Sunteți pe pagina 1din 28

HEPATITIS B EC PAK

Keluhan utama : lemas dan sering merasa demam sudah sejak 1 minggu yang lalu
Riwayat penyakit sekarang : Buang air kecil seperti teh sejak 3 hari yang lalu, merasa
kembung sejak 2 hari yang lalu

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat pengobatan
Adakah riwayat trauma sebelumnya? Faktor pencetus keluhan pasien?
Adakah riwayat penyakit menahun seperti alergi, hipertensi dan kencing manis?
Apakah ada ahli keluarga yang mempunyai gejala yang sama?
Bagaimanakah keadaan lingkungan rumah pasien?
Apakah ada kebiasaan merokok atau mengkonsumsi alkohol

Identifikasi tempat kerja dan pekerjaan pasien.


Menanyakan sudah berapa lama bekerja di tempat tersebut.
Apakah riwayat pekerjaan sebelumnya?
Berapa lama pasien bekerja dalam 1 hari?
Apakah sering kerja lembur atau lebih dari shift kerjanya?
Menanyakan alat kerja, bahan kerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
Apakah kemungkinan pajanan yang dialami?
Apakah menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja atau di lingkungan kerja?
Apakah ada hubungan gejala dan waktu kerja?
Apakah ada pekerja lain yang mengalami hal sama?

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital

Tensi : 130/80 mmHg


Nadi : 68x / menit
Suhu : 38C
Pernafasan : 22x / menit
Mata : konjungtiva tidak anemis dan sklera ikterik

Inspeksi - pembesaran organ / massa


Auskultasi bruit hepar pada hepatoma
Perkusi mencari batas paru hati dan peranjakan hati
Melakukan palpasi dari regio suprapubic menuju ke procesus
xyphoideus saat pasien inspirasi

Ukuran pembesaran di bawah arcus costae kanan dan di bawah


proc. Xyphoideus dimana teraba hepar 1 jari dibawah arcus
kosta dan lien tidak teraba.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
SGOT/SGPT
Bilirubin direk
Bilirubin indirek

PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS B

HBsAg

Anti-HBs

Anti-HBc

HBeAg

Anti-HBe

INTERPRE

IgM

TASI
Hepatitis B

PEMERIKSAAN SEROLOGI HEPATITIS B


+

IgG

akut
Hepatitis B
kronik
dengan

IgG

replikasi aktif
Hepatitis B
kronik
dengan
replikasi

IgG

+ atau -

+ atau -

rendah
Hepatitis B
kronik
dengan HBs
yang
heterotipe (

IgM
IgG

+ atau -

10% kasus)
Hepatitis B

+ atau -

akut
Hepatitis B
yang

+
-

IgG

membaik
Vaksinasi
Positif palsu

WD HEPATITIS B EC PAK
Gambaran klinis:
Setelah masa inkubasi, timbul 2-6 bulan, timbul onset

biasanya perlahan dan bertahap dengan gejala letargi,


anoreksia, rasa tidak enak pada perut, mual, muntah.

Setelah 2-6 hari urin menjadi gelap, tinja menjadi lebih pucat,
dan timbul ikterus.

Terjadi hepatomegali yang nyeri tekan serta splenomegali


pada 15% kasus

Kecurigaan VHB akut akan timbul dengan ditemukannya:

Transminase yang sangat meningkat (misalnya SGPT atau SGOT > 1000
IU/L).

Waktu protrombin memanjang.


Riwayat pajanan yang konsisten.6
Ditemukan peningkatan ALT yang lebih besar dibandingkan dengan
peningkatan AST dengan kadar ALTnya 20-50 kali normal.

Ditemukan pula IgM anti-HBc di dalam darah selain HBsAg, HBeAg dan HBV
DNA.

Perbandinga

HepatitisVirus

n
Hepatitis A

HepatitisB

DIAGNOSA BANDING
Komponen
sistem

HAV

HBV,HBsAg,

Anti-HAV

HBeAg,

IgM anti-HAV

HBcAg,Anti-

Hepatitis C

Hepatitis D

Hepatitis E

HCV

HDV

HEV

Anti-HCV

Anti-HDV
HDAg

HBs,Anti-HBe,
Anti-HBc,IgM
anti-HBc
Periode
inkubasi

10-50 hari
(rata-rata 25-30)

60-180hari

15-160 hari

(rata-rata60-

(rata-rata 50)

30-60 hari

20-40 hari

Bayi (jarang)

Anak, dewasa

90)
Distribusi usia
utama
Jalur infeksi

Ditemukannya
virus
Angka
mortalitas

Anak, dewasa

Bayi,dewasa

Dewasa

muda
Fecal-oral

dewasa
Parenteral

Parenteral

Parenteral

Fecal-oral

(makanan dan

(intravena,

(seksual,

(seksual,

(makanan dan

air)

seksual,

kemungkinan

kemungkinan

air)

perinatal)

perinatal)

perinatal)

Darah; tinja;

Darah;

urine, saliva,

saliva,semen

semen (jarang)

(seringada)

< 0,5%

<1-2%

Darah; saliva

Darah, semen

Saliva

(sering ada)
0,5-1%

30%

< 2%

PAJANAN YANG DIALAMI


Pajanan yang dialami adalah pajanan biologi akibat terinfeksi
virus HBV. Dari hasil anamnesis di dapatkan pasien bekerja
sebagai analis lab selama 5 tahun dengan waktu kerja 8
jam/hari dan jarang menggunakan sarung tangan dan
masker saat bekerja.

HUBUNGAN PAJANAN DENGAN


PENYAKIT
Cara penularan kontak dengan cairan tubuh, darah, jaringan yang mengandung
hepatitis B resiko penularan hepatitis B 27-30%. Dengan percikan darah 8-10 ml darah
yang mengandung virus dapat menularkan virus ke tubuh manusia yang rentan.
Pekerja yang beresiko terkena virus HBV :

1. Petugas kesehatan yang kontak dengan darah.


2. Pekerja kebersihan alat kesehatan yang kontak dengan darah atau cairan tubuh
(semen, vagina, serebospinal, sinovia, pleura, peritoneal, pericardial).

3. Pekerja bank darah.


4. Pekerja di bagian dialisa dan onkologi

Tanda dan gejala infeksi HBV :


1. Ikterik
2. Mual
3. Panas
4. acites
5. BAK kuning keruh seperti teh
6. Pemeriksaan HbsAg positif.

BESARNYA PAJANAN
Patofisiologi

EPIDEMIOLOGI
VHB tersebar di seluruh dunia
5-10% pasien gagal untuk sembuh dari infeksi dan menjadi carrier. Hal ini lebih
mungkin pada orang dengan imunitas yang terganggu

Penularan terjadi secara parenteral melalui darah atau cairan tubuh yang masuk
melalui suntikan atau pajanan ke membran mukosa. Karena itu, infeksi bisa didapat
dari produk darah, tertusuk jarum, pemakaian jarum suntik bersama-sama atau alatalat kedokteran yang terkontaminasi, dan gaya hidup seperti pembuatan tato

Penularan vertikal
Penularan horizontal Wabah dapat terjadi dalam kelompok ini dan melalui ahli
bedah, dokter gigi, perawat, teknisi laboratorium, dan petugas bank darah yang
terinfeksi

Diperkirakan bahwa hampir 200juta orang di seluruh dunia adalah carrier. 5-10%
terdapat di area yang luas di subbenua India, Asia tenggara, Afrika, dan Eropa
bagian timur.

BESARNYA PAJANAN
Kualitatif : Proses kerja dan cara kerja pasien berhubungan
dengan faktor pajanan biologis ditambah pasien sudah
bekerja sebagai analis lab selama 5 tahun, dengan waktu
kerja 8 jam/hari. Pasien juga jarang menggunakan sarung
tangan dan masker selama bekerja.

PERANAN FACTOR INDIVIDU


Status kesehatan fisik
Status kesehatan mental
Higiene perorangan
Kebiasaan memakai alat pelindung dengan baik.

FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN

Hobi pekerja
Kebiasaan merokok
Kebiasaan mengkonsumsi alkohol
Apakah pasien pernah menggunakan narkoba atau tidak
Apakah pasien pernah menggunakan narkoba atau tidak
Kebiasaan jajan sembarangan.
Pekerjaan sambilan pasien yang terkait dengan pajanan

DIAGNOSA OKUPASI
meneliti langkah 1 sampai 6
melihat referensi/ bukti ilmiah hubungan kausal pajanan dan
penyakit : pasien ini menderita PAK (penyakit akibat kerja) :
Occupational Diseases).

TATALAKSANA
Tirah baring merupakan pengobatan utama
Transplantasi hati
Antiviral
Interferon

PROGNOSIS
Dubia ad bonam

PENCEGAHAN
Pencegahan umum :

Sterilisasi instrument secara adekuat-akurat


Tenaga medis senantiasa mempergunakan sarung tangan.
Perilaku seksual yang aman.
Penyuluhan agar para penyalah guna obat tidak memakai jarum secara
bergantian

Mencegah kontak mikrolesi, menghindar dari pemakaian alat yang dapat


menularkan VHB (sikat gigi, sisir)

Skrining populasi risiko tinggi tertular HVB

Pencegahan spesifik :

Imunisasi aktif
Imunisasi pasif

PENCEGAHAN PRIMER

Penyuluhan dan edukasi perilaku kesehatan


Faktor bahaya di tempat kerja
Perilaku kerja yang baik
Olahraga
Gizi seimbang

PENCEGAHAN SEKUNDER

Pengendalian
Pengendalian
Pengendalian
Pengendalian

melalui perundang-undangan
administrative/organisasi: rotasi/pembatasan jam kerja
teknis: subtitusi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri (APD)
jalur kesehatan: imunisasi

PENCEGAHAN TERSIER
Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan kesehatan post kerja
Surveilans
Pemeriksaan lingkungan secara berkala
Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja
Pengendalian segera di tempat kerja

KESIMPULAN
Pasien ini menderita Hepatitis B ec PAK karena tidak menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri) saat bekerja, hipotesis dapat diterima. Banyak faktor dan hal
hal tertentu yang menyangkut penyakit akibat kerja ini, seperti faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi, psiko-sosial sehingga menghasilkan dampak yang
negatif bagi para pekerja itu sendiri. Hal tersebut dapat di cegah dengan
mengetahui tata cara / ergonomi yang benar dan tata laksana yang benar
saat bekerja. Seharusnya para pekerja disediakan alat APD saat dia bekerja
dan para pekerja tersebut harus menggunakan nya saat bekerja karena kita
tidak pernah tau kapan kecelakaan itu akan datang.

S-ar putea să vă placă și