Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Kelompok 4 pagi
Anggota Kelompok:
A. LATAR BELAKANG
Dunia medis veteriner saat ini telah banyak mengalami perkembangan.
Hal ini dapat diketahui dari semakin meningkatnya kasus-kasus pada hewan
kesayangan yang sampai di meja operasi. Tindakan bedah tersebut diantaranya
dilakukan di daerrah abdomen. Jenis-jenis tindakan bedah yang sering dilakukan
diantaranya adalah laparotomi, cystotomi, histerektomi, ovarihisterektomi, kastrasi,
caudektomi, enterektomi dan lain sebagainya.
Salah satu jenis tindakan bedah yang paling sering dilakukan adalah
laparotomi, yaitu penyayatan pada dinding abdomen atau lapisan peritonial. Banyak
kasus bedah yang ditangani dengan melakukan tindakan laparotomi, baik medianus,
paramedianus anterior maupun posterior, serta laparotomi flank. Masing-masing
posisi memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Pemilihan posisi
penyayatan laparotomi ini didasarkan kepada organ target yang dituju. Hal ini untuk
menegakkan diagnosa berbagai kasus yang terletak di rongga abdomen
B. TUJUAN
Dalam praktikum kali ini, laparotomi bertujuan untuk menemukan letak
anatomis organ-organ yang ada di dalam rongga abdomen secara langsung dan
sekaligus dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa serta mengasah
kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan bedah laparotomi.
B. Alat Praktikum
Peralatan yang dipergunakan dalam praktikum kali ini adalah towel
clamp, pinset anatomis dan syrorgis, gagang skalpel dan blade, gunting, tang arteri
lurus anatomis, tang arteri bengkok anatomis, tang arteri lurus syrorgis, needle
holder, tampon, jarum, benang cat gut, benang silk, silet, syringe, alat cukur,
Prosedur Bedah
Penyayatan kulit dimulai dari 2 cm diatas umbilikal dan 2 cm di belakang
umbilikal. Setelah kulit terbuka, dilakukan penyayatan pada subkutis. Setelah itu
lapisan subkutis dikuakkan dengan bantuan tang arteri. Linea alba kucing dicari
dan disayat tepat diatasnya. Ketika omentum telah menyembul, linea alba dijepit
bagian kiri dan kanan, kemudian dibuka dengan gunting maka akan terlihat
omentum di bawah linea alba yang di atasnya terdapat peritoneum. Organ-organ
yang terdapat di rongga abdomen dicari berdasarkan pembagian daerah, yaitu
epigastrium, mesogastrium, dan hypogastrium. Setelah pencarian organ selesai,
penjahitan dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama terhadap lapisan
peritoneum dan linea alba. Jahitan kedua dilakukan pada kulit. Penjahitan
dilakukan menggunakan jahitan sederhana agar tidak mudah terjadi hernia.
Untuk penjahitan lapisan pertama menggunakan benang cat gut, sedangkan
penjahitan kedua menggunakan benang silk. Sebelum dilakukan penjahitan
terhadap lapisan pertama, diberikan penicilin sebagai antibiotiku pula sebelum
dilakukan penjahitan kedua. Setelah penjahitan selesai diberikan iodine tingture
di bekas sayatan yang telah dijahit. Setelah itu sayatan ditutup dengan tampon
segi empat dan plester. Sebelum dipakaikan gurita, hewan disuntik
oxytetrasycline 0.175 ml secara intra muscular, setelah itu hewan baru
dipakaikan gurita.
BAB 3. PEMBAHASAN
BAB 4. PENUTUP
A. Kesimpulan
Organ-organ yang dieksplorasi berada pada posisi yang normal.
Kemampuan mahasiswa dalam semua tahapan operasi, mulai dari pre operasi,
operasi dan post operasi terasah berkat praktikum ini.
B. Saran
Sebaiknya dipahami terlebih dahulu anatomi topografi dari hewan yang
akan dibedah serta dipahami teori-teori pembedahan agar sebuah operasi dapat
berjalan dengan lancar.