Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
I. IDENTITAS
Nama
: Tn. S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 54 tahun
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan
Alamat
: Jeneponto
Masuk R.S
: 10 Mei 2014
Rumah Sakit
: Tamat SD
II.
ANAMNESIS
KU :
Muntah Hitam
AT :
RPS :
-
III.PEMERIKSAAN FISIS
Status Present
BB
: 60 kg
TB
: 160 cm
IMT
Tanda Vital
: Tekanan darah
Kepala
Mata
Telinga
: 100/70 mmHg
Nadi
: 94x/menit, reguler
Pernapasan
Suhu
: 36,8C, axilla
: Ekspresi
: Biasa
Deformitas
Simetris muka
: Ki = Ka
Rambut
: Hitam,sukar dicabut
: Eksophtalmus/Enophtalmus : (-)
Gerakan
Edema Palpebra
: (-/-)
Konjungtiva
: Anemis (+)
Sklera
: Ikterus (-)
Kornea
Pupil
: Tophi
: (-)
Pendengaran
: (-)
Hidung
: Perdarahan
: (-)
Sekret
: (-)
Bibir
: Sianosis
: (-)
Leher
: Tidak teraba
Dada
Paru
Kelenjar Gondok
: Tidak teraba
DVS
: R-1 cmH2O
Kaku Kuduk
: (-)
Tumor
: (-)
: Inspeksi
Bentuk
Pembuluh Darah
Buah Dada
Sela Iga
: Simetris ki = ka
: Palpasi
Perkusi
: MT (-) NT (-)
Auskultasi
: BP trachea: bronchial
BP bronchus: bronchovesilculer
BP basal: bronchial
BT : Rh : -/- Wh : -/-
Jantung
Abdomen
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Inspeksi
Palpasi
: Tympani
Auskultasi
Alat kelamin
:
Rectal Toucher : tonus sphincter ani
mencekik, mukosa licin, ampulla kosong,
Massa (-), nyeri (-),
Sarung tangan : darah (-), massa faeces :
Hitam (+), konsistensi encer (+)
Punggung
Ekstremitas
: Inspeksi
: Simetris ki=ka
Palpasi
: MT (-), NT (-)
Auskultasi
: Rh -/- Wh -/-
Gerakan
palmaris
(-),
Petechiae
(-),
Hasil
9,2 x103/Ul
3.13x106/uL
8,4 g/dL
24,6 L%
79 fl
27,7 pg
Nilai Rujukan
4 - 10 x 103/uL
46 x 106/uL
12 - 16 g/dL
37 48%
76 92 pl
22 31 pg
MCHC
34 g/dl
32 36 g/dl
RDW
15,5 %
11 16 %
KIMIA
KLINIK
(5 / 03 / 14)
V.
PLT
202x 103/uL
150-400x103/uL
MPV
Eo
Baso
Neutr
Lymph
Mono
Ureum
7,9 um3
0.27 x 103/uL
0.12 x 103/uL
71
6.73
1.26
45 mg/dl
Kreatinin
0,9 mg/dl
SGOT
SGPT
Asam Urat
27 U/L
31 U/L
7,2 g/dL
6 11 um3
1.00 3.00 x 103/uL
0.00 0.10 x 103/uL
52.0 75.0
20.0 40.0
2.00 8.00
10-50 mg/dl
L (<1,3), P (<1,1)
mg/dl
< 38 U/L
< 41 U/L
4 - 7 g/dL
DIAGNOSIS KERJA
Hematamesis, melena e.c Gastropati NSAID
Anemia Normositik Normokrom e.c susp. GI Bleeding dd/ penyakit
kronik
Arthritis Gout Akut
VI.
PENATALAKSANAAN
IVFD NaCl 0,9 % 28 tpm
Omeprazole 40mg / 12 jam / IV
Sucralfat syr 3 x 1 cth
Transfusi PRC 2 bag
Paracetamol 3x500 mg (K/P)
Recolfar 0,5 mg 3x1
VII.
PEMERIKSAAN ANJURAN
DR, GOT/GPT, Kreatinin, As. Urat
Foto Genu kanan kiri AP/Lateral, USG abdomen,
VIII. RESUME
Tn S, 54 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan muntah hitam yang dialami
sejak 2 hari SMRS, frekuensi 1 kali / hari, volume Muntah 1 Gelas. Pasien
mengeluh nyeri ulu hati yang sudah dirasakan sejak 6 bulan SMRS, memberat 3
hari terakhir, nyeri terasa tdk terus menerus, nyeri tidak tembus ke belakang
maupun menjalar ke bagian perut yang lain, nyeri terutama muncul ketika pasien
makan, nyeri tidak dipengaruhi oleh jenis makanan. BAB : Hitam, sejak 3 hari
terakhir, konsistensi cair. Pasien mengeluh Nyeri sendi lutut kanan disertai
pembengkakan dan warna kemerahan. Riwayat sering nyeri sendi dirasakan sejak
1 tahun terakhir. Pasien biasa kontrol teratur RS jeneponto dan diberi obat anti
nyeri asam Mefenamat. Tidak ada demam, tidak ada riwayat demam sebelumnya.
Tidak ada batuk, tidak ada lendir, sesak dirasakan bila sedang nyeri ulu hati, tidak
ada riwayat terbangun malam hari karena sesak, tidak ada nyeri dada, tidak ada
mimisan, tidak ada gusi berdarah, tidak ada riwayat penurunan berat badan, tidak
ada mata kuning, tidak ada pembesaran perut, BAK : Kesan lancar, warna kuning
muda. Riwayat HT dan DM disangkal, tidak ada riwayat sakit kuning, Riwayat
sering merokok dan minum minuman keras, Riwayat minum jamu disangkal
Pada pemeriksaan fisis ditemukan tanda vital T= 100/70 mmHg, N=
94x/menit, P= 20x/menit thoracoabdominal, S= 36,8 oC (aksilla).. Kepala : anemis
(+), ikterus (-), sianosis (-). RT : Massa feses warna hitam, konsistensi cair (+).
Ekstremitas: Edema R Genu Dextra (+), hiperemis (+), Panas pada perabaan (+),
Tofus (-).
Hasil Lab : Darah Rutin : WBC 9,2 x 10/mm; RBC 3,13 x 106/ mm; HGB 8,4
gr/dl; HCT 24,6 L%; MCV 79 um3; MCH 27,7 pg; MCHC 34 g/dl; PLT 202 x
10/mm. As. Urat 7,2 g/dl
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang lainnya,
maka pasien ini diassessment dengan Hematamesis Melena e.c Gastropati
PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal
11 Mei 2014
Perjalanan Penyakit
S : nyeri lutut kanan, tidak bisa
T: 120/90mmHg
N: 82x/menit
P: 20x/menit
1 x, volume + 100cc
Paracetamol 3x500 mg
S: 36,8 C
R/ -
Omeprazole 40mg / 12
jam / IV
O : SS/GC/CM
Kepala : An (+). Ikt (-), Sianosis
Instruksi Dokter
IVFD NaCl 0,9 % 28 tpm
(K/P)
-
(-)
Leher : MT (-), pemb. KGB (-)
Monitor:
DVS : -1 mmH20
Thoraks : BP : vesikuler, BT : Rh
UGIE
perabaan
RT : sfingter mencekik, ampula
berisi feses, mukosa licin, nyeri
(-)
Feses (+) warna hitam encer.
A/ - Hematemesis melena e.c
gastropati NSAID
- Anemia Normositik
Normokrom e.c Susp. GI
Bleeding dd/ Penyakit
Kronik
- Arthritis Gout Akut
P/ monitor : DR Post transfusi
12 mei 2014
T: 120/90
mmHg
kanan berkurang
N: 80x/menit
O : SS/GC/CM
P :18x/menit
Paracetamol 3x500 mg
S: 36,7 C
R/ -
(-)
(K/P)
LAB :
DVS : -1 mmH20
Darah Rutin :
Thoraks : BP : vesikuler, BT : Rh
Monitor:
RBC :
-/-, Wh -/-
4,31x106
UGIE
HGB : 12,2
P; IC tidak teraba
g/dl
HCT : 35,4 %
MCV : 86
MCH : 28,6
MCHC : 33,1
epigastrium
PLT : 190
13 mei 2014
T: 120/80
mmHg
kanan berkurang
N: 78x/menit
O : SS/GC/CM
P:20x/menit
Paracetamol 3x500 mg
S: 36,6 C
R/ -
(-)
(K/P)
DVS : -1 mmH20
Thoraks : BP : vesikuler, BT : Rh
Monitor:
-/-, Wh -/-
UGIE
P; IC tidak teraba
P; pekak batas jantung
melebar, BJ I/II murni reguler
Abd : I; datar ikut gerak napas
P; MT (-), NT (-) H/L tidak
teraba
P; timpani
P; Peristaltik (+) kesan N
Ext : Ext : bengkak lutut kanan
A/ - Gastropati NSAID
- Arthritis Gout Akut
DISKUSI
Mekanisme
NSAID
menginduksi
traktus
gastrointestuinal
tidak
dan trombosit serta berperan penting dalam pembentukan prostaglandin dari asam
arakidonat. COX-2 pula ditemukan dalam otak dan ginjal yag juga bertanggung
jawab dalam respon inflamasi. Endotel
jaringan. NSAID tidak hanya merusak perut, tetapi dapat mempengaruhi saluran
pencernaan seluruh dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi ekstraintestinal
parah seperti kerusakan ginjal sampai gagal ginjal akut pada pasien yang memiliki
faktor risiko, retensi natrium dan cairan, hipertensi arterial, dan, kemudian, gagal
jantung.