Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
mulut kering; kulit kering dan kemerahan. Efek samping yang hanya terkadang terjadi:
kebingungan, mual, muntah dan pusing (Plumb,2006).
Interaksi obat : penggunaan bersamaan dengan beberapa jenis obat akan
meningkatkan aktivitas dari atropin dan derivatnya diantaranya adalah antihistamin,
procainamide, quinidine, meperidine, benzodiazepines, phenothiazines. Sedangkan
beberapa obat akan menimbulkan efek yang kurang baik atau menghambat efek dari
atropin yaitu derivat Primidone, disopyramide, nitrates, penggunaan kortikosteroid
jangka panjang. Atropine dan derivatnya adapat meningkatkan efek kerja dari
nitrofurantoin, dan thiazide diuretics, Atropine dan derivatnya akan bersifat antagonis
jika digunakan atau dicampur dengan metoclopramide (Plumb,2006).
Dosis :
Pada anjing
Sebagai preanestetik adjuvant:
0.2 - 2.0 mg/kg ; give 1/4th of the dose IV and the remainder SQ or IM
Cats:
As a preanesthetic adjuvant:
0.2 - 2.0 mg/kg ; give 1/4th of the dose IV and the remainder SQ or IM
(Plumb,2006)
c) Ketamin HCL
Ketamin hidroklorida merupakan obat anestesi yang merupakan golongan fenil
sikloheksilamin. Obat ini dikenal sebagai 'Rapid Acting Non Barbiturate General
Anesthetic Drug'. Obat ini tidak berwarna (bening), bersifat asam dan sensitif terhadap
cahaya. Kemasan obat ini (vial) berwarna coklat untuk melindungi obat ini dari
paparan cahaya. Keltamin berwarna putih berbentuk kristal memiliki titik lebur pada
258-261 0c pada ph yang tinggi akan mengalami presipitasi. 1 gram ketamin dapat
larut dalam 5 ml air sedangkan pada alkohol 14 ml. pH dari ketamin yang digunakan
untuk injeksi adalah antara 3,5-5,5 (Plumb,2006).
Penyimpanan/stabilitas/compatibility : ketamin dapat dicampur dengan air yang
steril untuk injeksi, D5W, dan normal saline. Ketamin kompatibel dengan xylaxine
pada spuit yang sama. Ketamin tidak dapat dicampur dengan barbiturat ataupu
diazepam. Untuk penyimpanannya obat ini harus dilindungi dari cahaya
(Plumb,2006).
Farmakologi : ketamin merupakan anestesi umum yang memiliki efek yang cepat.
Ketamin akan menghambat GABA pada CNS dan akan menghambat serotonin,
norepinephrin dan dopamin pada CNS. Thalamoneocortical sistem akan terdepres
ketika lymbic sistem teraktivasi. Pada kucing akan menyebabkan efek hypotermik
ringan setidaknya terjadi penurunan suhu 1,6 oc setelah pemberian obat ini. Efek dari
obat ini terhadap berbagai organ bermacam-macam diantaranya
Terhadap Susunan Saraf Pusat
Obat ini memiliki efek analgetik yang kuat namun efek hipnotik nya kurang.
Butuh dosis yang lebih besar untuk membuat efek hipnotiknya sempurna. Namun obat
ini dapat mempunyai efek disosiatf, maksudnya adalah pasien mengalami gangguan
persepsi dari rangsangan dan lingkungannya seperti pasien mengalami halusinasi dan
mimpi buruk (Nightmare) pada saat pemulihan dan dapat menimbulkan kejang..
Apabila obat ini diberikan secara intravena akan dapat memberikan efek dalam
waktu 30 detik. apabila diberikan melalui intra muskular akan memberikan efek 5 - 8
menit. Pada saat pasien terinduksi, pasien dapat mengalami tanda khas pada mata
berupa kelopak mata yang terbuka dan nistagmus. Sering juga terjadi gerakan gerakan
anehyang tidak disadari, yaitu menelan, mengunyah, tremor, dan kejang. Efek efek
tersebut dapat di kurangi dengan pemberian diazepam sebagai sedatif atau obat lain
yang dapat memberikan efek amnesia sebelum diberikan ketamin.
Terhadap Mata
Efek terhadap mata meliputi nistagmus, lakrimasi, kelopak mata terbuka secara
spontan dan adanya peningkatan tekanan intrakranial yang disebabkan oleh
speningkatan aliran darah pada pleksus koroidalis.
depolarisasi neuron di SSP. 18,19 Mekanisme kerja ketamin mungkin dengan cara
menghambat efek membrane eksitatori neurotransmitter asam glutamat pada suptipe
reseptor NMDA . Ketamin merupakan obat yang sangat lipofilik dan didistribusikan
dengan cepat ke dalam organ-organ yang kaya vaskuler, termasuk otak, hati dan ginjal
kemudian obat ini di distribusikan kembali kedalam jaringan-jaringan yang kurang
vaskularisasinya, bersamaan dengan metabolismenya di hati untuk selanjutnya
dibuang ke urin dan empedu (Plumb,2006)
Kontraindikasi : hipersensitifitas dan hewan konsumsi (hewan ternak) yang akan di
sembelih dalam waktu dekat. Sebaiknya tidak diberikan pada hewan yang memiliki
permasalahan pada jantung dan sistem cardiovascular lainnya (Plumb,2006).
Efek Samping :Ketamin memberikan efek pada sistem kardiovaskuler melalui
rangsangan dari sistem simpatis pusat dan sebagian kecil melalui hambatan
pengambilan noreprineprin pada terminal saraf simpatis. Kenaikan Tekanan darah dan
frekuensi jantung sekitar 30 % serta peningkatan Noradrenalin di dalan tubuh. Pada
tahap pemulihan dapat timbul mimpi buruk dan halusinasi. Persepsi ilusi ini dapat
berulang kembali pada tahap lanjutan sampai beberapa jam, bahkan setelah beberapa
hari. Kejadian seperti ini dapat dicegah dengan pramedikasi dengan benzodiazepin.
Serta produksi saliva yang bertambah banyak. Ketamin tidak menimbulkan nyeri dan
tidak menimbulkan iritasi, obat ini dapat
merangsang kardiovaskuler yaitu
dipertahankannya tekanan darah pada penderita dengan risiko buruk dan sebagai
bronkodilator.20 Ketamin juga sering digunakan untuk pasien anak karena efek
anestesia dan analgesia dapat dicapai dengan pemberian injeksi intramuskular.
Ketamin juga dapat digunakan pada pasien geriatri yang beresiko tinggi mengalami
syok, karena dapat memberikan stimulasi jantung. Namun demikian, pada pemberian
ketamin telah dilaporkan beberapa efek samping antara lain: transien erythema,
keadaan mimpi buruk, halusinasi, dan delirium dapat disertai dengan fonasi dapat
terjadi pada anestesi ketamin ringan (Plumb,2006).
Interaksi obat : penggunaan narkotik, barbiturat, diazepam dapat memperpanjang
recovery time setelah induksi anestesi dengan ketamin. Jika digunakan halothan maka
akan memperpanjang recovery time dan akan menghambat efek stimulasi cardiac oleh
ketamin (Plumb,2006),
Dosis :
Dogs: Note: Ketamine/xylazine dapat menginduksi terjadinya cardiac arrhythmias,
pulmonary edema, dan respiratory depression pada anjing. Kombinasi obat ini dapat
digunakan dengan beberapa pertimbangan
Atropine (0.044 mg/kg) IM, in 15 minutes give xylazine (1.1 mg/kg) IM, 5
minutes latergive ketamine (22 mg/kg) IM
Cats:
Direkomendasikan untuk memberikan atropine atau glycopyrrolate sebelum
penggunaan untuk menurunkan hipersalivasi
Rabbits/Rodents/Pocket Pets:
d) Xylazine HCL
Xylazine merupakan salah satu golongan alpha2-adrenoceptor stimulant atau
alpha-2 adrenergic receptor agonist. Alpha-2 agonist seperti xylazine dan medetomidin
adalah preanestetikum yang sering digunakan pada anjing dan kucing untuk
menghasilkan sedasi, analgesi, dan pelemas otot. Golongan alpha-2 agonist yang lain
seperti romifidin sering digunakan pada kuda, tetapi tidak direkomendasikan untuk
anjing dan kucing. Xylazine HCl mempunyai rumus kimia 2(2,6dimethylphenylamino)-4H-5,6-dihydro
1,3-thiazine
hydrochloride.
Xylazine
mengandung 23,32 mg / ml hidroklorida xylazine dalam larutan air injeksi berbasis.
Xylazine dapat diperoleh juga sebagai bubuk kristal murni (Plumb,2006).
Penyimpanan : pentimpanan pada suhu dibawah 30 0c. xylazine dapat dicampur saat
injeksi (dalam satu syringe) dengan beberapa jenis obat seperti acepromazine,
buprenorphine, butorphanol, chloral hydrate, dan meperidine (Plumb,2006).
Farmakologi : Xylazine bekerja melalui mekanisme (farmakologi ) yang menghambat
tonus simpatik karena xylazine mengaktivasi reseptor postsinap 2-adrenoseptor
sehingga menyebabkan medriasis, relaksasi otot, penurunan denyut jantung,
penurunan peristaltik, relaksasi saluran cerna, dan sedasi. Aktivitas xylazine pada
susunan syaraf pusat adalah melalui aktivasi atau stimulasi reseptor 2-adrenoseptor,
menyebabkan penurunan pelepasan simpatis, mengurangi pengeluaran norepineprin
dan dopamin. Reseptor 2, Xylazine menghasilkan sedasi dan hipnotis yang dalam
dan lama, dengan dosis yang ditingkatkan mengakibatkan sedasi yang lebih dalam dan
lama serta durasi panjang. Xylazine diinjeksikan secara intramuskular menyebabkan
iritasi kecil pada daerah suntikan, tetapi tidak menyakitkan dan akan hilang dalam
waktu 24 48 jam. -adrenoseptor adalah reseptor yang mengatur penyimpanan dan
atau pelepasan dopamin dan norepineprin. Xylazine menyebabkan relaksasi otot
melalui penghambatan transmisi impuls intraneural pada susunan syaraf pusat dan
dapat menyebabkan muntah. Xylazine juga dapat menekan termoregulator
(Plumb,2006).
Xylazine menyebabkan tertekannya sistem syaraf pusat, bermula dari sedasi,
kemudian dengan dosis yang lebih tinggi menyebabkan hypnosis, tidak sadar dan
akhirnya keadaan teranestesi.Pada sistem pernafasan, xylazine menekan pusat
pernafasan. Xylazine juga menyebabkan relaksasi otot yang bagus melalui imbibisi
transmisi intraneural impuls pada SSP. Penggunaan xylazine pada anjing
menghasilkan efek samping merangsang muntah tetapi dapat mengosongkan lambung
pada anjing diberi makan sebelum dianestesi.
Indikasi : Xylazine biasa digunakan pada kucing sebagai agen sedatif untuk keperluan
pembedahan minor dan untuk menguasai hewan atau handling. Dalam anestesi hewan,
xylazine sering digunakan dalam kombinasi dengan ketamin. Xylazine adalah
analoque clonidine. Obat ini bekerja pada reseptor presynaptic dan postsynaptic dari
sistem saraf pusat dan perifer sebagai agonis sebuah adrenergik. Obat ini banyak
digunakan dalam subtansi kedokteran hewan dan sering digunakan sebagai obat
penenang (sedatif), nyeri (analgesik) dan relaksasi otot rangka (relaksan otot). tetapi
memiliki efek farmakologis banyak lainnya. Sebagian besar terdiri dari efek
bradikardia dan hipotensi. Xylazine menghambat efek stimulasi saraf postganglionik
(Plumb,2006).
Interaksi obat : Penggunaaan xylazine dengan dosis yang lebih tinggi bukan saja
untuk sedasi dan analgesi, tetapi juga menghasilkan immobilisasi. Xylazine bisa
digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain seperti benzodiazepin atau
opioid untuk menghasilkan sedasi. Xylazine juga dapat dikombinasikan dengan
anestesi injeksi seperti ketamine, tiopental, dan propofol atau anestesi inhalasi seperti
halotan dan isofluran untuk menghasilkan anestesi yang lebih baik. Xylazine biasanya
digunakan sebagai preanestesi, tetapi pada anjing akan menyebabkan muntah sehingga
bersifat kontra-indikasi untuk hewan yang menderita obstruksi gastro-intestinal.
Waktu induksi dari suatu agen anestesi bisa dikurangi sampai 50-75% dengan
pemberian preanestesi xylazine untuk menghindari overdosis (Plumb,2006).
Efek samping : efek samping dari xylazine adalah mengalami penurunan setelah
kenaikan awal pada tekanan darah dalam perjalanan efeknya vasodilatasi tekanan
darah dan juga dapat menyebabkan bradikardi. Pengaruh xylazine dapat dibatalkan
dengan menggunakan antagonis reseptor adrenergik seperti atipamezole, yohimbine
dan tolazoline (Plumb,2006).
Khusus pada kucing xylazine juga merangsang pusat muntah, sehingga obat
tersebut digunakan sebagai emetik. Peningkatan buang air kecil kadang-kadang terjadi
pada kucing. Anjing cenderung menelan udara berlebih.
kontraindikasi :
0.55 mg/kg IM
Kucing :
0.55 mg/kg IM
(Plumb,2006)
e) Vicillin
Vicillin mengandung ampicillin yang kandungannya berbeda-beda pada tiap
negara. Perbedaannya adalah pada derivat ampicilin yang digunakan. Di Indonesia
vicillin mengandung ampicilin sodium.
Ampicillin merupakan suatu aminopenicillin semi-sintetik. Merupakan
antibiotik spektrum luas yang telah ditingkatkan aktifitasnya terhadap bakteri gram
negatif, anaerob maupun aerob. Antibiotik ini peka terhadap enzim b-laktamase yang
diproduksi oleh beberapa bakteri seperti Staph. Aureus. Ampisilin berbentuk anhidrat
atau trihidrat mengandung tidak kurang dari 900 g tiap milligram C16H19N3O4S
dihitung terhadap zat anhidrat. Secara komersial, sediaan ampisilin tersedia dalam
bentuk trihidrat untuk sediaan oral dan garam natrium untuk sediaan injeksi. Potensi
ampisilin trihidrat dan natrium penisilin dihitung berdasarkan basis anhidrous.
Ampisilin trihidrat berwarna putih, praktis tidak berbau , serbuk kristal, dan larut
dalam air. Ampisilin trihidrat mempunyai kelarutan dalam air sekitar 6 mg/mL pada
suhu 200 0c dan 10 mg/mL pada suhu 40 0C. Ampisilin sodium berwarna hampir
putih, praktis tidak berbau, serbuk kristal, serbuk hidroskopis, sangat larut dalam air,
mengandung 0.9% natrium klorida. Pelarutan natrium ampicilin dengan larutan yang
sesuai, maka 10 mg ampicilin per mL memiliki pH 8-10. Jika dilarutkan secara
langsung ampisillin trihidrat oral suspensi memiliki pH antara 5-7.5 (Coughland,2011)
Penyimpanan/stabilitas/compatibiliti : Ampicillin anhydrous atau trihydrate dalam
bentuk kapsul dan powder untuk penggunaan oral harus disimpan dalam suhu ruang
(15-30 0c). suspensi oral akan tetap stabil selama 14 hari dalam lemari es pada suhu 28 0c dan tetap dapat stabil selama 7 hari dalam suhu ruang. Ampicillin trihydrate untuk
injection (Polyflex) tetap stabil dalam waktu 12 bulan jika disimpan dalam lemari es
dan tetap stabil selama 3 bulan dalam suhu ruang. Ampicillin sodium untuk injection
sifatnya relatif tidak stabil setelah reconstitution dan secara umum harus digunakan
dalam waktu satu jam setelah reconstitution.semakin tinggi konsentrasi dari solution
dari obat maka stabilitas dari obat akan meningkat (Coughland,2011).
Farmakokinetik : Resorpsinya dari usus kurang dari 50 % dan agak perlahan, baru
setelah lebih kurang 2 jam tercapai kadar puncak dalam plasma. Plasma t nya
sedikit lebih lama dari derivat tahan asam yaitu 1-2 jam.pengikatan proteinnya jauh
lebih rendah daripada pen-G atau pen-V, hanya 25 %, sehingga difusinya kedalam
jaringan juga lebih baik. Penetrasinya ke SSP ringan namun dengan dosis tinggi sekali
ternyata efektif pada meningitis. Ampicillin menembus plasenta, namun relatif aman
digunakan selama masa kebuntingan. Absorpsi obat dalam saluran cerna kurang baik
( 30-40 %), obat terikat oleh protein plasma ( 20 %). Kadar darah maksimalnya
dicapai dalam 5 menit setelah injeksi intravena, 1 jam setelah injeksi intramuskuler
dan 2 jam setelah pemberian per oral. Waktu paruhnya 0,5-1 jam (Plumb,2006).
Ekskresi terjadi untuk sebagian kecil melalui empedu dan untuk sebagian besar
lewat ginjal dengan transport aktif tubuler pula, yaitu 30-40 % dalam keadaan aktif
utuh dan sisanya sebagai metabolit 6-APA dan penicillanic acid. Penggunannya adalah
untuk bermacam-macam infeksi saluran nafas, saluran pencernaan, respirasi, kulit dan
urogenital. Dosis untuk anjing 10-20 mg/kg IM tiap 6-8 jam (Plumb,2006)
Farmakologi : Antibiotika Ampicillin termasuk dalam semisintetik penicillin.
Mempunyai aktivitas tinggi melawan bakteri Gram negatif seperti Escherichia coli,
Shigella, dan Salmonella juga aktif melawan bakteri Gram positif termasuk
Streptococcus, Staphylococcus, Corynebacterium. .Ampicillin dalam bentuk asam
bebas sebagai serbuk kristal putih yang larut air. Konsentrasi dalam serum memuncak
diperoleh kurang lebih 2 jam setelah pemberian. Didistribusikan ke seluruh jaringan
tubuh dan terkonsentrasi di hati dan ginjal dan diekskresikan lewat urin. Organ
sasaran: alat perkencingan, alat pernafasan, gastrointestinal (Plumb,2006).
Pemberian parenteral, interval 24 jam, tetapi pada stadium infeksi sangat akut
dapat diberikan 2kali sehari. Garam sodium (NaCl) lebih besar larut dalam air
sehingga bentuk ampicillin dapat digunakan sebagai preparat parental, bagaimanapun
juga garam sodium tidak sama stabil setelah larut dalam air sehingga harus digunakan
3-4 jam. Ampicillin diberikan sebanyak 0,2 cc, untuk menangani adanya infeksi
sekunder pada gastritis. Mekanisme kerjanya sebagai antibiotik -lactamase yang
menghambat sintesa dinding sel bakteri dengan menghambat kerja enzim
transpeptidase dan disirkulasi di enterohepatik. Ampicillin mempunyai waktu paruh 1
1,5 jam. Sangat baik digunakan pada infeksi oleh Escherichia coli dan Salmonella
sp. Diekskresikan oleh ginjal dan dapat bertahan lama pada level darah pada anjing
yang mengalami anuria (Plumb,2006).
Dosis :
Anjing
For susceptible infections:
Trihydrate injectable (Polyflex): 10 - 50 mg/kg IM or SQ q6-8h; For betahemolytic Streptococcus osteomyelitis: 20 mg/kg PO q6h
Cats:
For susceptible infections:
Cattle:
Untuk infeksi yang sesuai:
(Plumb,2006)
f) Betamox
Betamox 150 mg/ml berbentuk suspensi steril yang digunakan secara injeksi
berwarna putih mengandung Amoxicillin dalam bentuk Amoxicillin Trihydrate 1 72.1
mg/ml Butylated Hydroxyanisole 0.08mg/ml dan Butylated Hydroxytoluene sebagai
antioxidants 0.08mg/ml.
Betamox dapat digunakan pada berberapa jenis hewan seperti sapi, kambing,
domba, babi, anjing dan kucing. Merupkan antibiotika semisintetik penicillin dengan
spektrum yang luas. Sifatnya bakteriosidal. Secara invitro efektif melawan agen
patogen baik gram negatif maupun gram positif diantaranya adalah Actinobacillus
equuli, Actinobacillus lignieresi, Actinomyces bovis, Bacillus anthracis, Bordetella
bronchiseptica, Clostridium species, Corynebacterium species, Erysipelothrix
rhusiopathiae, Escherichia coli, Fusiformis species, Haemophilus species, Moraxella
species, Pasteurella species, Proteus mirabilis, Salmonella species, Staphylococci dan
Streptococci pada sapi, domba, babi, anjing dan kucing.
Dosis dan cara pemberian
Pada sapi, kambing, dan babi pemberian hanya melalui injeksi intramuskular
Pada anjing dan kucing pemberian dapat dilakukan melalui injeksi subkutan
ataupun injeksi intramuskular.
bulan lamanya dan jika disimpan dalam lemari pendingin maka akan stabil hingga 12
bulan
Farmakologi/penggunaan/indikasi : walaupun terdapat sedikit perbedaan antara
amoxicillin dan ampicillin dalam jenis mikroorganisme yang dilawan sebagai
antibiotika namun amoxicillin secara umum memiliki aktifitas dan spektrum yang
sama dengan ampicillin. Bila dibandingkan dengan ampicillin amoxicillin memiliki
kemampuan yang lebih baik untuk diabsorbsi melalui rute oral (pada nonruminan).
Obat ini juga memiliki level serum yang lebih tinggi dibanding ampicillin.
Farmakokinetik : amoxicillin trihidrat memilki sifat yang relatif stabil di dalam asam
lambung. Setelah pemberian melalui rute oral sekitar 74-92% akan akan diabsorbsi di
lambung (pada monogastrik). Pemberian makanan dapat meningkatkan kecepatan
absorbsi tetapi tidak memperpanjang waktu absorbsi sehingga pemberian obat ini
disarankan setelah makan. level Serum dari amoxicillin 1,5-3 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan level serum dari ampicillin dengan dosis yang sama.
Setelah diabsorbsi volume distribusi dari amoxicillin mencapai 0,3 L/kg pada manusia
dan 0,2L/kg pada anjing. Obat ini akan terdistribusi ke berbagai jaringan termasuk
didalamnya hepar, pulmo, prostat(pada manusia),otot, bile, cairan pleural dan
synovial. Amoxicillin dapat menembus CSF ketika terjadi inflamasi pada meninges
dengan konsentrasi yang dapat ditemukan pada serum berkisar antara 10-60 %.
Dengan level yang sangat rendah dapat ditemukan pada aquous humor, air mata,
saliva, dan keringat. Amoxicillin dapat menembus plecenta tetapi sifatnya relatif aman
untuk digunakan pada masa kebuntingan. Amoxicillin secara primer dieliminasi
melalui mekanisme renal melalui sekresi tubular tetapi ada juga yang dimetabolisme
melalui hidrolisis peniciolic acid (bentuk inaktif) yang kemudian diekskresikan
melalui urin. Eliminasi waktu paruh amoxicillin adalah 45-90 menit pada anjing dan
kucing, 90 menit pada sapi. Untuk clearance dari obat ini adalah 1,9 ml/kg/menit pada
anjing
Dosis :
Anjing
Untuk infeksi yang sesuai :
a) 10 - 22 mg/kg PO or SubQ q8h
b) Trihydrate injectable (Amoxi-Inject): 5.5 - 11 mg/kg IM or SQ q8h Oral
Forms: 11 - 22 mg/kg PO q8-12h
c) for routine infections: 10 mg/kg PO, SQ bid For chlolangiohepatitis: 20 mg/kg
PO, SQ bid
d) 22 mg/kg PO q12h
e) 10 - 55 mg/kg q6-12h PO; 5 - 11 mg/kg IV, IM, or SQ q6-12h