Sunteți pe pagina 1din 29

Dr.

Keithy Dorothy Sirait


Pembimbing: dr. Timbang Sangiang Lalisang, SpKJ

SKIZOFRENI
A

ANTIPSIKOT
IK

TARDIVE
DYSKINESIA

TARDIVE DYSKINESIA

Late or Delayed
Abnormal movement

Epidemiologi
1.

2.

3.

4.
5.

Prevalensi 15-30% pasien yang


menerima terapi antipsikotik
jangka panjang
Durasi pengobatan >3bulan,
biasanya sampai beberapa tahun
Kerentanan bervariasi sesuai usia (
usia lanjut > usia muda )
Wanita lebih sering daripada pria
Insidens meningkat pada perokok

ETIOLOGI

OBAT

GENETIK

ANTIPSIKOTIK

NON-ANTIPSIKOTIK
Metoclopramide
Antihistamin
Fluoxetine, Amoxapine (antidepresan
trisiklik)

Patofisiologi
Disfungsi
Ekstrapiram
idal
Dopamin
Menurun

Adenosinerg
ic Menurun

Tardive
Dyskine
sia

Presentasi Klinis Tardive


Dyskinesia
Buccolinguomasticory syndrome (wajah
dan lidah)
Tardive dystonia (twisting & bending)
Tardive chorea (looks like dancing)
Tardive tourettism/tics (looks like
Tourette)
Tardive tremor or myoclonus (the
shakes or jerks)

Diagnosis

Anamnesa : riwayat neuropsikiatri dan


pengobatan
Pemeriksaan fisik ( AIMS )
Laboratorium, CT-scan, MRI, PET-scan,
EEG

AIMS

Sebelum maupun sesudah menyelesaikan


pemeriksaan, amati pasien dengan diam
diam saat istirahat (misalnya, di ruang
tunggu)
Kursi digunakan dalam pemeriksaan ini
harus kuat dan tanpa sandaran tangan
Setelah mengamati pasien, nilai dengan
skala 0 (tidak ada), 2 (ringan), 3 (sedang)
dan 4 (parah) menurut keparahan gejala

AIMS

Tanyakan kepada pasien apakah ada sesuatu didalam


mulutnya (misalnya permen karet, gula gula, dll) dan
jika ada, keluarkanlah
Tanyakan kepada pasien tentang kondisi giginya
sekarang. Tanyakan apakah ia mengenakan gigi palsu.
Apakah gigi atau gigi palsu ada yang mengganggu
pasiern sekarang
Tanyakan pada pasien apakah ia memperhatikan
adanya gerakan di mulut, wajah, tangan atau kaki. Jika
ya, minta pasien untuk menggambarkan dan
menunjukkan sampai tingkat mana keadaan tersebut
sekrang menggangu pasien atau menganggu
aktifitasnya

PENILAIAN AIMS

01234 mintalah pasien duduk di kursi dengan


tangan di atas lutut, tungkai sedikit terpisah dan
kaki datar di lantai. (lihat seluruh tubuh untuk
mencari adanya gerakan pada posisi ini)
01234 mintalah pasien untuk duduk dengan
lengan menggantung tanpa ditopang. Jika laki
laki, diantara tungkai, jika wanita dan
mengenakan rok, menggantung diatas lutut
(amati tangan dan bagian tubuh lainnya)
01234 mintalah pasien untuk membuka
mulutnya (lidah saat keadaan istirahat di dalam
mulut) lakukkan ini dua kali
01234 mintalah pasien untuk menjulurkan

PENILAIAN AIMS

01234 mintalah pasien untuk menjetikkan jarinya,


dengan masing masing jari, secepat mungkin selama 10
15 detik, sendiri sendiri dengan tangan kanan, lalu
tangan kiri (amati gerakan wajah dan tungkai)
01234 bengkokan dan luruskan lengan kanan dan kiri
pasien (sekali)
01234 mintalah pasien untuk berdiri (amati gayanya.
Amati seluruh bagian tubuhnya lagi, termasuk panggul)
01234 *mintalah pasien untuk meluruskan kedua
lengannya ke depan dan telapak tangan menghadap ke
bawah. (amati batang tubuh, tungkai dan mulut)
01234 *minta pasien berjalan beberapa langkah,
berputar dan jalan kembali ke kursi (amati tangan dan
gaya berjalan) lakukan dua kali

FORM AIMS

AIMS2.pdf

Tardive Dyskinesia didiagnosis jika ada


satu gejala dari beberapa gejala berikut :
-Mengalami gangguan neuroleptik setidaknya
3 bulan (1 bulan jika geriatri berumur lebih dari
60 tahun) dengan setidaknya 2 pergerakan
dengan intensitas ringan ketika mengkonsumsi
obat neuroleptik
-Mengalami gangguan neuroleptik setidaknya
3 bulan (1 bulan jika geriatric berumur lebih
dari 60 tahun) dengan setidaknya 1 pergerakan
dengan intensitas sedang ketika mengkonsumsi
obat neuroleptik

-Mengalami gangguan neuroleptik


setidaknya 3 bulan (1 bulan jika
geriatric berumur lebih dari 60 tahun)
dengan setidaknya 2 pergerakan
dengan intensitas ringan ketika 4
minggu berhenti mengkonsumsi obat
neuroleptik
-Mengalami gangguan neuroleptik
setidaknya 3 bulan (1 bulan jika
geriatric berumur lebih dari 60 tahun)
dengan setidaknya 1 pergerakan
dengan intensitas sedang ketika 4

- Mengalami gangguan neuroleptik


setidaknya 3 bulan (1 bulan jika
geriatric berumur lebih dari 60 tahun)
dengan setidaknya 2 pergerakan
dengan intensitas ringan ketika 8
minggu berhenti mengkonsumsi depot
obat neuroleptik
- Mengalami gangguan neuroleptik
setidaknya 3 bulan (1 bulan jika
geriatric berumur lebih dari 60 tahun)
dengan setidaknya 1 pergerakan
dengan intensitas sedang ketika 8

Diagnosa Banding

Epilepsi
Kejang parsial kompleks
Toxisitas, halusinogen
Hipertiroidisme
Hipoparatiroidisme
Demensia dalam penyakit Parkinson

Tatalaksana
Tatalaksana yang paling penting adalah
pencegahan yaitu dengan cara
meminimalisir dosis dan durasi
pengobatan serta pemantauan rutin
terhadap tardive dyskinesia pada
pengobatan jangka panjang
Jika sudah terdiagnosis TD disarankan
untuk menghentikan obat, mengurangi
dosis, atau mengganti dengan Clozapine.

Tatalaksana Penghentian antagonis


dopamin

penghentian mendadak DRA eksaserbasi


akut dan memicu psikosis, delusi,
halusinasi, dan perilaku bunuh diri atau
pembunuhan.
Penghentian obat sebaiknya dilakukan
dengan cara tappering off (sebesar 10%
dari kenaikan dosis asli) sambil observasi
untuk eksaserbasi gejala psikotik.
Kondisi yang mengancam jiwa, seperti
sindrom neuroleptik maligna merupakan
situasi yang fatal di mana penghentian

Clozapine

Direkomendasikan sebagai pengobatan


untuk pasien dengan TD yang
membutuhkan antipsikotik.
Efek samping motorik dan TD paling
rendah dibandingkan APG I dan APG II
lainnya.

Clozapine
Efek samping : gangguan
metabolik, gangguan kardiovaskular,
hipersalivasi, kejang motoric mayor,
dan agranulositosis.
Perlu evaluasi hematologi rutin untuk
menghindari agranulositosis fatal

Benzodiazepine
Benzodiazepine :
obat penenang yang berfungsi sebagai
anti-convulsant dan relaksan otot
Meskipun tidak ada efek samping yang
berbahaya dari penggunaan jangka
pendek, penggunaan jangka panjang
dapat menyebabkan resistensi obat dan
ketergantungan.

Vitamin B6

Dalam sebuah penelitian terhadap


penggunaan vitamin B6 dosis tinggi
1200 mg sekali sehari ternyata terbukti
efektif dan aman dalam mengobati efek
samping yang terjadi akibat pemakaian
obat antipsikotik yang dialami oleh
pasien skizofrenia.

Terapi Lainnya
Vitamin E
Levodopa, toksin botulinum
Agen dopamin depleting
Ondansetron, selektif 5hydroxytryptamine-3 antagonis
Penghentian terapi antikolinergik

Edukasi Pasien
Informasi kepada pasien mengenai
kesehatannya (atau dengan wali sah
dari pasien yang tidak kompeten)
Jika pasien menunjukan kelainan
gerakan ketika mengkonsumsi
obatstop obat penyebab.

TERIMA
KASIH

S-ar putea să vă placă și