Sunteți pe pagina 1din 2

PENGOBATAN DENGAN KORTIKOSTEROID SISTEMIK DALAM BIDANG DERMATOVENEROLOGI

Kortikosteroid sistemik (K.S) banyak digunakan dalam bidang dermatologi


karena obat tersebut mempunyai efek anti-inflamasi. Berbagai penyakit yang
dahulu lama penyembuhannya dapat dipersingkat, misalnya dermatitis. Penyakit
berat yang dahulu dapat menyebabkan kematian, misalnya pemfigus, angka
kematiannya dapat ditekan berkat pengobatan dengan K.S., demikian pula
sindrom Stevens-Johnson yang berat dan nekrolisis epidermal toksik. Efek
samping pada tulang terjadi umumnya pada manula dan wanita saat
menopause. Mengenai lama kerja, potensi glukokortikoid, dosis ekuivalen, dan
potensi mineralokortikoid dicantumkan pada tabel 1.
TABEL 1. POTENSI RELATIF GLUKOKORTIKOID
Macam

Potensi

Dosis

Potensi

Kortikoster

glukokorti

ekuival

mineralokor

oid

koid

en

tikoid

(mg)
Kerja
singkat
Hidrokortison

20,0

2+

Kortison

0,8

25,0

2+

sedang
Meprednison

45

4,0

Metilprednis

4,0

olon
Prednisolon

5,0

1+

Prednison

5,0

1+

Triamsinolon

4,0

Kerja lama
Betametason

2030

0,60

Kerja

Deksametas

20-30

on
Parametason
Keterangan:

10

0
0,75
2,0

Masa paruh biologik K.S Kerja singkat : 8-12 jam. Kerja sedang : 12-36 jam. Kerja
lama : 36-72 jam.
Efek samping lain ialah sindrom Cushing yang terdiri atas muka bulan,
buffalo hump, penebalan lemak supraklavikula, obesitas sentral, strie atrofise,
purpura, dermatosis akneformis, dan hirsutisme. Selain itu juga gangguan
menstruasi, nyeri kepala, pseudotumor serebri, impotensi, hiperhidrosis,
flushing, vertigo, hepatomegali, dan keadaan aterosklerosis dipercepat. Pada
anak memperlambat pertumbuhan.
K.S yang banyak dipakai ialah prednison karena telah lama digunakan dan
harganya murah. Bila ada gangguan hepar digunakan prednisolon karena
prednison dimetabolisme di hepar menjadi prednisolon. Pada penderita dengan
hipertensi, gangguan kor, atau keadaan lain yang retensi garam merupakan
masalah, maka dipilih K.S yang efek mineralokortikoidnya sedikit/ tidak ada,
terlebih-lebih bila diperlukan dosis K.S yang tinggi.
K.S yang memberi banyak mineralokortikoid jangan dipakai pada
pemberian long term (lebih daripada sebulan). Triamsinolon lebih sering
memberi efek samping berupa miopati dan anoreksia sehingga berat badan
menurun.
Pada pengobatan berbagai dermatosis dengan K.S., bila telah mengalami
perbaikan dosisnya diturunkan berangsur-angsur agar penyakitnya tidak
mengalami eksaserbasi, tidak terjadi supresi korteks kelenjar adrenal, dan
sindrom putus obat.

S-ar putea să vă placă și