Sunteți pe pagina 1din 34

89

BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Berdasarkan rencana kegiatan/Plan Of Action (POA) yang telah disusun
maka pelaksanaan dan evaluasi kegiatan menurut masalah sesuai pengkajian di
Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta dilakukan
sebagai berikut:
A. Pelaksanaan Continuing Nursing Eduction (CNE) Tentang Komunikasi
Terapeutik Di Ruang Parang Seling
1. Langkah-langkah kegiatan
Tabel 4.1
Langkah pelaksanaan Continuing Nursing Education Komukasi Terapeutik di Ruang
Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No

Kegiatan

Pelaksanaan

Sasaran

Tujuan

Waktu

Tempat

A. Persiapan
1.

Melakukan pengkajian
mengenai
kuantitas
dan kualitas SDM
perawat di ruang
Parang Seling

Co.Ners

Perawat
raung Parang
Seling

Mendapatkan data
tentang pelaksanaan
komunikasi
terapeutik perawat
terhadap pasien

12-18
Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Melakukan koordinasi
dengan KaRu dan
Katim
keperawatn
untuk
menentukan
materi,
pemateri,
tanggal, dan tempat
B. Pelaksanaan
1.
Mencari
dan
menghubungi
narasumber

Co. Ners

KaRu, Katim
Keperawatan

Mendapatkan
persetujuan
akan
diadakan
CNE
tentang komunikasi
terapeutik

26 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Co.
Ners
dikoordinasi
oleh
KaBid
keperawatan

Pemateri
(Dhiani
Budiati.S.Kep
,Ns.M,Kes)

Untuk mengetahui
apakah narasumber
bersedia

26 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

2.

Mensosialisasikan
rencana CNE kepada
perawat Ruang Parang
Seling

Co. Ners

Perawat
ruang parang
seling

Perawat
Ruang
Parang
Seling
bersedia menghadiri
CNE
dengan
dibagikannya
undangan

26 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

3.

Melaksanakan CNE
tentang
komunikasi
terapeutik
Evaluasi

Co. Ners

Perawat
ruang parang
seling

Mengikuti CNE

30 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

2.

c.

90

1.

Mengevaluasi
Co. Ners
pelaksanaan
CNE
tentang
komunikasi
terapeutik di ruang
parang seling
Mengevaluasi
Co.Ners
pelaksanaan
komunikasi terapeutik
perawat
setelah
diberikan CNE
Sumber : Data Primer 2015

Perawat
ruang parang
seling

Terlaksananya CNE
tentang komunikasi
terapeutik

30 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Perawat
ruang parang
seling

Peningkatan
pelaksanaan
komunikasi
terapeutik

31 januari03 februari
2015

Ruang
Parang
Seling

dalam

2. Jadwal kegiatan
Tabel 4.2
Jadwal Pelaksanaan Continuing Nursing Education (CNE) Komunikasi Terapeutik di
Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.

Uraian Kegiatan

Persiapan
1.
Melakukan pengkajian mengenai kuantitas
dan kualitas SDM perawat di ruang Parang
Seling
2.

Melakukan koordinasi dengan KaRu Ruang


Parang Seling dan Pembimbing Klinik
keperawatan tentang usulan CNE

3.

Melakukan koordinasi dengan KaRu dan


Pembimbing Klinik untuk menentukan
materi, narasumber, tanggal, dan tempat

Pelaksanaan
1.
Mencari dan menghubungi pemateri
2.

Mensosialisasikan rencana CNE kepada


KaRu dan perawat Ruang Parang Seling

3.

Melaksanakan CNE tentang Komunikasi


Terapeutik Perawat Terhadap Pasien
Evaluasi
1.
Mengevaluasi pelaksanaan CNE tentang
Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap
Pasien
2
Mengevaluasi pelaksanaan komunikasi
terapeutik perawat setelah diberikan CNE
Sumber : Data Primer 2015

Keterangan :

12-18 Januari
2015

Waktu Kegiatan
26 januari 30 januari
2015)
2015)

31 januari03 februari

X
V
X
V

X
V

X
V
X
V
X
V
X
V
X
V

91

X : Perencanaan
V : Pelaksanaan
3. Evaluasi
a. Evaluasi pelaksanaan CNE
Secara umum kegiatan sudah terlaksana sesuai dengan apa yang
direncanakan, dan untuk komponen yang dievaluasi dari CNE tentang
komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Evaluasi Pelaksanaan CNE di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof.
DR. R. Soeharso Surakarta
No.
1.

Komponen evaluasi
Hal yang dievaluasi

Keterangan
Pelaksanaan CNE tentang komunikasi terapeutik

2.
3.
4.
5.

Pihak yang dievaluasi


Jumlah sampel
Evaluator
Instrumen evaluasi

perawat terhadap pasien


Perawat Ruang Parang Seling
7 perawat Ruang Parang Seling
Co. Ners
Absen kehadiran peserta (perawat Ruang Parang

6.
Metode evaluasi
7.
Waktu evaluasi
8.
Tempat evaluasi
9.
Kriteria evaluasi
Sumber : Data Primer 2015

Seling)
Observasi
30 Januari 2015
Ruang Parang Seling
CNE dapat terlaksanan 100%,

1) Analisa dan pembahasan


Kegiatan CNE (Continuing Nursing Education) di laksanakan
pada tanggal 30 Januari 2015 jam 13.00 WIB dengan narasumber
CNE yaitu Dhiani Budiati S.Kep.,Ns. M.Kes. Tema kegiatan ini
yaitu Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Pasien. Tujuan
dilaksanakan seminar ini yaitu untuk meningkatkan mutu
pelayanan

terhadap

pasien

khususnya

tentang

komunikasi

terapeutik perawat terhadap pasien di ruang Parang Seling.


Pelaksanaan CNE di ruang parang seling berjalan dengan baik,
namun dari 16 perawat parang seling hanya ada 7 perawat

92

(43,75%) yang hadir dalam acara tersebut. Perawat yang hadir


kurang antusias mengikuti kegiatan ini, dapat terlihat dari tidak
ada pertanyaan yang muncul setelah pemberian materi, serta ada
perawat yang meninggalkan ruang sebelum acara selesai. Hal ini
dikarenakan waktu pelaksanaan CNE dilaksanakan setelah
selesainya tindakan keperawatan sehingga perawat banyak yang
sudah lelah dan ada juga yang harus melanjutkan shift siang.
Sedangkan di ruang Parang Seling pasien tidak memungkinkan
untuk di tinggal karena pasien membutuhkan observasi selama
tindakan keperawatan di ruang parang seling.
2) Faktor pendukung dan penghambat
a) Faktor pendukung
(1) Adanya kemudahan dalam

mengadakan CNE karena

mendapatkan dukungan dari semua pihak, yaitu pihak


KaRu, KaTim, dan AN Ruang Parang Seling.
(2) Adanya dukungan dari pembimbing akademik yang selalu
memotivasi kami agar pelaksanaan CNE berjalan dengan
lancar.
(3) Terciptanya koordinasi yang baik antara panitia pelaksana
dengan pemateri dan peserta CNE.
(4) Tersedianya sarana dan prasarana yang memudahkan
terlaksananya kegiatan CNE.
b) Faktor penghambat
(1) Waktu pelaksanaan CNE yang kurang tepat karena
dilaksanakan mendekati pergantian shift sehingga perawat
yang mengikuti merasa kelelahan.
(2) Kurangnya antusias dari peserta karena waktu yang
bersamaan dengan shift jaga siang dan jam pulang untuk
yang jaga pagi.
3) Kesinambungan

93

Pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat parang seling


dari 10 perawat yang kami observasi didapatkan hasil prosentasi 65
%, masuk dalam kategori cukup. Komunikasi terapeutik yang
belum

dilakukan

rata-rata

pada

tahap

orientasi

yaitu

memperkenalkan nama perawat serta pada tahap terminasi kurang


memberikan reinforcement positif kepada pasien. Sehingga setelah
dilakukan kegiatan CNE tentang komunikasi terapeutik, perawat
dapat mengaplikasikan tahap-tahap dalam komunikasi terapeutik
terhadap pasien dan diharapkan KaRu dapat mensosialisasikan dan
mengingatkan

kepada

perawat

yang

lain

untuk

selalu

mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan dalam seminar


khususnya perawat yang tidak menghadiri CNE, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik.
Setelah dilakukan kegiatan CNE mengenai komunikasi
terapeutik perawat terhadap pasien, sebagian perawat sudah
menerapkan apa yang mereka peroleh dari kegiatan CNE dalam
upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik,
seperti perawat lebih bersikap lembut dengan menggunakan
kalimat yang santun, sehingga tidak memperparah kondisi yang
dialami oleh pasien saat ini.
4) Saran
Setelah dilakukan CNE tentang komunikasi terapeutik
perawat

terhadap

pasien,

diharapkan

perawat

dapat

mengaplikasikan apa yang telah didapatkan sebagai bahan untuk


meningkatkan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik.
b. Evaluasi pelaksanaan komunikasi terapeutik setelah diberikan CNE
Tabel 4.4
Evaluasi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik di Ruang Parang Seling RS
Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.
1.
2.
3.

Komponen evaluasi
Hal yang dievaluasi
Evaluator
Pihak yang dievaluasi

Keterangan
Pelaksanaan komunikasi terapeutik
Co. Ners
Perawat Ruang Parang Seling

94

4.
Instrumen evaluasi
5.
Metode evaluasi
6.
Tempat evaluasi
7.
Waktu evaluasi
8.
Jumlah sampel
Sumber : Data Primer 2015

Check list
Observasi pelaksanaan komunikasi terapeutik
Ruang Parang Seling
31 Januari 3februari 2015
10

1) Hasil
Tabel 4.5
Hasil Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi
Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No

Jumlah Sampel (n=10)


Pre Implementasi
Post Implementasi
Ya
Tidak
Ya
Tidak

Aspek Yang Dinilai

PRE INTERAKSI
1
Mengumpulkan data
2
Menyiapkan alat
FASE ORIENTASI
1
Memberi salam pada pasien
2
Tersenyum pada pasien
3
Melakukan validasi
4
Memperkenalkan nama perawat
5
Menanyakan nama kesukaan pasien
6
Memanggil pasien dengan nama
7
Menjelaskan tanggung jawab dan peran
8
Memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan
9
Menjelaskan tujuan kegiatan dan waktu yang
dibutuhkan untuk kegiatan
10
Menyatakan akan menyimpan rahasia pasien
FASE KERJA
1
Memberi kesempatan pasien bertanya
2
Menanyakan keluhan pasien
3
Memulai kegiatan dengan cara yang baik
4
Melaksanakan kegiatan dengan baik (menjaga
privasi pasien, meminta izin kepada pasien untuk
memulai kegiatan tindakan,dsb)
FASE TERMINASI
1
Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan
2
Memberi reinforcemen positif (ucapan terima kasih
untuk kerja samanya)
3
Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
4
Mengakhiri kegiatan dengan baik
Jumlah
Presentase
Sumber: Data Primer 2015

10
10

10
10

5
5
10
2

5
5

7
7
10
4

8
10

10
5
8
4

10
5
8
7

5
2
6
10

10
10
10
8

terapeutik

setelah

tabel

diberikan

5
2
3

10
10
10
9

5
5

5
5

6
5

4
5

5
8
130

5
2
70

6
4
8
2
143
57
71,5 %

65 %

diatas,

6
10

10

2) Analisa dan pembahasan


Berdasarkan

3
3

pelaksanaan

implementasi

komunikasi

berupa

CNE

(Continuing Nursing Education) tentang pelaksanaan komunikasi


terapeutik terdapat peningkatan prosentasi sebesar 6,5 %. Hal ini

95

menunjukkan bahwa perawat di Ruang Parang Seling seetelah


diberikan CNE pelaksanaan komunikasi terapeutik cukup baik.
Ada beberapa aspek yang kami observasi masih tidak dilakukan,
misalnya pada fase orientasi yaitu tidak memperkenalkan nama
perawat. Hal ini diperlukan dalam membina hubungan saling
percaya antara pasien dan perawat. Sedangkan pada fase terminasi
yaitu kurang memberikan reinforcement positif (ucapan terima
kasih untuk kerja samanya), hal ini juga perlu dilakukan karena
kerja sama yang diberikan oleh pasien dapat diapresiasi oleh
perawat.
3) Faktor pendukung dan penghambat
a) Faktor pendukung
Adanya dukungan dari kepala ruang dan pembimbing lahan
dalam memotivasi perawat untuk pelaksanaan komunikasi
terapeutik terhadap pasien di ruang parang seling.
b) Faktor penghambat
Kesadaran perawat dalam melaksanakan komunikasi terapeutik
masih kurang karena jumlah pasien yang terlalu banyak dan
SDM yang sedikit sehingga kurang maksimal dalam melakukan
komunikasi terapeutik
4) Kesinambungan
(1) Memberikan

informasi

tentang

pentingnya

komunikasi

terapeutik terhadap pasien


(2) Diharapkan dengan adanya seminar tentang komunikasi
terapeutik, perawat mempunyai kesadaran untuk melaksanakan
komunikasi terapeutik terhadap pasien
(3) Diharapkan teori yang telah ada dapat dijadikan pedoman dan
pengingat untuk melaksanakan komunikasi terapeutik terhadap
pasien

dan

melaksanakan

menghindari
tindakan

adanya
pada

human

pasien

error

dalam

sehingga

dapat

meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

96

5) Saran
Perawat dapat meningkatkan pelaksanaan komunikasi terapeutik
terhadap pasien dan keluarga sehingga dapat menjalin kerjasama yang
optimal dan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

B.

Pelaksanaan Penyusunan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) HNP


1. Langkah-langkah kegiatan
Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) dilakukan untuk
melengkapi SAK yang belum ada, salah satunya adalah penyakit HNP
(Hernia Nucleus Pulposus) yang termasuk kasus penyakit 10 terbesar
selama 3 bulan terakhir di Ruang Parang Seling RS. Ortopedi
Prof.DR.R.Soeharso Surakarta.
Tabel 4.6
Langkah-langkah Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus Pulposus)

No.
Kegiatan
A. Persiapan

Pelaksanaan

Sasaran

Tujuan

Waktu

Tempat

1.

Mengkaji
SAK
yang belum ada
dan yang perlu
dibuat

Co. Ners

Pelaksanaan

Mengklarifikasi
kebutuhan ruangan akan
SAK yang perlu dibuat

26 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

2.

Melakukan
koordinasi dengan
KaRu
dan
Pembimbing
klinik
keperawatan

Co. Ners

KaRu,
Katim,
Keperawatan

Mendikusikan
dan
menentukan SAK yang
perlu disusun

29 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

3.

Melakukan studi
pustaka

Co. Ners

Buku,
Jurnal,
Artikel

Mendapatkan
refrensi/sumber
yang
tepat untuk penyusunan
SAK

29 Januari
2015

Internet

Co. Ners

Rancangan
SAK

Penyusunan
SAK
HNP
(Hernia
Nucleus pulposus

30 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

B. Pelaksanaan
1.
Menyusun draft
SAK HNP
(Hernia Nucleus
pulposus)

97

2.

Diskusi
dan
konsultasi dengan
KaRu
Ruang
Parang Seling

Co. Ners

Koreksi
SAK
sebelum
disosialisasi
kan

Mendiskusikan isi SAK


yang telah disusun

31 Januari
2015 J

Ruang
Parang
Seling

3.

Melakukan revisi
rancangan SAK

Co. Ners

Usulan SAK

Memperbaiki isi SAK


berdasarkan
masukan
KaRu

02
februari
2015

Ruang
Parang
Seling

C. Evaluasi
1.
Usulan draft SAK
diterima

2.

Sosialisasi dengan
seluruh staf di
Ruang
Parang
Seling

Co. Ners
KaBid
keperawatan

Dokumen

Mengusulkan
usulan
prosedur tetap untuk
digunakan
sebagai
pedoman
tindakan
keperawatan

Ruang
Parang
Seling

Co. Ners

Seluruh staf
perawat
Ruang
Parang
Seling

Rancangan draft SAK


disetujui dan dimengerti
oleh seluruh staf dan bisa
menjadi pedoman dalam
perawatan profesional di
Ruang Parang Seling

Ruang
Parang
Seling

Sumber : Data Primer 2015

2. Jadwal kegiatan
Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 12 Januari- 07 februari 2015
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 4.7
Rencana Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) di Ruang Parang Seling
RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

98

No.

Kegiatan

26
januari
2015

A. Persiapan
1.
Mengkaji SAK yang
belum ada dan yang
perlu dibuat

28
januari
2015

Melakukan koordinasi
dengan
KaRu
dan
pembimbing
lahan
keperawatan

X
V

3.

Melakukan studi pustaka

X
V

draft

SAK

(Hernia
Nucleus pulposus) di
Ruang Parang Seling

2.

Diskusi dan konsultasi


dengan KaRu Ruang dan
pembimbing lahan

3.

Melakukan
rancangan SAK

C. Evaluasi
1.
Usulan
diterima

draft

revisi

SAK

31
januari
2015

01
februari
2015

02
februari
2015

03
februari
2015

X
V

2.

B. Pelaksanaan
1.
Menyusun
HNP

29-30
januari
2015

X
V

X
V

X
V
X
V

2.

Sosialisasi
dengan
seluruh staf di Ruang
Parang Seling
Sumber : Data Primer 2015

Keterangan :
X : Perencanaan
V : Pelaksanaan
O : Belum Terlaksana
3. Evaluasi
a. Ketentuan evaluasi
Tabel 4.8
Ketentuan Evaluasi Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus)
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

X
O

99

No. Komponen Evaluasi


1.
Hal yang dievaluasi
2.
Pihak yang dievaluasi
3.
Jumlah sampel
4.
Evaluator
5.
Instrumen evaluasi
6.
Metode evaluasi
7.
Waktu evaluasi
8.
Tempat evaluasi
Sumber : Data Primer 2015

Keterangan
Membuat SAK yang belum ada di Ruang Parang Seling.
Kepala Ruang Parang Seling
10 Sampel SAK
Co. Ners
Instrumen evaluasi penyusunan SAK
Diskusi dan Konsultasi
---Ruang Parang Seling

b. Hasil
Tabel 4.9
Evaluasi Penyusunan SAK HNP (Hernia Nucleus pulposus) di Ruang
Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.

Kriteria Evaluasi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pengertian
Klasifikasi
Tanda dan Gejala
Etiologi
Patofisiologi dan pathway
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Komplikasi
Pembuatan diagnosa dan intervensi
sesuai NANDA NIC, NOC, dan
Discharge Planning
SAK disosialisasikan

10.
Jumlah
Prosentase
Sumber : Data Primer 2015

Hasil SAK HNP (Hernia Nucleus


pulposus)
Ya
Tidak

9
90%

1
10%

Terbentuknya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) HNP


(Hernia Nucleus Pulposus) yang sebelumnya telah dibahas dan
dikonsultasikan dengan pembimbing lahan telah terealisasi.
c. Analisa dan pembahasan
SAK identik dengan standar dari profesi keperawatan yang
berguna sebagai pedoman kerja bagi tenaga keperawatan serta untuk
mengukur keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan (Depkes, 2000).
Di ruang Parang Seling belum ada SAK mengenai HNP (Nernia
Nucleus Purposus) sedangkan disetiap ruang harus mempunyai SAK

100

sebagai panduan dalam melakukan asuhan keperawatan. Selain itu


manfaat dari SAK diantaranya meliputi keamanan, kenyamanan, dan
kepuasan pasien. Proses audit keperawatan juga sangat penting untuk
penyusunan dan revisi dari SAK yang ada di Rumah Sakit, hal ini
disebabkan SAK yang ada setelah disusun kemudian dilakukan
perbandingan dengan kenyataan yang ada di ruangan dan dilakukan
perbaikan, sehingga diharapkan ada peningkatan dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien.
Ruang Parang Seling memberikan suatu pelayanan
keperawatan dengan spesifikasi 3 penyakit yaitu pediatric ortopedi,
rekonstruksi dan tulang belakang. Di ruang Ruang Parang Seling RS
Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta baru memiliki 10 SAK
sebagai landasan perawat untuk melakukan asuhan keperawatan, maka
dari itu kami Co-Ners mahasiswa manajemen membuat satu SAK
sebagai tambanhan tentang HNP (Nernia Nucleus Purposus) yang kami
konsulkan kepada kepala ruang dan pembimbing lahan.
d. Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukung
a) Adanya dukungan dari Kepala Ruang, Pembimbing lahan, dan
Pembimbing Akademik
b) Tersedianya literatur tentang asuhan keperawatan HNP (Nernia
Nucleus Purposus)
c) Adanya kegiatan

diskusi

dengan

Kepala

Ruang

dan

Pembimbing lahan
2) Faktor penghambat
a) Pencarian informasi dan referensi yang terbaru, terkait kasus
HNP (Nernia Nucleus Purposus)
b) Keterbatasan pengetahuan Co-Ners mengenai bagaimana
penyusunanan SAK
e. Kesinambungan
SAK (Standar Asuhan Keperawatan) HNP (Hernia Nucleus
Purposus) disusun untuk melengkapi SAK yang belum ada di ruang
Parang

Seling.

SAK

tersebut

telah

dikonsultasikan

kepada

101

Pembimbing lahan dan Kepala Ruang Parang Seling untuk diajukan


kepada pihak rumah sakit.
f. Saran
Setelah SAK HNP (Hernia Nucleus Purposus) disahkan oleh
pihak

rumah

sakit,

perawat

ruangan

Parang

Seling

dapat

memanfaatkan dan menjadikan SAK HNP (Nernia Nucleus Purposus)


ini sebagai acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Diharapkan
kepala ruang Parang Seling dapat mensosialisasikan kepada perawat
lain yang sedang cuti dan seluruh perawat agar penerapan asuhan
keperawatan di ruang Parang Seling dapat dilakukan secara optimal.
C. Pelaksanaan SP2KP
1. Langkah-langkah pelaksanaan
Kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan SP2KP di ruang Parang
Seling sebagai berikut :
Tabel 4.10
Pelaksanaan SP2KP Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R.
Soeharso Surakarta
No
A.
1.

Kegiatan
Persiapan
Melakukan
pengkajian tentang
SP2KP

Pelaksanaan

Sasaran

Tujuan

Waktu

Tempat

Co. Ners

Ruang
Parang
Seling dan
perawat

Mengetahui
apakah
di
ruang Parang
Seling
di
lakukan
SP2KP

12 Januari
2015

Ruang Parang
Seling

2.

Mengadakan
pertemuan dengan,
KaRu
&
pembimbing lahan
untuk
membahas
masalah SP2KP

Co. Ners

Pembimbing
lahan
dan
KaRu

Mengetahui
permasalahan
di
setujui
dalam
POA
atau tidak

19 Januari
2015

Ruang Parang
Seling

Co. Ners

Co.Ners

Sebagai
pengalaman
Co.Ners

20 - 31
Januari
2015

Ruang Parang
Seling

B. Pelaksanaan
1.

Magang
KaTim,AN

KaRu,

102

2.

Melakukan
observasi
pelaksanaan SP2KP

C. Evaluasi
1.
Evaluasi
akhir
pelaksanaan SP2KP

Co.Ners

Ruang
Parang
Seling

Untuk
mengetahui
apakah SP2KP
di
ruang
Parang Seling
sudah berjalan
atau belum

12 - 17
Januari
2015

Ruang Parang
Seling

Co. Ners

Perawat

Mengetahui
hasil
pelaksanaan
SP2KP

31 Januari
2015

Ruang Parang
Seling

Sumber : Data Primer 2015

2. Jadwal kegiatan
Kegiatan pengkajian hingga evaluasi dimulai dari tanggal 20 Januari 31
Januari 2015 dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 4.11
Rencana Pelaksanaan SP2KP
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.

Kegiatan

A. Persiapan
1.
Melakukan pengkajian tentang
SP2KP
2.
Mengadakan pertemuan dengan
KaBid, KaRu untuk membahas
masalah SP2KP

B. Pelaksanaan
1.
Magang KaRu, KaTim, AN
2.

Melakukan observasi pelaksanaan


SP2KP

C. Evaluasi
1.
Evaluasi akhir pelaksanaan SP2KP

12
Januari
2015

19
Januari
2015

23 30
Januari
2015

12-17
Januari
2015

31
Januari
2015

X
V
X
V

X
V
X
V
X

103

V
Sumber : Data Primer 2015

Keterangan :
X : Perencanaan
V : Pelaksanaan
3. Evaluasi
a. Ketentuan evaluasi
Tabel 4.12
Evaluasi Pelaksanaan SP2KP
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No. Komponen evaluasi
1.
Hal yang dievaluasi
2.
Evaluator
3.
Pihak yang dievaluasi
4.
Instrumen evaluasi
5.
Metode evaluasi
6.
Tempat evaluasi
7.
Waktu evaluasi
Sumber : Data Primer 2015

Keterangan
Pelaksaan SP2KP
Co. Ners
Perawat Ruang Parang Seling
Draf SP2KP
Observasi pelaksanaan SP2KP
Ruang Parang Seling
31 Januari 2015

Tabel 4.13
Evaluasi Pelaksanaan Meeting Morning Kepala Ruang
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Variabel yang Dinilai


KaRu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting morning
KaRu memberikan arahan kepada staf dengan materi yang telah
disiapkan sebelumnya
KaRu melakukan klarifikasi apa yang telah disampaikan kepada staf
Memberikan kesempatan staf untuk mengungkapkan permasalahan
yang muncul di instalasian
Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat
ditempuh
KaRu memberi motivasi dan reinforcement kepada staff
Jumlah
Total (%)

selalu
3

Sering
2

Kdg2 Tdk
1
prnh
0

V
V
V
V
V
V
0
3
3
(0+6+3+0)/18x100= 50%

Sumber : Data Primer Juli 2015

Tabel 4.14
Evaluasi Pelaksanaan Pre conference
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakaarta
No

Variabel yang dinilai

PELAKSANAAN
Selalu Sering Kdg2 Tdk prnh
(3)
(2)
(1)
(0)

104

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Menyiapkan ruangan/tempat
Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya
Menjelaskan tujuan dilakukannya pre conference
Memandu pelaksanaan pre conference
Menjelaskan masalah keperawatan pasien, keperawatan dan
rencana keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
Membagi tugas kepada AN sesuai kemampuan yang dimiliki
dengan memperhatikan keseimbangan kerja
Mendiskusikan cara dan strategi
pelaksanaan asuhan
pasien/tindakan
Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan penyelesaian
masalah yang sedang didiskusikan
Mengklarifikasi kesiapan AN untuk melaksanakan asuhan
keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya
Memberikan reinforcement positif pada AN
Menyimpulkan hasil pre conference
Jumlah
Persentase

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
4
6
1
(12+12+1)/33x100= 75,75%

Tabel 4.15
Evaluasi Pelaksanaan Post conference
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Variabel yang dinilai


Menyiapkan ruangan/tempat
Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
Menjelaskan tujuan dilakukannya post conference
Menerima penjelasan dari AN tentang hasil tindakan/hasil
asuhan keperawatan yang telah dilakukan AN
Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam
memberikan ASKEP pada pasien dan mencari upaya
penyelesaian masalah
Memberi reinforcement pada AN
Menyimpulkan hasil post conference
Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan operan tugas
jaga shift jaga berikutnya (melakukan ronde keperawatan)
Jumlah
Persentase

Slalu
(3)

PELAKSANAAN
Sring
Kdg2 Tdk prnh
(2)
(1)
(0)
V
V
V
V
V
V
V
V
0
0%

b. Analisa dan pembahasan


Berdasarkan tabel rencana pelaksanaan SP2KP di ruang Parang
Seling setelah evaluasi diperoleh hasil prosentase meeting morning
50,00 % dalam kategori kurang, pre conference sebanyak 75,75 %, hal
ini dikarenakan selama observasi kepala ruang sering melakukan

105

meeting morning dan pre conference setelah Co.Ners magang selama


dua minggu. Hasil post conference 0%. Hal ini dikarenakan selama
Co.Ners praktik manajemen belum pernah mengikuti kegiatan post
conference, dan selama Co.Ners magang juga belum dilaksanakan
karena Co.Ners belum bisa menemukan waktu yang tepat untuk
melaksanakan post conference.
c. Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukung
KaRu memotivasi perawat untuk melaksanakan meeting morning
2) Faktor penghambat
a) Waktu pelaksanaan meeting morning yang tidak dilaksanakan di
ruang parang seling di karenakan terkendala pelaksanaan
reakreditasi rumah sakit
b) Kesibukan masing-masing dari perawat
c) Keterbatasan SDM
d. Kesinambungan
Memberikan informasi kepada perawat di ruang Parang Seling
tentang pentingnya SP2KP. Co.Ners manajemen juga sudah magang
sebagai Kepala Ruang, Ketua Tim dan associated nurse selama dua
minggu dari tanggal 2031 Januari 2015.
e. Saran
Setelah Co. Ners magang KaRu, KaTim, dan AN, Pre conference
juga perlu dilaksanakan setiap hari karena untuk mengetahui jumlah
pasien, masalah yang terjadi pada pasien, rencana dan tindakan yang
akan dilakukan kepada pasien. Dan diharapkan perawat di ruang parang
seling

juga

dapat

melanjutkan

meeting

morning.

Dengan

dilaksanakannya meeting morning, apabila ada informasi terbaru dapat


segera diinformasikan kepada perawat yang lain atau jika ada masalahmasalah yang terjadi di dalam ruangan dapat segera diselesaikan
bersama-sama.
D. Saran Untuk Diadakan Seminar MPKP

106

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 12-17 Januari 2015 di


ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
didapatkan hasil dari 16 perawat belum ada satupun perawat yang mengikuti
seminar atau pelatihan khusus tentang MPKP. Oleh karena itu pada tanggal
29 Januari 2015 kami membuat proposal yang berisi tentang saran untuk
diadakannya pelatihan atau seminar tentang MPKP yang dilakukan oleh
rumah sakit.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menjaga konsistensi asuhan
keperawatan,

mengurangi

konflik,

tumpang

tindih

dan kekosongan

pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan, menciptakan


kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan, memberikan pedoman
dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan., menjelaskan dengan tegas
ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim
keperawatan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Ruang
Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta. Kami berharap
proposal yang kami ajukan dapat ditindak lanjuti.

E. Pelaksanaan Perlengkapan Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling


1.

Langkah-langkah Kegiatan
Tabel 4.16
Langkah Pelaksanaan Dalam Melengkapi Struktur Organisasi di Ruang
Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.
Kegiatan
A. Persiapan
1.
Mengkaji
kelengkapan
struktur organisasi
Di Ruang Parang
Seling

Pelaksanaan

Sasaran

Co.Ners

KaRu

Tujuan
Mendapatkan
informasi
tentang struktur
organisasi
di
Ruang Parang
Seling

Waktu
12-17
Januari
2015

Tempat
Ruang
Parang
Seling

107

2.

Melakukan
koordinasi dengan
KaRu
dan
Pembimbing Lahan
dalam
seminar
penyusunan POA

B. Pelaksanaan
1.
Mencari informasi
tentang perubahan
struktur organisasi
yang
baru
menyangkut
penanggung jawab
ruangan,
kelengkapan
identitas SDM dan
NIP di Ruang
Parang Seling
2.

Melakukan
koordinasi
draft
dan design bagan
organisasi
serta
perubahan struktur
perawat Ketua Tim
dan AN di Ruang
Parang Seling
C. Evaluasi
1.
Mensosialisasikan
struktur organisasi
yang baru di Ruang
Parang Seling

Co.Ners

KaRu,
Pembimb
ing
Lahan

Mendapatkan
persetujuan dari
KaRu
Ruang
Parang Seling
dan
Pembimbing
Lahan

18
Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Co.Ners

KaRu,
Ketua
Tim, AN

Mendapatkan
kelengkapan
data
struktur
organisasi
di
ruang
Parang
Seling

24-30
Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Co.Ners

KaRu

Mendapatkan
persetujuan
draft
struktur
organisasi dan
perubahan
struktur perawat
Ketua Tim dan
AN

04
februari
2015

Ruang
Parang
Seling

Co.Ners

Karu,
Ketua
Tim, dan
AN

Menginformasik
an
struktur
organisasi yang
baru di Ruang
Parang Seling

06
februari
2015

Ruang
Parang
Seling

Sumber : Data Primer 2015

2.

Jadwal kegiatan
Tabel 4.17
Jadwal Kegiatan Melengkapi Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling
RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.

Kegiatan

A. Persiapan
1.
Mengkaji kelengkapan struktur
organisasi Di Ruang Parang
Seling
2.
Melakukan koordinasi dengan
KaRu, pembimbing lahan dan

12-17
Januari
2015

18
Januari
2015

X
V
X
V

24-30
Januari
2015

04
februari
2015

06
februari
2015

108

pembimbing akademik dalam


seminar penyusunan POA
B. Pelaksanaan
1.
Mencari
informasi
tentang
perubahan struktur organisasi
yang
baru
menyangkut
penanggung jawab ruangan,
kelengkapan identitas SDM dan
NIP di Ruang Parang Seling
2.
Melakukan koordinasi draft dan
design bagan organisasi serta
perubahan struktur perawat
Ketua Tim dan AN di Ruang
Parang Seling
C. Evaluasi
1.
Mensosialisasikan
struktur
organisasi yang baru di Ruang
Parang Seling
Sumber : Data Primer 2015

X
V

X
V

X
V

Keterangan
X : Perencanaan
V : Pelaksanaan
Berdasarkan tabel diatas secara umum bahwa rencana kegiatan
sudah dapat dilaksanakan dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
3.

Evaluasi
a. Ketentuan evaluasi
Evaluasi dilakukan pada pembuatan draft sruktur organisasi
yang baru dengan mengacu pada susunan struktur organisasi yang
baru di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso
Surakarta dan dalam penyusunan struktur organisasi di Ruang Parang
Seling ada ketentuan yang harus dievaluasi antara lain:
Tabel 4.18
Ketentuan Evaluasi Perlengkapan Struktur Organisasi
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Komponen evaluasi
Hal yang dievaluasi
Pihak yang dievaluasi
Jumlah sampel
Evaluator
Instrumen evaluasi

Keterangan
Bagan Struktur organisasi Ruang Parang Seling
Bagan Struktur organisasi Ruang Parang Seling
1 struktur organisasi ruangan, 16 perawat dan 3
pramuhusada
Co.Ners dan KaRu Parang Seling
Struktur organisasi ruang Parang Seling RS Ortopedi

109

6.
7.
8.
9.

Metode evaluasi
Waktu evaluasi
Tempat evaluasi
Kriteria evaluasi

Prof. DR. R. Soeharso Surakarta


Observasi
10 Juli 2014
Ruang Parang Seling
Pencapaian target terlaksananya dalam melengkapi
struktur organisasi

Sumber : Data Primer 2015

c) Hasil evaluasi
Tabel 4.19
Evaluasi Perlengkapan Struktur Organisasi di Ruang Parang Seling RS
Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.
1.
2.
3.

Kriteria evaluasi
Terdapat judul bagan
Terdapat nama perawat
Terdapat foto KaRu, Ketua Tim, AN
Prosentase
Sumber : Data Primer 2015

Ya
V
V
V
100%

Tidak

d) Analisa dan pembahasan


Berdasarkan tabel rencana perlengkapan struktur organisasi di
Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso Surakarta,
dapat disimpulkan bahwa perlengkapan struktur organisasi di Ruang
Parang Seling telah terealisasi sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat yaitu tanggal 05 februari 2015 dan telah mencapai 100% sesuai
dengan yang diharapkan. Dari data yang kami lihat di struktur
organisasi yang ada pada pengkajian, belum ada perbaikan dari struktur
organisasi lama ke struktur organisasi yang baru. Maka dari itu kami
mengganti struktur organisasi yang lama dengan struktur organisasi
yang baru sesuai dengan perubahan jabatan, pergantian dan
penambahan jabatan.
e) Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukung
Adanya dukungan dari KaRu ddalam proses pembaharuan bagan n
pembimbing lahan organisasi ruang Parang Seling.
2) Faktor penghambat

110

Pelaksanaan dalam mengambil foto mengalami kendala karena


perawat yang jaga selalu bergantian, serta ada juga perawat yang
sudah ditentukan menggunakan baju yang sama tetapi saat hari
pelaksanaan pengambilan foto tidak menggunakan seragam yang
ditentukan.
f) Kesinambungan
Upaya revisi dalam melengkapi struktur organisasi diperlukan
oleh KaRu, Ketua Tim, AN, dan staff lain di Ruang Parang Seling demi
melengkapi struktur organisasi, sehingga diharapkan dengan adanya
upaya pembuatan struktur organisasi ruangan dapat:
1) Dijadikan panduan dalam melakukan koordinasi ruangan antara
KaRu dengan perawat dan staff lainnya.
2) Dijadikan panduan dalam melakukan koordinasi di Ruang Parang
Seling antara ketua tim dengan perawat pelaksana.
3) Dilakukan pemeliharaan struktur organisasi Ruang Parang Seling
RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso Surakarta.
g) Saran
Bagan struktur organisasi yang baru telah kami buat dan sudah kami
serahkan kepada kepala ruang untuk di gunakan di Ruang Parang
Seling
F. Upaya Untuk Melengkapi Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan
Pelayanan Keperawatan

1. Langkah-langkah pelaksanaan
Kegiatan upaya untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam
meningkatkan pelayanan keperawatan:
Tabel 4.20
Upaya Untuk Melengkapi Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Pelayanan
Keperawatan Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso
No
A.
1.

Kegiatan
Persiapan
Melakukan pengkajian
tentang perlengkapan
sarana dan prasarana

Pelaksanaan
Co.Ners

Sasaran
Data
perlengka
pan saran
dan
prasarana

Tujuan
Mendapatkan data
tentang sarana dan
prasarana
ruang
parang seling

Waktu

Tempat

12-17
Januari
2015

Ruang Parang
Seling

111

2.

Mengadakan
pertemuan
dengan
Kepala Ruang

B. Pelaksanaan
1.
Melakukan observasi
tentang sarana dan
prasaran
2.

Melengkapi sarana dan


prasaran yang kurang
lengkap dan kurang
dimanfaaktkan sesuai
dengan fungsinya

C. Evaluasi
1.
Evaluasi akhir upaya
melengkapi sarana dan
prasara

Co.Ners

Kepala
ruang
Parang
Seling

Mengetahui
kelengkapan saran
dan prasaran di
ruang parang seling

17
Januari
2015

Ruang Parang
Seling

Co.Ners

Sarana
dan
prasarana

Mengetahui
kelengkapan sarana
dan prasarana

12-17
Januari
2015

Ruang Parang
Seling

Co.Ners

Sarana
dan
prasarana

Melengkapi
dan
memperbaiki saran
dan prasarana

21Januar
i 4
februari
2015

Ruang Parang
Seling

Co.Ners

Sarana
dan
Prasarana

Mengetahui hasil
kelengkapan sarana
dan prasarana

4
Februari
2015

Ruang Parang
Seling

Sumber : Data Primer 2015

2. Jadwal kegiatan
Kegiatan pengkajian hingga evaluasi dimulai dari tanggal 12 Januari4 Februari 2015 dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.21
Rencana pelaksanaan melengkapi sarana dan prasarana
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No.

Kegiatan

A. Persiapan
1.
Melakukan pengkajian tentang
perlengkapan
sarana
dan
prasarana
2.
Mengadakan pertemuan dengan
Kepala Ruang

12-17
Januari
2015

17 Januari
2015

X
V
X
V

21 Januari-04
Februari 2015

4 Februari
2015

112

B. Pelaksanaan
1.
Melakukan observasi
sarana dan prasarana

tentang

X
V

2.

Melengkapi
sarana
dan
prasarana yang kurang lengkap
dan
kurang
dimanfaaktkan
sesuai dengan fungsinya
C. Evaluasi
1.
Evaluasi akhir upaya melengkapi
sarana dan prasara
Sumber : Data Primer 2015

X
V

X
V

Keterangan :
X : Perencanaan
V : Pelaksanaan

3. Evaluasi
Tabel 4.22
Komponen evaluasi upaya melengkapi sarana dan prasarana di Ruang
Parang Seling RS Ortopedi Prof DR. R. Soeharso Surakarta
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Komponen evaluasi
Hal yang dievaluasi
evaluator
Pihak yang dievaluasi

Instrumen evaluasi
Metode evaluasi
Tempat evaluasi
Waktu evaluasi
Jumlah sampel
Sumber : Data Primer 2015

Keterangan
Kelengkapan sarana dan pemanfaatnya
Co. Ners
Sarana prasarana dan perawat Ruang Parang
Seling
Observasi
Observasi ruang Parang Seling
Ruang Parang Seling
2-4 Februari 2015
8

a. Analisa dan pembahasan


Berdasarkan hasil observasi sarana dan prasarana di ruang
parang seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta, dapat
disimpulkan bahwa setelah melakukan observasi perlengkapan sarana dan
prasarana di ruang parang seling ada beberapa sarana dan prasarana yang
kurang lengkap dan kurang digunakan sesuai dengan fungsinya. sarana dan
prasaran tersebut antara lain, bak injeksi, bengkok, tourniquet, gunting perban,
pemisahan alat-alat kesehatan, jam dinding, struktur organisasi dan stiker di
ruang khusus pediatri.

b. Faktor pendukung dan penghambat


1) Faktor pendukung

113

a) Adanya dukungan dari kepala ruang dan pembimbing lahan


dalam upaya melengkapi sarana dan prasarana
b) Faktor penghambat
a) Kurangnya kesadaran perawat dalam menggunakan fasilitas
kesehatan yang sudah disediakan.
c. Kesinambungan
1) Kelompok berusaha melengkapi sarana dan prasarana serta
meningkatkan pemanfaatan alat-alat kesehatan dalam menunjang
tindakan keperawatan
d. Saran
Perawat dapat meningkatkan kesadaran untuk menggunakan sarana dan
prasarana yang telah disediakan agar dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsinya.

G. Magang Kepala Ruang, Ketua Tim, AN


1. Langkah-langkah pelaksanaan
Tabel 4.23
Langkah-Langkah Magang KaRu, Katim, AN di Ruang Parang Seling
RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta Tanggal 19 Januari 31 Januari 2015
No
A.
1.

2.

Kegiatan
Persiapan
Menyusun POA

Mempelajari
tugas KaRu,
Katim, AN
B. Pelaksanaan

Pelaksanaan

Sasaran

Tujuan

Waktu

Tempat

Co. Ners

KaRu
&
Pembimbing
lahan

Menentukan
tindakan yang
akan dilaksanakan

15 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Co. Ners

KaRu dan
materi tugas
KaRu,
KaTim, AN

Mendapatkan
tinjauan teori
secara
menyeluruh.

16
Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

114

1.

Melakukan
diskusi dan
konsultasi dengan
pembimbing
lahan mengenai
jadwal magang
KaRu, Katim, AN

Co.Ners

KaRu, dan
pembimbing
lahan

Memperoleh
gambaran tentang
tugas KaRu,
KaTim, AN.

17 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

2.

Membuat jadwal
magang KaRu,
Katim, AN

Co. Ners

KaRu &
Pembimbing
lahan

17 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Co. Ners

KaRu,
KaTim, AN

Tersusunya
jadwal magang
KaRu, KaTim,
AN
Magang Karu,
KaTim, AN
berjalan lancar.

19 31
Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

Co. Ners

KaRu,
KaTim, AN

Mengetahui hasil
magang KaRu,
KaTim, AN

31 Januari
2015

Ruang
Parang
Seling

3.

C.
1.

Melaksanakan
jadwal magang
KaRu, Katim,
AN.
Evaluasi
Evaluasi

Sumber: Data Primer 2015

2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 19-31 Januari 2015, dengan uraian
sebagai berikut:

Tabel 4.24
Rencana Dan Pelaksanaan Kegiatan Magang KaRu, KaTim, AN Di Ruang Parang
Seling RS Ortopedi Prof. DR. R Soeharso SurakartaTanggal 20-31 Januri 2015

NO

KEGIATAN

A. Persiapan
1
Menyusun POA

15
Januari
2015

16
Januari
2015

Tanggal
17
Januari
2015

19-31
Januari
2015

31
Januari
2015

115

Mempelajari
tugas KaRu, PN,
AN

B. Pelaksanaan
1
Melakukan
diskusi dan
konsultasi dengan
KaRu mengenai
jadwal magang
KaRu
2
Membuat jadwal
magang KaRu,
PN, AN
3
Melaksanakan
jadwal magang
KaRu, PN, AN
C. Evaluasi
1
Evaluasi

Sumber: Data Primer 2015

Keterangan :

: Pelaksanaan

: Perencanaan

3. Evaluasi
a. Ketentuan evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh Pembimbing lahan dengan melihat
pelaksanaan tugas magang Co.Ners sebagai KaRu, KaTim dan AN
dengan cek list untuk mengetahui keberhasilan magang sebagai KaRu,
KaTim dan An pada tanggal 19 Januari - 31 Januari 2015.
Tabel 4.25
Ketentuan Evaluasi Magang KaRu, Katim dan AN
Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surkarta

Tanggal 20 Januari - 31 Januari 2015


No

Komponen evaluasi

Keterangan

116

Hal yang dievaluasi

Implementasi tugas magang sebagai KaRu, KaTim dan AN

Evaluator

Pembimbing Lahan, Ketua Tim dan AN di ruang Parang


Seling

Pihak yang di evaluasi

Mahasiswa

Jumlah sampel

6 sampel

Instrument yang dievaluasi

Check list tugas KaRu, KaTim dan AN

Metode evaluasi

Observasi, check list tugas KaRu, KaTim dan AN

Waktu evaluasi

24 Juni-30 Juni 2014

Tempat evaluasi

Di Ruang Parang Seling

Kriteria hasil

100%

Sumber: Data primer 2015

b. Hasil
Tabel 4.26
Evaluasi Magang Kepala Ruang Di Ruang Parang Seling
RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Variabel yang dinilai


Membagi staf kedalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja
Membuat jadwal koordinasi dengan KaTim
Membagi pasien dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja
Melakukan pertemuan pagi (meeting morning) dengan semua staf ruangan
Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN/KaTim dan AN
Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan
untuk mencapai kinerja yang optimal
Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai
dengan kebutuhan klien
Mendelegasikan tugas kepada penangguang jawab jaga pada jaga sore,
malam, libur
Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas sift melalui daftar hadir yang
ada di ruangan
Berperan serta sebagai konsultan dari KaTim
Jumlah
Presentase
Sumber : Data Primer 2015

Pelaksanaan
Ya
Tidak
6

Ket

6
6
6
6
6
6
6
6
36
60%

6
24
40%

Tabel 4.27
Evaluasi Pelaksanaan Kepala Ruang dengan Metode Tim di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof.
DR. R. Soeharso Surakarta
No
1
2

Variabel yang dinilai


Membagi staf ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan
dan beban kerja
Membuat jadwal koordinasi dengan Katim

Sll
(3)

PELAKSANAAN
Srg
Kdg2 Tdk prnh
(2)
(1)
(0)
V
V

117

Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan


kemampuan dan beban kerja.
Mengikuti operan tugas perawat dari jaga malam
Melakukan pertemuan pagi (meeting morning) dengan semua
staf ruangan.
Menfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas Katim dan AN.

4
5
6
7
8
9
10
11

Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf


keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga
sesuai dengan kebutuhan klien.
Mendelegasikan tugas kepada penanggung jawab jaga pada jaga
sore, malam, libur
Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staf melalui daftar
hadir yang ada di ruangan
Berperan serta sebagai konsultan dari Katim
Jumlah
Persentase

V
V
V
V
V
V
V
V
V
6
6
5
0
17/33X100%=51,51%

Tabel 4.28
Evaluasi Pelaksanaan KaTim dengan Metode Tim
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R Soeharso Surakarta
Tanggal 20 Januari 31 Januari 2015 ( n=6 )
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Variabel yang dinilai


Bertugas pada pagi hari
Bersama AN menerima operan tugas ja
ga dari AN yang tugas jaga malam
Bersama AN melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien operan
tugas jaga setiap pasien
Bersama AN doa bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah
selesai operan tugas jaga malam
Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada dalam grup PNnya
setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan
keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawab dan ada bukti
di rekam keperawatan
Memonitor dan membimbing tugas AN
Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien

Ya
6

Pelaksanaan
Tidak
6
6

6
6
6
6
6
6

118

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang


dilakukan oleh AN yang ada dibawah tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam
perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan
Melaksanakan post conference pada setiap akir dinas dan menerima laporan
akir tugas jaga dari AN untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN yang tugas jaga
berikutnya
Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang akan merawat
selama pasien dirawat atau kepada pasien keluarga baru
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dengan dokter atau tim
kesehatan lain setiap seminggu sekali
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dalam pertemuan rutin
keperawatan diruangan minimal 1 bulan sekali
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference sesuai prosedur
Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas
Menggantikan tugas PJ ruang pada pagi hari jika PJ ruang tidak ada
Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore, malam, libur
Memberikan bimbingan mahasiswa praktek yang ada dalam grup dalam
rangka orientasi dan pelaksanaan praktik keperawatan
Menginformasikan peraturan dan tata tertib yang berlaku pada pasien dan
keluarga
Melakukan visite perkembangan pasien serta persiapan pasien pulang
Menerima konsultasi atau keluhan pasien dan berusaha mengatasinya
Membuat laporan tugas pada kepala ruang setiap akhir tugas
Mengikuti pertemuan ilmiah RS
Jumlah
Persentase
Sumber : Data Primer 2015

2
6

6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
79
50,64%

6
6
77
49,36%

Tabel 4.29
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim Di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR.
R. Soeharso Surakarta
No

Variabel yang dinilai

1
2

Bertugas pada pagi hari


Bersama AN menerima operan tugas jaga dari AN yang
tugas jaga malam
Bersama AN melakukan konfirmasi/supervisi tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
setiap pasien
Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan
akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas jaga
malam
Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada
dalam grup KaTimnya pada setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai
kemampuan dan beban verja

3
4
5
6

Sll
(3)
V

PELAKSANAAN
Srg
Kdg2 Tdk Penh
(2)
(1)
(0)
V
V

V
V
V

119

Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau


diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada semua
pasien yang menjadi tanggung jawab dan ada bukti di
rekam keperawatan
8
Memonitor dan membimbing tugas AN
9
Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan
asuhan pasien
10
Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh AN yang ada di bawah
tanggung jawabnya
11
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai
tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan
dan ada bukti dalam rekam keperawatan
12
Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari AN untuk
persiapan operan tugas jaga berikutnya
13
Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN
yang tugas jaga berikutnya
14
Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau
yang akan merawat selama pasien dirawat atau kepada
Pasien/keluarga baru
15
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dengan
dokter atau tim kesehatan lain setiap seminggu sekali
16
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dalam
pertemuan rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan
sekali
17
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference sesuai
prosedur
18
Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas
19
Menggantikan tugas PJ ruang pada pagi hari jika PJ
ruang tidak ada
20
Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore, malam,
libur
21
Memberikan bimbingan mahasiswa praktek yang ada
dalam groupnya dalam rangka orientasi dan pelaksanaan
praktek keperawatan
22
Menginformasikan peraturan dan tata tertib yang berlaku
pada pasien atau keluarga
23
Melakukan visite perkembangan pasien serta persiapan
pasien pulang
24
Menerima konsultasi atau keluhan pasien dan berusaha
mengatasinya
25
Membuat laporan tugas pada kepala ruang setiap akhir
tugas
26
Mengikuti pertemuan ilmiah RS
Jumlah
Persentase
Sumber : Data Primer di Ruang Parang Seling

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

30

10

2
53,8%

V
0

Tabel 4.30
Evaluasi Pelaksanaan Assosiate Nurse (AN) dengan Metode Tim di Ruang Parang Seling RS
Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
Tanggal tanggal 20-31 Januari 2015 ( n=6 )

120

PELAKSANAAN
No
1.

Tugas AN (n=6)

Ya

Tidak

Melaksanakan operan tugas setiap awal & akhir jaga dari & kepada AN
yang ada dalam satu grupnya
Melakukan konfirmasi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan
setiap pasien
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan setelah
serah terima operan tugas jaga.
Mengikuti pre conference yg dilakukan KaTim setiap awal dinas pagi.

6.

Melaksanakan askep pada pasien yg menjadi tanggung jawabnya dan ada


bukti direkam keperawatan
Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti direkam keperawatan

7.

Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/kel uarga kepada KaTim

8.

Membimbing dan melakukan penyuluhan kesehatan pada pasien yg


menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan
Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya.

Melengkapi catatan askep pada semua pasien yg menjadi tanggung


jawabnya.
Melakukan evaluasi askep setiap akhir tugas pada semua pasien yg menjadi
tanggung.jawabnya dan ada bukti direkam kep.
Mengikuti post conference yg diadakan oleh KaTim pd akhir tugas dan
melaporkan kondisi pasien yg menjadi tanggung jawabnya kepada KaTim.
Bila KaTim tak ada, AN wajib mengenalkan diri dalam satu grupnya yg
akan memberikan askep pada jaga berikutnya kepada pasien/kel.baru.
Melaksanakan pendelegasian tugas AN pada jaga Siang.

16.

Berkoordinasi dgn penanggungjawab tugas jaga/dokter/timkes lain bila ada


masalah klien pada jaga siang
Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/timkes lain setiap seminggu sekali.

17.

Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin di ruangan

18.

Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN

19.

Membantu melakukan bimbingan PKK kepada peserta didik keperawatan

Jumlah

66

48

Total (%)

66/114x100%=57,89%

2.
3.
4.
5.

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Sumber: Data Primer 2015

Tabel 4.31
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Asociate Nurse (AN)
di Ruang Parang Seling RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta
(n= 6 AN)
No.

Variabel yang dinilai


Sll

1.

Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan

PELAKSANAAN
Srg
Kdg2
Tdk pernh

121

kepada AN yang ada dalam satu grup


Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang kondisi pasien
segera setelah selesai serah terima operan setiap pasien
3.
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang
dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga
4.
Mengikuti pre conference yang dilakukan KaTim setiap awal
tugas
5.
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
6.
Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam
keperawatan
7.
Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada
KaTim
8.
Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam keperawatan
9.
Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk
mengatasinya
10.
Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
11.
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
12.
Mengikuti post conference yang diadakan oleh KaTim pada
setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi dan perkembangan
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada KaTim
13.
Bila tak ada KaTim wajib mengenalkan AN yang ada dalam
grup yang akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga
berikutnya kepada pasien/keluarga baru
14.
Melaksanakan pendelegasian tugas KaTim pada sore malam
libur
15.
Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/tim kesehatan lain bila ada
masalah pasien pada sore malam libur
16.
Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain
setiap seminggu sekali
17.
Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di
ruangan
18.
Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN
19.
Membantu melakukan bimbingan PKK kepada peserta didik
keperawatan
Jumlah
Persentase
Sumber : Data Primer 2015
2.

6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
10
3

3
6
6
6
6

6
6
57
18
3
30
(171+36+3+0)/342x100%=64,40%

c. Analisa dan pembahasan

Dari hasil evaluasi pelaksanaan tugas KaRu, KaTim dan AN


sesuai Metode Tim yang telah dilakukan oleh perawat Parang Seling
yaitu dapat disimpulkan bahwa jadwal magang KaRu, KaTim, dan AN
mundur satu hari dikarenakan pada hari Senin tanggal 19 Januari 2015

122

baru dilaksanakan presentasi hasil pengkajian sehingga pelaksanaan


KaRu, Katim dan AN mundur satu hari.
Faktor pendukung dan penghambat
1) Faktor pendukung
a) Adanya dukungan dari KaBid Keperawatan RS Ortopedi Prof.
DR. R Soeharso Surakarta
b) Adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari Kepala Ruang
dan sebagian besar perawat di ruang Parang Seling.
c) Adanya pedoman tugas dan tanggung jawab KaRu, KaTim dan
AN
2) Faktor penghambat
a) Dengan SDM yang sangat terbatas operasional metode Tim
belum bisa terlaksana dengan optimal.
b) Salah satu tugas KaTim yaitu menyelenggarakan post
conference belum bisa optimal, hal ini dikarenakan perawat di
ruang Parang Seling belum bisa menyempatkan waktunya untuk
melakukan post conference.

4. Jadwal Magang Kepala Ruang, Ketua Tim dan AN

Tabel 4.32
Jadwal Magang Kepala Ruang, Ketua Tim dan AN

Nama
Agnes Rizki Y D
Gilang Rizkia D
Kentar Arianto
Listyanto Heri M
Sri Mulyani
Sri Neni Winda S

20
Selasa
KT/P
KA/P
AN/P
AN/P
KT/S
AN/S

21
Rabu
KA/P
KT/P
AN/P
KT/S
AN/P
AN/S

22
Kamis
AN/S
KA/P
KT/P
AN/P
AN/P
KT/S

23
Jumat
KT/S
AN/S
KA/P
KT/P
AN/P
AN/P

24
Sabtu
AN/P
KT/S
AN/S
KA/P
KT/P
AN/P

Januari 2015
26
27
Senin
Selasa
AN/P
KT/P
AN/P
AN/P
KT/S
AN/P
AN/S
KT/S
KA/P
AN/S
KT/P
KA/P

28
Rabu
AN/P
KT/P
KA/P
AN/S
KT/S
AN/P

29
Kamis
AN/P
AN/S
KT/P
KA/P
AN/P
KT/S

30
Jumat
KT/P
AN/P
AN/S
AN/P
KT/S
KA/P

31
Sabtu
KT/S
KT/P
AN/S
AN/P
KA/P
AN/P

S-ar putea să vă placă și