Sunteți pe pagina 1din 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1.1.1.1.
Keadaan Geografis
a. Letak Wilayah
Kecamatan Cempaka Putih adalah salah satu kecamatan yang berada di
Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat, terdiri dari Kelurahan Cempaka Putih
Timur (CPT), Cempaka Putih Barat (CPB) dan Rawasari.
b. Batas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1. Sebelah Utara : Jl. Letnan Jendral Suprapto (berbatasan dengan Kecamatan
Kemayoran).
2. Sebelah Barat : Rel Kereta Api Stasiun Kramat, Jl. Mardani, Jl. Percetakan
Negara (berbatasan dengan Kecamatan Johar Baru).
3. Sebelah Selatan : Jl. Pramuka Raya (berbatasan

dengan

KecamatanMatraman)
4. Sebelah Timur : Jl. Jendral A. Yani (berbatasan dengan Kecamatan Pulo
Gadung)
Gambar 1.1 Peta Kecamatan Cempaka Putih

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013


c. Luas Wilayah
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur

Luas Wilayah
(Ha)
121.87 Ha
222.06 Ha

Jumlah RW
13
8

Jumlah RT
151
106

Rawasari
124.75 Ha
9
109
Jumlah
468.68 Ha
30
366
Sumber : Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB, CPT dan Rawasari
Dilihat dari data pada tabel di atas, Cempaka Putih Timur memiliki
wilayah sebesar 222.06 Ha dan merupakan wilayah terluas dibandingkan dengan
Cempaka Putih Barat dan Rawasari.
1.1.1.2.
Keadaan Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih sampai akhir Bulan
Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
Jumlah Penduduk
No.
1
2
3

Kelurahan

Jumlah
WNI
WNA
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Cempaka Putih Barat
20.402
19.935
21
10
40.410
Cempaka Putih Timur
14.151
13.948
19
17
28.647
Rawasari
13.418
13.235
7
8
26.647
Jumlah
47.971
47.118
47
35
97.704
Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari
Jumlah penduduk di kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan yang
tertinggi dibandingkan dengan kelurahan Cempaka Putih Timur dan kelurahan
Rawasari, yaitu 40.410 jiwa. Di susul oleh kelurahan Cempaka Putih Timur
dengan

jumlah

28.647

penduduk

dan

kelurahan

Rawasari

sebesar

26.647penduduk.
Tabel 1.3 Pertumbuhan Alamiah dan Mobilitas Penduduk
No
1
2
3

Kelurahan

Lahir
Mati
Pindah
Datang
Lk
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
Cempaka Putih Barat
89
82
7
4
127
132
168
220
Cempaka Putih Timur
12
14
4
4
38
40
24
14
Rawasari
131
136
95
61
350
324
255
273
Jumlah
232
232
106
69
515
496
447
507
Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari
Dari data di atas bahwa didapatkan data terbanyak pada kasus perpindahan
didapat pada Kelurahan Rawasari dan data kedatangan didapat pada Kelurahan
2

Cempaka Putih Barat.


Tabel 1.4 Gambaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No

1
2
3
4
5
6

Jenis Pendidikan

Kelurahan

Jumlah

Penduduk
CPB
CPT
Rawasari
Tidak Sekolah
385
1.090
1.475
Tidak Tamat SD
158
4.388
523
5.069
Tamat SD/Sederajat
2.170
4.933
1.076
8.179
Tamat SLTP/Sederajat
2.809
7.558
1.945
12.312
Tamat SMU/Sederajat
19.103
6.886
759
26.748
Tamat Universitas/PT
3.410
1.963
158
5.531
Jumlah
27.650
26.113
5.551
59.314
Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor
Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari
Menurut data di atas, mayoritas penduduk di Kelurahan Rawasari memiliki

tingkat pendidikan yang lebih rendah di bandingkan dengan Kelurahan Cempaka


Putih Barat dan Timur. Di lihat berdasarkan jumlah penduduk di Kelurahan
Rawasari yang tidak sekolah sebesar 1.090 dan yang tamat Universitas/PT hanya
sebesar 158 orang. Sedangkan, Kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan
Kelurahan yang lebih baik tingkat pendidikan pada penduduknya di lihat dari tidak
adanya penduduk yang tidak sekolah dan jumlah penduduk yang tamat
universitas/PT sebesar 3.410 penduduk.
Tabel 1.5 Gambaran Penduduk Menurut Agama
No

Kelurahan

Jumlah
Pendudu

1
2
3

Islam

Agama
Protestan Katolik

Hindu

Budha

k
Cempaka Putih Barat
35.490
32.971
1.225
1.089
111
94
Cempaka Putih Timur
25.335
14.555
4.762
3.111
1.667
1.240
Rawasari
16.164
14.585
323
1.169
116
7
Jumlah
76.989
62.111
6.310
5.369
1.894
1.341
Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari
Agama islam merupakan agama yang mendominasi pada ketiga Kelurahan
di Cempaka Putih. Hal tersebut di lihat dari jumlah penduduk yang memeluk
agama islam sebesar 62.111 penduduk.
Tabel 1.6 Gambaran Penduduk Menurut Tenaga Kerja

No

Jenis

1
2
3

Pencaharian
Karyawan
Pedagang
Pegawai

6.099
9.156
2.567

4
5

Negeri Sipil
TNI/Polri
Pensiunan

1.710
3.385

CPB

Kelurahan
Jumlah
CPT
Rawasari Penduduk
6.294
3.312
15.705
2.915
398
12.469
4.891
2.389
9.856
41
2.954

25
881

1.776
7.220

TNI/Polri/PNS
Pertukangan
73
1.149
21
1.243
Lain-lain
111
6.323
3.407
9.841
Jumlah
23.110
24.567
10.433
58.110
Sumber : Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah
6
7

CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari


Dari data di atas, terlihat penduduk di kecamatan cempaka putih paling
banyak bekerja sebagai karyawan dengan total 15.705 penduduk.
1.1.1.3.
Fasilitas Umum
Tabel 1.7 Jumlah Rumah Menurut Jenis Bangunan
No
1
2
3
4
5

Jenis Bangunan

Kelurahan
Jumlah
CPB
CPT
Rawasari
Rumah Permanen
3.570
2.700
1.529
7.799
Rumah Semi Permanen
1.003
4.205
982
6.190
Rumah Biasa
1.500
807
775
3.082
RusunApartemen
1
1
2
Rumah Susun
Jumlah
6.074
7.712
3.287
17.073
Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari
Mayoritas penduduk di kecamatan cempaka putih bertempat tinggal di

rumah yang permanen dan semi-permanen berdasarkan jumlah masing-masing


yaitu 7.799 dan 6.190. Di daerah Cempaka Putih Barat menyumbangkan nilai
terbesar dari rumah permanen sebesar 3.570 di bandingkan dengan wilayah yang
lain. Untuk Cempaka Putih Timur mayoritas penduduknya masih bertempat
tinggal pada rumah yang semi-permanen.
Tabel 1.8 Sarana Tempat Ibadah
No

1
2

Kelurahan

Cempaka Putih Barat


Cempaka Putih Timur

Musholla

Tempat Ibadah
Masjid
Majelis
Gereja

Wihara

13
4

Talim
27
29

14
14

2
4

3 Rawasari
16
10
26
Jumlah
33
38
82
6
Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari
Dari data tabel diatas di dapatkan terdapat banyak Masjid dan Majelis
Talim yang didirikan disana yaitu sekitar 38 dan 82 tempat ibadah.
Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Sarana dan Prasarana


Jumlah
Rumah Sakit
3
Puskesmas
3
Pos Kesehatan
16
Balai Pengobatan
0
Apotik
3
Rumah/Toko Obat
0
Posyandu
16
Klinik KB
9
Karang Balita/Pos Penimbangan
9
PPKB
23
Panti Pijat
0
Laboratorium Klinik
2
Tenaga Medis
1. Dokter Umum
7
2. Dokter Anak
0
3. Dokter THT
0
4. Dokter Gigi
0
5. Dokter Kebidanan/kandungan
0
6. Dokter Kulit
0
7. Dokter Mata
0
8. Dokter Gigi
0
9. Dokter Kebidanan/kandungan
0
10. Dokter Kulit
0
11. Dokter Mata
0
12. Dokter Penyakit Dalam
0
13. Akupuntur
0
14. Shinse
0
15. Bidan Praktek
0
Tabel 1.9 Lanjutan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka
Putih
No

Sarana dan Prasarana


Jumlah
16. Dukun Bayi
1
17. Dokter Hewan
0
18. Dukun Sunat
0
14
Rumah Bersalin
2
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013

Dari data tabel di atas bahwa di dapatkan Fasilitas Kesehatan di Wilayah


Kecamatan Cempaka Putih terbanyak yaitu Pos Kesehatan sebanyak 16, Posyandu
sebanyak 16 dan PPKB sebanyak 23.
1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas
1.1.2.1 Definisi
Pusat
Kesehatan
Masyarakat

(PUSKESMAS)

adalah

pusat

pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus


merupakan garda terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk
tujuan tersebut, puskesmas berfungsi melayani tugas teknis dan administratif.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja puskesmas.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000
50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan
kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan kesehatan yang
lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Keliling.
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah
kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan.
Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia.
Puskesmas dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya kesehatan
masyarakat maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga dasawarsa Republik
Indonesia

mencoba

berupaya

menyelesaikan

persoalan

kesehatan

dan

kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan


Republik Indonesia, telah mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan
pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasangagasan
baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun
demikian faktanya adalah kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih
jauh dari memuaskan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
1.1.2.2 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :
a. Promotif (peningkatan kesehatan)
b. Preventif (upaya pencegahan)
c. Kuratif (pengobatan)
d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
1.1.2.3 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah


tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan
sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator
utama, yaitu :
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat.
1.1.2.4 Misi Puskesmas
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain
yangdiselenggarakan

di

wilayah

kerjanya,

agar

memperhatikan

aspekkesehatan, yaitupembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif


terhadap kesehatan,setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang
kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju
kemandirian hidup.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan


yang sesuai dengan standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan
menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.
1.1.2.5 Strategi Puskesmas
a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan.
b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga.
c. Meningkatkan profesionalisme petugas.
d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
1.1.2.6 Fungsi Puskesmas
a. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan.
Puskesmas

selalu

berupaya

menggerakkan

dan

memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan


dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan,
upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas

selalu

berupaya

agar

perorangan

terutama

pemuka

masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki


kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menerapkan,
8

menyelenggarakan dan memantau progran kesehatan. Pemberadayaan


perorangan,

keluarga

dan

masyarakat

ini

diselenggarakan

dengan

memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal budaya masyarakat


setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
puskesmas meliputi:
d. Pelayanan kesehatan perorangan.
Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap.
e. Pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
Diagram 1.1 Fungsi Puskesmas

Fungsi
Puskesmas

Pusat
Pembangunan
Masyarakat

Pusat
Pemberdayaan
Keluarga dan
Masyarakat

Pusat Pelayanan
Kesehatan Strata
I

Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat
(Public Goods)

Pelayanan
Kesehatan
Perseorangan
(Private Goods)

Sumber : Trihoho, 2005


Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,
puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan program kesehatan perorangan
dan program kesehatan masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan
nasional, keduanya merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib
dan program kesehatan pengembangan.
1.1.2.7 Upaya Kesehatan Wajib
Program yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan
global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
yang ada di wilayah Indonesia. Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:
a.
Program Promosi Kesehatan
b.
Program Kesehatan Lingkungan
c.
Program Kesehatan Ibu dan Anak
d.
Program Keluarga Berencana
e.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f.
Program pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular
g.

Program Pengobatan Dasar


Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan

dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:


Tabel 1.10 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

10

No

Program Kesehatan

Kegiatan

Indikator

Wajib
Promosi Kesehatan

Promosi hidup bersih dan

Tatanan sehat

Kesehatan Lingkungan

sehat
Penyehatan pemukiman

Kesehatan Ibu dan Anak

Perbaikan perilaku sehat


Cakupan air bersih
Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi, terdiri dari :
HB0, BCG, Polio 1, DPT/HB1,

ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi

Polio 2, DPT/HB2, Polio 3,


4

Keluarga Berencana

Pelayanan Keluarga

DPT/HB3, Polio 4, Campak


Cakupan MKET

Berencana
Tabel 1.10 Lanjutan Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
No
5

Program Kesehatan
Wajib
Pengendalian Penyakit

Kegiatan

Indikator

Diare

Cakupan kasus diare

ISPA
Malaria

Cakupan kasus ISPA


Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
% gizi kurang / buruk, SKDN
% kadar gizi
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang ditangani
Jumlah pemeriksaan

Menular

Tuberkulosis

PSG
Promosi Kesehatan
Pengobatan
Medik dasar
UGD
Laboratorium sederhana
Sumber : Trihono, 2005
1.1.2.8 Upaya Kesehatan Pengembangan
Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni :
a. Program Kesehatan Sekolah
b. Program Kesehatan Olahraga
c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Program Kesehatan Kerja

11

e.
f.
g.
h.
i.

Program Kesehatan Gigi & Mulut


Program Kesehatan Jiwa
Program Kesehatan Mata
Program Kesehatan Usia Lanjut
Program Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh

puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan


masukan dari Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan
apabila program kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam
arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan
program kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota.
Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan puskesmas
dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten / kota.
Penyelenggaraan program kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus
menerapkan

azas

penyelenggaraan

puskesmas

secara

terpadu.

Azas

penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar


pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas, baik program
kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.
Tabel 1.11 Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas
No
1

Upaya kesehatan
pengembangan
Upaya Kesehatan Sekolah

Kegiatan
UKS/UKGS

Indikator
Jumlah Sekolah dg
UKS/UKGS % sekolah
sehat

Upaya kesehatan olah raga

Memasyarakatkan olah
raga untuk kesehatan

Jumlah kelompok senam


Jumlah klub jantung sehat

Upaya perawatan kesehatan

Kunjungan rumah

% keluarga rawan yang

masyarakat

konseling

dikunjungi

Upaya kesehatan kerja

Memasyarakatkan

% pos UKK
Tingkat perkembangan pos

masker (norma sehat


dalam bekerja)

UKK

12

Tabel 1.11 Lanjutan Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas


No
5

Upaya kesehatan
pengembangan
Upaya kesehatan gigi dan

Kegiatan

Indikator

Poliklinik gigi

Jumlah kasus gigi

mulut
6

Upaya kesehatan jiwa

Konseling

Jumlah kasus penyakit jiwa

Upaya kesehatan mata

Mencegah kebutaan

Jumlah penderita katarak


yang dioperasi.
Jumlah kelainan visus yang
dikoreksi

Upaya kesehatan usia lanjut

Memasyarakatkan
perilaku sehat di usia

Usaha pembinaan pengobatan


tradisional

lanjut
Membina pengobatan

% Posyandu Usila
Tingkat perkembangan
Posyandu Usila
Jumlah sarasehan battra
Jumlah battra yang dibina

tradisional yang rasional


Sumber : Trihono, 2005
1.1.2.9 Azas Puskesmas
1. Azas pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas
harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan

perorangan,

keluarga

dan

masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program


puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui
pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat

13

antara lain
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
f.
g.
h.
i.

(Pokestren)
Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga

(TOGA),Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)


3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil
yang

optimal,

penyelenggaraan

setiap

program

puskesmas

harus

diselenggarakan secara terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu


diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang
menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas
Keliling, Posyandu
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan
program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi
kemasyarakatn dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektoral
antara lain
1. UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala
desa, pendidikan & agama.
2. Promosi Kesehatan, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.
3. Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia
usaha dan organisasi kemsyarakatan.
4. Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.
4. Azas Rujukan
14

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas


penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik,
baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke
strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam
arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam
rujukan yang dikenal yakni :
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan
program kesehatan perorangan dibedakan atas :
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan
medis (contoh: operasi) dan lain-lain.
2. Rujukan

Bahan

Pemeriksaan

(spesimen)

untuk

pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap.


3. Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan
atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.

b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)


Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan dan bencana. Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas
tiga macam:
1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat
audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan
pakaian.
2. Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian
luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan
kesehatan karena bencana alam.
3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan

15

dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan


atau penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.

Rujukan

operasional

diselenggarakan

apabila

puskesmas tidak mampu.


Gambar 1.2 Sistem Rujukan Puskesmas

Sumber :Trihono, 2005


1.1.3

Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih


Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih mulai beroperasi pada bulan Juli

1990 setelah terjadi pemisahan wilayah dengan Kecamatan Johar Baru. Pada
tahun 2010 mengalami rehab total. Pada tanggal 21 Januari 2013 Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih menempati gedung baru di Jl. Rawasari Selatan No 1
Kelurahan Cempaka Putih Timur Kecamatan Cempaka Putih sesuai dengan
instruksi Ka Sudinkes Jakarta Pusat. Menempati luas tanah 1.350 m2 dengan
bangunan empat setengah lantai memiliki Unit Rawat Inap Umum dan Rumah
bersalin. Rawat inap Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih diresmikan tanggal
15 April 2013, dengan memiliki 18 kasur, rumah bersalin 14 kasur dan UGD 5
kasur.
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih membawahi 3 Puskesmas
Kelurahan yaitu Kelurahan Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur dan
Rawasari.
Sejak bulan Maret 2001 Puskesmas ini ditetapkan sebagai Puskesmas
Swadana, kemudian tahun ini ditetapkan juga oleh Gubernur DKI Jakarta bahwa
setiap Puskesmas Kecamatan harus membuka Unit Puskesmas Siaga 24 jam.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta nomor

16

2086/2006 tanggal 28 Desember 2006 tentang penetapan 44 Puskesmas


Kecamatan sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta yang
menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara
bertahap. Maka Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih sejak tahun 2007
menjalankan keputusan tersebut.
Gambar 1.3 Skema Puskesmas di wilayah Kecamatan Cempaka Putih

Ket:

: Puskesmas Kecamatan
: Puskesmas Kelurahan
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013
1.1.3.1 Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih
Dengan surat keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
No 15 Tahun 2001 tentang uji coba Puskesmas Kecamatan di Daerah Khusus
Ibukota DKI Jakarta sebagai unit swadana daerah maka Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih resmi menjadi Puskesmas Unit Swadana Kecamatan Cempaka
Putih terhitung mulai tanggal 14 Februari 2001.
Puskesmas Unit Swadana merupakan Puskesmas yang diberi wewenang
mengelola sendiri penerimaan fungsionalnya untuk keperluan operasional secara
langsung dan mengoptimalkan mobilisasi potensi pembiayaan masyarakat dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
A. Visi Puskesmas adalah menjadikan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
sebagai Puskesmas pilihan dengan layanan Prima, Berkualitas dan
terpercaya guna terwujudnya masyarakat sehat seutuhnya di Wilayah
Jakarta Pusat.
B. Misi Puskesmas sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesionalitas SDM melalui peningkatan kemampuan
mengatur dan pelatihan-pelatihan sesuai kompetisi.
2. Meningkatkan dan mengembangkan sarana

dan

prasarana
17

dalammencapailayanan prima.
3. Mengetahui dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.
4. Petugas
mampu
melaksanakan
pelayanan
prima

dengan

penuhtanggungjawab dan etika


5. Melaksanakan pelayanan prima melaluli program-program danlayanan
unggulan.
C. Kebijakan

Mutu

Puskesmas

Kecamatan

Cempaka

Putih

adalah

memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada


peningkatan

kepuasan

pelanggan

melalui

pemenuhan

persyaratan

pelanggan serta peraturan terkait.


D. Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif.


Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif.
Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif.
Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat rehabilitatif.
Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian dan
Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) dan

pelayanan kesehatan.
6. Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan.
7. Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan.
8. Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan
kesehatan.
9. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis dan
paramedik.
10. Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis.
11. Mensosialisasikan paradigma baru.
1.1.3.2 Tugas Pokok
Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan
yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian,
Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.
1.1.3.3 Fungsi Puskesmas
1.

Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknis Dinas


Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan,
pengendalian Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan dan

pendidikan di wilayah kerjanya


2.
Melakukan pembinaan,

pengawasan,

pengendalian

terhadap

18

3.

pengelolaan dan pelayanan Puskesmas Kelurahan


Memberikan pelayanan kesehatan klinis meliputi: loket, rekam medis,
klinik umum, ibu anak, KB, gigi, spesialis, konsultasi remaja, gizi, geriatri,

klinik 24 jam, persalinan


4.
Rawat inap, laboratorium klinik, apotek, farmasi komunikasi,
5.

radiologi, optik, serta klinik lainnya sesuai kebutuhan


Mengkoordinasi temu lintas batas, lintas

6.

penanggulangan masalah kesehatan.


Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang

sektoral

dalam

meliputi Kader Kesehatan, Posyandu, Karang wredha dan lain-lain.


1.1.3.4 Sarana dan Prasarana
a. Gedung Puskesmas di Kecamatan Cempaka Putih
Tabel 1.12 Uraian Gedung Puskesmas di Kecamatan Cempaka Putih
Uraian

Kecamatan
Cempaka

Kelurahan
Cempaka

Kelurahan
Cempaka

Putih

Putih Barat I

Putih Barat

Kelurahan
Rawasari

II
2

Luas Tanah (m )

1.350

621

138

287

Luas Bangunan (m2)


Pembangunan Gedung

3.499
4,5 lantai
Renovasi total

855
3 lantai
2011

284
2 lantai
Renovasi

195,98
1 lantai
1977

Atap

tahun 2010
Genteng

Genteng

tahun 2006
Genteng

Genteng

Plafon

Gypsum

Gypsum

Gypsum

Eternit

Dinding

Tembok

Tembok

Tembok

Tembok

Pagar

Besi

Besi

Stainless

Besi

WC

31

Listrik (watt)

161.000

23.000

16.500

3.500

Telepon

Ada

Ada

Ada

Ada

Internet

Ada

Ada

Ada

Ada

Air

PAM

Pump

PAM

Pump

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014


b. Alat transportasi
1. Lima buah sepeda motor di Puskesmas Kecamatan.
2. Pada awal tahun 2004 menerima satu unit Mobil Ambulance Mitsubishi
L 300 untuk operasional Puskesmas.
3. Tahun 2005 menerima satu Unit Mobil Dinas Suzuki APV untuk

19

Operasional Puskesmas.
4. Tahun 2013 menerima satu Unit Mobil Ambulance KIA Travelo untuk
Operasional Puskesmas.
c. Alat medis dan non medis
1. Alat Rontgen diruangan khusus.
2. Peralatan Laboratorium lengkap
3. Alat pemeriksaan khusus untuk kasus THT sudah dioprasikan
4. Alat audiometri untuk sementara belum bisa dioperasikan
5. Alat pemeriksaan empat unit EKG
6. Enam Dental unit di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, dan masingmasing 1 unit di Puskesmas Kelurahan. (dari 6 Dental Unit Puskesmas
Kecamatan

Cempaka

Putih,

karena

keterbatasan

hanya

bisa

dioperasionalkan 5 Dental Unit)


7. Satu Unit alat USG belum bisa dioperasikan karena belum ada SDM
yang memadai
8. Obat-obatan. (perncanaan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing Puskesmas dengan melihat jumlah kunjungan pada tahun
sebelumnya)
Gambar 1.4 Denah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

Gambar 1.4 Lanjutan Denah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

20

Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014


1.1.3.5 Sumber Daya Manusia
Potensi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas wilayah Kecamatan

21

Cempaka Putih Periode Januari Desember 2014 berjumlah 88 orang, dengan


perincian:
Tabel 1.13 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga
PNS (Tenaga Kesehatan)
PENDIDIKAN

Kec.

PUSKESMAS
Kel. Kel. Rawasari

Cemput CPB
S2

TENAGA KESEHATAN

S1

D4

D3

Jumlah

CPB

Kesmas
Spesialis
Dokter

0
1
6

1
0
0
0

2
0
0
1

0
0
1

0
1
8

Umum
Dokter gigi
Perawat
Apoteker
SKM
Kebidanan
Perawat
Kebidanan
Radiologi
Akfis
Gizi
Kesling
Farmasi
Analis

3
4
1
1
0
12
3
2
1
2
1
0
1

1
0
0
0
0
1
2
0
0
0
0
0
0

1
2
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0

6
6
1
1
0
13
9
2
1
2
1
0
1

Kesehatan
Rekam

Medis
Tabel 1.13 Lanjutan Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka
Putih Tenaga PNS (Tenaga Kesehatan)

TENAGA KESEHATAN

PENDIDIKAN

Kec.
Cemput

PUSKESMAS
Kel. Kel. Rawasari

Jumla

CPB CPB

1
2
Lain- D1 Gizi
2
0
0
0
D1 Kesling
0
0
0
0
lain
D1 Bidan
2
0
0
0
SPK
1
0
0
0
SAA
0
0
0
1
SPRG
2
0
0
0
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014

2
0
2
1
1
2

22

Tabel 1.14 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga


PNS (Tenaga Non Kesehatan)
PENDIDIKAN
Kec.
Kel.

Kel.

PUSKESMAS
Kel.

Cemput

CPB

CPB

Rawasari

Analis

Kesehatan
Non

Jumlah

SPAG
0
0
0
0
0
Pek. Kes
1
1
0
0
2
Kesehatan
S 1 Adm
1
0
0
0
1
D 3 Komputer
0
0
0
0
0
SLTA
3
0
0
0
3
Lain- SLTP
0
0
0
0
0
SD
0
0
0
0
0
lain
JUMLAH
51
5
6
5
67
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014
Tabel 1.15 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga
PTT/ Honorer/ Kontrak
PUSKESMAS
PENDIDIKAN

TENAGA

S2

KESEHATAN
S1

Kesmas
Spesialis
Dokter
Dokter

gigi
Perawat
Apoteker
SKM
D 4 Kebidanan
Perawat
Kebidanan
Radiologi
D 3 Akfis
Gizi
Kesling

Jumlah
Kec.

Kel.

Kel.

Rawasar

Cempu

CPB

t
0
0
4
1

1
0
0
1
0

0
0
0
0

0
0
0
0

0
0
5
1

0
2
0
0
4
8
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
1
0
0
0
0
0

0
2
0
0
5
8
0
0
0
0

CPB2 i

23

Farmasi
Rekam

0
1

medik
Analis

1
0

0
0

0
0

1
1

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

Keshtn
Lainlain

D1 Gizi
D1

Kesling
D1 Bidan
0
0
0
0
0
SPK
0
0
0
0
0
SPRG
0
0
0
0
0
SAA
3
0
1
0
4
Tabel 1.15 Lanjutan Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka
Putih Tenaga PTT/ Honorer/ Kontrak
PENDIDIKAN

NON KESEHATAN

S1
D3

Kec.

PUSKESMAS
Kel.
Kel.

Jumlah
Rawasar

Cempu

CPB1

CPB2

Analish

t
0

Kesh
SPAG
Pek Kes
Adm
Komputer
SLTA

0
0
4
2
7

0
0
0
0
1

0
0
1
0
0

0
0
0
0
1

0
0
5
2
9

Lainlain
SLTP
SD

0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH
37
3
2
2
Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014

0
0
44

1.1.3.6 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih


Stuktur organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih tahun 2010,
terdiri atas Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih yang dibantu oleh Tata
Usaha, bagian Mutu, seksi Kesehatan Masyarakat, seksi Pelayanan Kesehatan dan
bertanggung jawab terhadap Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat 1,
Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat 2, dan Puskesmas Kelurahan
Rawasari. Seksi kesehatan masyarakat bertanggung jawab terhadap bagian P2M,

24

PTM, Gizi/PSM, Jiwa/NAPZA, Kesehatan Lingkungan dan Pomosi Kesehatan.


Seksi Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar yang
membawahi BPU, BPG, KIA/KB, Jamsostek, MTBS, Tindakan, Laboratorium,
Rontgen, Loket, apotik selain itu seksi pelayanan kesehatan membawahi Gadar,
Gakin, dan RB (Ruang Bersalin).
Diagram 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih
Kepala
Puskesmas
Kecamatan
Sub Bagian
TU

Koordinator
Pelayanan

Satuan
Pelayanan
Kesehatan

Puskesmas
Kelurahan

Koordinator
Penunjang
Satuan
Pelayanan
Penunjang
Subkelompok
Jabatan
Fungsional

Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014


1.4 Program Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML)
Ada beberapa kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung di
Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih, yaitu :
1.4.1 Program Pengendalian Penyakit TB Paru
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang menular ,
disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis dengan sumber penularan
dahak yang mengandung kuman TB.
Mulai tahun 1995 Program pemberantasan dan Penanggulangan penyakit
TB mengadopsi pada strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)
seperti yang telah direkomendasikan WHO. Program Penanggulangan penyakit ini

25

merupakan salah satu yang prioritas karena masih tingginya angka prevalensi
penyakit ini. yaitu 107 per 100.000 penduduk dengan tingkat penularan yang
tinggi yaitu 1 penderita TB dahak positif dalam setahun dapat menyebarkan
penyakit kepada 10 s/d 15 orang yang kemudian dahaknya mengandung kuman
TB juga, begitu seterusnya.
Kemajuan dibidang farmakologi memungkinkan beberapa macam obat
(untuk pengobatan TB) dikombinasi dalam satu tablet dengan tidak mengganggu
bio

availability

dari

obat-obat

tersebut

artinya

OAT kombipak

telah

disederhanakan menjadi OAT FDC yang akan membantu dalam pelaksanaan


DOTS. Pengobatan dengan FDC ini sudah dimulai tahun 2006.
Indikator kinerja dalam program P2ML adalah sebagai berikut :
1. Angka Penemuan Kasus (CDR/case detection rate)

= >70 %

2. Angka Konversi (CVR/conversion rate)

= >85 %

3. Angka Kesembuhan (CR/cure rate)

= >85 %

Rumus perhitungan angka Penemuan Kasus (CDR), Angka Konversi


(CVR) dan Angka Kesembuhan (CR) :
a. CDR (Case Detection Rate) adalah penemuan pasien baru TB BTA positif
pada penduduk suatu wilayah.
=

Jumlah penemuan BTA ()


100%
Jumlah perkiraan BTA () pada penduduk w ilayah ter tentu

Dengan target >70 % dalam satu tahun.


b. CVR (Conversion Rate ) adalah Angka konversi adalah BTA positif menjadi
BTA negatif setelah menjalani masa pengobatan intensif diantara penderita TB
paru yang diobati.

Jumlah BTA ( ) menjadi BTA (-) setelah fase intensif


Jumlah BTA ()

100%

Dengan target > 85% dalam satu tahun.


c. CR (Cure Rate) adalah Angka kesembuhan adalah BTA positif menjadi BTA
negatif setelah pengobatan selesai

Jumlah BTA ( ) menjadi BTA (-) setelah pengobatan selesai


Jumlah BTA ()

100%

26

Dengan target >85% dalam satu tahun.

Tabel 1.14 Angka Penemuan Penderita (CDR/ Case Detection Rate) TB di


Puskesmasse- Kecamatan Cempaka Putih
Januari Mei Tahun 2015
PUSKESMAS
KELURAHAN

PERKIRAAN
BTA POS ( + )

PENEMUAN

CDR

PENDERITA BTA

(%)

POS (+)

b/a x 100%

(a)

(b)
(target >70 %)
66,6%
PKC Cempaka Putih
39
26
30,7%
PKL Cempaka Putih Barat
26
8
33,3%
PKL Rawasari
6
2
Jumlah
28
19
43,53%
Sumber: Laporan Bulanan P2ML Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari Mei 2015
Tabel 1.15 Angka Konversi (CVR/ Conversion Rate) Penderita TB di
Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Januari - Mei Tahun 2015

PUSKESMAS

PKC Cempaka Putih

PENEMUAN
BTA POS (+)
(a)
15

PENEMUAN
PENDERITA
KONVERSI
(b)

ANGKA KONVERSI (% )
b/a x 100% (Target > 80%)

13

86,6%
25%

PKL Cempaka Putih Barat

PKL Rawasari

21

15

JUMLAH

50%
53,8%

Sumber: Laporan Bulanan P2ML Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih


Periode Januari Mei 2015
1.4.2 Program Pengendalian Penyakit Diare
Penyakit diare masih merupakan penyaki potensial KLB, bila ada bencana
banjir atau air PAM mati dalam waktu relative lama. Kunjungan penderita di unitunit pelayanan kesehatanpun masih tetap tinggi maka perlu pemantauan harian.
Pelaporan mingguan dalam rangka antisipasi terjadinya KLB.Tujuan progam P2
27

Diare adalah menurukan angka kematian akibat diare, tatalaksana diare standar
dan meningkatkan penggunaan oralit di tingkat rumah tangga.
Indikator kinerja P2 diare adalah angka kesakitan,5%. Tahun 2014
berdasarkan laporan STP & LB 1 Puskesmas jumlah kasus Diare di Kecamatan
Cempaka Putih 3.678 kasus.
IR (Incidence Rate) : Jumlah penyakit baru x k : 3.678 orang
Jumlah populasi berisiko
105.400orang

x 100% = 3,5%

Tabel 1.17 Angka Insidens (IR/Incidence Rate)Kasus Diare pada


Balita di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Periode
Januari Mei Tahun 2015

No
.

Puskesmas

Jumla
h
Balita
(a)

1.
2.
3.

Jumlah Balita
Penderita
Diare
(b)

IR
(Incidence
Rate)
(< 5 %)
b
100%
a

PKC Cempaka Putih


PKL Cempaka Putih
Barat

2864

PKL Rawasari

2664

25

0,9%

Jumlah

9769

298

2.93%

4241

138
135

4,8
3,1%

Sumber : Laporan Bulanan P2ML Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih


Periode Januari Mei 2015
Keterangan : Dari tabel 1.17 di atas dapat dilihat bahwa angka Incidence Rate
kasus diare pada balita di wilayah seKecamatan Cempaka Putih periode Januari
Mei 20152,93%sehingga sesuai dengan target yang di tetapkan yaitu <5 %
(107/100.000).
1.4.3 Program Pengendalian Penyakit ISPA / Pneumonia
Tujuan kegiatan pengendalian penyakit Pneumonia adalah penemuan
pneumonia pada balita, tatalaksana pneumonia dan menurunkan angka kematian
balita. Indikator kinerja Pengendalian Penyakit Pneumonia adalah persentase
kasus ISPA balita <10 % per tahun.

Jumlah penderita ISPA / Pneumonia baru


100%
Jumlah
bayi
dan
balita
IR Pneumonia =
Tabel 1.18 Jumlah Penderita Pneumonia pada Puskesmas di Wilayah se-

28

Kecamatan Cempaka Putih Januari Mei Tahun 2015

No.

Puskesmas

1.

PKC
Cempaka
Putih

Jumlah
balita

2864

Jumlah
Penderita
Pneumonia

106

IR (Incidence Rate)
(<10 %)
b
100%
a

3,7%

2.

PKL
4241
59
1,4%
Cempaka
Putih Barat
3.
PKL Rawasari
2664
0
0%
Jumlah
9.769
165
1,7 %
Sumber: Laporan Bulanan P2ML Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari Mei 2015
Keterangan : Dari tabel di atas persentase kasus Pneumonia pada balita di wilayah
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari Maret 2015 di daerah tersebut sesuai
target yaitu 1,36% dimana target yang ditentukan <10%.
1.5 Identifikasi Masalah
Program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) merupakan
suatu subsistem Puskesmas, untuk mendukung prasarana tersebut dibutuhkan
beberapa fungsi yaitu:
1. Angka Penemuan Penderita (CDR) TB se-Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih sebesar 43,53%.
2. Angka Konversi Penderita (CVR) TB di PKM Kelurahan Cempaka Putih
Barat sebesar 70 %.
3. Angka Konversi Penderita (CVR) TB di PKM Kelurahan Rawasari sebesar
50%.
1.6 Rumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib Puskesmas seKecamatanCempaka Putih maka dipilih program yang menjadi masalah, dengan
cara menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang
diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya

29

dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga


masalah yang ada dapat diselesaikan.
Rumusan masalah dari Program P2ML di puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Angka Penemuan Penderita (CDR) TB se-Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih sebesar 43,53% dengan target > 75%, dikatakan tidak mencapai target.
2. Angka Konversi Penderita (CVR) TB di PKM Kelurahan Cempaka Putih
Barat sebesar 70 % dengan target >85%, dikatakan tidak mencapai target.
3. Angka Konversi Penderita (CVR) TB di PKM Kelurahan Rawasari sebesar
50% dengan target >85%, dikatakan tidak mencapai target.

30

S-ar putea să vă placă și