Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SOP
No. Dokumen
: SPO/UKP/RJ/01
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 24/11/2014
Halaman
: 1/3
Rohadi Fatwa,
SKM, S.Kep
UPTD
PUSKESMAS
SUKAMAJU
NIP. 19741230
199603 1 003
NAMA
Gastroenteritis adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan
PEKERJAAN
diare, yaitu buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lender, dengan
frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam, dan disertai dengan muntah, demam,
TUJUAN
Puskesmas Sukamaju.
KETERAMPI 1. Dokter Umum
2. Perawat
LAN
3. Bidan
PETUGAS
PERALATAN 1. Tensimeter
2. Thermometer
3. Timbangan Injak
4. Ranjang Periksa
5. Stetoskop
6. Senter
7. Handscoen
8. Buku Register pasien
URAIAN
1. Pasien datang ke UGD karena buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat
bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
UMUM
Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah
serta tenesmus.
2. Dilakukan pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
a. Pemeriksaan fisik terutama derajat dehidrasi
Gejala
Derajat
Dehidrasi
Ringan sampai
sedang (3-9% dari
berat badan)
Berat (> 9%
dari berat
badan)
Apatis, letargi,
tidak sadar
Minum normal,
mungkin menolak
minum
Sangat haus,
sangat ingin minum
Normal
Normal sampai
meningkat
Kualitas denyut
nadi
Normal
Normal sampai
menurun
Takikardi,
pada kasus
berat
bradikardi
Lemah atau
tidak teraba
Pernapasan
Normal
Normal cepat
Dalam
Mata
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Air mata
Ada
Menurun
Tidak ada
Basah
Kering
Pecah-pecah
Turgor kulit
Baik
< 2 detik
> 2 detik
Isian kapiler
Normal
Memanjang
Ekstremitas
Hangat
Dingin
Memanjang,
minimal
Dingin
Minimal (< 3%
dari berat badan)
Status mental
Rasa haus
Denyut jantung
Gastroenteritis
SOP
No. Dokumen
: SPO/UKP/RJ/01
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 24/11/2014
Halaman
: 1/3
Rohadi Fatwa,
SKM, S.Kep
UPTD
PUSKESMAS
SUKAMAJU
NIP. 19741230
199603 1 003
Output urin
Normal sampai
menurun
Menurun
Minimal
b. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah Darah rutin (lekosit) untuk memastikan
adanya infeksi.
3. Penegakan Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari 3 kali sehari)
dan pemeriksaan fisik (ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan pemeriksaan
konsistensi BAB).
4. Penatalaksanaan
Pada umumnya diare akut bersifat ringan dan sembuh cepat dengan
sendirinya melalui rehidrasi dan obat antidiare, sehingga jarang diperlukan evaluasi
lebih lanjut.
Terapi dapat diberikan dengan:
a. Memberikan cairan dan diet adekuat
1. Pasien tidak dipuasakan dan diberikan cairan yang adekuat untuk
rehidrasi.
2. Hindari susu sapi karena terdapat defisiensi laktase transien.
3. Hindari juga minuman yang mengandung alkohol atau kafein, karena dapat
meningkatkan motilitas dan sekresi usus.
4. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang tidak mengandung gas, dan
mudah dicerna.
b. Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat anti diare untuk
mengurangi gejala dan antimikroba untuk terapi definitif.
Pemberian terapi antimikroba empirik diindikasikan pada pasien yang diduga
mengalami infeksi bakteri invasif, travellers diarrhea, dan imunosupresi.
Antimikroba: pada GE akibat infeksi diberikan antibiotik atau antiparasit, atau anti
jamur tergantung penyebabnya.
Obat antidiare, antara lain:
a. Turunan opioid: loperamide, difenoksilat atropine, tinktur opium.
b. Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan disentri yang disertai
demam, dan penggunaannya harus dihentikan apabila diare semakin berat
walaupun diberikan terapi.
c. Obat yang mengeraskan tinja: atapulgit 4x2 tablet/ hari atau smectite 3x1 sachet
diberikan tiap BAB encer sampai diare stop.
d. Obat anti sekretorik atau anti enkefalinase: Hidrasec 3x 1/ hari
Gastroenteritis
SOP
No. Dokumen
: SPO/UKP/RJ/01
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 24/11/2014
Halaman
: 1/3
Rohadi Fatwa,
SKM, S.Kep
UPTD
PUSKESMAS
SUKAMAJU
NIP. 19741230
199603 1 003
Pasien dipanggil
berdasarkan nomor urut
Perawat / Bidan
Melakukan
Pengkajian awal klinis
sesuai SOP
Pengkajian awal klinis
Pasien masuk ke
ruang pemeriksaan
Dokter / Dokter Gigi
Gastroenteritis
SOP
No. Dokumen
: SPO/UKP/RJ/01
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 24/11/2014
Halaman
: 1/3
Rohadi Fatwa,
SKM, S.Kep
UPTD
PUSKESMAS
SUKAMAJU
NIP. 19741230
199603 1 003
Pasien diberikan
pengantar ke
laboratorium
Ya
ada indikasi
pemeriksaan
penunjang
Tida
k
Dokter menegakkan diagnosa
berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
mengacu pada standar profesi
dan standar asuhan (PMK no 5
Pasien membutuhkan
pelayanan atau
tindakan lebih lanjut
DIAGRAM
ALIR
Pasien diberikan
rujukan internal
atau rujukan
eksternal.
Ya
Tida
Pasien diberikan
resep obat sesuai
dengan Diagnosa
yang mengacu pada
standar profesi dan
standar asuhan (PMK
no 5 tahun 2014)
Perawat mencatat
hasil pemeriksaan,
laboratorium dan
terapi, maupun
rujukan kedalam
buku register harian
pasien poli umum.
Dokter melakukan
anamnesa dan
pemeriksaan fisik
Gastroenteritis
SOP
No. Dokumen
: SPO/UKP/RJ/01
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 24/11/2014
Halaman
: 1/3
Rohadi Fatwa,
SKM, S.Kep
UPTD
PUSKESMAS
SUKAMAJU
UNIT
TERKAIT
CATATAN
MUTU
NIP. 19741230
199603 1 003
1. UGD
2. Puskesmas Pembantu.
1.
2.
3.
4.
Isi Perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan