Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
EPIDEMIOLOGI BENCANA
Disusun Oleh :
Bhastiyan Danang Wijanarko.
030.08.059
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
PERIODE 29 Juni 12 September 2015
SEMARANG
BAB I
PENGERTIAN DISASTER
A. PEGERTIAN
Beberap pengertian disaster dalam kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Menurut Webster Dictionary adalah Sudden calamitous event bringing great damage, loss
or destruction.
2. World Bank, 1989 memberikan definisi disaster adalah An extraordinary event of limited
duration that seriously dislocated a country economic.
3. A natural or man made occurrence that produce a massive disruotion in the normal
delivery of health service, and that poses such great and immediate threat to public health
that the affected country requires external assistance to respond to situation.
4. The Center for Research on thr Epidemiology of Desease/ CRED memberikan definisi
disaster adalah a situation or event which overwhelm local capacity, necessitating a
request to a national or internationallevel of external assistance.
5. Menurut BAPENAS disaster adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiw ayang
disebabkan oleh alam dan atau manusia, yang berakibat timbul korban manusia, yang
berakibat timbul korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan sarana dan prasarana,
linkungan sarana atau tempat umum, hilangnya sumber kehidupan, dan hilangnya akses
terhadap sumber daya kehidupan.
6. Bencana tersebut dapat berupa gempa bumi dan tsunami, letusan gunung berapi, angina
toan dan badai, banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, serangan hama
tanaman, epidemic, pandemic, kecelakaan transportasi, kegagalan teknologi termasuk
bahaya nuklir, biologi dan kimia, pencemaran lingkungan, dan kerusuhan nasional.
7. Manajemen disaster adalah respon pemerintah memberikan batasan kerusakan dan
mengurangi pendertitaan masyarakat untuk mengembalikan suasana normal.
8. Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh factor alam dan atau factor non
alam.
Dengan pengertian diatas, disaster merupakan bencana alam yang menimbulkan kerugian
pada manusia dan sekitarnya, sehingga mengancam kehidupan dan dianggap musibah atau
ujian dari Tuhan yang memerlukan bantuan dari luar untuk mengatasinya. Atas pengertian
tersebut, disaster dipandnag sebagai reaktif oleh pemerintah dan stakeholder terutama dalam
memberikan pertolongan tanggap darurat bahkan upaya penanggulangannya pun dilakukan
secara sentralistik oleh pemerintah kepada daerah musibah (disaster area). Seperti
pertolongan kemanusiaan, mitigasi, dan perbaikan infra struktur yang mengalami kerusakan.
Akhir-akhir ini bencana timbul secara periodic dan berkesinambungan terutama di Indonesia
dan belahan dunia, diantaranya tsunami, banjir, tanah longsor, angina topan, gempa bumi,
badai.
Di Indonesia dalam kurun waktu 2002-2006 musibah banjir terjadi 986 kali dengan
jumlah kematian sebanyak 921 orang, kecelakaan 371 kali dan pengungsian sebanyak.
3.167.854 orang. Gempa bumi 41 kali kejadian dengan kematian sebanyak 6.936 jiwa. Dan
kecelakaan 1.729 jiwa dan hamper 2.500.000 orang yang mengungsi. Tanah longsor 106 kali
dengan jumlah kematian sebanyak 575 jiwa dengan kecelakaan berat dan ringan 47 jiwa dan
27.645 orang mengungsi.
Namun baru- baru ini terjadi gempa bumi di Selandia Baru pada Selasa (22/02/2011) dini
hari, menurut Headline jam 17.00 pada televise swasta mempublikasikan jumlah korban
sekitar 65 orang meninggal dan diperkirakan akan bertambah.
Berdasarkan hasil refleksi Puslit (2007) manajemen bencana diperlukan keterlibatan
empat unsur yang mendasar yaitu (1) perlunya paying hokum (2) keterkaitan penggunaan
kekuatan militer dalam penanggulangan bencana di Indonesia (3) kerjasama antara sipil
militer dlam penanggulangan bencana (4) keterlibalatan masyarakat dalam upaya pencegahan
dan penanganan bencana secara komprehensif dan terpadu yang berbasis kemandirian
terutama pengurangan resiko factor terjadinya bencana. Karena menurut konsep terjadinya
bencana disebabkan 90% oleh ulah tangan manusia. Selain itu, disebabkan adanya kesalahan
kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam penanganan kualitas lingkungan.
B. TIPE BENCANA
Bencana Alam (Natural Disaster)
1. Bencana alam yang berhubungan dengan musim yaitu banjir, angina puyuh, badai
tornado, badai salju, kekeringan/kemarau panjang.
2. Bencana yang berhubungan dengan geologi atau bumi ekstrim, letusan vulkanik.
SAR
BanS
Keaman
SATGA
Bantua
n Medis
Komunik
asi
TransLogis
Pada tahapan ini menurut BAKORNAS, institusi yang bertanggung jawab terhadap
wewenang dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu kelompok pengkajian, sitem peringatan dini
dan perencanaan, sebagai berikut:
1. Assessment and risk mapping, merupaka
Prinsip studi dasar yang dilakukan adalah mengetahui besar permasalahan yang
sedang dihadapi dan kebutuhan dasar yang diperlukan. Studi ini menggunakan
pendekatan survey cepat yang dikenal istilah Rapid Helath Assesment pada populasi
daerah bencana.
7. Studi Dampak Bencana
Dapat dilakukan dengan pendekatan berbagai desain studi epidemiologi, tergantung
dengan tujuan studi yang dilaksanakan. Studi ini ditujukan untuk menilai dampak
setelah bencana mencakup aspek hokum, social, psikologi, infrastruktur, geografis,
kesehatan, dan lain sebagainya.
E. JENIS BENCANA DI INDONESIA
1. Tsunami
Tanda Tsunami:
- Air laut tertiba surut
- Tercium bau garam yang menyengat
- Muncul bui-bui laut yang banyak
- Terdengar suara gemuruh yang kuat dan keras dari laut
- Terlihat gelombang yang tinggi dan erwarna hitam tebal dan memanjang di
garis cakrawala
Yang perlu dilakukan:
-
2. Banjir
Banjir bandang di Wasior, Papua 2010. Yang menelan korban jiwa mencapai 161
orang dan 149 orang lainnya menghilang.
Strategi pencegahan banjir:
- Penempatan pengungsi di daerah bebas banjir
- Rancangan bangunan lantai atas dari permukaan (bebas banjir)
Partisipasi masyarakat berupa:
-
Pengerukan sedimen
Perbaikan tanggul atau parit
Menanamkan kesadaran masyarakat penebangan hutan liar, pembuangan
sampah.
sebagailnya.
3. Angin Puting Beliung
Ciri-ciri:
- Kejadian singkat, antara 3-10 menit, setelah itu diikuti angina kencang yang
-
4. Angin Topan
Tanda:
- Terlihat gumpalan awan gelap
- Petir dan geruh terlihat dari kejauhan
- Terdengar suara gemuruh dari kejauhan
Yang harus dilakukan:
-
Jika di dalam rumah, bawa masuk seluruh barang untuk mencegah agar tidak
terbawa angin, tutup seluruh pintu dan jendela, matikan seluruh arus listrik.
Jika di luar rumah, masuk kedalam gedung yang kokoh dan kuat. Hindari
- Uji elektromagnetik
- Perhatikan hewan sekitar
- Perhatikan permukaan air
- Evakuasi
7. Kejadian Luar Biasa
Beberapa penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah atau KLB seperti
penyakit cholera, malaria, demam berdarah, hepatitis, Flu burung, SARS. Menurut
PAHO
bencana
yang
disebabkan
oleh
endemisitas
suatu
penyakit,
H. STRATEGI MITIGASI
Tujuan strategi mitigasi adalah mengurangi frekuensi kejadian kecelakaan. Secara
primer tujuan utamanya mengurangi factor resiko kematian dan kecelakaan dalam
populasi. Sedangkan secara sekunder adalah bertujuan mengurangi kerusakan
infrastruktur yang berdampak kerugian secara ekonomi. Dengan demikian sebagai
alternative mencapai
kebijakan ekonomi, politik, waktu dan kemampuan komunitas sebagaimana yang akan
dipaparkan dibawah ini:
- Kebijakan ekonomi
- Politik
- Waktu
- Kemampuan komunitas
I. EPIDEMIK PENYAKIT PASCA BENCANA
Dengan koondisi lingkungan, kelelalahan fisik, serta kecemasan psikologis, pada saat
terjadi banjir ataupun setelah banjir surut, umumnya akan muncul berbagai jenis penyakit
yang bisa menghinggapi masyarakat korban bajir. Penyakit-penyakit tersebut, seperti: Diare,
Cholera, Psikosomatik, Penyakit Kulit, Penyakit Leptospirosis, Penyakit saluran Napas, dan
banyak lagi lainnya.
-
Diare
Psikosomatik
Penyakit kulit
Leptospirosis
ISPA
Demam Berdarah
GI Tract Infection
Bidang pelayanan
a.
Menyiagakan
kesehatan
b.
sarana
kesehatan
seperti
membuka
pelayanan
2)
3)
4)
5)
krisis akibat bencana mengikuti siklus penanggulangan bencana, yaitu mulai dari
pra-, saat, dan pasca bencana.
1)
Prabencana
Perencanaan
kebutuhan
SDM
Kesehatan
pada
masa
Krisis
akibat
Bencana.
Dalam
pembentukan
Tim
b)
Disamping
upaya
pelayanan
kesehatan
(kegiatan
teknis
medis)
penanggulangan
krisis
akibat
bencana.
Untuk
mendukung
Kompetensi Tenaga
Dokter Umum
PPGD/ GELS/ATLS/ACLS
Apoteker dan
Asisten Apoteker
Perawat (D3/Sarjana
Keperawatan)
EmergencyNursing/PPGD/BTLS/PONED/P
ONEK/ICU
Perawat Mahir
Anestesi/Emergency Nursing
Bidan (D3
Kebidanan)
Sanitarian (D3
Kesling/Sarjana
Kesmas)
Kesling
Tenaga Surveilens
(D3/D4
Kesehatan/Sarjana
Kesmas)
Surveilens Penyakit
Ahli Entomolog
(D3/D4
Kesehatan/ Sarjana
Kesmas/Sarjana
Biolog)
Pengendalian Vektor
tim rapid health assesment (RHA) ke lokasi bencana serta memberikan dukungan logistik
lingkungan diantaranya polybag, PAC, lysol, kaporit, rappelent lalat, air minum, dan
masker.
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) selaku
masyarakat dihimbau untuk membuat tempat pembuangan sampah sementara dengan
menggali lubang ukuran 1 x 2 meter, dan dianjurkan untuk membakar sampah setiap
harinya guna mencegah timbulnya vector penyakit. Selain itu perlu dilakukan
penyemprotan dengan mistblower dan larutan actellic di lokasi pengungsian guna
mengurangi kepadatan lalat, karena tumpukan sampah organik yang dibuang
sembarangan. Selain itu juga telah dilakukan pengambilan sampel air terhadap air subsidi
PDAM yang ada di lokasi pengungsian.
b. Sumberdaya Manusia
Bidang Logistik
Berikut ini merupakan bahan logistik yang harus tersedia di lokasi bencana.
a.
b. Tambahan gizi
c.
Lauk pauk
d. Kids ware
e.
Sandang
f.
Selimut
BAB II
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.politik.lipi.go.id/index.php/in/kegiatan/tahun-2003/3-disaster-managementprospektif-politik-dan-kebijakan2009 akses 29 Agustus 2015
2. http://jekethek.blogspot.com/2009/09/inilah-tiga-tanda-akanterjadi.html#ixzz1EtJ80JEQ2009 Akses 29 Agustus 2015
3. BPBD (2009) Diasater Manajement Potensi dan Penanggulangan Bencana. Seminar
Penanggulangan Bencana. Semarang.
4. Hadisaputro, S att all. 2013. Epidemiologi Manajerial Teori dan Aplikasi. Semarang.