Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1
INDIKATOR 1.1.1)
Standar Kompetensi
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual
Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi dasar)
1.1. Memahami karakter peserta didik yang berkaitan dengan aspek
fisik, intelektual, social-ekonomi, moral, spiritual, dan latar belakang
social budaya
Indikator esensial
1.1.1.
Disajikan ilustrasi kegiatan pembelajaran IPS model
pembelajaran kooperatif, guru dapat mengidentifikasi karakteristik
peserta didik yang berhubungan dengan aspek fisik, intelektual,
social emosional, moral, spiritual dan latar belakang social budaya
Materi Esensial
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
A. ASPEK FISIK
Pertumbuhan fisik adalahperubahan perubahan fisik yang terjadi
dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahanperubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi
tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama(primer) dan ciri kelamin
kedua(skunder)
Urutan perubahan fisikadalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
1. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota
badan memanjang)
2. pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan
4. Mencapai pertumbuhan badan yang maksimum setiap tahunnya
5. bulu kemaluan menjadi keriting
6. Menstruasi atau haid
B. ASPEK INTELEKTUAL
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, karena tidak mudah
terlihat perubahan kecepatan perkembangankemampuan tersebut.
Perkembangan kognitif menurut Jean Peaget adalah sebagai berikut:
TAHAP
UMUR
(tahun)
SENSORIMOTOR
02
PRAOPERASI
27
OPERASI KONKRET
OPERASI FORMAL
8 11
11 ke atas
Penggunaan
simbo/bahasa/tanda
Konsep intuitif
Pakai aturan
jelas/logis
Reversible
Hipotesis
Abstrak
C. ASPEK SOSIAL
Kehidupan sosial pada masa remaja ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Menonjolnya fungsi intelektual dan emosional
2. Anak mengalami krisis identitas, sehingga mereka ingin mencari jati
diri dan teman akrab
3. Pergaulan remaja diwujudkan dalam bentuk kelompok, baik besar
maupun kecil
D. ASPEK EMOSIONAL
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan
tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar.
Ciri-ciri emosional remaja adalah:
a. Usia 12 15 tahun
1. Pada usia ini anak cenderung banyak murung dan tidak dapat
diterka. Sebagian kemurungan sebagai akibat perubahanperubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan
seksual dan sebagian lagi karena kebingungannya dalam
menghadapi apakh ia masih sebagai anak-anak atau sebagiai orang
dewasa.
2. Anak mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan
dalam hal percaya diri
3. Ledakan-ledakan kemarahan mungkin bisa terjadi
4. Remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan
membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya
rasa percaya diri.
5. Siswa-siswa di SMP mulai mengamatiorang tua dan guru-guru
mereka secara lebih objektif dan mungkin menjadi marah apabila
mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba tahu.
E. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Anakremaja telah
banyak belajar dari lingkungannya dan dengan demikian bahasa
remajater bentuk oleh kondisi lingkungan.
ORIENTASI
Prakonvensional
Stadium 1
Stadium 2
Konvensional
Stadium 3
Stadium 4
Pasca konvensional
Stadium 5
Stadium 6
1.Faktor internal
Faktor internal adalah penyebab kesulitan belajar yang berasal dari individu siswa
sendiri. Beberapa hal yang menyebabkan kesulitan belajar antara lain: gangguan
pada kesehatan, kelainan pada pendengaran dan penglihatan, rendahnya
konsentrasi belajar, dan lain sebagainya.
2.Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu penyebab kesulitan belajar yang berasal dari luar diri siswa
seperti: kondisi belajar yang tidak kondusif, beratnya beban belajar, dan lain
sebagainya.
2.Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah
dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan
keluarga lainnya.
3.Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu
ditolong dengan melaksanakan program remedial. Teknik program remedial dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya adalah mengulang kembali bahan
pelajaran yang belum dikuasai, memberikan tugas-tugas tertentu kepada siswa,
dan lain sebagainya.
Anak yang mengalami kesulitan belajar perlu mendapat perhatian orang tua dan
anggota keluarganya. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan motivasi
ekstrinsik dan intrinsik agar anak mampu memperoleh hasil belajar yang
memuaskan. Selain itu juga orang tua perlu memperhatikan kesehatan tubuh anak
dengan memberikan makanan dan miniman yang bergizi disertai dengan suplemen
pembangun tubuh yang cukup.
Metode pembelajaran
Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
(5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.
Teknik Pembelajaran
Selanjutnya metode
pembelajaran dijabarkan
ke
dalam teknik dan taktik
pembelajaran.Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan
kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti
teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Taktik Pembelajaran.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin
akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang
satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense
of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor,
tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat
menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau
kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan
tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan
menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Model Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang
disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok
model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut
diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya
dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain
pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan
prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih
menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu
setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan
pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau
jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern,
dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang
berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print)
rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan
langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal
sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Metode,
dan
Teknik
Pembelajaran
4. Jumlah Siswa
Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan
siswa agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas
menentukan keberhasilan terutama pengelolaan kelas dan
penyampaian materi. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa
mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi besarnya
kelas, sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas
yang kecil-kecil cenderung tingginya biaya pendidikan dan
latihan. Kedua pendapat ini bertentangan, manakala kita
dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang
sangat besar, bila pendidikan, mempertimbangkan biaya sering
mutu pendidikan terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat
Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pada
sekolah dasar umumnya mereka menerima siswa maksimal 40
orang, dan sekolah lanjutan maksimal 30 orang. Kebanyakan ahli
pendidikan berpendapat idealnya satu kelas pada sekolah dasar
dan sekolah lanjutan 24 orang. Ukuran kelas besar dan jumlah
siswa yang banyak, metode ceramah lebih efektif, akan tetapi
yang perlu kita ingat metode ceramah memiliki banyak
kelemahan dibandingkan metode lainnya, terutama dalam
pengukuran keberhasilan siswa. Disamping metode ceramah guru
dapat melaksanakan Tanya jawab, dan diskusi. Kelas yang kecil
dapat diterapkan metode tutorial karena pemberian umpan balik
dapat cepat dilakukan, dan perhatian terhadap kebutuhan
individual lebih dapat dipenuhi.
mepersiapkan terlebih
guru/pelatih yang ahli.
dahulu
Tidak
tersedianya
trainer
Dapat
menyenangkan
siswa
Menggalak
guru
untuk
mengembangkan kreatifitas siswa Eksperimen berlangsung
tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya Mengurangi
hal-hal yang verbalistik Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
b) Kelemahan metode simulasi
Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat
dilaporkan oleh riset Terlalu mahal biayanya Banyak orang
meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan
elemen-elemen penting Menghendaki pengelompokan yang
fleksibel Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa
5. Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas /
mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka
mencari jalan memecahkannya atau mencari pedoman
pelaksanaanya.
a) Kelebihan metode seminar
Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan
mendalam tentang masalah yang diseminarkan Peserta
mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan
tugasnya Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara
ilmiah Terpupuknya kerja sama antar peserta Terhubungnya
lembaga pendidikan dan masyarakat
b) Kelemahan Metode Seminar
Memerlukan waktu yang lama Peserta menjadi kurang aktif
Membutuhkan penataan ruang tersendiri
6. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompokkelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan
Metode Sandiwara
12.
Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
meningkatkan proses pengertian saja Teknik ini tidak memberikan
kesempatan berfikir secara kreatif Para siswa harus ada kesiapan
dan
kematangan
mental
Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik
penemuan
Metode Eksperimen
a) Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar
dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau
mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan
dikelas
dan
di
evaluasi
oleh
guru.
Kelebihan metode eksperimen
Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi
segala masalah Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan
sendiri kebenaran suatu teori Siswa dalam melaksanakan
eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga
menemukan
pengalaman
praktis
serta
ketrampilan
menggunakan alat-alat percobaan
b) Kelemahan metode eksperimen Seorang guru harus benarbenar menguasai materi yang diamati dan harus mampu
memanage
siswanya
Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan
yang lain
13.
Metode Permainan
14.
Metode Kasus
Metode Inquiry
Metode Microteaching
mendalam
Diharapkan mahasiswa mempunyai bekal yang lebih kuat,
luas, dan mendalam
b) Kelemahan metode microteaching
Dapat menimbulkan efek departementalisasi atau ketrampilan
mengajar dan bila tidak diteruskan dengan praktek mengajar
secara
menyeluruh
Pengertian microteaching disalah tafsirkan dapat hanya
menitik beratkan pada ketrampilan guru sebagai pengantar
saja,
bukan
guru
dalam
arti
luas
Microteaching yang ideal memerlukan biaya yang banyak,
peralatan mahal, dan tenaga ahli dalam bidang teknis
maupun dalam bidang pendidikan pengajaran pada umumnya
dan metodologi pengajaran pada khususnya. Menuntut
perencanaan, pengetahuan, dan pelaksanaan yang cermat,
mendetail, logis, dan sistematis
17.
18.
Metode Dialog
Menimbulkan
kompetisi
yang
sehat
antar
siswa
b).Kelemahan
metode
prileksi
Banyak
waktu
yang
digunakan
Kecekatan dan pengetahuan banyak dituntut dari guru dan
siswa
25.Metode
Proyek
Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
yaitu pelajar dihadapkan kepada hal tertentu untuk
mempelajari dalam rangka mewujudkan tujuan belajar.
a).Kelebihan
metode
proyek
Pelajar
menjadi
aktif
Terbentuk
pribadi
yang
bulat
dan
harmonis
b).Kekurangan
metode
proyek
Menghabiskan
banyak
waktu
Harus
ada
persiapan
yang
mantap
26.Metode
Penyajian
Sistem
Regu
(Team
Work)
Metode penyajian sistem regu merupakan metode penyajian
dengan seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team
guru dalam menjelaskan suatu persoalan atau obyek belajar.
Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru.
a).Kelebihan
metode
penyajian
sistem
regu
Interaksi
belajar
mengajar
akan
lebih
lancar
Siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam
karena
diberikan
oleh
beberapa
guru
Guru lebih ringan tugas mengajarnya sehingga cukup waktu
untuk menyiapkan diri dalam membuat perencanaan
b).Kelemahan
metode
penyajian
sistem
regu
Bila seorang guru yang tidak mendapatkan giliran mengajar
tidak memanfaatkan waktu untuk belajar lebih lanjut atau
membuat
perencanaan
lebih
matang
27.Metode
Mengajar
Berprogama
Metode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai
tujuan
pengajaran.
a).Kelebihan
metode
berprogama
Pelajar menjadi aktif karena ikut memperagakan alat tersebut
Pelajar akan cepat mengetahui hasil dan kelemahannya
b).Kelemahan
metode
berprogama
Suka menyusun programa dari setiap mata pelajaran
Memproduksi alat-alat pengajar membutuhkan biaya dan
tenaga
yang
mahal
dan
banyak
mengingat,
berpikir,
dan
memotivasi
diri
b).Kekurangan
metode
reciprocal
learning
Komunikasi
kurang
terjalin
Terlalu
berpusat
pada
siswa
33.Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau
lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk
memperkuat
pendapatnya.
Tujuan
metode
ini
adalah
1).Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar
berfikir
kritis,
mengeluarkan
pendapatnya,
serta
menyumbangkan
pikiran-pikirannya.
2).Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian
jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama
Macam-macam
diskusi
yaitu
Diskusi
Publik
Diskusi
Fish
Bowl
Diskusi
Panel
Diskusi
Simposium
Diskusi
Kolokium
a).Kelebihan
metode
Diskusi
Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan
komunikan
Dapat
membantu
siswa
untuk
berfikir
lebih
kritis
Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir
kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan
pikiran-pikiranny
b).Kekurangan
metode
Diskusi
Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
Tidak semua argument bias dilayani atau di ajukan untuk
dijawab
34.Metode
Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas
yang
diberikan
guru
kepada
murid
dan
adanya
pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat
berupa
1).
Mempelajari
bagian
dari
suatu
teks
buku
2). Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih
kecakapannya
3).
Melaksanakan
eksperimen
4).
Mengatasi
suatu
permasalahan
tertentu
5).
Melaksanakan
suatu
proyek
a).Kelebihan
metode
penugasan
Melatih
siswa
untuk
menjadi
tangungjawab
Melatih
siswa
untuk
bias
belajar
mandiri
b).Kekurangan
metode
penugasan
Kadang siswa kurang memahami tugas yang diberikan guru
Membutuhkan
waktu
relative
lama
35.Metode
Praktek
Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik
menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik
mendapatkan
kejelasan
dan
kemudahan
dalam
mempraktekan
materi
yang
dimaksud.
a).Kelebihan
metode
Praktek
Siswa
lebih
mudah
mengerti
dan
memahami
Siswa bisa langsung mempraktekan setelah mensdapatkan
teori
b).Kekurangan
metode
Praktek
Ketidakkesediaan alat peraga atou prasana yang mendukung
Biasanya
membutuhkan
biaya
lab.
Yang
mahal
36.Metode
Koperatif
(CL,
Cooperative
Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan otrang
lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,
pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan
kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa
dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing)
pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling
membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi
karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat,
dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masingmasing.
Jadi
model
pembelajaran
koperatif
adalah
kegiatan
pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama
saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan
persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar
kelompok
kohesif
(kompak-partisipatif),
tiap
anggota
kelompok terdiri dari 4 5 orang, siswa heterogen
(kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan
meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau
presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahanstrategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok,
presentasi
hasil
kelompok,
dan
pelaporan.
a).Kelebihan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)
Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri,
bersifat
obyektif,
jujur,
dan
terbuka
Situasi
proses
belajar
menjadi
lebih
merangsang
Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri
siswa
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada
situasi
belajar
yang
baru
b).Kekurangan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)
Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya
untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep
37.Metode Berbasis Masalah (PBL, Problem Based Learning)
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model
pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada
masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk
merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang
tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka,
negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan
agar
siswa
dapat
berpikir
optimal.
Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif,
elaborasi
(analisis),
interpretasi,
induksi,
identifikasi,
investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan
inkuiri
a).Kelebihan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based
Learning)
Melatih siswa untuk berlatih menyelesaikan masalh dalam
kehidupan
seharihari
Merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi siswa
Suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana
nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal
b).Kekurangan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based
Learning)
Sulitnya membentuk watak siswa dan pembiasaan tingkah
laku
38.Merode
SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan
bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang
44.Metode
Karyawisata
(Field-Trip)
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti
tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam arti umum.
Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam
rangka belajar. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan
untuk mengetahui system peradilan dan proses pengadilan,
selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi atas tidak
mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak
memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang
lama dan tempat yang jauh disebut study tour.
Langkah- langkah Pokok dalam Pelaksanaan Metode
Karyawisata
1).Perencanaan
Karyawisata
Merumuskan
tujuan
karyawisata.
Menetapkan objek kayawisata sesuai dengan tujuan yang
hendak
dicapai.
Menetapkan
lamanya
karyawisata.
Menyusun rencana belajar bagi siswa selama karyawisata.
Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan.
2).Pelaksanaan
Karyawisata
Fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat
karyawisata
dengan
bimbingan guru. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada
tujuan yang telah ditetapkan pada fase perencanaan di atas.
3).Tindak
Lanjut
Pada akhir karyawisata siswa diminta laporannya baik lisan
maupun
tertulis,
mengenai
inti
45.Metode
Curah
Pendapat
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam
rangka
menghimpun
gagasan,
pendapat,
informasi,
pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda
dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat
ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak
disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah
pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan
curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan)
pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama
atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi,
peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk
menjadi
pembelajaran
bersama.
46.Metode
E-Learning
Karo,
Ulihbukit
.
1981
.Metodologi
Pengajaran.Salatiga:CV
Saudara.
N.K. Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta :
Rineka
Cipta
Sudjana, Nana. 1989 . Dasar dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung:
Sinar
Baru.
Joyce Bruce. Et al. 2000. Models of Teaching. 6th Ed. Allyn &
Bacon:
London
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media
Prenada
Yamin, Martinis.2003.MetodePembelajaran yang
Berhasil.
Jakarta:Sasana
Mitra
Suksesa.
http://id.wordpress.com/
http://sutisna.com/
http://firstiawan.tk
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertianpendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-modelpembelajaran/
http://www.muhfida.com/model-model pembelajaran.html
http://sucipto.guru.fkip.uns.ac.id/2009/11/26/metode-belajar/