Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
3. Nyeri Akut b.d. Agens-agens Penyebab Cidera (Biologis) d.d. Nyeri Dada, Nyeri
Abdomen, Nyeri Kepala.
a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, skala nyeri klien
berkurang dari level 7 ke level 2.
Kriteria Hasil :
- Melaporkan bahwa nyeri telah berkurang.
- Ekspresi wajah lebih rileks.
- Tidak gelisah.
b. Intervensi
- Minta pasien untuk menyebutkan skala nyeri yang dideritanya dari level 0-10
(0=tidak ada nyeri 10= nyeri hebat).
- Gunakan bagan alir nyeri untuk memantau peredaan nyeri oleh analgesik dan
kemungkinan efek sampingnya.
- Lakukan pengkajian nyeri yang komperhensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, awitan dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan
nyeri, dan faktor presipitasinya.
- Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang
tidak mampu berkomunikasi efektif.
- Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis (misalnnya, umpan-balik
biologis, hipnosis, relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi musik, distraksi,
terapi bermain, terapi aktivitas, akupresur, kompres hangat atau dingin, dan
masase) sebelum, setelah dan jika memungkinkan, selama aktivitas yang
menimbulkan nyeri ; sebelum nyeri terjadi ataumeningkat, dan bersama
tindakan peredaan nyeri yang lain.
- Kolaborasikan dengan tim medis lainnya tentang tindakan pengendalian nyeri
sebelum nyeri menjadi lebih hebat.
- Libatkan pasien dalam modalitas peredaan nyeri, jika memungkinkan.
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan, pencahayaan, dan
kegaduhan).
- Pastikan pemberian analgesia terapi atau stratergi non farmakologis sebelum
melakukan prosedur yang menimbulkan nyeri.
4. Intoleransi Aktivitas b.d. Ketidakseimbangan Suplai dan Kebutuhan Oksigen
d.d. Takikardi, Palpitasi, Diaforesis.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, pasien akan dapat
menunjukan toleransi aktivitas.
Kriteria Hasil :
- Saturasi oksigen saat beraktivitas normal.
- Frekuensi pernapasan saat beraktivitas baik.
- Kemampuan berbicara saat beraktivitas baik.
b. Intervensi
- Pantau respon kardioreseptori terhadap aktivitas (misalnya, takikardia,
disritmia, dispnea, diaforesis, pucat, tekanan hemodinamik, dan frekuensi
pernapasan)
- Pantau respon oksigen pasien (misalnya, denyut nadi, irama jantung, dan
frekuensi pernapasan) terhadap aktivitas perawatan diri atau aktivitas
keperawatan.
- Instruksikan kepada pasien dan keluarga tentang:
o penggunana teknik napas terkontrol selama aktivitas.
o penggunaan teknik relaksasi (misalnya distraksi, visualisasi) selama
aktivitas.
o Penggunaan peralatan , seperti oksigen, selama aktivitas.
o Mengenali tanda dan gejala intoleran aktivitas, termasuk kondisi yang
perlu dilaporkan kepada dokter.
o Ajarkan kepada pasien dan orang terdekat tentang teknik perawatan
diri yang akan meminimalkan konsumsi oksigen ( misalnya
pemantauan mandiri dan teknik langkah untuk melakukan AKS)
o Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik menejemen waktu
untuk mencegah kelelahan.
- Kolaborasikan dengan tim medis untuk merujuk pasien ke pusat rehibilitasi
jantung.
- Pantau tanda-tanda vital sebelum, selama dan setelah beraktivitas.
- Rencanakan aktivitas pada periode saat pasien memiliki energi paling banyak.