Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Step 1
1. Flatus : there is gas in GIT that sometimes release
through the anal
2. Metallic sound : there is sound of air and water that
turbulate in colon
3. Bowel Sound : hyperperistaltic sound in colon or
intestine (bising usus)
Step 2
1. What is anatomy and physiology of intraabdomen?
2. Why the patient cant defecation and flatus since 2
days?
3. Why the patient feel stomacache and decrease
urin output?
4. What is the correlation between history of chronic
cough?
5. Why the patient feel bloating?
6. What is correlation between stoole like goat mucus
and blood with patient complaint?
7. Why the physical examination findings abdominal
distension?
8. Why the patient vomit has a greenish color?
9. Why the mass can disappear when the patient is
lying and appear when the patient is in standing
position, coughing, and straining?
10.
What is the correlation between history patient
traditional market porter for 30 years ago?
11.
What is the mass is it? And why the mass
located in right inguinal region and can be pushed
back with the finger?
12.
What is diagnosis and differential diagnosis of
the scenario?
13.
What is the pathophysiology, etiology, and
complication from this case?
14.
What are supporting treatment according to
the case?
15.
What is the therapy from case of the scenario?
Step 3
1. What is anatomy and physiology of intraabdomen?
2. Why the patient cant defecation and flatus since 2
days?
Makananlambung(udara)usus(sedikit
udara)diteruskan ke colon, 1. Makanan yg terlalu
banyak ex:kacang 2. Karakteristik
bakterimengeluarkan lewat anus mekanisme
kontraksi otot abdomen (meningkatkan tekanan)
+sfingter ani eksternus(meregang)
Sumber flatus : 1.udara yg tertelan, 2.gas yg di
produksi, 3.difusi udara dari darah ke intestinal
Tidak defekasi kenapa? Karena factor usia, massa di
colon, motilitas menurun, sulit menahan babobstruksi
intestinal(1.intestinal, 2.peristaltik)
3. Why the patient feel stomacache and decrease
urin output?
Terjadi obstruksi kontraktilitas usus meningkat utk
mengeluarkan isi usus melalui lokasi sumbatanusus
lelah, berdilatasi, kontraksi menurundilatasi usus
menyebabkan akumulasi air dan elektrolit
intralumendehidrasi&hipovolemik, sumbatan
14.
What is the pathophysiology, etiology, and
complication from this case?
15.
What are supporting treatment according to
the case?
16.
What is the therapy from case of the scenario?
Cari : ileus obstruktif itu apa(jenis,
definisi,penyebab), vaginasi, volvulus! apa yg
mepengaruhi peristaltic usus (saraf2, dll),
1. ANATOMI
Intestinum Tenue
collapse. The normal functions of the bowel wall are compromised and the distended section gets
progressively worse. A completely blocked large bowel is a medical emergency.
http://www.webmd.boots.com/digestive-disorders/bowel-obstruction
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34591/3/Chapter%20II.pdf
Jenis gelombang peristaltik yang terlihat dalam usus halus jarang timbul pada
sebagian kolon, sebaliknya hampir semua dorongan ditimbulkan oleh
pergerakan lambat kearah anus oleh kontraksi haustrae dan gerakan massa.
Dorongan di dalam sekum dan kolon asenden dihasilkan oleh kontraksi
haustrae yang lambat tetapi berlangsung persisten yang membutuhkan
waktu 8 sampai 15 jam untuk menggerakkan kimus hanya dari katup ileosekal
ke kolon transversum, sementara kimusnya sendiri menjadi berkualitas feses
dan menjadi lumpur setengah padat bukan setengah cair.
Hernia
Hernia Inguinalis Lateralis
Anatomi
didaerah inguinal ada canalis inguinalis yang jalannya sejajar
dengan ligamentum inguinalis yang menghubungkan SIAS
dengan tuberculum pubicum
-batas canalis inguinalis :
-ventral : aponeurosis m. Obliqua abdominis
-dorsal : fascia transversaabdominis, peritoneum
-caudal : ligamentum inguinale Pouparti
-cranial : m. Obliqus abdominis internus
m. Transversus abdominis externus
-medial : anulus inguinalis externus
-lateral : anulus inguinalis internus
Hernia Femoralis
Pintu masuk hernia femoralis dibentuk oleh:
-madial : lig lacunare Gimbernati
-lateral : v.femoralis
-cranial : lig inguinale Pouparti
-caudal : fascia pectinea
Jalannya hernia femoralis :
canalis femoralis annulus femoralis keluar fossa ileopectinea
11.
What is the correlation between history patient
traditional market porter for 30 years ago?
Karena pekerjaan mengangkat angkat barang bisa
menyebabkan ileus obtruction atau hernia karena
tekanan intraabdomen yang meningkat
12.
What is the mass is it? And why the mass
located in right inguinal region and can be pushed
back with the finger?
Penyebab obstruksi kolon yang paling sering ialah karsinoma terutama pada daerah rektosigmoid
dan kolon kiri distal. Tanda obstruksi usus merupakan tanda lanjut (late sign) dari karsinoma kolon.
Obstruksi ini adalah obstruksi usus mekanik total yang tidak dapat ditolong dengan cara
pemasangan tube lambung, puasa dan infus. Akan tetapi harus segera ditolong dengan operasi
(laparatomi). Umumnya gejala pertama timbul karena penyulit yaitu gangguan faal usus berupa
gangguan sistem saluran cerna, sumbatan usus, perdarahan atau akibat penyebaran tumor.
Biasanya nyeri hilang timbul akibat adanya sumbatan usus dan diikuti muntah-muntah dan perut
menjadi distensi/kembung. Bila ada perdarahan yang tersembunyi, biasanya gejala yang muncul
anemia, hal ini sering terjadi pada tumor yang letaknya pada usus besar sebelah kanan. 1,4,5
sekresi ke dalam gelung tertutup dapat menyebabkan peningkatan cepat tekanan instralmumen, yang
menyebabkan obstruksi aliran vena.
Himawan S. Gannguan Mekanik Usus (Obstruksi). Dalam: Patologi. Penerbit Staf
Pengajar bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta: 1996; 204 6.
13.
What is diagnosis and differential diagnosis of
the scenario?
VIII. DIAGNOSIS
Pada anamnesis obstruksi tinggi sering dapat
ditemukan penyebab misalnya berupa adhesi dalam
perut karena pernah dioperasi atau terdapat hernia.
Gejala umum berupa syok, oliguri dan gangguan
elektrolit. Selanjutnya ditemukan meteorismus dan
kelebihan cairan di usus, hiperperistaltis berkala berupa
kolik yang disertai mual dan muntah. Kolik tersebut
terlihat pada inspeksi perut sebagai gerakan usus atau
kejang usus dan pada auskultasi sewaktu serangan
kolik, hiperperistaltis kedengaran jelas sebagai bunyi
nada tinggi. Penderita tampak gelisah dan menggeliat
sewaktu kolik dan setelah satu dua kali defekasi tidak
ada lagi flatus atau defekasi. Pemeriksaan dengan
meraba dinding perut bertujuan untuk mencari adanya
nyeri tumpul dan pembengkakan atau massa yang
abnormal. Gejala permulaan pada obstruksi kolon
adalah perubahan kebiasaan buang air besar terutama
berupa obstipasi dan kembung yang kadang disertai
kolik pada perut bagian bawah. Pada inspeksi
diperhatikan pembesaran perut yang tidak pada
tempatnya misalnya pembesaran setempat karena
peristaltis yang hebat sehingga terlihat gelombang
usus ataupun kontur usus pada dinding perut. Biasanya
14.
What is the pathophysiology, etiology, and
complication from this case?
15.
What are supporting treatment according to
the case?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. 1. Pemeriksaan Radiologi.
Foto polos abdomen dengan posisi terlentang dan tegak (lateral dekubitus)
memperlihatkan dilatasi lengkung usus halus disertai adanya batas antara air dan udara
atau gas (air-fluid level) yang membentuk pola bagaikan tangga.
Pemeriksaan radiologi dengan Barium Enema mempunyai suatu peran terbatas
pada pasien dengan obstruksi usus halus. Pengujian Enema Barium terutama sekali
bermanfaat jika suatu obstruksi letak rendah yang tidak dapat pada pemeriksaan foto
polos abdomen. Pada anak-anak dengan intussuscepsi, pemeriksaan enema barium
tidaklah haany sebagai diagnostik tetapi juga mungkin sebagai terapi.
CTScan. Pemeriksaan ini dikerjakan jika secara klinis dan foto polos abdomen dicurigai
adanya starngulasi. CTScan akan mempertunjukkan secara lebih teliti adanya kelainankelainan dinding usus, mesenterikus, dan peritoneum.
CTScan harus dilakukan dengan memasukkan zat kontras kedalam pembuluh darah.
Pada pemeriksaan ini dapat diketahui derajat dan lokasi dari obstruksi.
USG. Pemeriksaan ini akan mempertunjukkan gambaran dan penyebab dari obstruksi.
MRI. Walaupun pemeriksaan ini dapat digunakan. Tetapi tehnik dan kontras yang ada
sekarang ini belum secara penuh mapan. Tehnik ini digunakan untuk mengevaluasi
iskemia mesenterik kronis.
Angiografi. Angiografi mesenterik superior telah digunakan untuk mendiagnosis adanya
herniasi internal, intussuscepsi, volvulus, malrotation, dan adhesi.
(1,3,4)
Khan AN., Howat J. Small-Bowel Obstruction. Last Updated: May 10, 2004.
In:http://www.yahoo.com/search/cache?/ileus_obstructif/Article:By:eMedicine.com.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tidak mempunyai ciri-ciri khusus. Pada urinalisa, berat jenis bisa
meningkat dan ketonuria yang menunjukkan adanya dehidrasi dan asidosis metabolik. Leukosit
normal atau sedikit meningkat, jika sudah tinggi kemungkinan sudah terjadi peritonitis. Kimia
darah sering adanya gangguan elektrolit.6
Foto polos abdomen sangat bernilai dalam menegakkan diagnosa ileus obstruksi. Sedapat
mungkin dibuat pada posisi tegak dengan sinar mendatar. Posisi datar perlu untuk melihat
distribusi gas, sedangkan sikap tegak untuk melihat batas udara dan air serta letak obstruksi.
Secara normal lambung dan kolon terisi sejumlah kecil gas tetapi pada usus halus biasanya tidak
tampak.1,6
Gambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air fluid level, distensi usus
bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi usus halus. Obstruksi kolon biasanya
terlihat sebagai distensi usus yang terbatas dengan gambaran haustra, kadang-kadang gambaran
massa dapat terlihat. Pada gambaran radiologi, kolon yang mengalami distensi menunjukkan
gambaran seperti pigura dari dinding abdomen.10,11
Kemampuan diagnostik kolonoskopi lebih baik dibandingkan pemeriksaan barium kontras ganda.
Kolonoskopi lebih sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis neoplasma dan bahkan bisa langsung
dilakukan biopsi.12
16.
Colonic Obstruction
The mortality rate for colonic obstruction is about 20%. As in small-bowel obstruction,
nonoperative treatment is contraindicated unless the obstruction is incomplete. Incomplete
obstruction can be treated with colonoscopic decompression and placement of a metallic stent
if a malignant lesion is present. The success rate approaches 90% depending on the location
of the obstruction, with left-sided lesions being more successfully stented than right-sided
lesions. In general, the colonic stent is considered to be a temporary solution or a "bridge to
surgery," which allows for colonic preparation before surgical intervention. When obstruction
is complete, early operation is mandatory, especially when the ileocecal valve is competent,
because of the concern for cecal perforation. Cecal perforation is more likely if the cecal
diameter is >10 cm on plain abdominal film.
Decisions regarding the operative management of colonic obstruction are based on the cause
of the obstruction and the patient's overall well-being. For obstruction on the left side of the
colon, operative management strategies include either decompression by cecostomy or
transverse colostomy or resection with end-colostomy formation (Hartmann's procedure).
Primary resection of obstructing left-sided lesions with on-table washout of the colon has also
been accomplished safely. For a lesion of the right or transverse colon, primary resection and
anastomosis can be performed safely because distention of the ileum with consequent
discrepancy in size and hazard in suture are usually not present. Furthermore, the bacterial
and stool content is less on the right side of the colon, decreasing the chance of infection.
Adynamic Ileus
This type of ileus usually responds to nonoperative decompression and treatment of the
primary disease. The prognosis is usually good. Correction of electrolyte abnormalities
should be instituted (i.e., potassium, magnesium). Successful decompression of a colonic
ileus has been accomplished by repetitive colonoscopy. Neostigmine is also effective in cases
of colonic ileus that have not responded to other conservative treatment. Rarely, adynamic
colonic distention may become so great that cecostomy is required if cecal gangrene is
feared.
PENATALAKSANAAN
Obstruksi usus halus (letak tinggi)
Selain beberapa perkecualian, obstruksi usus harus ditangani dengan operasi, karena
adanya risiko strangulasi. Selama masih ada obstruksi, strangulasi tidak dapat dicegah
secara meyakinkan.
v Persiapan-persiapan sebelum operasi:
1. Pemasangan pipa nasogastrik. Tujuannya adalah untuk mencegah muntah,
mengurangi aspirasi dan jangan sampai usus terus menerus meregang akibat
tertelannya udara (mencegah distensi abdomen).
2. Resusitasi cairan dan elektrolit. Bertujuan untuk mengganti cairan dan elektrolit
yang hilang dan memperbaiki keadaan umum pasien.
3. Pemberian antibiotik, terutama jika terdapat strangulasi.
v Operasi:
Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital berfungsi
secara memuaskan.
Kalau obstruksi disebabkan karena hernia skrotalis, maka daerah tersebut harus disayat.
Kalau tidak terpaksa harus dilakukan penyayatan abdomen secara luas. Perincian
(3,4)
2.
Khan AN., Howat J. Small-Bowel Obstruction. Last Updated: May 10, 2004.
In:http://www.yahoo.com/search/cache?/ileus_obstructif/Article:By:eMedicine.com.
pengeluaran urin (melalui kateter), tanda vital, tekanan vena sentral dan
pemeriksaan
laboratoriumberurutan.
2. Dekompressi tractus gastrointestinal dengan sonde yang ditempatkan
intralumen
dengan tujuan untuk dekompressi lambung sehingga memperkecil kesempatan
aspirasi isi
usus, dan membatasi masuknya udara yang ditelan ke dalam saluran
pencernaan,sehingga
mengurangi distensi usus yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan
intalumen.
3. Pemberian antibiotika untuk pencegahan pertumbuhan bakteri berlebihan
bersama
dengan produk endotoksin dan eksotoksin.
b) Operatif
Tergantung dari etiologi masing-masing :
Adhesi
Pada operasi, perlengketan dilepaskan dan pita dipotong agar pasase usus pulih
kembali.
Hernia inkarserata
Dapat dilakukan Herniotomi untuk membebaskan usus dari jepitan.
Neoplasma
Operasi berupa pengangkatan tumor. Pada tumor jinak pasase usus harus
dipulihkan
kembali, sedangkan pada tumor ganas sedapat mungkin dilakukan
reseksi radikal.
41
Askariasis
Jika terdapat obstruksi lengkap, atau jika pengobatan konservatif tidak berhasil
dapat
1.
2.
Ileus obstruksi mekanik adalah gangguan pasase usus atau peristaltic usus akibat adanya sumbatan bagi
jalan distal isi usus. Ileus juga didefinisikan sebagai jenis obstruksi apapun, tetapi istilah ini umumnya telah
berarti ketidakmampuan isi menuju ke distal terhadap kelainan sementara dalam motilitas.
Terdapat 2 jenis obstruksi :
Ileus paralitik ( ileus adinamik ), dimana peristaltik usus dihambat sebagian akibat pengaruh toksin trauma yang
mempengaruhi kontrol otonom pergerakan usus.
Obstruksi mekanik ( ileus dinamik ) dimana didapat obstruksi intralumen misalnya oleh strangulasi, invaginasi
atau sumbatan di dalam lumen usus.
Pada obstruksi halus dibedakan lagi obstruksi sederhana dari obstruksi stangulasi.
Obstruksi sederhana ialah obstruksi yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darah. Pada
strangulasi ada pembuluh darah yang terjepit sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir
dengan nekrosis atau gangren yang ditandai dengan gejala umum berat yang disebabkan oleh
toksin dari jaringan gangren. Jadi strangulasi memperlihatkan kombinasi gejala obstruktif dan
gejala sistemik akibat adanya toksin dan sepsis.
Etiologi
Obstruksi ileus mekanik dapat disebabkan oleh :
adhesi
hernia inkarserata
massa cacing
tumor primer maupun metastase
lain-lain peradangan, divertikulum Meckel, invaginasi, volvulus, atau obstruksi makanan
Adhesi
Ileus karena adesi umumnya tidak disertai strangulasi. Adesi umumnya berasal dari rangsangan
peritoneum akibat peritonitis setempat atau umum atau pasca operasi. Adesi dapat berupa perlengketan mungkin
dalam bentuk tunggal maupun multiple, mungkin setempat maupun luas. Sering juga ditemukan bentuk pita.
Pada operasi, perlengketan dilepaskan dan pita dipotong agar pasase usus pulih kembali. Adesi yang kambuh
mungkin akan menjadi masalah besar.
Hernia Inkaserata
Obstruksi akibat hernia inkaserata pada anak dapat dikelola secara konservatif dengan posisi
tidur Trendelenburg. Jika reduksi gaya berat ini tidak berhasil dalam waktu 8 jam, harus diadakan herniotomi
segera.
Massa Cacing
Obstruksi oleh cacing askaris paling sering ditemukan pada anak karena hygiene kurang sehingga
infestasi cacing terjadi berulang-ulang dan usus halus lebih sempit daripada usus halus orang dewasa sedangkan
ukuran cacaing sama besar. Obstruksi umumnya disebabkan oleh suatu gumpalan padat yang terdiri dari sisa
makanan dan puluhan ekor cacing yang mati atau hampir mati akibat pemberian obat cacing.
Gejala klinik, pada awalnya keadaan umum tidak terlalu parah, tetapi anak dapat menderita
serangan kolik tanpa berhenti jika obstruksi menjadi total. Muntah terjadi saat terjadi
serangan kolik dan anak menjadi gelisah.
Invaginasi
Invaginasi adalah keadaan dimana usus bagian proksimal masuk ke usus bagian distalnya, sehingga
membuat obstruksi pada usus. Invaginasi sering ditemukan pada anak dan agak jarang pada orang dewasa.
Invaginasi pada anak dapat disebut idioptik karena tidak diketahui sebabnya. Invaginasi idiopatik umumnya
merupakan intususepsi ileosekal yang kemudian masuk naik ke dalam kolon asenden dan mungkin terus sampai
dapat keluar dari rectum. Invaginasi memang dapat mengakibatkan nekrosis iskemik bagian usus yang masuk
dengan komplikasi perforasi dan peritonitis.
Pada Foto Rontgen menunjukkan keadaan dari usus dimana bagian usus masuk ke
bagian usus yang lain (usus didekatnya), hal ini menyebabkan bengkak, mengurangi
peredaran darah, obstruksi, dan kerusakan jaringan.Intususepsi merupakan keadaan yang
memerlukan penanganan segera (barium enema atau tindakan bedah) untuk menghindarkana
kematian jaringan (nekrosis), perforasi usus, peritonitis dan kematian.
Volvulus
Volvulus adalah keadaan dimana usus terpuntir. Volvulus di usus halus agak jarang ditemukan. Sebagai
kausanya biasanya pita congenital atau adesi dikambinghitamkan, tetapi ada operasi sering tidak ditemukan.
Kebanyakan volvulus di dapat di bagian ileum yang diperdarahi oleh a. ileosekalis dan mudah mengalami
strangulasi. Gambaran kliniknya merupakan gambaran ileus obstruksi tinggi dengan atau tanpa gejala dan tanda
strangulasi.
Diverticulum Meckel
Regresi yang tidak sempurna pada duktus omfalomesenterikus (duktus vetelinus) dapat
meninggalkan bermacam-macam kelainan antara lain diverticulum Meckel. Diverticulum
Meckel merupakan divertikulum yang sering ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian
intraabdomen duktus vitelinus. Obstruksi ini disebabkan oleh invaginasi dan hernia interna
akibat kelok usus dibelakang divertikulum dan pitanya ke umbilicus. Divertikulum Meckel
sendiri tidak menunjukkan tanda dan gejala. Baru bila ada divertikulitis timbul keluhan dan
tanda yang mirip sekali dengan appendicitis akut walaupun letaknya dapat berbeda. Perforasi
disertai dengan peritonitis yang dapat meluas sampai peritonitis purulenta generalisata sama
dengan kejadian pada appendicitis perforata.