Sunteți pe pagina 1din 7

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 7 No. 1, April 2007 : 30 36

ANALISIS PSAK NO. 45 DALAM PENYAJIAN LAPORAN


KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
Studi Kasus pada Rumah Sakit X
Oleh :

Sutarti* dan Deni Prayitno


*Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRACT
The target of this research is to analyze presentation of organizational financial statement of the
organization (hospital). Analysis was conducted to find out whether the presentation of hospital financial
statement is in accordance with Statement of Standard Financial Accounting (PSAK) Number 45.
Result of the research indicated that Hospital X has presented financial statement matching PSAK
No. 45, that can be seen in its financial statement component consisting of : financial position report,
activity report, cash flow statement, and note to the financial statement.
Analysis result in this research indicated that there is some revision in the financial statement.
Firstly, the presentation concerning the resource which the hospital has, like: unattached net asset, transient
tied, and tied permanent which are grouped into equity which mirror in financial position report. Equity at
profit organization/company respresents owner equity which consists of capital stock and retained earning,
while at the non-profit organization like Hospital X, its ownership is not based on the capital stock
and retained earning. Secondly, the Hospital X had better consider assessment and abolishment of
stock. This includes the stock which has no transfer (dead stock) and the slow moving stock exceeding two
years or worn are moved into the others asset or the stock will be abolished.
Keywords : presentation of financial statement, applying of PSAK No. 45.

PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk
dari organisasi nirlaba yang memberikan jasa
atau layanan dalam bidang kesehatan.
Perkembangan teknologi dalam bidang
kesehatan dan meningkatnya kompetisi
dibidang pelayanan kesehatan, menuntut agar
rumah sakit dapat mengembangkan usaha,
meningkatkan mutu pelayanan dengan
mendayagunakan sumber daya secara lebih
efektif dan efisien. Disisi lain dalam
pengelolaan sumber daya, rumah sakit juga
dituntut untuk dapat menyajikan data dan
informasi yang akurat, tersaji secara tepat

waktu bagi kepentingan pihak-pihak yang


membutuhkannya.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pengelolaan sumber daya dibidang keuangan
yang meliputi transaksi keuangan mengenai
sumber daya, pendapatan, dan beban, maka
diperlukan sarana dalam bentuk laporan
keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu
informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak
yang
berkepentingan/pengguna
laporan
keuangan seperti : donatur, investor, kreditur,
anggota organisasi (rumah sakit), otoritas
pengawasan, pemerintah, dan masyarakat
dalam mengambil keputusan ekonomi yang
rasional.

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 1, April 2007

Pihak pengguna laporan keuangan rumah


sakit memiliki kepentingan bersama dalam
rangka menilai :
1. Jasa yang diberikan oleh rumah sakit dan
kemampuannya untuk terus memberikan
jasa tersebut.
2. Cara
manajemen
rumah
sakit
melaksanakan tanggungjawabnya dan
aspek lain dari kinerja mereka.
Laporan keuangan rumah sakit akan
bermanfaat apabila informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan tersebut dapat
dipahami, relevan, andal dan dapat
diperbandingkan. Di Indonesia, penyajian
laporan keuangan organisasi nirlaba seperti
rumah sakit diatur didalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45
mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba.
Hal
ini
bertujuan
untuk
menyeragamkan penyajian laporan keuangan
organisasi nirlaba. Dengan adanya standar
pelaporan maka diharapkan laporan keuangan
organisasi nirlaba seperti rumah sakit dapat
lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan
memiliki daya banding yang tinggi.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan yaitu
menggunakan metode studi deskriptif.
Perencanaan dan pelaksanaan penelitian
dilakukan pada bagian keuangan rumah sakit.
Perencanaan dan pelaksanaan penelitian
meliputi pengambilan data rumah sakit, seperti
: data gambaran umum (sejarah dan
perkembangan), struktur organisasi, uraian
kerja, dan laporan keuangan rumah sakit.
Metode studi deskriptif pada penelitian ini
akan menjelaskan bagaimana keterkaitan antara
variabel-variabel penelitian. Untuk varibel X,
laporan keuangan rumah sakit akan disajikan
menurut urutannya. Kemudian untuk variabel
Y, akan dijelaskan kesesuaian penyajian
laporan keuangan rumah sakit terhadap PSAK
No. 45.
Dengan menggunakan metode studi
deskriptif ini, maka keterkaitan antara variabel
penyajian laporan keuangan dan kesesuaiannya
terhadap PSAK No. 45 pada Rumah Sakit X

akan dinyatakan dengan jelas dan akan


menjawab semua permasalahan dalam
penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Penerapan PSAK No. 45 Rumah Sakit
X
Penerapan PSAK No. 45 tentang
pelaporan keuangan organisasi nirlaba pada
Rumah Sakit X bertujuan antara lain, adalah
a. Membantu pihak rumah sakit dalam
menyusun laporan keuangan.
b. Membantu laporan keuangan rumah sakit
agar lebih mudah dipahami dan memiliki
relevansi.
c. Menciptakan
keseragaman
dalam
penerapan perlakuan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan, sehingga
meningkatkan daya banding diantara
laporan keuangan rumah sakit.
Pada penelitian ini disajikan beberapa
penerapan PSAK No. 45 mengenai pelaporan
keuangan pada Rumah Sakit X, antara lain :
laporan posisi keuangan, laporan akitivitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
1.

Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan rumah sakit
terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Hal ini menunjukkan bahwa penyajian
laporan posisi keuangan rumah sakit telah
sesuai dengan PSAK No. 45, akan tetapi
rumah sakit tidak mengelompokkan
sumber daya berupa : aktiva bersih tidak
terikat, terikat temporer, dan terikat
permanen kedalam bagian dari aktiva
bersih rumah sakit, melainkan kedalam
ekuitas.
Unsur-unsur mengenai laporan posisi
keuangan, akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Aktiva
Aktiva rumah sakit disajikan berdasarkan
urutan likuiditas dan mengelompokkan
aktiva yang mempunyai masa manfaat
kurang dari satu tahun kedalam aktiva
31

SUTARTI dan PRAYITNO, Analisis PSAK No. 45 dalam Penyajian Laporan Keuangan

lancar dan aktiva yang mempunyai masa


manfaat lebih dari satu tahun kedalam
aktiva tidak lancar. Hal ini menunjukkan
bahwa rumah sakit telah menerapkan
PSAK No. 45.
b. Kewajiban
kewajiban
rumah
sakit
disajikan
berdasarkan tanggal jatuh tempo dan
mengelompokkan kewajiban kedalam
kewajiban jangka pendek. Tidak adanya
kewajiban jangka panjang pada rumah
sakit, disebabkan rumah sakit tidak
memiliki kewajiban yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun (contoh utang bank).
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka
rumah sakit telah menerapkan PSAK No.
45.
c. Ekuitas
Rumah sakit menyajikan jumlah masingmasing
kelompok
sumber
daya
berdasarkan ada atau tidak adanya
pembatasan oleh penyumbang, yaitu
aktiva bersih tidak terikat, terikat
temporer, dan terikat permanen. Tetapi
dalam hal ini, terdapat perbedaan istilah
yaitu rumah sakit menyajikan ekuitas yang
pada perusahaan komersial merupakan
modal pemilik yang terdiri dari modal
saham dan laba ditahan, dimana pada saat
perusahaan memperoleh laba/keuntungan
maka akan dibagikan kepada para pemilik
perusahaan/pemegang saham. Sedangkan
pada organisasi nirlaba seperti Rumah
Sakit X tidak ada modal pemilik (modal
saham dan laba ditahan), Rumah Sakit
X merupakan rumah sakit milik
pemerintah yang pendapatan usaha
jasanya disetorkan kepada Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP).
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka
sebaiknya rumah sakit mengelompokkan
sumber daya yang dimiliki kedalam
kelompok aktiva bersih karena hal ini
sesuai dengan PSAK No. 45.

32

2.

Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas rumah sakit telah
disajikan sesuai dengan PSAK No. 45.
Laporan aktivitas rumah sakit menyajikan
jumlah perubahan aktiva bersih tidak
terikat, terikat temporer, dan terikat
permanen
dalam
suatu
periode.
Perubahan aktiva bersih dalam laporan
aktivitas tercermin pada aktiva bersih
dalam laporan posisi keuangan.
Unsur-unsur
mengenai
jumlah
perubahan aktiva bersih, akan dijelaskan
sebagai berikut :
a. Perubahan aktiva bersih tidak terikat
Pendapatan disajikan oleh rumah sakit
sebagai penambah aktiva bersih tidak
terikat, kecuali jika penggunaannya
dibatasi oleh penyumbang, Rumah sakit
juga telah mengklasifikasikan unsur-unsur
pendapatan dan penghasilan kedalam
kelompok pendapatan operasional dan
non operasional. Beban disajikan sebagai
pengurang aktiva bersih tidak terikat.
Beban juga disajikan menurut klasifikasi
secara fungsional dan menurut sifatnya.
Misalnya : berdasarkan gaji, pelayanan,
administrasi
kantor,
listrik,
dan
penyusutan. Keuntungan (kerugian) luar
biasa disajikan sebagai penambah
(pengurang) aktiva bersih tidak terikat.
Aktiva bersih terikat yang berakhir
pembatasannya
disebabkan
penggunaannya maupun jangka waktunya,
disajikan sebagi penambah aktiva bersih
tidak terikat.
b. Perubahan aktiva bersih terikat
temporer
Rumah sakit menyajikan perubahan aktiva
bersih yang bersifat terikat temporer yang
berasal dari penghasilan dan sumbangan
terikat temporer, Aktiva bersih terikat
temporer yang berakhir pembatasannya,
dan keuntungan (kerugian) luar biasa
terikat temporer sebagai penambah
(pengurang)
aktiva
bersih
terikat
temporer.
c. Perubahan aktiva bersih terikat
permanen

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 1, April 2007

Rumah sakit menyajikan perubahan aktiva


bersih terikat permanen yang berasal dari
penghasilan dan sumbangan yang bersifat
terikat
permanen,
aktiva
bersih
terbebaskan dari pembatasan, dan
keuntungan (kerugian) luar biasa sebagai
penambah (pengurang) aktiva bersih
terikat permanen.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas rumah sakit telah
disajikan sesuai dengan PSAK No. 45,
laporan arus kas menyediakan penerimaan
dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Laporan arus kas diklasifikasi menurut
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.
a. Aliran kas dari aktivitas operasi
Tujuan aliran kas dari aktivitas operasi
rumah sakit yaitu untuk menilai
kemampuan rumah sakit dalam memenuhi
kewajibannya dan kemampuan dalam
memelihara kegiatan operasinya. Aliran
kas masuk rumah sakit diperoleh dari
pendapatan dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. Sedangkan aliran kas keluar
dari aktivitas operasi digunakan untuk
biaya pelayanan, biaya umum dan
administrasi, dan pengeluaran pajak.
b. Aliran kas dari aktivitas investasi
Aliran kas dari aktivitas rumah sakit
bertujuan untuk mendapatkan penghasilan
dari arus kas masa depan yang berasal dari
pembelian investasi.
c. Aliran kas dari aktivitas pendanaan
Aliran kas dari aktivitas pendanaan rumah
sakit bertujuan untuk memprediksi klaim
para penyumbang/donatur terhadap
sumber daya yang dimiliki. Aliran kas dari
aktivitas pendanaan diperoleh dari
pemerintah yang penggunaannya dibatasi
untuk jangka panjang.
Klasifikasi
menurut
aktivitas
memberikan
informasi
yang
memungkinkan para pengguna laporan
keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas
tersebut terhadap posisi keuangan rumah

sakit serta jumlah kas dan setara kas.


Informasi
tersebut
dapat
juga
mengevaluasi hubungan diantara ketiga
aktivitas tersebut.
4.

Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan
Rumah Sakit X telah sesuai dengan
PSAK No. 45, Catatan atas laporan
keuangan rumah sakit disajikan secara
sistematis. Setiap pos dalam laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, dan laporan
arus kas telah dirujuk (direferensikan)
dengan informasi yang ada dalam catatan
atas laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan
menyediakan informasi mengenai :
1. Gambaran umum rumah sakit.
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang
digunakan
dalam
penyusunan
laporan.
3. Penjelasan atas pos-pos yang
dianggap penting yang terdapat dalam
setiap komponen laporan keuangan.
4. Rasio-rasio keuangan.
5. Pengungkapan hal-hal penting lainnya
yang berguna untuk pengambilan
keputusan.

KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian
mengenai
analisis penyajian laporan keuangan organisasi
nirlaba dan kesesuaiannya terhadap PSAK No.
45 pada Rumah Sakit X, maka diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Rumah Sakit X merupakan organisasi
nirlaba
milik
pemerintah
yang
memberikan pelayanan jasa dalam bidang
kesehatan. Laporan keuangan merupakan
suatu bentuk pertanggungjawaban atas
pengelolaan sumber daya rumah sakit.
Penyajian laporan keuangan rumah sakit
dan organisasi nirlaba lainnya diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Nomor 45. Penyajian laporan
keuangan pada Rumah Sakit X periode
31 Desember 2004 dan 31 Desember
33

SUTARTI dan PRAYITNO, Analisis PSAK No. 45 dalam Penyajian Laporan Keuangan

2.

34

2003, telah sesuai dengan penerapan


PSAK No 45, dimana komponen laporan
keuangannya terdiri dari : laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan posisi keuangan pada Rumah
Sakit X terdiri dari aktiva, kewajiban,
dan ekuitas.
a. Aktiva
rumah
sakit
disajikan
berdasarkan urutan likuditas dan
mengelompokkan
aktiva
yang
mempunyai masa manfaat kurang
dari satu tahun kedalam aktiva lancar
dan aktiva yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun
kedalam aktiva tidak lancar.
b. Kewajiban rumah sakit disajikan
berdasarkan tanggal jatuh tempo dan
mengelompokkan kewajiban yang
jatuh temponya kurang dari satu
tahun kedalam kewajiban jangka
pendek.
c. Sedangkan rumah sakit menyajikan
jumlah masing-masing kelompok
sumber daya berdasarkan ada atau
tidak adanya pembatasan oleh
penyumbang, yaitu aktiva bersih tidak
terikat, terikat temporer, dan terikat
permanen.
 Aktiva bersih tidak terikat adalah
aktiva bersih berupa sumber
daya yang penggunaannya tidak
dibatasi untuk tujuan tertentu
oleh penyumbang atau hasil
operasional
rumah
sakit.
Meliputi pendapatan dari jasa,
penjualan barang, sumbangan,
dan deviden atau hasil investasi
dikurangi
beban
untuk
memperoleh
pendapatan
tersebut.
 Aktiva bersih terikat temporer
adalah aktiva bersih berupa
sumber
daya
yang
penggunaannya
dan
jangka
waktunya dibatasi untuk tujuan
tertentu dan atau jangka waktu
tertentu
oleh
pemerintah/donatur.

3.

Pembatasan temporer dapat


ditunjukkan melalui pembatasan
waktu, pembatasan penggunaan,
atau pembatasan keduanya atas
dana/aktiva yang diterima oleh
rumah
sakit
dari
pemerintah/donatur.
 Aktiva bersih terikat permanen
adalah aktiva bersih berupa
sumber
daya
yang
penggunaannya dibatasi secara
permanen untuk tujuan tertentu
oleh pemerintah/donatur.
Informasi mengenai sifat dan jumlah
dari pembatasan permanen atau
temporer diungkapkan dengan cara
menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan atau dalam catatan
atas laporan keuangan. Tetapi dalam
hal ini, terdapat perbedaan istilah
dimana rumah sakit menyajikan
ketiga sumber daya tersebut kedalam
kelompok ekuitas yang dalam
perusahaan
komersial/profit
merupakan modal pemilik (modal
saham dan laba ditahan). Sedangkan
pada organisasi nirlaba sumber daya
tersebut disajikan kedalam kelompok
aktiva bersih.
Laporan aktivitas Rumah Sakit X telah
disajikan sesuai dengan PSAK No. 45,
laporan aktivitas menyediakan informasi
mengenai pengaruh transaksi dan
peristiwa lain yang mengubah jumlah dan
sifat aktiva bersih, hubungan antar
transaksi dan peristiwa lain, dan
penggunaan sumber daya rumah sakit.
Laporan aktivitas rumah sakit menyajikan
jumlah perubahan aktiva bersih tidak
terikat, terikat temporer, dan terikat
permanen. Perubahan aktiva bersih dalam
laporan aktivitas tercermin pada aktiva
bersih dalam laporan posisi keuangan.
Pendapatan dan keuntungan dalam
laporan aktivitas rumah sakit disajikan
sebagai penambah aktiva bersih tidak
terikat, terikat temporer, dan terikat
permanen tergantung dari ada atau
tidaknya pembatasan. Beban disajikan

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 7 No. 1, April 2007

4.

5.

sebagai pengurang aktiva bersih tidak


terikat
dan
menyajikan
informasi
tambahan mengenai beban menurut
sifatnya. Keuntungan (kerugian) luar biasa
disajikan sebagai penambah (pengurang)
aktiva bersih tidak terikat, terikat
temporer, dan terikat permanen. Laporan
aktivitas Rumah Sakit X disajikan dalam
bentuk A (bentuk tunggal) yang
memudahkan
penyusunan
laporan
aktivitas komparatif.
Laporan arus kas Rumah Sakit X telah
disajikan sesuai dengan PSAK No. 45,
dimana laporan arus kas disajikan sesuai
dengan PSAK No. 2 tentang laporan arus
kas. Laporan arus kas menyediakan
informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode.
Laporan arus kas rumah sakit disajikan
menurut aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan. Tujuan
dari aktivitas operasi yaitu untuk
mengetahui apakah dari kegiatan operasi,
rumah sakit dapat melunasi kewajibannya
dan kemampuan dalam memelihara
kegiatan operasinya. Tujuan dari aktivitas
investasi yaitu untuk mendapatkan
penghasilan dari arus kas masa depan.
Sedangkan tujuan dari aktivitas pendanaan
yaitu untuk memprediksi klaim para
penyumbang/donatur terhadap sumber
daya yang dimiliki.
Klasifikasi menurut aktivitas memberikan
informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan keuangan untuk menilai
pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi
keuangan rumah sakit serta jumlah kas
dan setara kas. Informasi tersebut dapat
juga mengevaluasi hubungan diantara
ketiga aktivitas tersebut.
Catatan atas laporan keuangan pada
Rumah Sakit X telah sesuai dengan
PSAK No. 45, Catatan atas laporan
keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan dan
mengungkapkan informasi yang tidak ada
didalam laporan posisi keuangan, laporan
aktivitas, dan laporan arus kas. Beberapa
informasi yang disediakan dalam catatan

6.

atas laporan keuangan pada Rumah Sakit


X adalah sebagai berikut:
 Gambaran umum rumah sakit.
 Ikhtisar kebijakan akuntansi.
 Penjelasan atas pos-pos yang
dianggap penting yang terdapat dalam
setiap komponen laporan keuangan.
 Rasio-rasio keuangan.
 Pengungkapan hal-hal penting lainnya
yang berguna untuk pengambilan
keputusan.
Catatan atas laporan keuangan rumah
sakit telah disajikan secara sistematis.
Setiap pos dalam laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, dan laporan arus kas
telah dirujuk (direferensikan) dengan
informasi yang ada dalam catatan atas
laporan keuangan.
Rumah Sakit X tidak menjelaskan
keterangan mengenai penilaian dan
penghapusan
persediaan,
dimana
persediaan yang mutasinya tidak ada (dead
stock), lambat (slow moving) melebihi masa
dua tahun atau usang/rusak apakah akan
dipindahbukukan dari persediaan ke aktiva
lain-lain atau persediaan tersebut akan
dihapuskan.

DAFTAR PUSTAKA
Beams, A. Floyd., dan Amir Abadi Jusuf. 2000.
Akuntansi Keuangan Lanjutan di IndonesiaI,
Salemba Empat, Jakarta.
C.

Wigati Retno Astuti., dan Cornelio


Purwantini. 2003. Akuntansi Keuangan,
Kanisius, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


2003. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit,
Jakarta.
Hartanto Widodo., dan Kustiawan Teton.
2001. Akuntansi dan manajemen Keuangan
untuk Organisasi Pengelola Zakat, Institut
Manajemen Zakat, Bandung.
Larsen. 2004,. Modern Advance Accounting,
international Edition, Singapore.
35

SUTARTI dan PRAYITNO, Analisis PSAK No. 45 dalam Penyajian Laporan Keuangan

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, 2003.


Analisis laporan Keuangan, Edisi Revisi,
AMP-YKPN, Yogyakarta.
Munawir S. 2004. Analisa Laporan Keuangan,
Liberty, Yogyakarta.

36

Nainggolan Pahala. 2005. Akuntansi Keuangan


Yayasan dan Lembaga Nirlaba Sejenis, PT
RajaGrafindi Persada, Jakarta.
Siregar Baldric., dan Siregar Boni. 2001.
Akuntansi Sistem Pemerintahan dengan
Sistem Dana,STIE YKPN, Yogyakarta.

S-ar putea să vă placă și