Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
K DENGAN SOL
SUPRATENTORIAL DI RUANG PICU RSUP DR.HASAN SADIKIN BANDUNG
NIKEN ANDALASARI
220112130062
PENGKAJIAN
Tanggal masuk pasien
Tanggal pengkajian
NO RM
Diagnosa medis
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Pendidikan
Agama
Suku/Bangsa
Pekerjaan
Alamat
: 2 Maret 2014
: 2 April 2014
: 1318013
: SOL Supratentorial
: An.K
: 8 tahun
: Laki-laki
: SD
: Islam
: Sunda
: Pelajar
: Ciasem Kab.Subang
RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Sesak napas
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dikaji, pasien tampak sesak napas, pasien dalam keadaan terintubasi dan
menggunakan ventilator, tampak retraksi dada dan suara gargling saat
bernapas, suara wheezing (-), suhu tubuh febris. Keluhan tidak disertai dengan
penurunan kesadaran, pasien dapat membuka mata dan menggerakkan
tubuhnya tetapi dalam kondisi lemah. Pasien didiagnosa SOL supra tentorial
dan sudah dilakukan operasi pemasangan vp shunt 3 bulan yang lalu.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah menderita penyakit tumor ataupun penyakit
lain yang berhubungan dengan sistem saraf.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami sakit seperti yang diderita pasien.
E. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Tidak terkaji
F. Riwayat ADL
1. Nutrisi
Terpasang NGT: ya
Frekuensi makan dalam 24 jam: 6x
2. Cairan
Jenis Cairan: NaCl 0,9%
Jumlah: 1425-1710 cc/24 jam
Balance cairan: berada dalam rentang -200 sampai +200
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi dalam 24 jam: 1x
Konsistensi: lunak
b. BAK
Terpasang DC: ya
Frekuensi dalam 24 jam: tidak terkaji
Jumlah dalam 24 jam: 800cc
warna: kuning jernih
4. Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi: 1x sehari
Cara mandi: dengan bantuan
b. Cuci rambut: tidak
Frekuensi: c. Gunting kuku: ya
Frekuensi: 1x seminggu
d. Gosok gigi: tidak
Frekuensi: -
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Penampilan umum:
BB: 19kg
TB: tidak terkaji
IMT: TD: 95/64mmHg
N: 114x/menit
R: 28x/menit S: 38,70C
1. Sistem pernafasan
Inspeksi:
Pernapasan cuping hidung (+), retraksi intercostal (+)
Auskultasi:
ronchi (+), wheezing (-)
2. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi:
Konjungtiva anemis (-/-), sianosis (-), mukosa lembab
Palpasi:
CRT<2 detik, akral hangat, turgor <2 detik, nadi teraba kuat dengan frekuensi
berkisar antara 60-80x/menit, tekanan darah berkisar antara, edema
ekstremitas (-), ascites (-), ekstremitas hangat
Auskultasi:
Bunyi jantung S1 dan S2, murmur (-), gallop (-)
3. Sistem gastrointestinal
Inspeksi:
Sklera ikterik (-/-)
Palpasi:
Abdomen datar lembut, nyeri tekan abdomen (-), hepatomegali (-),
spleenomegali (-)
Auskultasi:
Bising usus (+) 10x/menit
4. Sistem Saraf
GCS: E4V5M6
Kesadaran: Compos mentis
Refleks: babinski (+), reflek bisep (+), reflek patella (+)
5. Sistem musculoskeletal
Inspeksi:
Tidak terdapat fraktur
Palpasi:
Krepitasi (-), kekuatan otot tangan (5/5), kekuatan otot kaki (5/5)
6. Sistem integumen
Inspeksi:
Kulit kering, luka bekas jahitan post pemasangan vp shunt, luka dekubitus
grade 1 dibagian bokong , benjolan (-)
Palpasi:
Kulit teraba lembab
7. Sistem Endokrin
Inspeksi: tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
Palpasi: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
8. Sistem Urinari
Inspeksi:
Keluaran urine 800cc/24 jam
Palpasi:
Distensi kandung kemih (-)
9. Sistem reproduksi:
Inspeksi:
Tidak terkaji
IV.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Analisa Gas Darah (29 Maret 2014)
pH = 7,46 (7,35-7,45)
pCO2 = 31,6 (35-45)
TERAPI
Ranitidin 3x20 mg
Fluconazol 1x240mg
Paracetamol 190mg
Meropenem 3x750mg
Mobilisasi setiap 2 jam
VI.
ANALISA DATA
No
Data
.
1.
DS: DO:
- Pasien tampak
sesak
- Saturasi
oksigen 92%
- Retraksi
intercostal (+)
- Pernapasan
cuping hidung
(+)
Etiologi
Pasien terpasang ventilator
Masuknya mikroorganisme
ke saluran napas
Reaksi inflamasi
Kerja pernapasan
meningkat
Mengganggu proses
Masalah
Gangguan
pertukaran gas
2.
3.
VII.
DS: DO:
suhu
0
38,7 C
tubuh
DS:
DO: terdapat luka
dekubitus grade 1 di
bagian bokong pasien
Menekan hipotalamus
Hipotalamus terstimulus
untuk meningkatkan suhu
tubuh
hipertermi
Tirah baring yang lama
Penekanan terhadap
jaringan kulit
Hipertermi
Kerusakan integritas
kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d. gangguan difusi dan ventilasi
2. Hipertermi b.d. stimulasi hipotalamus
3. Kerusakan integritas kulit b.d. penekanan terhadap jaringan kulit
Pernapasan cuping
hidung (-)
- Hasil AGD dalam
batas normal
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24
jam,
tidak
terjadi
perdarahan, dengan kriteria:
- Suhu tubuh normal
(36,50C-37,50C)
2.
3.
perawatan
luka
Rasional
1. Untuk
memenuhi
kebutuhan
oksigenasi
klien jika pemberian
oksigen tidak adekuat
dalam mempertahankan
saturasi oksigen
2. Untuk
mengetahui
adanya
peningkatan
frekuensi pernapasan dan
penurunan
saturasi
oksigen
1. Untuk
menurunkan
demam
2. Antipiretik
dapat
menurunkan demam
3. Untuk
mengetahui
keefektifan
intervensi
dalam
menurunkan
hipertermi
1. Mencegah
timbulnya
b.d. penekanan
jaringan kulit
IX.
Rabu, 2 April
2014
21.00-07.00
1,2,3
Evaluasi
Paraf