Sunteți pe pagina 1din 8

Segala puji hanya bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, dan aku bersaksi bahwa


tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah
yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.. Amma Badu:

Amar ma'ruf nahi munkar


[29:45] utlu maa uuhiya ilaika mina lkitaabi wa-aqimi shshalaata inna shshalaata
tanhaa 'ani lfahsyaa-i walmunkari waladzikrullaahi akbaru walaahu ya'lamu maa
tashna'uun
[29:45] Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :

Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, baginya pahala


seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi
pahala-pahala mereka sedikit pun. (HR. Muslim).
Dari Hudzaifah Radhiyallahu Anhu secara marfu :

Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kamu menyuruh


berbuat yang maruf dan mencegah kemungkaran. Atau (jika tidak)
nyaris Allah (akan) mengirimkan siksaan (segera) atas kalian sebab
(telah mengabaikan)nya, kemudian kalian berdoa kepada-Nya namun
(doa kalian) tidak dikabulkan. (Muttafaqun Alaihi).
Amar ma'ruf nahi munkar (al`amru bil-ma'ruf wannahyu'anilmun'kar) adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang maksudnya
sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal
yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.
Frasa ini dalam syariat Islam hukumnya adalah wajib (Fardhu Ain).
Dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar adalah:
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang
baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). [Luqman
17]
Jika kita tidak mau melaksanakan amar maruf nahi munkar, maka
Allah akan menyiksa kita dengan pemimpin yang zhalim dan
menindas kita dan tidak mengabulkan segala doa kita:
Hendaklah kamu beramar maruf (menyuruh berbuat baik) dan
bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah
akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara
kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdoa
dan tidak dikabulkan (doa mereka). (HR. Abu Zar)
Amar Ma'ruf Nahi Munkar dilakukan sesuai kemampuan. Yaitu dengan
tangan/kekuasaan jika dia adalah penguasa/punya jabatan. Dengan
lisan/tulisan jika dia adalah jurnalis atau intelektual. Atau minimal
membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada. Ini adalah
selemah-lemah iman (Hadits).
Banyak dalil-dalil Al Quran dan Sunnah serta Ijma yang menunjukkan
kewajiban amar maruf nahi munkar.
[3:104] waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa lkhayri wayamuruuna bilma'ruufi
wayanhawna 'ani lmunkari waulaa-ika humu lmuflihuun

[3:104] Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.
[3:110] kuntum khaira ummatin ukhrijat linnaasi ta/muruuna bilma'ruufi watanhawna
'ani lmunkari watuminuuna bilaahi walau aamana ahlu lkitaabi lakaana khairan lahum
minhumu lmuminuuna wa-aktsaruhumu lfaasiquun
[3:110] Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
[3:114] yuminuuna bilaahi walyaumi l-aakhiri wayamuruuna bilma'ruufi
wayanhawna 'ani lmunkari wayusaari'uuna fii lkhairaati waulaa-ika mina shshaalihiin
[3:114] Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan)
pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.
[7:157] alladziina yattabi'uuna rrasuula nnabiyya l-ummiyyalladzii yajiduunahu
maktuuban 'indahum fii ttawraati wal-injiili yamuruhum bilma'ruufi wayanhaahum
'ani lmunkari wayuhillu lahumu ththhayyibaati wayuharrimu alaihimu lkhabaa-itsa
wayadha'u 'anhum ishrahum wal-aghlaalallatii kaanat alaihim falladziina aamanuu
bihi wa'azzaruuhu wanasharuuhu wattaba'uu nnuuralladzii unzila ma'ahu ulaa-ika
humu lmuflihuun
[7:157] (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka bebanbeban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.
[7:199] khudzi l'afwa wa/mur bil'urfi wa-a'ridh 'ani ljaahiliin
[7:199] Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
[9:71] walmuminuuna walmuminaatu ba'dhuhum awliyaau ba'dhin
yamuruuna bilma'ruufi wayanhawna 'ani lmunkari
wayuqiimuuna shshalaata wayu/tuuna zzakaata wayuthii'uunallaaha
warasuulahu ulaa-ika sayarhamuhumullaahu innallaaha 'aziizun
hakiim
[9:71] Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain.

Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari


yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka
taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[9:112] attaa-ibuuna l'aabiduuna lhaamiduuna ssaa-ihuuna rraaki'uuna ssaajiduuna laamiruuna bilma'ruufi wannaahuuna 'ani lmunkari walhaafizhuuna lihuduudillaahi
wabasysyiri lmuminiin
[9:112] Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji,
yang melauat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah
berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orangorang mukmin itu.
[16:90] innallaaha yamuru bil'adli wal-ihsaani wa-iitaa-i dzii lqurbaa wayanhaa 'ani
lfahsyaa-i walmunkari walbaghyi ya'izhukum la'allakum tadzakkaruun
[16:90] Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.
[22:41]alladziina in makkannaahum fii l-ardhi aqaamuu shshalaata
waaatawuu zzakaata wa-amaruu bilma'ruufi wanahaw 'ani
lmunkari walillaahi 'aaqibatu l-umuur
[22:41] (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan
zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari
perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan.
[29:45] utlu maa uuhiya ilaika mina lkitaabi wa-aqimi shshalaata inna shshalaata
tanhaa 'ani lfahsyaa-i walmunkari waladzikrullaahi akbaru walaahu ya'lamu maa
tashna'uun
[29:45] Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
[31:17]yaa bunayya aqimi shshalaata wa/mur bilma'ruufi wanha 'ani lmunkari
washbir 'alaa maa ashaabaka inna dzaalika min 'azmi l-umuur
[31:17] Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah).

Dari Abu Said Al Khudry -radhiyallahu anhu- berkata, saya


mendengar Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda, Barang
siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia
mengubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu
hendaklah ia mengubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak
mampu hendaklah ia mengubah dengan hatinya, dan itulah keimanan
yang paling lemah. (HR. Muslim no. 49).
Menghukumi sesuatu itu Maruf atau Munkar bukan urusan manusia, akan tetapi itu adalah
Syariat Allah
Sebaliknya setan (iblis) ataupun orang-orang munafik mereka

akan menyuruh membuat

yang mungkar dan melarang berbuat yang ma'ruf


Seperti Allah SWT dalam firman, Nya :

[9:67]almunaafiquuna walmunaafiqaatu ba'dhuhum min ba'dhin yamuruuna


bilmunkari wayanhawna 'ani lma'ruufi wayaqbidhuuna aidiyahum nasuullaaha
fanasiyahum inna lmunaafiqiina humu lfaasiquun
[9:67] Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang
lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat
yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah,
maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orangorang yang fasik.
[24:21] yaa ayyuhaalladziina aamanuu laa tattabi'uu khuthuwaati sysyaithaani waman
yattabi'khuthuwaati sysyaithaani fa-innahu yamuru bilfahsyaa-i walmunkari
walaulaa fadhlullaahi alaikum warahmatuhu maa zakaa minkum min ahadin abadan
walaakinnallaaha yuzakkii man yasyaau walaahu samii'un 'aliim
[24:21] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan
itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya
tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak
seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selamalamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Kemudian kebaikan-kebaikan apa saja yang harus diamalkan dan keburukan-keburukan
apa yang harus ditinggalkan acuan atau pedomannya adalah Al-Quran dan Hadits.

Kebaikan itu bukanlah dengan menghadapkan wajahmu ke arah


timur dan barat, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada

kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang


memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan
zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya);
dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. 2:177).

Dari ayat di atas, yang dimaksud perbuatan baik atau kebaikan dalam
Islam antara lain:
1.

Beriman. Beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikatmalaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi.

2.

Suka Infak, Dermawan. Memberikan harta yang dicintainya


kepada kedua orang tuanya, kerabatnya, anak-anak yatim, orangorang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang meminta-minta; (memerdekakan) hamba sahaya.

wau'buduu allaaha walaa tusyrikuu bihi syay-an wabialwaalidayni


ihsaanan
wabidzii alqurbaawaalyataamaa waalmasaakiini
waaljaari dzii alqurbaa waaljaari aljunubi
waalssahibi
bialjanbi
waibnialssabiili
wamaa malakat
aymaanukum
inna allaaha
laa yuhibbu man kaana mukhtaalan fakhuuraan
[4:36] Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan


diri,
3.

Taat Ibadah. Mendirikan shalat dan menunaikan zakat.

4.

Menepati Janji. Menepati janjinya apabila ia berjanji

5.

Sabar.
Orang-orang
yang
sabar
penderitaan, dan dalam peperangan.

dalam

kesempitan,

Dan banyak lagi firman-firman Allah SWT didalam al-Quran yang


menyampaikan tentang kebaikan maupun kemungkaran.
Alah bisa karena biasa :

Perbuatan buruk menjadi tidak terasa lagi keburukannya bila


telah biasa dilakukan (misalnya:berdusta, berjudi, bermabukmabukan, berzina, menipu, dsb) bahkan akan menjadi suatu
kebiasaan buruk yang sulit untuk ditinggalkan malahan
dirasakannya menjadi suatu kenikmatan. Tetapi dalam hal ini
merupakan kenikmatan yang sesat, dan hal ini kurang disadarinya.

Segala perbuatan baik dirasakan menjadi mudah dan ringan


tatkala secara istiqamah (terus menerus) dilakukan walaupun
diawal-awalnya amat berat untuk dikerjakan dan lambat laun akan
menimbulkan kenikmatan ketika melakukannya dan sulit untuk
meninggalkannya karena sudah melekat menjadi kebiasaankebiasaan yang baik (misalnya : mengerjakan shalat wajib
berjamaah dimesjid bagi laki-laki, mengerjakan shalat-shalat sunat
lainnya seperti sunat rawatib, tahajud, duha, mengerjakan puasa
wajib maupun sunat, berzakat, berinfaq, bersedekah, , sabar dan
ikhlas dalam menghadapi segala cobaan-cobaan atau kesulitankesulitan hidup, bersyukur ketika mendapatkan kenikmatankenikmatan dari Allah SWT, tidak suka menggunjing, tidak suka
berprasangka buruk, menepati janji, datang apabila diundang,
datang menengok yang sakit, datang ketempat saudaranya yang
kena musibah kematian, tidak bermegah-megahan, rendah hati
tidak ria dan sombong, pemaaf dan suka bersilaturahim, tidak iri
dan dengki, menyayangi saudara-saudaranya seperti kepada

dirinya, tidak kikir dan suka menolong, dsb), dan semua itu
dilakukannya dengan ikhlas karena Allah.

Kesimpulannya : Disini berlaku Hukum Kebiasaan Didalam Perilaku Dan


Perbuatan Yang Apabila Terus Menerus Dilakukan, yaitu sesuatu perbuatan
(baik atau buruk) yang pada awalnya dirasakan sulit dikerjakan namun bila sudah
biasa dikerjakan secara terus menerus akan menjadi mudah dan bahkan akan
menimbulkan suatu kenikmatan dan kebahagiaan yang pada akhirnya amat berat
untuk ditinggalkannya . Seperti peribahasa Alah Bisa Karena Biasa
Karenanya biasakanlah untuk selalu melakukan kebaikan-kebaikan dan menjauhi
kemungkaran dengan terus menerus secara konsisten (istiqamah) dan ikhlas karena
Allah, agar menjadikan pahala untuk bekal kita diakhirat nanti.

S-ar putea să vă placă și