Sunteți pe pagina 1din 23

PT Bukit Makmur Mandiri Utama

Penanggulangan &
Pencegahan Bahaya
Kebakaran (P2BK)

SHE Department
2010

Tujuan Instruksional
Tujuan
Mampu berpartisipasi dalam menciptakan
lingkungan kerja yang aman dari potensi
kebakaran
Sasaran
Memahami proses terjadinya kebakaran

Berpartisipasi dalam upaya mencegah


kebakaran di unit kerjanya masing-masing
Mampu menggunakan alat pemadam api
ringan (APAR)

Think Safety Work Safely Live

Mengapa Kita di Sini ?


Kebakaran merupakan salah satu resiko yang
teridentifikasi dalam IBPR kita
Kebakaran memiliki nilai kerugian yang besar,
baik nyawa dan properti
Nilai kerugian akibat kebakaran di perusahaan
kita
US$ 3 juta (th 2008)

Think Safety Work Safely Live

Kebakaran
Suatu benda dikatakan terbakar jika benda
tsb bersenyawa secara cepat dengan
oksigen yang disertai dengan panas dan
nyala
Kebakaran adalah suatu proses oksidasi
secara cepat dan tidak terkendali
Kebakaran = Api yang tidak terkendali

Think Safety Work Safely Live

Segitiga Api

BAHAN BAKAR bisa berbentuk padat, cair


atau gas, jika mendapat suplai oksigen
yang cukup dapat terbakar.
Bentuk padat: plastik, kayu, kain, dsb.
Bentuk cair: bensin, solar, minyak tanah,
thinner, cat.
Bentuk gas: asetilen, propana, LPG

e
Fu
l

Hea
t

Sumber PANAS untuk menunjang


terjadinya pembakaran biasanya datang
dari luar seperti: nyala api terbuka,
gesekan, percikan bunga api listrik, arus
listrik, matahari, petir pembakaran spontan/
reaksi kimia,dll.
Zat PENGOKSIDASI dapat mempercepat/
memperbesar terjadinya kebakaran.
Contoh: Oksigen, florin, klorin, asam nitrit,
peroksida

Think Safety Work Safely Live

Flashover
TH

3 - 10 menit

GR
O

Y
CA

Initiation

STEADY
Fully development fires
(600-1000 o C)

DE

INTENSITAS

Fenomena
Kebakaran

TIME

Source of
Energy

Think Safety Work Safely Live

Bahaya Kebakaran
Asap, dapat mencapai suhu 538-649 0C.
Oleh efek pemanasan menyebabkan asap naik dan
berpencar mengisi seluruh ruang. Asap tersebut
dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan
kerongkongan
Panas, suhu 1490C merupakan suhu tertinggi dimana
manusia dapat bertahan (bernafas) dalam waktu
singkat. Akibat dari panas tingi manusia menderita
kehabisan tenaga, kehilangan cairan tubuh, terbakar
ataupun mematikan kerja jantung
Gas beracun, berasal dari bahan-bahan yang
terbakar (khususnya bahan kimia), contoh: gas CO
(karbon monoksida), SO2 (sulfur dioksida), H2S
(hidrogen sulfida), NH3 (ammonia), hidrogen sianida
(HCN)
Think Safety Work Safely Live

Kelas
Kebakara
n

Klasifikasi
Kebakaran
Bahan Terlibat

Contoh

Kelas A

Bahan organik padat

Kayu, kain, kertas, karet, dan


plastik

Kelas B

Bahan bakar cair

Bensin, solar,

Kelas C

Listrik

Peralatan listrik yang masih


beraliran

Kelas D

Logam

Magnesium

Dalam kebakaran dapat terjadi beberapa kelas


kebakaran, sebagai contoh: Kebakaran kelas C pada
peralatan listrik akan segera menjadi kebakaran
kelas A setelah aliran listrik dimatikan karena yang
terbakar banya karet atau insulasi plastik
Think Safety Work Safely Live

Penyebaran
Kebakaran
Kebakaran dapat menyebar dengan cara:
1. Konduksi
Panas yang menjalar melalui logam/ media
penghantar seperti baja rangka bangunan

Think Safety Work Safely Live

Penyebaran
Kebakaran
2. Konveksi
Sirkulasi udara yang panas menjalar ke ruang
di lantai atasnya

Think Safety Work Safely Live

Penyebaran
Kebakaran
3. Radiasi

3. Radiasi
Panas yang menjalar ke benda/ bahan di
sekelilingnya

Think Safety Work Safely Live

Media Pemadam
Kebakaran
Media pemadam kebakaran tergantung dari
jenis bahan yang terbakar.
Jenis Kebakaran
TIPE ALAT
PEMADAM

Air

VV

Busa

VV

CO2

VV

VV

VV

VV

Bubuk kering
(dry chemical)

Think Safety Work Safely Live

Pencegahan Kebakaran
Tindakan pencegahan kebakaran di tempat kerja
adalah tanggung jawab setiap karyawan dan harus
dilakukan setiap saat dan di setiap area kerja
Area Office/ Mess:
Pastikan instalasi listrik bangunan sesuai dengan standar
(STD SHE/ /09/SOP) dan diinspeksi rutin
Matikan semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan saat
meninggalkan kantor/ mess
Pastikan tidak ada puntung rokok yang masih menyala di
sekitar bangunan/ bahan mudah terbakar
Jangan menyimpan bahan yang mudah terbakar (thinner, cat,
solar, dsb) dan tidak lazim ada dalam kantor/ mess
Laporkan jika ada stop kontak/ kabel/ peralatan listrik lainnya
yang rusak
Jangan memberikan beban yang berlebihan pada stop kontak
Think Safety Work Safely Live

Pencegahan
Area Workshop:
Kebakaran

Dilarang merokok selama berada di area workshop,


kecuali di smoking area
Pastikan tidak ada bahan kimia mudah terbakar di
sekitar area pengelasan
Pastikan peralatan welding dalam keadaan layak pakai:
hose tidak rusak dan dilengkapi dengan flashback
arrestor, kondisi regulator baik, tabung las dalam posisi
berdiri dan terikat
Pastikan peralatan listrik workshop dalam kondisi layak
pakai sebelum digunakan dan laporkan jika rusak
Pastikan tidak ada majun/ sarung tangan tertinggal di
sekitar engine saat perbaikan unit

Think Safety Work Safely Live

Pencegahan
Kebakaran
Area Tambang:
Dilarang merokok saat mengemudikan kendaraan
Periksa kondisi hose unit untuk menganalisa indikasi
adanya kerusakan/ kebocoran, laporkan jika rusak/
bocor
Pastikan program pencucian unit berjalan untuk
mengantisipasi tumpukan debu batubara di sekitar
ruang engine

Think Safety Work Safely Live

Pencegahan
Kebakaran
Area gudang/
penimbunan BBM:
Dilarang merokok di area gudang dan penimbunan
BBM
Pastikan semua instalasi dan peralatan listrik diinpeksi
sesuai standar
Pastikan area penimbunan BBM/ gudang B3 telah
dilindungi dengan penyalur petir

Think Safety Work Safely Live

Penanggulangan Kebakaran
Untuk menanggulangi kebakaran, maka harus
dilakukan pemutusan dari 3 unsur segitiga api
(oksigen, panas dan bahan bakar).

Cara penanggulangan kebakaran, yaitu dengan:


1. Mengurangi panas (cooling)

Hea
t
Think Safety Work Safely Live

Penanggulangan Kebakaran

2. Mengurangi/ menghilangkan unsur oksigen


(Smothering)

Think Safety Work Safely Live

Penanggulangan Kebakaran
3. Memindahkan bahan bakar (Starvation)

e
Fu
l
Think Safety Work Safely Live

Penanggulangan Kebakaran
4. Memutus rantai reaksi kebakaran
(Interupted chain reaction)

Think Safety Work Safely Live

Tanggap Darurat
Kebakaran
Kebakaran
bangunan/ peralatan

Jangan panik, tekan alarm emergency/ berteriak


kebakaran

Padamkan api dengan APAR


Jika api membesar/ tidak bisa dipadamkan, segera
tinggalkan lokasi kebakaran dan berkumpul di
muster point
Kebakaran unit/ kendaraan
Jangan panik, parkir di tempat yang aman
Laporkan kondisi emergency via radio ke MCC

Tekan fire supression, jika tersedia atau; padamkan


api dengan APAR
Jika api membesar/ tidak bisa dipadamkan, segera
tinggalkan unit

Think Safety Work Safely Live

Cara Penggunaan APAR


Pastikan APAR yang akan digunakan masih layak
pakai sebelum Anda mendekati api
Perhatikan arah angin, arah penyemprotan harus
searah dengan angin
Tarik pin pengaman pada alat pemadam (1)
Arahkan nozzle/ selang ke arah api
Tekan handle valve (2)
Sapukan nozzle maju dan mundur ke pusat nyala
api untuk menyebarkan zat pemadam (3)
(1)

(2)

(3)

Think Safety Work Safely Live

Terima Kasih

S-ar putea să vă placă și