Sunteți pe pagina 1din 39

1

Apa penting i. nosokomial


1. UU
2. Peraturan RS
3. Jangan sampai
4. Selalu membuat matriks
5. Dipelajari semua sebanyak mungkin

MRSA

MRSA

Methycillin Staphylococcus Infection


Resistant

Machluk mempunyai 100.000 gen

1000000.000000 DNA
(Deoxyribonuleic acid
4

Surat Pemberlakuan Buku


Pengendalian Infeksi
Nosokomial di RS

Dikeluarkan dengan Surat Keputusan


dari Direktur RS

Dasar Pedoman

Center for diseases control (CDC) USA


tahun 1996/1997

Buku Pedoman Pengendalian Infeksi


Nosokomial di Rumah Sakit dari
Departemen Kesehatan RI, Direktorat
Jendral Pelayanan Medik Spesialistik
tahun 2001
6

Yang mengerjakan
pengendalian

Komite Pengendalian Infeksi


Nosokomial

Bersifat lintas departemen

Garis besar yang dibahas di


dalam buku pedoman

1. Pengantar
2. Pendahuluan

Tujuan
Sasaran
Struktur organisasi

3. Kriteria diagnostik infeksi


nosokomial
1.
2.

Batasan infeksi nosokomial


Batasan infeksi nosokomial berdasarkan
terjadinya infeksi
8

4. Petunjuk pelaksanaan
surveilans infeksi nosokomial di
RS
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengertian
Jenis
Metode surveilans
Tujuan surveilans
Hasil surveilans
Kegiatan surveilans

5. Isolasi dan tindakan


pencegahan
1. Latar belakang
2. Isolasi
3. Tindakan pencegahan transmisi virus dan orgnisme
patogenpada manusia

6. Tatalaksana kerja tidakan


pencegahan infeksi nosokomial di
instalasi atau unit layanan
1.

2.

3.

4.

5.

Tata laksana kerja di instalasi kamar


bedah dan kamar sterilisasi
Tata laksana kerja di instalasi anestesi
dan ICU/ICCU
Tata laksana kerja di di bagaian
kebidanan dan penyakit kandungan /
kamar bayi
Tata laksana kerja di ruangan
hemodialisa
Prosedur pencegahan infeksi di unit luka
10
bakar

6. Prosedur tindakan untuk pencegahan ineksi


nosokomial
7. Kewaspadaan terhadap HIV/AIDS
8. Prosedur pencegahan infeksi di pelayanan
unit gizi dan catering

7. Tata laksana kerja


pengembalian dan pengiriman
bahan sampel pemeriksaan
mikrobiologi
1. Syarat umum
2. Pengiriman bahan ke laboratorium
mikrobiologi
3. Pengembalian bahan pemeriksaan
11

8. Tatalaksana kerja kebersihan


lingkungan Rumah Sakit
1. Pengelolaan sampah
2. Pengelolaan limbah cair
3. Pengelolaan linen
4. Penegndalian vektor/serangga dan binatang
pengganggu di rumah sakit
5. Pengelolaan penyediaan air bersih/air minum
6. Pemeliharaan dan perbaikan mesin
pendinginan

12

9. Antiseptik dan desinfektan di


rumah sakit 1.
2.
3.

Pengertian
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
desinfektan
Daftar antiseptik dan desinfektasn yang
tersedia di rumah sakit

10. Kebijakan tentangantibiotika


1. Tujuan

2. Prinsip-prinsip penggunaan antibiotika di


rumah sakit
3. Pedoman pemakaian antibiotika profilaksis
di rumah sakit

Daftar Pustaka
13

14

15

16

Pr
m

Pra Kh Per Nif


k

Intr

STD
Bakt
Viru
s
Prot
o
Para
Ll
17

INFEKSI OBSTETRI
Sumber Infeksi
STD
Bakteria
Jamur
Virus
Potozoa

18

19

INFEKSI OBSTETRI
Stadium Obstetri
Pra

merital
Prakonsepsi
Masa kehamilan
Masa persalinan
Masa nifas
Masa interfal
20

STD (Penyakit Kelamin)


Syphilis (Lues)

Treponema pallidum
Dapat ditularkan ke janin
Gejala infeksi janin baru diketahui setelah
kehamilan 16 mg
Infeksi ibu dalam 2 bulan terakhir
jarang menyebabkan Lues
Cangenital
Luka primer kecil
Luka sekunder dapat lebih besar
disebut Condylomata Lata
Sering pasien tidak tahu kalau menderita
Syphilis
21

STD Obstetri
Lues Congenita

Dapat menyebabkan :
- Kematian Janin (IUFD)
- Partus immaturus
- Partus prematurus
- Pemphigus syphilis
- Deskuamasi telapak kaki dan
tangan
Rhagade dikanan kiri mulut
22

STD Obstetri
Syphilis lues (HighRisk)

Reaksi serologi Wasserman


VDRL ( Venereal Diseose Research Laboratory).
Pada pemeriksaan kehamilan pertama
Perlu diulang pd triwulan terakhir
Reaksi serologi (+) terjadi 4 - 6 mg setelah
terjadinya infeksi
Suami harus juga diperlukan darahnya k/p
diobati
Dalam keraguan darah tali pusat harus
diperiksa
23

STD Obstetri
Pengobatan

Diberikan sedini mungkin


Sebelum 18 mg lebih baik
Benzathine Penicilin dosis 4,8 juta Procaine
penicilin G dalam air selama 8 hari @ 600.000
i.u/hari
Syphilis lama (laten syphilis) dapat lebih tinggi 6
- 9 juta i.u
Alergi penicilin ganti dgn Erythromycin 4 x 2
capsul
(500 mg)/hari selama 15 hari
Neonatus, dosis tunggal Procaine Penicilin .kg
BB atau 50.000 iu/kg BB Benzathine Penicilin G
24

STD Obstetri
Gonorrhoea

Penyebabnya : Neisseria gonorrhoea


diluar kehamilan infeksi di urethra
cervix, glandula peri-urethralis
glandula, Bartholini, endosalpingitis,
pelvioperitonitis, arthritis,
endocarditis.
Sering menyebabkan kemandulan
(Infertilitis)
Gonorrhoea dalam kehamilan :
bentuk menahun (tanpa gejala-gejala)
infeksi kolpitis, vulvitis infeksi
25
laten menjadi nyata (manifes).

STD Obstetri
Gonorihea dalam kehamilan

Infeksi > 4 mg jalanya penyakit


sama dgn infeksi di luar kehamilan
dapat terjadi penjalaran infeksi
ke atas.
Dapat terjadi endometritis,
endosalpingitis, pelvioperitonis
pasca abortus dan partus
Dapat terjadi kemandulan satu
anak (one child sterility) pd
penderita / bekas penderita
gonorrohoea.

26

STD Obstetri
Gonorrohoea-diagnosis

Go acuta :
1.Gejala klinik : dysuria, urethritis, cervicitis,
flour albus berupa nanah encer, kolpitis agak
kuning atau kuning hijau, kadang-kadang
terjadi bartholinitis acuta atau vulvokolpitis
2.Pemeriksaan apus getah urethradengan
pengecatan Methylene
blue atau menurut
Gram terdapat bakteri Diplococcus intraekstraselular.
3. 4.Suami perlu diperiksa , coitus dilarang Bila
hasil (-) dilakukan pembiakan
selama suami-istri belum sembuh.
27

STD - Obstetri
Gonorrohoea-(blenorrohoea
neonatorum)

Disebut juga Conjunctivitis


gonorrohoea neonatorum
Bukan penyakit kongenital
Infeksi terjadi dlm persalinan
waktu kepala melalui jalan lahir,
mata bayi bersentuhan dgn
bagian-bagian yg mengandng
Gonococcus.
28

STD - Obstetri
Gonorrhoea - Pengobatan

Procaine Peniciln G dosis 2,4 juta iu/hari


selama 2-4 hari
Procaine Penicilin dlm larutan air dosis
tunggal 4,8 juta I.u kanan dan kiri separuhseparuh
Dosis tunggal sebanyak 3,5 g (Johnson
1970)
Alergi penicilin berikan Erythromycin 500
mg, 4x sehari selama 5 - 10 hari
Infeksi kanamycin (Kantrex) dosisi tunggal
suntikan (1 g kanan & 1 g kiri)
Koitus tidak mempunyai efek untuk syphilis (
Shapiro & Lorentz)
29

STD - Obstetri
Gonorrhoea - Lanjutan

Pemeriksaan klinik dan laboratorium perlu


diulang 3 hari setelah pengobatan selesai.
Apabila penyakit kambuh penderita diobati
dengan dosis 2x lipat.
Untuk mencegah Blenorrohoea noenatorum
semua neonatus harus diteliti dgn larutan 1 %
nitras argenticus larutan penicilin atau
chloromycetin.
Hati-hati nitras argenticus terlampau lama
dapat menyebabkan konsentrasi
menyebabkan kerusakan kornea mata
menjadi buta
Botol nitras argenticus harus diganti yg baru
setiap minggu.

30

INFEKSI - OBSTETRI
BAKTERIA
Typhus abdominalis

Dalam kehamilan lebih-lebih dalam nifas


angka kematian lebih tinggi d/p diluar
kehamilan
60-80 % hasil konsepsi keluar spontan.
Angka kematian ibu 15 %
Angka kematian janin 75 %
Pengobatan dengan Chloramphenicol atau
thiamphenicol (Urfamycin).
Waktu ada wabah semua wanita hamil perlu
diberi vaksinasi.
Kuman typhus abdominalis tidak keluar lewat
ASI tetapi sebaiknya ibu tidak menyusui.
31

INFEKSI - OBSTETRI
BAKTERIA
CHOLERA

:
Angka kematian ibu 57 %
(Schutz, 1894)
Angkakemandulan
berakhir 54 %
32

INFEKSI-OBSTETRI
BAKTERIA

Tetanus :
Tetanus dalam kehamilan merupakan komplikasi
yang sangat berbahaya terutama sesudah abortus
dan nifas
Dalam kehamilan masa inkubasi lebih pendek dari
pada diluar kehamilan yaitu 9 hari dengan variasi 4
sampai 12 hari
Lebih singkat masa inkubasi lebih berbahaya
Kematian disebabkan asphyxia akibat spasmus otototot pernapasan.
Abortus provocatus akibat criminalis sering
menyebabkan tetanus.
Pengobatan dengan pemotongan luka dan diberi
antibiotika
ATS 100.000 perlu diberikan dgn skin test
Kejang otot harus diobati dengan penenangatau
33
antikejang dan dilakukan tracheotomi.

INFEKSI OBSTETRI
Pembagian
1.
2.
3.
4.

Penyakit Kelamin
Infeksi Bakteri
Infeksi Virus
Infeksi Protozoa

34

ALGORITMA INFEKSI OBSTETRI

1. Epidemiologi
2. Penyebab
3. Sejalan penyakit :
a.Masa inkubasi
b.Pada ibu
c.Pd kehamilannya
4. Diagnosis : a.Klinis
b. Laboratoris
5. Pengobatan
6. Pencegahan

35

INFEKSI OBSTETRI
Penyakit Kelamin (STD)
1.

Syphilis
2. Gonorrhoea

36

INFEKSI OBSTETRI
Infeksi Bakteria
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Typhus abdominalis
Cholera
Tetanus
Erytipelas
Seariatina
Diphtheria
Lepra
37

INFEKSI OBSTETRI
Infeksi Virus

1.Rubella (German Measles)


2.Cytomegolo Virus (CV)
3.Herpes Virus Hominis
4.Virus Coxtachie
5.Parolitis epidemica
6.Rubella (Morbili,campak,measles)
7.Mepolitis infectiosa
8.Variola (cacar,smaeepox)
9.Varicella (cacar air, chickenpox)
38

INFEKSI OBSTETRI
Infeksi Protozoa
1.

Malaria
2. Toxo plasmosis
3. Trichomiasis

39

S-ar putea să vă placă și