Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
MRSA
MRSA
1000000.000000 DNA
(Deoxyribonuleic acid
4
Dasar Pedoman
Yang mengerjakan
pengendalian
1. Pengantar
2. Pendahuluan
Tujuan
Sasaran
Struktur organisasi
4. Petunjuk pelaksanaan
surveilans infeksi nosokomial di
RS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengertian
Jenis
Metode surveilans
Tujuan surveilans
Hasil surveilans
Kegiatan surveilans
2.
3.
4.
5.
12
Pengertian
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
desinfektan
Daftar antiseptik dan desinfektasn yang
tersedia di rumah sakit
Daftar Pustaka
13
14
15
16
Pr
m
Intr
STD
Bakt
Viru
s
Prot
o
Para
Ll
17
INFEKSI OBSTETRI
Sumber Infeksi
STD
Bakteria
Jamur
Virus
Potozoa
18
19
INFEKSI OBSTETRI
Stadium Obstetri
Pra
merital
Prakonsepsi
Masa kehamilan
Masa persalinan
Masa nifas
Masa interfal
20
Treponema pallidum
Dapat ditularkan ke janin
Gejala infeksi janin baru diketahui setelah
kehamilan 16 mg
Infeksi ibu dalam 2 bulan terakhir
jarang menyebabkan Lues
Cangenital
Luka primer kecil
Luka sekunder dapat lebih besar
disebut Condylomata Lata
Sering pasien tidak tahu kalau menderita
Syphilis
21
STD Obstetri
Lues Congenita
Dapat menyebabkan :
- Kematian Janin (IUFD)
- Partus immaturus
- Partus prematurus
- Pemphigus syphilis
- Deskuamasi telapak kaki dan
tangan
Rhagade dikanan kiri mulut
22
STD Obstetri
Syphilis lues (HighRisk)
STD Obstetri
Pengobatan
STD Obstetri
Gonorrhoea
STD Obstetri
Gonorihea dalam kehamilan
26
STD Obstetri
Gonorrohoea-diagnosis
Go acuta :
1.Gejala klinik : dysuria, urethritis, cervicitis,
flour albus berupa nanah encer, kolpitis agak
kuning atau kuning hijau, kadang-kadang
terjadi bartholinitis acuta atau vulvokolpitis
2.Pemeriksaan apus getah urethradengan
pengecatan Methylene
blue atau menurut
Gram terdapat bakteri Diplococcus intraekstraselular.
3. 4.Suami perlu diperiksa , coitus dilarang Bila
hasil (-) dilakukan pembiakan
selama suami-istri belum sembuh.
27
STD - Obstetri
Gonorrohoea-(blenorrohoea
neonatorum)
STD - Obstetri
Gonorrhoea - Pengobatan
STD - Obstetri
Gonorrhoea - Lanjutan
30
INFEKSI - OBSTETRI
BAKTERIA
Typhus abdominalis
INFEKSI - OBSTETRI
BAKTERIA
CHOLERA
:
Angka kematian ibu 57 %
(Schutz, 1894)
Angkakemandulan
berakhir 54 %
32
INFEKSI-OBSTETRI
BAKTERIA
Tetanus :
Tetanus dalam kehamilan merupakan komplikasi
yang sangat berbahaya terutama sesudah abortus
dan nifas
Dalam kehamilan masa inkubasi lebih pendek dari
pada diluar kehamilan yaitu 9 hari dengan variasi 4
sampai 12 hari
Lebih singkat masa inkubasi lebih berbahaya
Kematian disebabkan asphyxia akibat spasmus otototot pernapasan.
Abortus provocatus akibat criminalis sering
menyebabkan tetanus.
Pengobatan dengan pemotongan luka dan diberi
antibiotika
ATS 100.000 perlu diberikan dgn skin test
Kejang otot harus diobati dengan penenangatau
33
antikejang dan dilakukan tracheotomi.
INFEKSI OBSTETRI
Pembagian
1.
2.
3.
4.
Penyakit Kelamin
Infeksi Bakteri
Infeksi Virus
Infeksi Protozoa
34
1. Epidemiologi
2. Penyebab
3. Sejalan penyakit :
a.Masa inkubasi
b.Pada ibu
c.Pd kehamilannya
4. Diagnosis : a.Klinis
b. Laboratoris
5. Pengobatan
6. Pencegahan
35
INFEKSI OBSTETRI
Penyakit Kelamin (STD)
1.
Syphilis
2. Gonorrhoea
36
INFEKSI OBSTETRI
Infeksi Bakteria
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Typhus abdominalis
Cholera
Tetanus
Erytipelas
Seariatina
Diphtheria
Lepra
37
INFEKSI OBSTETRI
Infeksi Virus
INFEKSI OBSTETRI
Infeksi Protozoa
1.
Malaria
2. Toxo plasmosis
3. Trichomiasis
39