Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Post partum
Perubahan Psikologis
Perubahan Fisiologis
Sistem
Reproduksi
Sistem
Kardiovaskular
Sistem Endokrin
Sistem
Integumen
kontraksi uterus
Penurunan
volume darah
Estrogen
Peregangan kulit
akibat kehamilan
Pelepasan
jaringan
endometrium
Perubahan
perfusi jaringan
v Involusi dan
Produksi prolaktin
Pelepasan
lochea
Volume cairan
menurun
Afterpain
Produksi ASI
Kurang
pengetahuan ttg
manajemen
laktasi
Isapan bayi
Isapan bayi
adekuat
tidak adekuat
Nyeri
Port de entry
bakteri
Risiko
infeksi
Perubahan
body image
ASI tidak
keluar
Taking in
Tonus otot
usus
Sistem
muskuloskeletal
Ketegangan
postural akibat
posisi persalinan
Taking
hold
Adaptasi
perubahan
peran
Ansietas
Nyeri
Pembendungan ASI
Payudara
bengkak
Risiko ketidakadekuat
an proses
laktasi
ASI keluar
Gangguan rasa
nyaman, Nyeri
Retensi urine
Letting go
Mampu
menjadi
orang tua
Perubahan
menjadi
orang tua
Sistem urinaria
Oksitosin
Kontraksi
duktus&
alveoli
Luka laserasi
Striae
gravidarum
Sistem GI
rumah.
Identitas suami meliputi : Nama suami, usia, pekerjaan, agama,
pendidikan, suku.
b. Riwayat Kesehatan
Data yang perlu dikaji antara lain: Keluhan utama saat masuk rumah sakit,
faktor faktor yang mungkin mempengaruhi. Sedangkan data yang berkaitan
dengan diagnosa yang perlu dikaji adalah peningkatan tekanan darah,
eliminasi, mual dan muntah, penambahan berat badan, edema, pusing, sakit
kepala, diplopia, nyeri episgastrik.
c. Riwayat kehamilan dan persalinan
Untuk mengetahui riwayat kehamilan, informasi yang dibutuhkan adalah para
dan gravida, kehamilan yang direncanakan, masalah saat hamil atau
antenatal care (ANC) dan imunisasi yang diberikan selama ibu hamil.
Sedangkan untuk mengetahui riwayat persalinan, data yang harus dikaji
adalah tanggal melahirkan, lamanya persalinan, posisi fetus, tipe melahirkan,
analgetik, masalah selama melahirkan jahitan perineum dan perdarahan.
d. Pengalaman menyusui
e. Riwayat ginekologi (masalah ginekologi, riwayat KB)
f. Pemeriksaan Fisik
Rambut.
Kaji kekuatan rambut klien klien dengan diet yang baik selama masa
hamil mempunyai rambut yang kuat dan segar.
Wajah
Kaji adanya edema pada muka yang dimanifestasikan dengan kelopak
mata yang bengkak atau lipatan kelopak mata bawah menonjol.
Mata
Kaji warna konjungtiva bila berwarana merah dan basah berarati normal,
sedangkan bila berwarna pucat berarti ibu mengalami anemia, dan jika
konjungtiva kering maka ibu mengalami dehidrasi.
Payudara
Kaji pembesaran, ukuran, bentuk, konsistensi, warna payudara dan kaji
kondisi putting, kebersihan putting, adanya Asi.
Uterus
Inspeksi bentuk perut ibu mengetahui adanya distensi pada perut. Palpasi
juga tinggi fundus uterus, konsistensi serta kontraksi uterus.
Lochea
Kaji lochea yang meliputi karakter, jumlah warna, bekuan darah yang
keluar dari baunya.
Sistem perkemihan
Kaji kandung kemih dengan palpasi dan perkusi untuk menentukan
adanya distensi pada kandung kemih yang dilakukan pada abdomen
bagian bawah.
Perineum
Pengkajian dilakukan pada ibu dengan menempatkan ibu pada posisi
sinus inspeksi adanya tanda-tanda REEDA (Rednes atau kemerahan,
echymosis atau perdarahan bawah kulit, edeme atau bengkak, discharge
atau perubahan lochea, approximation atau pertautan jaringan).
Ektremitas bawah
Ektremitas atas dan bawah dapat bergerak bebas, kadang ditemukan
oedema, varises pada tungkai kaki, ada atau tidaknya tromboflebitis
karena penurunan aktivitas dan reflek patella baik.
Tanda-tanda vital
Kaji tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah
selama 24 jam pertama masa nifas atau pasca partum.
g. Pemeriksaan Penunjang
Jumlah darah lengkap hemoglobin atau hemotrokit (Hb/Ht): mengkaji
perubahan dari kadar pra operasi dan evaluasi efek dari kehilangan darah
pada pembedahan.
Urinalis : Kultur urine, darah, vaginal, dan lochea, pemeriksaan tambahan
didasarkan pada kebutuhan individual.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut.
b. Gangguan rasa nyaman
c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot usus
d. Perubahan menjadi orang tua.
e. Risiko infeksi
f. Perubahan eliminasi urine
g. Kurang pengetahuan tentang manajemen laktasi
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1: Nyeri akut
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam nyeri yang
dirasakan pasien berkurang
Kriteria hasil :
tanda-tanda vital dalam batas normal TD: 120 / 80 mmHg, Nadi : 80
88x/mnt, RR 20 x/mnt, Suhu 360C.
INTERVENSI
pengkajian nyeri
RASIONAL
secara Memudahkan menentukan intervensi
selanjutnya
reaksi
nonverbal
ketidaknyamanan
Kontrol tekanan darah klien
klien
Perubahan
tekanan
darah
dapat
lingkungan
mempengaruhi
ruangan,
yang
nyeri
seperti
pencahayaan,
pemberian obat-obatan
dapat Mengurangi faktor pencetus nyeri
suhu
dan
kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Bantu
klien
dan
keluarga
akan
membuat
Tingkatkan istirahat
nyeri
Istirahat akan membuat klien merasa
nyaman,
klien
sehingga
rileks
nyeri
dan
dapat
berkurang
Kolaborasi:
Penggunaan
agens-agens
Berikan analgetik untuk mengurangi
farmakologi untuk mengurangi atau
nyeri, seperti
menghilangkan nyeri
INTERVENSI
reaksi
orangtua
Pantau
terhadap
bayi,
observasi
RASIONAL
baru Kekecewaan yang muncul
dapat
untuk mengurangi
jawab
rasa
tanggung
dan
berikan
menentukan
perawatan
yang
baru
biasanya
rasa takut
masih
memiliki
dan khawatir
setelah kelahiran
dan bayi
Berikan kesempatan kepada ayah Meningkatkan pelekatan antara ayah
untuk
memegang
anak
di
pelahiran
Berikan penghilang nyeri untuk ibu
Nyeri
yang
dirasakan
ibu
dapat
privasi
keluarga
selama
diberikan
dapat
lahir
Dukung orangtua untuk menyentuh
rangsangan
membuat
berupa
dan
sentuhan
akan
bayi
tumbuh
dan
RASIONAL
Pantau
tanda/gejala
penampilan
Faktor
leboh cepat
Perubahan
(DPL,
pemberat
hasil
dapat
laboratorium
berbeda,
protein
serum,
dan
albumin)
Ajarkan pasien teknik mencuci tangan Cuci tangan dengan benar dapat
yg benar
Ajarkan
kepada
pasien
antibiotic
diperlukan
Diagnosa 4: Konstipasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan konstipasi tidak terjadi.
Kriteria hasil : Klien defekasi biasa atau optimal satu hari sekali. Keluhan saat
BAB tidak ada.
Rencana tindakan:
1) Auskultasi bising usus, perhatikan kebiasaan pengosongan normal.
2) Berikan informasi diet yang tepat tentang pentingnya makanan kasar,
peningkatan cairan dan upaya untuk membuat pola pengosongan normal.
3) Anjurkan peningkatan tingkat aktifitas dan ambulasi sesuai toleransi.
4) Kaji episiotomi, perhatikan adanya laserasi dan derajat keterlibatan jaringan
5) kolaborasi pemberian laktasif, pelunak feses, suppositoria atau enema.
Kriteria hasil: Berkemih tidak dibantu dalam waktu 68 jam setelah melahirkan.
Mengosongkan kandung kemih setiap berkemih.
Rencana tindakan:
1) Kaji masukan cairan dan keluar urine terakhir.
2) Palpasi kandung kemih, pantau fundus dan likasi serta julah aliran lochea.
3) Perhatikan adanya edema atau laserasi episiotomy dan jenis anastesi yang
digunakan.
4) Anjurkan berkemih dalam 6 8 jam pasca persalinan dan setiap 4 jam
setelahnya, bila kondisi memungkinkan biarkan klien berjalan kekamar mandi.
5) Anjurkan klien untuk minum 6 sampai 8 gelas cairan setiap hari.
6) Kateterisasi sesuai indikasi.
Diagnosa 6: Kurang pengetahuan tentang manajemen laktasi dan perawatan bayi
berhubungan dengan kurangnya informasi
Tujuan: Pasien mengerti pendidikan kesehatan yang diberikan
mengenai
mempunyai
kemampuan kognitif.
Proses
implementasi
mencakup
nyeri,
terpenuhinya
kebutuhan
psikologi,
mengekspresikan
harapan diri yang positif, komplikasi tercegah / teratasi, bebas dari infeksi, pola
eliminasi optimal, mengungkapkan pemahaman tentang perubahan fisiologi,
dipahamin kebutuhan pasca partum (Doenges, 2005).
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2009. Uku Ajar Asuhan Kebidanan nifas normal. Jakarta. EGC
NANDA Intl. 2012. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2002-2014. Jakarta.
EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
Yunitasari,
Esty.
Asuhan
Keperawatan
Postpartum.
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/ASUHAN%-20KEPERAWATAN%20POST
%20PARTUM.pdf. Diakses tanggal 8 Desember 2010. Pukul 8.46 WIB.
Zahra, Roswiyani P. 2010. Depresi Pasca Melahirkan (Postpartum Depression).
http://www.psikologi.tarumanagara.ac.id/s2/wp-content/uploads/2010/09/39postpartum-depression-roswiyani-p-zahra-mpsi.pdf. Diakses tanggal 8 Desember
2010. Pukul 8.44 WIB.