Sunteți pe pagina 1din 5

HIPERTENSI

TUGAS KULIAH KEPERAWATAN KLINIK IA

oleh
Kelompok 1
Yunizar Firda Alfianti

(142310101013)

Rischa Isrotul Nur Afida

(142310101067)

Berrylianti Ariesta E

(142310101076)

Ika Adelia Susanti

(142310101093)

Della Annisa Widayu P.

(142310101098)

Nuril Fauziah

(142310101103)

Wasi Putri Magfiroh

(142310101128)

Yogie Bagus Pratama

(142310101137)

kelas C

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015

HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistol lebih
dari 120 mmHg dan tekanan diastol lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah. Pengobatan awal pada hipertensi
sangatlah penting karena dapat mencegah timbulnya komplikasi pada
beberapa organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan otak. Penyelidikan
epidemiologis membuktikan bahwa tingginya tekanan darah berhubungan
erat dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler.
B. Jenis-Jenis Hipertensi
a. Jenis Hipertensi Berdasarkan Penyebab
1. Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer (esensial) adalah suatu peningkatan persisten
tekanan arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol
homeostatik normal. Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya
(idiopatik) dan mencakup 90% dari kasus hipertensi. Umumnya
dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, hiper aktifitas saraf simpatis
sistem renin, kelebihan produksi hormon vasokonstriktor dan pengikat
natrium, intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM dan intake alkohol
berlebihan. Faktor yang meningkatkan resiko: obesitas, merokok,
alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi persisten akibat kelainan
dasar kedua selain hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya
diketahui dan ini menyangku t10% dari kasus-kasus hipertensi.
Meningkatnya tahanan perifer total terjadi stlh hipertensi timbul dan
bukan sebagai penyebab hipertensi. Penyebab hipertensi sekunder yaitu

penyempitan aorta, penyakit ginjal, kelainan endokrin, kelainan


neurologis, obat-obatan (NSAID, estrogen, kontrasepsi) dan kehamilan
b. Berdasarkan Bentuk Hipertensi
1. Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik.Biasanya ditemukan
pada anak-anak dan dewasa muda.
2. Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi) yaitu peningkatan
tekanan darah pada sistol dan diastol.
3. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) : yaitu peningkatan
tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan darah diastolik.
Umumnya ditemukan pada usia lanjut.
C. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Kategori

Tekanan Darah

Tekanan Darah

Sistol (mmHg)

Diatol (mmHg)

< 120
< 130
130-139
140-159
140-149
160-179
180
140

< 80
< 85
85-89
90-99
90-94
100-109
110
< 90

140-149

<90

Optimal
Normal
Normal-Tinggi
Tingkat 1 (Hipertensi Ringan)
Sub-group: perbatasan
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi Berat)
Hipertensi sistol terisolasi
(Isolated systolic hypertension)
Sub-group: perbatasan

Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII


Klasifikasi

Tekanan darah sistolik

Tekanan darah diastolik

tekanan darah
Normal
Prehipertensi
Hipertensi tahap I

(mmHg)
>120
120 139
140 159

(mmHg)
< 80
80-89
90-99

Hipertensi

tahap

> 160

II

>100

D. Etiologi
Faktor yang mempengaruhi hipertensi :
1. Usia
Insidens hipertensi semakin meningkat dengan meningkatnya usia.
Hipetensi pada yang berusia kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan
insiden penyakit arteri koroner dan kematian prematur
2. Kelamin
Pada umumnya insidens pada pria lebih tinggi dari wanita, namun pada
usia pertengahan dan lebih tua, insidens pada wanita mulai meningkat,
sehingga pada usia di atas 65 tahun, insidens pada wanita lebih tinggi
3. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang
berkulit putih. Akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit
hitam. Misalnya mortalitas pasien pria hitam dengan diastole 115 atau
lebih 3,3 kali lebih tinggi daripada pria berkulit putih dan 5,6 kali bagi
wanita putih
4. Pola Hidup
Faktor seperti pendidikan, pengahasilan, dan faktor pola hidup lain telah
diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan
rendah, dan kehidupan atau pekerjaan yang penuh stress agaknya
berhubungan dengan insidens hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas
dipandang sebagai faktor risiko utama. Bila berat badannya turun, tekanan
darahnya sering turun menjadi normal. Merokok dipandang sebagai faktor
risiko

tinggi

bagi

hipertensi

dan

penyakit

arteri

koroner.

Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor-faktor utama


perkembangan aterosklerosis, yang berhubungan erat dengan hipertensi.
Gaya hidup yang sibuk dan jarang olah raga dan berat badan berlebih juga
lebih beresiko.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf (diakses pada
tanggal 18 September 2015 jam 16.19)
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/8/jhptump-a-upidwijaya-356-2-babii.pdf
(diakses pada tanggal 18 September 2015 jam 15.59)
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-pramonog2a-5161-3bab2.pdf (diakses pada tanggal 18 September 2015 jam 16.15)
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-ahmadfitri-5301-3bab2.pdf (diakses pada tanggal 18 September 2015 jam 15.59)
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2686/B29%20HIPERTE
NSI.docx?sequence=1 (diakses pada tanggal 18 September 2015 jam
17.34)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26067/4/Chapter%2011.pdf
(diakses pada tanggal 18 September 2015 jam 20.15)
Muttaqin, Arif.2009.Pengantar Asuhan Keperawatan Klinik dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler.Jakarta:Salemba Medika
Nuranif, Amin Huda dan Kusuma, Hardhi. 2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan

Diagnosis

Medis

dan

Nanda

Nic-Noc.Jogjakarta:

Mediaction Jogja
Palmer & Williams.2007.Tekanan Darah Tinggi.Jakarta:Erlangga
Sudarta,I Wayan. 2013.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Tambayong, Jan.2000.Patofisiologi untuk Keperawatan.Jakarta:EGC

S-ar putea să vă placă și