Sunteți pe pagina 1din 2

LPJ Peer Group

Peer group merupakan proses diskusi kelompok yang disertai dengan


penyuluhan kepada ibu baduta sasaran dan perwakilan kader dari setiap dusun.
Kegiatan peer group di Desa Sucopangepok dilaksanakan pada hari senin tanggal 19
Agustus 2013 di Balai Desa Sucopangepok. Peserta yang diundang adalah seluruh ibu
dari baduta BGM yang telah menjadi sasaran di Desa Sucopangeppok, beserta
perwakilan kader dari masing-masing dusun (1 kader setiap dusunnya), dan juga
perangkat desa seperti ibu PKK dan Bidan desa. Peserta yang diundang dalam
kegiatan Peer group ini berjumlah 28 peserta, akan tetapi peserta yang hadir
berjumlah 22 orang. Ke-enam peserta yang tidak hadir telah didatangi ke rumahnya,
beberapa siantaranya mengtakan bahwa tidak dapat hadir karena anaknya sakit, ada
pula yang tidak hadir karena sibuk membantu saudaranya yang sedang menikah.
Kegiatan peer group ini ditujukan untuk mengumpulkan ibu dengan baduta BGM
yang ada di Desa Sucopangepok agar mereka saling mengenal dan bertukar
informasi. Ibu-ibu tersebut dikelompokan sesuai dengan umur. Dilihat dari
perkembangan badutanya, ada beberapa baduta yang mengalami penurunan berat
badan, ada yang tetap dan ada pula yang mengalami kenaikan berat badan yang
signifikan. Disinilah ibu-ibu yang badutanya mengalami kenaikan berat badan
diminta untuk memberikan kiat-kiat bagaimana agar BB anak bisa meningkat, dan
memberikan motivasi kepada ibu-ibu yang lain agar mereka juga dapat meniru
keberhasilan dari ibu tersebut dalam menaikan BB anaknya.
Selain kegiatan tukar pendapat dan berbagi informasi, kami juga memberikan
sedikit penyuluhan kesehatan mengenai gizi yang diperlukan balita sesuai dengan
tahap tumbuh kembangnya. Hal ini ditujukan agar para ibu dapat mengerti dan
mengaplikasikan pemberian menu makanan pada anak yang sesuai dengan tahap
pertumbuhan dan jumlah zat gizi yang diperlukan. Selain itu, penyuluhan tentang
tahap tumbuh kembang anak juga diberikan kepada para unudangan. Hal ini
dilakukan agar para ibu dapat mengerti dan memahami hal-hal apa saja yang

seharusnya dapat dilakukan anak sesuai dengan usianya, dan ibu dapat segera
mengetahui apabila anak mengalami kegagalan dalam pencapaian tahap tumbuh
kembang.
Penyampaian meteri tentang kebutuhan gizi pada baduta dan tahap tumbuh
kembang baduta disampaikan oleh pemateri dengan menggunakan bahasa
sesederhana mungkin karena mengingat bahwa pendidikan dari orang tua baduta
yang diundang mayoritas adalah lulusan sekolah dasar. Hal ini dilakukan agar para
ibu dapat menyerap materi yang telah diberikan sebanyak mungkin dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan. Untuk mengukur keberhasilan dalam
pemberian penyuluhan, kami memberikan pretest dan posttest unutk membandingkan
tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan. Hasil
dari

pretest

dan

posttest

tersebut

adalah

.
Dari hal tersebut, dapat dilihat adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan,
sehingga dapat dikatakan kegiatan tersebut berhasil dilaksanakan.

S-ar putea să vă placă și