Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SESSION
Preceptor:
Disusun oleh :
1)
2)
3)
4)
DEFINISI
Merupakan zat baik sintetik atau natural yang dapat
berikatan dengan reseptor morfin
Golongan ini digunakan untuk meredakan nyeri/
menghilangkan rasa nyeri
Nama Generik
Alfentanil HCl
Kegunaan
Analgesik, anesthtetic
Adverse Reactions
Respiratory depression, muscle
Range Dosis
Individualize dosage
Analgesik, antitusive
vomiting
Sedation, sweating, headache,
Fentanyl
dose, 120mg/24 h
Preanesthesia : 0,05-0,1 mg IM;
anestesiologi
Individualize dosage:
anesthetic premedication
Oralet up to 5mcg/kg/dose
(lozenges)
cancer pain
depression
Chronic Pain
stick)
Individual dosage:
Analgesic
depression
Sedation, vertigo, lethargy,
8h rectally
Levorphanol tartrate
Opioid dependence
depression
Sedation, nausea, lethargy,
Individual dosage :
Oxymorphone
Propoxyphene
Remifentanil HCl
Analgesic, preoperative
Light headedness,
1-1,5 mg SC or IM q4-6h
sedation, obstetric
sedation, constipation,
analgesia
dizziness, nausea
rectally q4-6h
Analgesic
Anesthesia
constipation, dizziness,
respiratory depression
Vomiting, Light
headedness, sedation,
nausea, skeletal muscle
rigidity, sweating,
Buprenorphine
Analgesic
respiratory depression
Light headedness, sedation, 0,03 mg q6h PRN IV or IM
constipation, nausea,
vomit, dizziness,
Butorphanol
Nalbuphine
Analgesic, preoperative to
respiratory depression
Light headedness, sedation, 1-4 mg IM; 0,5-2 mg IV;
support anesthesia
constipation, nausea,
vomit, dizziness,
Analgesic
respiratory depression
repeath q3-q4
Light headedness, sedation, 10 mg/70 kg SC,IM,IV q3-6h
constipation, nausea,
vomit, dizziness,
respiratory depression
PRN
DEFINISI
Merupakan obat anti peradangan non-steroid
(NSAID, non steroidal anti-inflammatory drug).
Memiliki target aksi pada enzim siklooksigenase
(COX) yang berperan dalam sintesis mediator
nyeri, salah satunya adalah prostaglandin.
Digunakan untuk :
1.
Meringankan atau menghilangkan rasa nyeri
tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan
kesadaran juga tidak menimbulkan ketagihan
2.
Diberikan untuk nyeri ringan sampai sedang :
nyeri kepala, gigi, otot atau sendi, perut, nyeri
haid, nyeri akibat benturan
ANALGETIK NON-OPIOD
DIBEDAKAN ATAS 8 KELOMPOK
YAITU:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ACETAMINOPHEN (PARACETAMOL)
MOA
perifer
Indikasi
Kontraindikasi
: Hepatotoksik
: 10-15 mg/kgBB/kalo
Contoh obat
1. Parasetamol
Sediaan : Tab 500 mg, Syrup 120 / 5 ml
2. Panadol
Sediaan : tab 120 mg, oral drops 100 mg/mL, oral sups 250
mg/mL,syr 160 mg/mL
3. Sanmol/sanmol forte
ASPIRIN (SALICYLATES)
MOA
: Menghambat biosintesis prostaglandin dan
tromboksan
Durasi : Dosis rendah memiliki waktu paruh 3-5 jam, Dosis
tinggi waktu paruhnya adalah 15 jam atau lebih
Onset : Mula kerja cepat
Indikasi : Angina pectoris, Fever colds, Toothache, Nyeri
otot, Neuralgia
Kontraindikasi : Gastrointestinal toksisitas, Nefrotoksisitas,
Reaksi hipersensitivitas, asidosis metabolik,
Efek Samping
: Meningkatnya kemungkinan terjadinya
perdarahan spontan, Sesak napas, asma,
perdarahan saluran cerna, mual, muntah,
ulkus
peptik, gangguan fungsi hati,
sindrom StevenJohnsons, gangguan
fungsi ginjal
Dosis:
Dosis rendah (<300 mg / d) efektif dalam mengurangi
agregasi platelet;
Dosis sedang (300-2400 mg / d) memiliki efek antipiretik
dan analgesik;
Dosis tinggi (2400-4000 mg / d) digunakan untuk efek antiinflamasi.
Contoh obat:
1. Aptor
Sediaan: tab 100 mg
Dosis : dewasa 4-6 tab, anak (5-12 th) 2-3 tab, bayi (1-4 th) 1
tab.
2. Ascardia
Sediaan: tab 160 mg, 80 mg
3. Aspilet
Sediaan: Tab 80 mg
Dosis :
dosis oral 200-400 mg (5- 10 mg / kg BB pada anak-anak) setiap
4-6 jam, dapat ditambahkan sampai dosis harian 800-1200 mg.
Jumlah maksimum ibuprofen untuk orang dewasa adalah
800mg per dosis.
Contoh obat:
1. Ibu profen
Sediaan: tab 200 mg, 400 mg, 600 mg; suspensi 100 mg/5 mL,
200 mg/5 mL; tablet kunyah 100 mg ;suppositoria 125 mg.
2. Arfen
Sediaan: caplet 400 mg
3. Ostarin
Sediaan: caplet 400 mg, tab 200 mg, oral susp 200mg/5ml
ASAMMEFENAMATE
MOA
: menghambat sintesa Prostaglandin dengan
menghambat kerja enzim cyclooxygenase/PGHS
(COX-1 &
COX-2)
Durasi : 6 jam
Indikasi
: kepala, Sakit gigi, Nyeri otot tulang, Nyeri karena
luka, Nyeri setelah operasi, Nyeri setelah
melahirkan,
Dismenore, Nyeri reumatik, nyeri
tulang belakang, Demam.
Kontraindikasi : Ulserasi saluran cerna, peny. Ginjal atau hati,
hipersensitif, tukak lambung.
Efek Samping : Nyeri ulu hati, Gangguan pencernaan, Tidak nafsu
makan, Mual dan muntah, Sakit kepala,
Mengantuk dan kelelahan
Dosis : 250-500 mg
Contoh obat:
1. asammefenamat
sediaan: tab 250 mg, 500 mg
2. asimat
sediaan: caplet 500 mg
ASAM ASETATINDOL
(INDOMETASIN)
MOA : Menghambat prostaglandin
Durasi : Waktu paruh 4-6 jam
Onset
: 30 menit
Indikasi
:
Arthritis,Osteoarthritis,
Rheumatoid
Arthritis
Kontraindikasi : peptic ulcer, gangguan hepar,
hipertensi, pankreatitis,
asma, ibu hamil
Efek samping : nyeri abdomen, diare,
pendarahan saluran cerna,
pankreatitis, nyeri kepala
Dosis:
10-20 mg/ hari
Contoh obat:
1. Piroxicam
Sediaan: tab 10mg, 20 mg
2. Campain
Sediaan: cap 10 mg, 20mg
3. Pirofel
Sediaan: cap 10 mg, 20mg
FENILBUTAZON (PHENYLBUTAZONE)
MOA : Efek analgesik terhadap nyeri yang
sebabnya nonreumatik namun lebih
lemah
dari salisilat. Fenilbutazon
memperlihatkan
efek urikosurik ringan
dengan menghambat
reabsorpsi asam
urat melalui tubuli.
Indikasi : ankylosing spondylitis aktif, arthritis gout
akut,
rheumatoid arthritis aktif,
osteoarthritis akut.
Kontraindikasi
: Penderita dengan hipertensi,
udem,
dekompensasi jantung, ulkus
lambung, kerusakan ginjal dan
hati,
hipersensitif terhadap
Fenilbutazon
OBAT HIPNOTIK-SEDATIF
DEFINISI
KLASIFIKASI
Sedasi minimal :
Sedasi dalam :
MIDAZOLAM
Midazolam bekerja cepat karena transformasi
metabolitnya cepat dan lama kerjanya singkat.
Pada pasien orang tua dengan perubahan organik otak
atau gangguan fungsi jantung dan pernafasan, dosis
harus ditentukan secara hati-hati.
Efek obat timbul dalam 2 menit setelah penyuntikan.
Penggunaan :
pramedikasi, sedasi sadar, obat induksi, suplementasi anestesi
Dosis:
pramedikasi
IM, 2,5-10 mg(0,05-0,2 mg/kg)
PO, 20-40 mg (0,5-0,75 mg/kg)
Intranasal, 0,2-0,3 mg/kg
Rektal, 15-20 mg (0,3-0,35 mg/kg). Encerkan dalam 5ml NS
Sedasi sadar: IV, 0,5-5 mg (0,025-0,1 mg/kg). Titrasi lambat
hingga efek yang diinginkan.Pernafasan dan fungsi jantung
harus dimonitor secara kontinu.
Induksi :
IV, 50-350 g/kg
Infus, 0,25-1,5 g/kg/menit
Antikonvulsan : IV/IM, 2-5 mg (0,025-0,1 mg/kg)
Setiap 10-15 menit seperti yang diperlukan
Kemasan: suntikan, 1mg/ml, 5 mg/ml
Penyimpanan: suhu kamar (15-300C). lindungi dari
cahaya
Pengenceran untuk infus: 15 mg dalam 250 ml DW
atau NS (60 g/ml)
Farmakokinetik
Awitan aksi: IV, 30 detik -1 menit; 15 menit;
PO/rektal, menit; intranasal, < 10 menit; intranasal,<
5 menit
Efek puncak: IV, 3-5 menit; 15-30 menit; PO, 30
menit; intranasal, 10 menit; rektal, 20-30 menit
Lama aksi: IV/IM, 15-80 menit; PO/rektal, 2-6 jam
Interaksi/Toksisitas: efek depresi SSP, narkotik,
sedative, anestetik volatile; menurunkan MAC untuk
anestetik volatile; efeknya diantagonis oleh flumazenil.
Efek samping :
Kardiovaskular
takikardia, episode vasovagal, kompleks ventricular premature, hipotensi
Pulmoner
bronkospasme, laringospasme, apne, hipoventilasi
SSP
euphoria, delirium, bangkitan yang diperpanjang, gerakan tonik-klonik,
agitasi, hiperaktivitas
Gastrointestinal
salivary, muntah, rasa asam
Dermatologik
ruam, pruritus, hangat atau dingin pada tempat suntikan
PROPOFOL
Propofol (Diprivan) memperlambat aktivitas otak
dan sistem saraf.
Propofol digunakan untuk membantu rileks
sebelum dan selamaanestesi umum untuk
operasi atau prosedur medis lainnya.
Penggunaan:
obat induksi sedasi sadar, pemeliharaan dari
anestesi, pengobatan dari mual dan muntah
akibat kemoterapi/pascabedah.
Dosis
sedasi sadar:
bolus IV, 25-50 mg (0,5-1 mg/kg), titrasi lambat hingga
efek yang diinginkan. Fungsi pernapasan dan jantung
harus dipantau terus-menerus.
Induksi:
IV, 2-2,5 mg/kg (berikan secara lambat dalam 30 detik
dalam 2-3 dosis bagi)
Pemeliharaan:
Bolus
IV, 25-50 mg
Infus, 100-200 g/kg/menit
Antiemetic: IV, 10 mg
Farmakokinetik
Awitan aksi: dalam 40 detik
Efek puncak: 1 menit
Lama aksi: 5-10 menit
Interaksi/Toksisitas:
mempotensiasi efek depresi SSP dan sirkulasi dari narkotik,
hipnotik sedative, anestetik volatile; ekstraksi pulmoner
berkurang dan kadar plasma meningkat (hingga 50%) dengan
pemberian bersamaan alfentanil, fentanyl, halotan
(konsentrat>1,5%); nyeri dapat terjadi pada suntikan ke dalam
vena kecil; mempotensiasi blockade neuromuscular dari
relaksan otot nondepolarisasi (contohnya atrakurium).
Efek samping :
CVS
SSP
GI
Local
Lain
KETAMINE
Ketamin adalah suatu rapid acting non barbiturat
general anesthethic termasuk golongan fenyl
cyclohexylamine
Ketamin mempuyai efek analgesi yang kuat sekali akan
tetapi efek hipnotiknya kurang (tidur ringan) yang
disertai anestesi disosiasi.
Ketamin merupakan zat anestesi dengan aksi satu
arah yang berarti efek analgesinya akan hilang bila
obat itu telah didetoksikasi/dieksresi.
Indikasi
Anestetik disosiatif,
induksi dan pemeliharaan anesthesia, khususnya pada pasien
hipovolemik atau berisiko tinggi, satu-satunya anestetik
untuk prosedur bedah singkat.
Kemasan:
Suntikan : 10 mg/ml, 50 mg/ml, 100 mg/ml
Penyimpanan:
Dosis
IV, 0,5-1 mg/kg
IM/rektal, 2,5-5 mg/kg
PO, 5-6 mg/kg. Encerkan injektat dalam 5-10 ml (0,2
ml/kg) minuman berasa cola
Induksi : IV, 1-2,5 mg/kg; IM/rektal, 5-10 mg/kg
Infus : 15-80 g/kg/menit (perbesar dengan 2-5 mg
diazepam IV atau 1-2 mg midazolam IV seperlunya)
Epidural/kaudal: 0,5 mg/kg; encerkan dalam NS
(bebas pengawet) atau anestetik local (1 ml/kg)
Farmakokinetik:
Lama aksi: IV, 5-15 menit; IM/rektal, 12-25 menit; epidural, 4 jam
Interaksi/toksisitas:
Timbulnya delirium; penurunan kebutuhan anestetik volatile;
hipertensi, aritmia, iskemia miokard pada penggunaan bersama
simpatomitetik (contohnya, epinefrin); depresi hemodinamik dapat
terjadi dengan adanya penyekat alfa, penyekat beta, penyekat saluran
kalsium, benzodiazepine, opioid, anestetik volatile, penyekat ganglion,
anesthesia epidural servikal, transeksi medulla spinalis; penggunaan
bersama dengan benzodiazepine, barbiturate, anestetik volatile dapat
memperpanjang pemulihan;
Efek samping :
Pulmoner
SSP
GI
Mata
NATRIUM TIOPENTAL
(PENTOTHAL)
Kemasan:
Interaksi/Toksisitas:
Mempotensiasi efek pendepresi SSP dan sirkulasi dari
narkotik, hipnotik sedative, alcohol, anestetik volatile;
mengurangi efek antikoagulan oral, digoksin, penyekat
beta, kortikosteroid, kuinidil, teofilin; aksi
diperpanjang oleh inhibitor MAO, kloramfenikol;
penggunaannya tidak kompatibel dengan larutan
suksinilkolin, tubokurarin, atau obat-obatan lain
dengan pH asam; suntikan arteri atau ekstravaskular
(khususnya dengan konsentrasi di atas 5%)
menimbulkan nekrosis, gangrene.
Efek samping
Kardiovaskular: depresi sirkulasi. Aritmia
Pulmoner: depresi pernapasan, apne, laringospasme,
bronkospasme
SSP: delirium, somnolen dan pemulihan yang
diperpanjang, sakit kepala
GI: mual, emesis, salivasi
Dermatologic: tromboflebitis, nekrosis, gangrene
Alergik: eritema, pruritus, urtikaria, reaksi anafilaktik
Lainnya: hiperaktivitas otot skelet, menggigil
HALOTAN
Sering
Kelebihan
ENFLURAN
Digunakan
DESFLURAN
SEVOFLURAN
Onset
Durasi
Indikasi
Site Of
Action
Efek
Samping
Suksamet
1-2 menit
3-5 menit
Intubasi
ETT,
induksi
anestesi,
terapi syok
elektrokonv
ulsif
Melekat
pada
reseptor
nikotinik
dan bekerja
mirip
asetilkolin
Hipertemia
, apneu,
nyeri otot
pasca
operasi,
hiperkalem
ia, dan
peningkata
n tekanan
intraokular
onium
(suksinil
kolin),
golongan
depolarisas
i
Dosis:
untuk
intubasi 12mg/kgBB/I
V, dosis
pemelihara
Onset
Durasi
Efek
Samping
Pavulon
2-3 menit
3-5
menit
Tambah
an
anastesi
untuk
relaksas
i otot
Vagolotik
(nadi
meningkat)
, reaksi
lokal pada
tempat
suntikan
(pankuroni
um
bromida),
gol non
depolarisas
i.
Dosis:
dosis awal
0.08mg/kgB
B/IV,
rumatan
dosis awal
Menduduki
reseptor nikotinik
otot sehingga
menghalangi
interaksi dengan
Ach sehingga
EEP(endplate
potensial
menurun)
akibatnya tidak
menghasilkan
MAP(muscle
action
potensial)
Obat
Onset
Durasi
Indikasi
Site Of Action
golongan
non
depolarisa
si
Dosis:
intubasi
0.5-0.6
mg/kgBB/I
V, relaksasi
otot 0.5-0.6
mg/kgBB/I
V,
pemelihara
an 0.1-0.2
menit
menit
Durasi
kerja
singkat
sehingga
nyaman
digunaka
n untuk
pembeda
han
singkat
anastesi
umum,
memfasilita
si intubasi
dan
memberika
n relaksasi
otot
skeletal
selama
operasi dan
ventilasi
mekanik
reseptor nikotinik
otot sehingga
menghalangi
interaksi dengan
Ach sehingga
EEP(endplate
potensial turun)
akibatnya tidak
menghasilkan
MAP(muscle
action
potensial)
kontraksi otot
tidak terjadi
Efek
Samping
Bronkospas
me,
takikardia,
muka
kemerahan
, reaksi
kulit dan
alergi
Obat
Onset
Durasi
Indikasi
Site Of Action
menit
Durasi
singkat
sehingga
baik
digunaka
n pada
pembeda
han
singkat
terhadap
anastesi
untuk
mempermu
dah
relaksasi
otot skelet
selama
operasi
reseptor nikotinik
otot sehingga
menghalangi
interaksi dengan
Ach sehingga
EEP(endplate
potensial
menurun)
akibatnya tidak
menghasilkan
MAP(muscle
action
potensial)
kontraksi otot
tidak terjadi
Efek
Samping
Akibat
dosis
berlebih:
Apnea,
kolaps
cardio,
efek
penglepas
an
histamin
(wheal,
spasme
bronkus)
Obat
Onset
Durasi
Indikasi
Site Of Action
anastesi
umum untuk
memudahka
n tindakan
intubasi dan
meghasilkan
relaksasi
otot rangka
sebelum
pembedahan.
nikotinik otot
sehingga
menghalangi
interaksi dengan
Ach sehingga
EEP(endplate
potensial menurun)
akibatnya tidak
menghasilkan
MAP(muscle action
potensial)
kontraksi otot tidak
terjadi
Efek
Samping
Transient
hypotension
and
hypertension
Abnormal
ECG, reaksi
anaphylactoi
d,
anaphylaxis,
arrhythmia,
bronchospas
m, edema,
injection site
pruritus,
nausea, rash,
rhonchi,
shock,
tachycardia,
vomiting,
Obat
Onset
Durasi
Indikasi
Site Of Action
Dosis:
0.5mg
bertahap
hingga 5
mg
(biasanya
diberikan
jam
i.m = 2-4
jam
p.o = 2-4
jam
polos saluran
cerna dan
kandung
kemih pasca
bedah atau
keadaan
toksik
- sebagai
miotika
(menyempitka
n pupil pada
oftalmologi)
- diagnosis
dan
pengobatan
myastenia
kerja
kolinesterase
dan
mengakibatka
n
perangsangan
saraf
kolinergik
karena ACH
tidak
dihidrolisis
Efek
Samping
Hipersaliva
si,
intoksikasi