Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh:
MELDA ISKAWATI
2201121150118
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Umur
Agama
Sukubangsa
Diagnosa Medis
Tanggal Dikaji
Tanggal Masuk RS
No Medrec
Nama Ayah/Ibu
Pekerjaan Ayah/Ibu
: An.A
: Bandung, 11 Mei 2003
: 12 tahun
: Islam
: Sunda, Indonesia
: Thalasemia Mayor
: 26 November 2015
: 26 November 2016
: 0000297779
: Tn. E / Ny. K
: Wiraswasta / IRT
2. Keluhan utama
Klien mengeluhkan badannya lemas
3. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluhkan badannya lemas. Lemas semakin dirasakan ketika
klien banyak beraktivitas di sekolah ataupun di rumah. Ketika klien merasa lemas
biasanya klien tidak dapat mengikuti kegiatan eksrakulikuler ataupun bermain
setelah sekolah. Biasanya lemas berkurang ketika klien berisitirahat, makan, dan
dilakukan tranfusi darah.
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Selama kehamilan ibu klien rutin memeriksakan kandungannya ke
bidan dekat rumahnya. Pada saat hamil klien ibu tidak mengalami keluhan
seperti pusing atau pucat. Ibu klien juga mengonsumsi vitamin dan zat besi
yang diberikan dari puskesmas.
b. Natal
Klien dilahirkan di bidan. Lahir spontan tidak ada keluhan selama
persalinan. Dengan BB = 2700 gram , PB: 48 cm
c. Post Natal
Jenis Imunisasi
1.
2.
3.
BCG
DPT (I,II,III)
Polio (I,II,III,IV)
4.
5.
Campak
Hepatitis
Waktu
Pemberian
0 bln
2, 4, 6 bln
0, 2, 4, 6
bln
9 bln
0, 1, 6 bln
Frekuensi
1x
3x
4x
Reaksi Setelah
Pemberian
-
1x
3x
6. Riwayat keluarga
Menurut penuturan ibu klien, terdapat riwayat thalasemia kakek klien.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal satu rumah
: meninggal
: penderita thalasemia
7. Riwayat sosial
Klien merupakan anak ke dua dari dua bersaudara di keluarganya. Seharihari klien bersekolah kelas 1 SMP. Aktivitasnya selain sekolah, klien ikut bermain
sebagaimana layaknya anak-anak seusianya di lingkungan rumahnya klien juga
mengikuti kegiatan ekstrakulikeluer pramuka. Klien suka bermain sepak bola.
Menurut ibunya, hubungan klien dengan teman sebayanya baik tidak merasa malu
dengan teman-temanya. Klien cukup kooperatif saat dilakukan tindakan, karena
sudah terbiasa dilakukan transfusi sudah 12 tahun.
Keluarga klien sudah menerima keadaan dan menerima tindakan apa saja
yang dilakukan petugas kesehatan untuk kesembuhan klien, dan punya motivasi
besar agar anaknya bisa bertahan hidup sebagai seorang penderita thalasemia.
2.
3.
Eliminasi
a. BAK :
Frekuensi
Warna
Jumlah
b. BAB :
Frekuensi
Warna
konsistensi
Istirahat Tidur :
a. Kualitas
4.
Aktivitas Bermain :
5.
Personal Hygiene :
Cara
Jumlah
Keterangan
6x / hari
Kuning jernih
Tidak terkaji
2x /hari
Kecoklatan
Lembek
Malam 8 jam
(21.00 05.00)
Siang 0,5-1 jam
(14.00-15.00) jarang.
Permainan sesuai usia
Kepala
Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata, pendek, hitam, lurus,
bersih, tidak ada luka, wajah tampak facial coolay, warna kulit wajah
mulai tampak kehitaman, tidak ada nyeri tekan sekitar kepala.
Mata
Mata sejajar telinga, conjunctiva anemis, sklera tidak ikterik. Pupil
bulat, isokor. Rangsang cahaya (+). Pergerakan bola mata ke segala
arah, fungsi penglihatan normal.
Telinga
Daun telinga bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
Hidung
Bentuk simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung,
tidak ada nyeri tekan pada sinus.
Mulut dan gigi
Mukosa bibir merah muda, lembab, kebersihan gigi cukup, gigi
geraham berlubang dua, ada karies gigi.
Leher
Tidak ada peninggian JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada kaku kuduk.
Dada
Bentuk dada simetris, ukuran normal, pengembangan dada simetris,
tidak terdapat retraksi intercostal.
- Jantung: irama jantung reguler, tidak ada suara tambahan, nadi
110x/mt, kuku pucat, CRT tidak terkaji, tidak ada sianosis
- Paru: suara paru vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing,
respirasi 22 x/mnt.
Abdomen
Bentuk cembung lembut, tidak ada distensi. Hepar teraba 3 cm, terdapat
bekas jahitan operasi splenektomi melintang di abdomen kiri, dan
bising usus 6 kali permenit, tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas.
Punggung
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas
Atas dan bawah simetris, tidak ada kelemahan atau spastik. Tidak
tampak kelainan tulang, kekuatan otot 5/5/4/4. Tangan kanan terpasang
transfusi PRC, turgor elastis, kulit tampak kering. Homan sign (-),
babinski (+)/(+)
Genetalia
Tidak terkaji
Satuan
g/dL
%
/mm3
Juta/uL
/mm3
fL
Pg
%
12. Penatalaksanaan
- Transfusi PRC 315 cc
- Vitamin E 2x1 mg Peroral
- Asam folat 2 x 1 mg Peroral
- Feriprox 3x1 cth peroral
13. ANALISA DATA
Data
DS :
- klien
mengeluhkan
badannya lemas
DO :
- Klien tampak pucat
- Klien tampak kelelahan
- conjunctiva anemis
- Hb 7.5 gr/dl
Etiologi
Masalah
Thalasemia : defisiensi
sintesa rantai
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Kerusakan pembentukan
hemoglobin
Hemolisis
Anemia
Transpor oksigen ke
jaringan perifer
Ketidakefektifan perfusi
jaringan
DS :
Thalasemia : defisiensi
sintesa rantai
Resiko cedera
organ
Kerusakan pembentukan
hemoglobin
Hemolisis
Anemia
Dilakukan transfusi PRC
DO :
- Hb : 7,5 g/dl
Efek samping : penumpukan
- Klien
tampak
pucat,
zat besi dalam orga (hati)
conjunctiva anemis
- Klien tampak lemas
Resiko cedera organ
- Teraba pembesaran hepar 3
cm
15.
No.
1.
2.
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Setelah
dilakukan 1. Monitor tanda-tanda vital
intervensi keperawatan
selama
5
jam,
peubahanperfusi
2. Tinggikan posisi kepala di tempat
jaringan bisa diatasi
tidur sesuai toleransi
dengan kriteria:
- Kadar haemoglobin 3. Awasi upaya pernafasan,
meningkat (9 10
auskultasi bunyi nafas :
gr/dl)
perhatikan bunyi nafas tambahan
- Warna kulit tidak 4. Catat keluhan rasa dingin,
anemis, membran
pertahankan suhu lingkungan dan
mukosa
tidak
tubuh hangat sesuai dengan
anemis
indikasi.
- Suhu tubuh dalam 5. Berikan PRC 315 CC.
batas normal: 36,5
37,5C
- Integritas kulit
6. Kolaborasi untuk pemberian
terjaga
asam folat 2x1 mg
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rasional
Adanya perubahan perfusi jaringan otak
menyebabkan perubahan tanda-tanda
vital: TD, RR
Meningkatnya ekspansi paru dan
memaksimalkan oksigenasi paru untuk
kebutuhan seluler.
Dispnea menunjukkan GJK karena
regangan jantung lama/peningkatan
kompensasi curah jantung.
Kenyaman pasien/kebutuhan rasa hangat
harus seimbang dengan kebutuhan untuk
menghindari panas berlebihan pencetus
vasodilatasi.
Meningkatkan jumlah sel pembawa
oksigen:memperbaiki defisiensi untuk
menurunkan resiko perdarahan.
Asam folat berfungsi untuk
memperpanjang umur eritrosit sehingga
eritrosit tidak cepat lisis
1. Pengingkatan
suhu
tubuh,
RR
No.
DiagnosaKeperawatan
peningkatan ferritin
Perencanaan
Intervensi
Tujuan
selama 5 jam klien
dapat menunjukan
perilaku mencegah
2. Periksa kadar ferritin secara
peningkatan ferritin
berkala setiap 1-3 bulan
dengan kriteria:
- Klien mengatakan
akan
meminum 3. Berikan obat zat kelasi besi
obat secara teratur
(desferal / deferiprone/ feriprox)
- TTV klien dalam
dan
minta
pasien
untuk
batas normal
mengonsumsinya secara teratur
- Klien mengatakan 4. Berikan penkes pada klien dan
akan mengonsumsi
keluarga
untuk
mengurangi
makanan rendah Fe
konsumsi zat besi seperti
kangkung, bayam, tomat, hati
sapi, tiram, kepiting, bebek,
sarden, daging sapi, daging
kambing.
Rasional
menunjukan ada gangguan dalam tubuh
seperti infeksi.
2. karena kecenderungan kelebihan besi
sebagai
akibat
absorbsi
besi
meningkat
dan transfusi darah
berulang.
3. Mengurangi zat besi dalam tubuh
RUANGAN
: 0000297779
Tanggal
Jam
Dx
26/11/
08.30
1,2
: Poli Thalasemia
Evaluasi
Ada masalah pada perfusi klien, pada hati
klien
2015
08.00
1,2
08.30
10.00
08.15
1,2
11.00
Melakukan kolaborasi pemberian transfusi. Suhu tubuh klien masih di bawah normal,
Melakukan
pemasangan
infus
Nacl RR klien masih relatif tinggi
dilanjutkan dengan memasang transfusi
PRC 315 cc. Mengawasi ketat komplikasi
Paraf
transfusi.
15/11/2015
08.45
1,2
09.45
1,2
11.45
1,2
12.00
16.00
harus dihindari
Tanggal / Jam
26 November 2015
SOAP
S:
-
O:
A:
P:
26 november 2015
S:
O:
A:
P:
-
Beri tahu keluarga untuk memantau konsumsi zat kelasi besi pada klien
Ingatkan klien untuk mengurangi konsumsi makanan yang banyak
mengandung zat besi
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, AH; Kusuma, H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis, dan Nanda Nic Noc Edisi Revisi jilid 3.Yogyakarta: Medication Jogja