka takut tertimpa bangunan.
"Pukul 09.46 WIB tadi gempanya. Semua bergetar. Saya langsung keluar rumah,
padahal sedang membetulkan motor," ujar Timan, warga Desa Gedog Wetan, Kecamatan
Turen, Kabupaten Malang, kepada Metrotvnews.com, Jumat (1/5/2015). Pusat gempa berada
di 103 kilometer tenggara Kabupaten Malang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
menginformasikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Tokyo Diguncang Gempa 6,2 SR


Renatha Swasty (05 Mei 2014 07:08 WIB)

Metrotvnews.com, Tokyo: Gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Tokyo, Jepang


pada Senin (5/5/2014) pagi ini. Gempa terjadi pada 05.18 waktu setempat dan berpusat di 160
kilometer di bawah dasar laut dekat pulau Izu Oshima atau di selatan Tokyo.
Seperti dilansir Associated Press, gempa terasa kuat di tengah Tokyo itu dikabarkan
sampai meretakkan jendela beberapa bangunan. Sampai berita ini diturunkan belum ada
laporan terkait kerugian akibat gempa dan jumlah korban jiwa.
Media nasional Jepang, NHK, menyatakan gempa itu merupakan yang terkuat yang
dirasakan sejak Maret 2011 silam dengan kekuatan hingga 9 SR. Kala itu gempa sampai
menyebabkan terjadinya tsunami dan menewaskan lebih dari 18 ribu orang.
NHK melaporkan sejumlah keterlambatan dalam layanan kereta api hari ini dan adanya
batasan kecepatan yang diberlakukan pada Expressway di daerah yang terkena gempa
sebagai tindakan pengamanan.

Topan Dahsyat Dekati Australia, Warga dan Wisatawan Dievakuasi


Willy Haryono (10 April 2014 14:10 WIB)

Metrotvnews.com, Queensland: Warga pesisir dan wistawan dievakuasi dari kawasan


wisata dekat Great Barrier Reef, Australia, Kamis (10/4/2014). Ini dilakukan pemerintah
seiring ancaman siklon atau badai dahsyat yang semakin mendekati Australia.
Siklon Ita diperkirakan tiba di Kota Cairns, Australia, Jumat besok. Kerusakan
bangunan dan musibah banjir diperkirakan terjadi saat siklon dengan kecepatan angin hingga
280 kilometer per jam ini datang. "Gelombang laut akan naik ke level di atas normal,
membentuk ombak berkekuatan hebat yang dapat merusak dan membanjiri wilayah yang
dilewatinya," ucap perwakilan Biro Meteorologi Australia pada Reuters.
Badai yang akan datang ke Australia diklasifikasikan sebagai badai tropis, yang pekan
lalu menghantam Kepulauan Solomon. Bencana alam tersebut menewaskan 23 orang di Kota
Honiara. Saat ini pemerintah Australia mengirimkan sejumlah helikopter untuk
memperingatkan warga di wilayah pesisir. Sebuah resor wista di Pulau Kadal, kawasan utara
Cairns, mengonfirmasi semua wisatawan domestik maupung asing sudah meninggalkan area.
Pejabat Queensland Campbell Newman memperkirakan 9.000 orang dapat terkena
imbas Siklon Ita, termasuk yang berada di kawasan Port Douglas. Menteri Energi Australia
Mark McArdle mengatakan Ita mungkin akan menjadi badai terdahsyat sejak Siklon Yasi tiga
tahun lalu.

300 Rumah Retak di Ciamis


Yosep Trisna - 26 Desember 2014 16:00 wib

Metrotvnews.com, Ciamis: Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten


Ciamis, Jawa Barat, menyebabkan pergeseran tanah di kaki Gunung Syawal di Kecamatan
Cikoneng, Ciamis. Akibatnya sekitar 300 rumah dan beberapa masjid, serta sejumlah fasilitas
umum lainnya yang tersebar di tujuh dusun di Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten
Ciamis, mengalami retak-retak dan nyaris ambruk. Tujuh dusun yang berada di kaki Gunung
Syawal kini menjadi prioritas tanggap bencana. Diantaranya Dusun Babakan, Dusun Carik,
Dusun Cikuda, Dusun Batu Malang, Dusun Palasari, dan Dusun Cisukahurip.
Retakan dinding dan lantai bangunan rumah penduduk dan fasilitas umum di desa
tersebut bervariatif, mulai dari 2-10 centimeter. Selain rumah, sejumlah kolam ikan milik
warga juga mengalami surut secara mendadak. Menurut sejumlah warga, keretakan bangunan
rumahnya terjadi akibat pergeseran tanah yang kembali terjadi sejak Kamis, 25 Desember
malam kemarin. Saat pergeseran tanah terjadi, mereka sempat panik dan berhamburan keluar
rumah untuk menyelamatkan diri. Salah seorang warga dusun, Lukman Hakim, Jumat
(26/12/2014), mengatakan peristiwa serupa sempat terjadi pada tahun 2002 dan saat ini
kembali terjadi akibat kontur tanah yang labil, setelah wilayah tersebut diguyur hujan terusmenerus beberapa waktu terakhir.
Sementara itu Asisten Daerah I Kabupaten Ciamis, Sukirman, mengatakan pihaknya
akan terus memantau pergeseran tanah di Desa Nasol. Jika menunjukan perkembangan yang
signifikan, maka pihak pemda akan melakukan rapat koordinasi untuk relokasi warga.

Sukirman mengimbau warga setempat untuk menghentikan aksi penebangan pohon, segera
menambal bangunan rumahnya yang retak.

Aktivitas Gunung Api Soputan Masih Tinggi, Status Siaga III


Amanda Komaling (07 Januari 2015 16:19 wib)

Metrotvnews.com, Manado: Gunung Api Soputan yang berada di antara Kabupaten


Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, sulawesi Utara, masih menunjukkan peningkatan
aktivitas. Kegempaan masih terus terekam alat seismograf pada hari ini, Rabu (7/1/2015).
Status Gunung Api Soputan masih di level Siaga III, warga diminta tetap waspada serta
menjauhi zona 6,5 kilometer dari puncak gunung. Secara visual gunung tersebut saat ini
tertutup kabut. Kepala pos pengamatan Gunung Api Soputan, Sandi Manengkey, mengatakan,
terjadi satu kali letusan dengan ketinggianabu hingga 1.500 meter pada Selasa, 6 Januari
2015 malam, tepatnya pukul 19.47 WITA.
Sementara itu sejak pukul 18.00 kemarin hingga pagi ini alat seismograf terus mencatat
kegempaan, dimana gempa vulkanik dalam sebanyak 6 kali, gempa vulkanik dangkal 8 kali,
hembusan 5 kali, dan guguran lava 5 kali, menandakan suplai magma masih terus terjadi
sehingga tidak menutup kemungkinan peluang untuk meletus kembali masih ada. Warga
pegunungan tersebut belum diminta untuk mengungsi, namun diminta untuk tetap waspada
serta tidak melakukan aktivitas di zona 6,5 km dari puncak gunung.

Angin Kencang di Sleman Saat Tertimpa Tembok Para Korban Sedang


Memasak di Dapur
Bagus Kurniawan - detikNews
Yogyakarta - Angin kencang dan hujan deras di Sleman, Yogyakarta, menyebabkan
tiga orang tewas. Kepala Seksi Operasional dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Nugroho Utomo mengatakan, saat kejadian para korban
sedang memasak di dapur. "Korban meninggal dunia karena tertimpa tembok yang roboh,"
kata Nugroho kepada wartawan di Sleman, Rabu (25/3/2015).
Ketiga korban tewas itu yakni Magdalena Sukilah (35), Theresia Krisnawati (40) dan
Yulianti Tri Sutanti (50). Ketiganya warga Dusun Temanggung, Rt 4/22, Desa Tambakrejo,
Tempel. Dalam kejadian ini, kata dia lagi, masih ada dua orang lagi yang mengalami luka
ringan, yakni Ashar Budiwati (35) dan anaknya Bintang (8).
Disebutkan Nugroho, saat hujan deras disertai angin kencang sedang berlangsung,
kelimanya berada di dapur rumah milik Sutadi (60) di Dusun Temanggung, Rt 4/22,
Tambakrejo, Tempel. Bangunan rumah yang menjadi dapur itu tidak kokoh, tidak kuat ketika
terkena hempasan angin. "Bangunan dapur ini baru hanya menempel dengan bangunan utama
rumah. Cor beton kemungkinan tidak mengikat. Jadi roboh," katanya.
Proses evakuasi terhadap korban memakan waktu hingga 30 menit, karena harus
menyingkirkan tembok beton. Para korban kemudian dibawa RSUD Sleman. Seterusnya
jenazah korban meninggal dunia diserahkan kepada keluarga.

186 Orang Tewas Akibat Salju Longsor di Afghanistan


Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Kabul - Tanah longsor yang didominasi salju kembali melanda wilayah Afghanistan
setelah hujan salju lebat turun selama dua hari berturut-turut. Lebih dari 180 orang dilaporkan
tewas akibat bencana alam ini.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/2/2015), otoritas setempat menyatakan, situasi
darurat kemanusiaan diterapkan di beberapa wilayah yang dilanda longsor paling parah.
Salah satu wilayah yang paling parah dilanda longsor adalah wilayah pegunungan Panjshir,
sebelah utara ibukota Kabul. Menurut otoritas setempat, sedikitnya 186 orang tewas akibat
salju longsor di wilayah Panjshir. Sedangkan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka.
Salju yang longsor menerjang desa-desa setempat dan menutup akses jalan setempat.
Bahkan disebut-sebut bencana salju longsor ini merupakan salah satu yang terburuk dalam 30
tahun terakhir di Afghanistan. "Kami belum pernah melihat salju sebanyak ini, atau salju
longsor sebesar ini dalam 30 tahun ini," sebut pelaksana tugas Gubernur Provinsi Panjshir,
Abdul Rahman Kabiri.
Meskipun membawa musibah bagi banyak warga, salju cukup vital bagi Afghanistan.
Sebabnya, masih banyak warga pedesaan yang menjalankan sektor pertanian, sangat
bergantung pada salju yang meleleh di pegunungan, yang akan mengairi lahan mereka pada
musim semi dan juga musim panas. Pertanian turut menyumbang semakin memburuknya
perekonomian Afghanistan, terlebih karena sekitar tiga perempat warga Afghanistan tinggal
di wilayah pedesaan. Jaringan irigasi tidak begitu meluas di Afghanistan dan bantuan
kemanusiaan yang diberikan kepada negara ini difokuskan pada perluasan irigasi

117 Orang Tewas Akibat Banjir Besar di Mozambique


Novi Christiastuti Adiputri detikNews

Maputo - Lebih dari 100 orang tewas akibat banjir di Mozambique, Afrika. Sekitar 150
ribu orang lainnya terpaksa mengungsi gara-gara banjir yang dipicu hujan lebat ini. PBB
dalam laporannya menyebut, hujan dengan curah tinggi pada awal Januari, telah memicu
banjir dan berdampak pada nyaris 1 juta orang di Mozambique, Malawi, Madagascar dan
Zimbabwe. Ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah akibat banjir tersebut.
"Banjir telah menewaskan 117 orang, mengalami penambahan dari jumlah sebelumnya
yang mencapai 84 orang sepekan lalu," ucap Wakil Menteri Kesehatan Mozambique,
Mouzinho Saide kepada Reuters, Rabu (28/1/2015). Sebagian besar korban tewas berasal dari
wilayah pantai Zambezia. "Penyebab kematian sebagian besar karena tenggelam, terkena
petir dan rumahnya roboh," sebut Saide.
Sementara itu, Presiden Malawi Peter Mutharika menyatakan, negaranya yang
merupakan salah satu negara termiskin di dunia, mungkin akan gagal mencapai target
pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,8 persen dikarenakan hujan dan banjir ini. Bencana
alam ini telah menewaskan lebih dari 60 orang di wilayahnya.
Kurangnya anggaran menghambat kemampuan wilayah negeri itu untuk mengatasi
musibah banjir seperti ini.

S-ar putea să vă placă și