Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PADA AN. AI DENGAN GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI : SOL, NONCOMUNICATING HIDROCEPHALUS, EPILEPSI DAN RETARDASI MENTAL
DI RUANG PERAWATAN BEDAH SARAF KEMUNING LT. II
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh :
Mita Andriyani
220120150106
Melda Iskawati
220112150118
1. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas klien
Nama
: An. AI
Tanggal Lahir
: 5 Maret 2004
Umur
: 11 tahun 9 bulan
Alamat
Agama
: Islam
Kultur
: Sunda
Diagnosa Medis
Tgl. Dikaji
: 29 November 2015
Tgl. Masuk RS
: 17 November 2015
No. Medrec
: 0001304995
Nama Ayah/Ibu
: Tn. H / Ny. N
Pekerjaan ayah/ibu
: Wiraswasta / IRT
2. Keluhan utama
klien tidak bisa melihat
5.
6. Riwayat keluarga
Ayah klien mengatakan di dalam keluarganya ada yang memiliki penyakit yang
sama dengan klien bibi klien, mengidap penyakit epilepsi.
Selain itu, An AI merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Namun,
keempat kakaknya meninggal karena mengalami demam yang tinggi.
7. Genogram
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
:meninggal
: klien
: penderita epilepsi
: tinggal serumah
8. Riwayat sosial
a. Sosial keluarga
Keluarga tampak kooperatif dengan perawat dan menerima keberadaan
perawat dengan terbuka. Keluarga juga mampu berkomunikasi dengan baik
dengan keluarga pasien lain. Menurut pengakuan ayah klien bahwa
keluarganya selalu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar rumah dan
masyarakat desa dengan baik dan mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
b. Psikologis keluarga
Keluarga klien sudah memasrahkan semua yang terjadi pada klien
pada Allah. Keluarga menganggap ini sebagai cobaan dari Allah dan tetap
berusaha melakukan sebisanya untuk kebaikan klien.
c. Spiritual
Ayah klien mengatakan percaya pada kebesaran Allah. Mengaku taat
beribadah dan selalu berdoa untuk kesembuhan anaknya. Ayah klien
mengatakan semoga bisa melewati cobaan yang dihadapi dengan sabar.
9. Kebutuhan dasar
No.
Sakit
1.
Pola Nutrisi :
a.
Makan :
Jenis makanan
b.
3x/hari
3x/hari
Habis 1 porsi
porsi
Air putih ,
Air putih
Tidak terkaji
1000 ml
3-5x / hari
3-5x / hari
Warna
Kuning jernih
Kuning jernih
Jumlah
Tidak terkaji
Tidak terkaji
1x /hari
1x /hari
Kuning kecoklatan
Kuning kecoklatan
Minum :
Jenis
Jumlah
2.
Eliminasi
a.
BAK :
Frekuensi
b. BAB :
Frekuensi
Warna
konsistensi
3.
4.
lembek
Lembek
a. Kualitas
Tidur baik
Tidur baik
b. Kuantitas
Tidak tentu
tahap perkembangannya
Istirahat Tidur :
Aktivitas Bermain :
mendengarkan musik.
5.
Personal Hygiene :
Cara
Jumlah
2x/hari
2x/hari
BB: 34 kg
3) TTV
N
: 72 x/menit
: 36,4 oC
RR
: 20 x/menit
A. Sistem pernafasan
-
Hidung
Leher
Dada
: Dada kanan kiri simetris, tidak ada nyeri dan lesi, tidak ada suara
tambahan
B. Sistem kardiovaskuler
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
C. Sistem perncernaan
-
Mulut
Abdomen :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Timpani
D. Sistem indra
1. Mata
Sklera tidak ikterik, Konjungtiva tidak anemis
2. Hidung
Pasien tidak ada sekret yang menghalangi penciuman, tidak ada polip
3.
Telinga
Telinga kotor, tidak ada lesi atau kemerahan.
E. Sistem muskuloskeletal
1. Kepala
: Tidak ada odema pada kedua kaki, terdapat bekas jahitan operasi
pada pada femur dextra, terdapat bekas luka pada tibia sinistra
3. Bahu
4. Tangan
: Kedua tangan klien bisa digerakkan, tidak ada lesi di kedua tangan,
Rambut
2.
Kulit
: Kulit hitam, turgor kulit elastic, tidak edema, CRT<3 detik, terdapat
bintik kecoklatan di area muka.
3.
Kuku
G. Sistem Saraf
1) Fungsi serebral
Tanggal Pemeriksaan
30 November 2015
a. Status mental
- Tingkat kesadaran
Klien sadar,
- GCS
E4,M6,V5
- Gaya bicara
b. Fungsi intelektual
- Orientasi tempat
- Orientasi orang
c. Daya pikir
- Spontan, alamiah
- Kesulitan berfikir
- Halusinasi
d. Status emosional
- Alamiah dan datar
- Pemarah
- Cemas
- Apatis
2) Fungsi kranial
a. Nervus I (Olfactorius)
Tanggal
30 november 2015
b. Nervus II (Optikus)
Tanggal
30
November
2015
Ketajaman penglihatan
Klien
tidak
Mata kiri
dapat
melihat
Melihat warna
objek
Ketajaman penglihatan
Klien
tidak
Lapang pandang
dapat
melihat
Melihat warna
objek
30
November
2015
Mata kanan
Bentuk
Bulat, isokor
Besar pupil
Belum terkaji
Reflek cahaya +
Mata kiri
Bentuk
bulat, isokor
Besar pupil
Tidak terkaji
Reflek cahaya +
d. Nervus IV (Trochlearis)
Tanggal
30-11-15
Mata kanan
Mata kiri
e. Nervus V (Trigeminus)
Tanggal
30-11-2015
Membuka mulut
Klien
dapat
membuka
mulut
Mengunyah
Menggigit
Reflek kornea
Belum terkaji
Sensasi
nyeri Dahi
Dagu
Pipi kanan
pada wajah
Pipi kiri
f. Nervus VI (Abduscen)
Tanggal
Mata
30-11-15
Pergerakan mata lateral
kanan
Melihat kembar
Mata
kiri
30-11-15
Mengerut dahi
Tersenyum
Mengangkat alis
Menutup mata
Belum terkaji
30-11-2015
Suara bisikan
Detik arloji
Suara bisikan
Detik arloji
i. Nervus IX (Glossopharyngeus)
Tanggal
30-11-2015
Merasakan asam
Tidak terkaji
Merasakan asin
Tidak terkaji
j. Nervus X (Vagus)
Tanggal
30-11-2015
Menelan
Normal
Bicara
Normal
k. Nervus XI (Accesorius)
Tanggal
30-11-15
Mengangkat Kanan
bahu
Kiri
Mengangkat kepala
30-11-15
Menjulurkan lidah
Menggerakkan Ke kanan
lidah
Ke kiri
Tremor
+
-
Hasil
Rujukan
Satuan
13
10.4 ~ 14.4
Detik
INR
1.17
0.83~1.16
APTT
32.6
20 ~ 40
Detik
Hemoglobin
13.5
11.5 ~ 15.5
g/dL
Hematokrit
37
35 ~ 45
Leukosit
8.400
4.500 13.500
/mm3
Eritrosit
4.60
4.88 6.16
Juta/UL
279.000
150000 - 450000
/mm3
MCV
81.3
77 95
fL
MCH
29.3
25 33
Pg
MCHC
36.1
31 37
AST (SGOT)
15
<51
U/L 37
ALT (SGPT)
<39
U/L 37
Ureum
19
15 50
mg/dL
0.48
0.39 0.73
mg/dL
GDS
83
<140
mg/dL
Natrium
138
135 145
mEq/L
Kalium
3.7
3.6 5.5
mEq/L
Klorida
101
98-108
mEq/L
Kalsium
4.7
4.7-5.2
Mg/dl
HEMATOLOGI
PT INR
Masa Prothrombin
Hemoglobin 8 Parameter
Trombosit
Index Eritrosit
Kimia Klinik
Kreatinin
Umur
Jenis
Kelamin
Diagnosis
Faktor
Lingkungan
Kriteria
Nilai
< 3 tahun
3-7 tahun
7-13 tahun
13 tahun
Laki-laki
Perempuan
Kelainan Neurologi
kepala, sinkop/pusing)
Kelainan psikis/perilaku
Diagnosis lain
anak
Skor
tidur bayi/pencahayaan
Pasien berada di tempat tidur
Rawat jalan
Respon
Dalam 24 jam
Terhadap
Dalam 48 jam
penenang/
efek anestesi
Bermacam-macam obat digunakan: obat
diuretik, narkotik
Salah satu pengobatan diatas
Gangguan
kognitif
Lupa keterbatasan
Skor 7-11 :
Skor minimal : 7
resiko rendah
untuk jatuh
Skor 11:
resiko tinggi
untuk jatuh
Skor Maksimal : 23
15
DATA
DO :
ETIOLOGI
MASALAH
Tumor di otak
Resiko injuri
TIK meningkat
yang lama
- Hasil
pengkajian
Humpthy
adalah
Dumpthy
resiko
jatuh
tinggi
DS :
-
Menurut
klien
ayah
sering
klien,
merasa
yang
lama
sehingga
ketika
berjalanpun
harus
Papil edema
didampingi
-
di
rawat
RSHS
klien
di
pernah
mengalami kejang
2.
DO :
-
Klien
dapat
melihat objek
-
Mengalami kelemahan
Gangguan aktivitas
fisik dan
ketergantungan
sekunder
DS :
-
Menurut
keluarga
ketergantungan
kemampuan
tidur,
segala
DS :
-
Tumor otak
Menurut
klien,
keluarga
klien
sudah
mengalami
gangguan
penglihatan
kurang
Keluarga
mengatakan
klien
mengalami
Gangguan
terkadang
tidak
dapat
Mempengaruhi perkembangan
klien yakni fungsi intelektualitas
menurun
Perkembangan
sehingga
Menurut
ayah klien,
saat
dilakukan
pengkajian konsentrasi
dan
berhitung
klien
Gangguan perkembangan
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan (kompresi saraf optikus) dan
kejang ditandai dengan
DO :
- Klien tidak bisa melihat objek
- Klien tidak dapat duduk dan berdiri dalam waktu yang lama
- Hasil pengkajian Humpthy Dumpthy adalah resiko jatuh tinggi
DS :
-
Menurut keluarga klien tidak bisa melihat sejak 5 bulan yang lalu
Menurut ayah klien, klien sering merasa pusing jika duduk dalam waktu yang lama
sehingga ketika berjalanpun harus didampingi
Menurut kelurga klien, selama di rawat di RSHS klien pernah mengalami kejang
Menurut keluarga klein, semua perawatan diri klien seperti mandi, buang air
kecil, buang air besar dibantu oleh keluarga
Menurut ayah klien, An AI masih bisa makan sendiri dengan sedikit bantuan
Menurut ayah klien, karena penyakit yang diderita klien, An AI tidak sekolah
sehingga klien hanya belajar di rumah
DO :
-
saat dilakukan pengkajian konsentrasi dan berhitung klien sulit fokus dan hanya
dapat menghitung dari 1-10
NO
DIAGNOSA
DX
KEPERAWATAN
TUJUAN
1.
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan
klien
tidak
mengalami
injury dengan
kriteria hasil:
- Pernyataan
pemahaman
faktor yang terlibat dalam
kemungkinan cedera.
- Menunjukkan perilaku ,
gaya
hidup
untuk
menurunkan faktor resiko
dan melindungi dari cedera
- Mengubah
lingkungan
sesuai
indikasi
untuk
meningkatkatkan
keamanan
INTERVENSI
1. Monitor tanda-tanda kejang
RASIONAL
Mengetahui saat terjadinya kejang
untuk antisipasi
berisiko
, papan pengaman
pemasangan
jatuh
sehingga
railbed
akan
Menjauhkan
benda-benda
yang
NO
DIAGNOSA
DX
KEPERAWATAN
2.
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
sehingga
ketika
berjalanpun
harus
didampingi
Menurut kelurga klien,
selama di rawat di RSHS
klien pernah mengalami
kejang
Gangguan perkembangan
berhubungan dengan atrofi
hemisfer kiri (disfungsi
otak) ditandai dengan:
- Klien
tidak
dapat
melihat objek
- Mengalami kelemahan
pada tangan kanan
Setelah
dilakukan
memperlihatkan perkembangan
(personal
halus
sosial,
bahasa,
individu
Kriteria hasil:
DS :
- Menurut keluarga klein, semua perawatan diri
klien seperti mandi,
buang air kecil, buang air besar dibantu oleh
keluarga
- Menurut ayah klien, An
AI masih bisa makan
NO
DIAGNOSA
DX
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
perkembangan anak
3. Ajarkan dan beri kesempatan
pada anak untuk memenuhi
tugas perkembangan sesuai
dengan kelompok seusianya
4. Ajarkan
dan
tingkatkan
perkembangan
kata-kata
dengan pengulangan katakata yang dipergunakan anak
5. Berikan
waktu
bermain
dengan anak sebaya
6. Kolaborasi
rehabilitasi
audiologi
RASIONAL
orang tua dan klien
Tindakan pemberian stimulasi
untuk ungkapkan rasa kasih
sayang yang dilakukan secara
bertahap dan berkelanjutan yang
dimulai dari tahap yang sudah
dicapai oleh anak dengan wajar
atau tanpa paksaan serta beri
pujian bila hal yang dilakukan itu
mencapai keberhasilan
Stimulasi pendengaran dengan
memanggil
nama
anak,
mengulangi
kata-kata
yang
diucapkan dengan jelas, dengan
menyebutkan anggota badan atau
melalui latihan mengingat dapat
memori sel otak anak
Memenuhi tingkat perkembangan
naka pada masa sekolah
Latihan
berbicara
dapat
dengan
merangsang otot-otot berbicara
medis
dan
dan memori sel otak, sekaligus
memberikan pelajaran pada orang
tua tentang cara menstimulasi
anaknya.
Audiologi
dapat
NO
DIAGNOSA
DX
KEPERAWATAN
3.
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
Gangguan aktivitas fisik dan Dalam waktu 2 x 24 jam 1. Monitor tingkat pertumbuhan
ketergantungan
sekunder aktivitas fisik dan kemandirian
dan perkembangan anak pada
klien dalam batas normal
berhubungan
dengan dengan kriteria hasil:
area fungsi motorik kasar dan
disfungsi otak ditandai - Klien mampu melakukan
motorik halus
aktvitas sesuai dengan
dengan:
kemampuan dan tingkat
DS :
perkembangan anak pada
- Menurut keluarga klien,
usia yang sama
klien sudah mengalami
- Tingkat
ketergantungan
gangguan penglihatan
sekunder minimal
kurang lebih 5 bulan
- Stimulasi pada anak dalam
yang lalu
dan
ajarkan
aktivitas
efektif
dan 2. Diskusikan
- Keluarga mengatakan
adekuat
keluarga tentang tugas-tugas
klien
mengalami
perkembangan anak sesuai
kelemahan pada tangan
kanannya,
terkadang
dengan kelompok usia dan
klien
tidak
dapat
stimulasinya
bertahan lama berdiri
sendiri
sehingga
aktivitas klien banyak
di tempat tidur
3. Ajarkan dan beri kesempaan
- Menurut ayah klien,
pada anak untuk memenuhi
karena penyakit yang
RASIONAL
mengevaluasi
kelainan
pada
bidang THT.
Pada dasarnya pertumbuhan dan
perkembangan
individu
perlu
dirangsang
atau
NO
DIAGNOSA
DX
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
diderita klien, An AI
tidak sekolah sehingga
klien hanya belajar di
rumah
DO :
- saat dilakukan pengkajian
konsentrasi
dan
berhitung klien sulit
fokus dan hanya dapat
menghitung dari 1-10
4.
5.
6.
7.
RASIONAL
I.
RUANGAN
NO MEDREC
: 0001304995
Tanggal
Jam
30/11/
06.00
2015
Dx
Implementasi
Evaluasi
Terdapat ketidarnormalan pada kepala
menurut hasiil CT scan, kelainan pada
mata
06.20
06.25
06.30
06.35
Paraf
06.00
1,2
mengobrol
: 72 x/menit
: 36,4 oC
RR
: 20 x/menit
Kelurga
klien
dengan usia
usia
dengan
membeirkan
mngetakan
mengajak
kesempatan
akan
mengobrol,
bermain,
RUANGAN
NO MEDREC
: 0001304995
Tanggal/Jam
DP
29/11/2015
Catatan Perkembangan
S:
1/12/2015
P:
Lanjutkan intervensi
S:
30/11/2015
S: