Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SKIZOFRENIA
PARANOID
OLEH:
PEBRIANI, S.KED
EMELDA, S.KED
PEMBIMBING:
DR. ZAINI, SP.KJ
BAGI AN/DEPARTEM EN KEDO KTERAN JI WA
F AK U L TAS K E D O K T E R A N U N I V E R S I TAS S R I W I J AYA
2016
PENDAHULUAN
-
IDENTIFIKASI
Nama
Jenis kelamin
Umur
: Laki-laki
: 33 Tahun
Status perkawinan
Agama
: Belum Menikah
: Islam
: Indonesia
Suku bangsa
: Lubuk Linggau
Alamat
Pekerjaan
: Lubuk Linggau
: Tidak Bekerja
3
ALLOANAMNESIS
Diperoleh dari
: Safyudin
: Lubuk Linggau
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dgn pasien
: Kakak Kandung
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sebab Utama
: Sering mengamuk dan
melempar batu ke rumah tetangga.
Sebab Utama
Tidak bisa tidur
Os mulai mengalami
perubahan perilaku. Pasien
sering mengamuk tanpa sebab
yang jelas dan berbicara sendiri
seperti sedang berbicara
dengan orang lain. Os juga
sering tertawa sendiri dan sulit
tidur terutama pada malam
hari. Os malas beraktivitas dan
tidak mau bekerja. Os masih
mampu mengurus dirinya
sendiri, seperti makan, minum,
dan mandi sendiri. Pasien mulai
mengalami perubahan sikap
sejak terjatuh dari angkot dan
kepalanya membentur aspal.
Os dibawa berobat
ke dukun namun
tidak ada
perubahan.
bulanmarah
yangmarah
lalu dan
Os semakin3sering
mengamuk tanpa alasan yang jelas. Os
mudah tersinggung dan marah jika
ditegur oleh keluarga. Os menjadi mudah
curiga dan sering mendengar bisikan yang
mengatakan bahwa orang disekelilingnya
sedang menjelek jelekkan dan ingin
mencelakainya. Os pernah melempar batu
dan mengancam tetangganya dengan
pisau. Os sering berjalan-jalan sendiri di
sekitar rumah dan terjatuh tak sadarkan
diri. Os juga kadang terlihat bicara dan
tertawa sendiri kemudian menangis. Os
sulit tidur pada malam hari dan semakin
malas beraktivitas. Os masih mampu
mengurus dirinya seperti makan dan
minum, namun sudah tidak mau mandi
dan tidak mau mengganti pakaiannya.
Os dibawa berobat ke
poli RSJ. Ernaldi Bahar.
Riwayat Premorbid
Kelahiran:
Lahir spontan, cukup bulan, langsung
menangis, ditolong bidan.
Bayi:
Tumbuh kembang baik
Anak-anak : Interaksi sosial baik, aktif dan
ceria
Remaja:
Interaksi sosial baik, aktif dan ceria
Dewasa:
Pemarah, tidak terlalu banyak teman dan sulit
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
8
Riwayat Pendidikan
- SD:
tamat, tidak pernah tinggal kelas, nilai
rata-rata.
- SMP :
tamat, tidak pernah tinggal kelas, nilai
rata-rata.
Pasien tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah
Atas (SMA) karena keadaan ekonomi keluarga
yang kurang dan pasien dituntut untuk bekerja
agar dapat membantu ekonomi keluarga.
9
Riwayat Pekerjaan
Setelah lulus SMP, pasien tidak
bekerja.
Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari
empat bersaudara.
Tidak ada riwayat keluarga dengan
keadaan yang sama seperti Os.
11
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum
Sensorium : Kompos mentis
Frekuensi nadi : 82x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu
: 36,7 0C
Frekuensi napas : 20 x/menit
Status Neurologikus
Dalam batas normal
12
STATUS PSIKIATRIKUS
KEADAAN UMUM
Sensorium : Kompos mentis terganggu
Perhatian : adekuat
Sikap
: kooperatif
Inisiatif
: ada
Tingkah laku motorik : normoaktif
Ekspresi fasial : cenderung curiga
Verbalisasi : lancar namun kadang kurang jelas
Cara bicara : lancar
Kontak psikis
Kontak fisik : ada
Kontak mata : ada, mudah
terganggu
Kontak verbal : ada
13
Hidup emosi
Stabilitas
: labil
Dalam-dangkal : dangkal
Pengendalian: terkendali (saat diperiksa)
Adekuat-Inadekuat
: adekuat
Echt-unecht : echt
Skala diferensiasi : normal
Einfuhlung : bisa diraba rasa
Arus emosi : cepat
14
: kurang jelas
Arus pikiran
Flight of ideas
: tidak ada
Inkoherensi
: tidak ada
Sirkumstansia
: tidak ada
Tangensial
: tidak ada
Terhalang (blocking)
: tidak ada
Terhambat (inhibition)
: tidak ada
Perseverasi
: tidak ada
Verbigerasi
: tidak ada
Isi pikiran
Waham
: ada
Waham curiga : (+) Os merasa orang-orang disekitarnya
membicarakan hal-hal jelek tentang dirinya dan ingin
mencelakainya.
Pola Sentral: tidak ada : tidak ada
Fobia: tidak ada : tidak ada
Konfabulasi : tidak ada : tidak ada
Perasaan inferior: tidak ada : tidak ada
Kecurigaan
: ada
Rasa permusuhan/dendam : ada
Perasaan berdosa/salah : tidak ada
Hipokondria
: tidak ada
Ide bunuh diri
: tidak ada
Ide melukai diri
: tidak ada
Lain-lain
: tidak ada
Pemilikan pikiran
Obsesi : tidak ada - Aliensi : tidak ada
Bentuk pikiran
Autistik
: tidak ada
Simbolik : tidak ada
Dereistik
: tidak ada
Simetrik
: tidak ada
Paralogik : tidak ada
Konkritisasi : tidak ada
Overinklusif : tidak ada
PEMERIKSAAN LAIN
Pemeriksaan elektroensefalogram : tidak dilakukan
Pemeriksaan radiologi/ CT scan
Pemeriksaan laboratorium
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
F. 20.00 Skizofrenia Paranoid
F 25.0 Skizoafektif tipe manik
21
TERAPI
Rawat inap
Indikasi utama perawatan Os di rumah sakit adalah:
Tujuan diagnostik
Menstabilkan medikasi
Keamanan pasien dan orang-orang disekitar pasien
Psikofarmaka :
Haloperidol 5 mg, 2 x 1 tab/hari (p.o)
Chlorpromazine 100 mg, 1 x 1 tab/hari malam (p.o)
Triheksipenidil 2 mg, 2 x 2 tab/hari (p.o)
22
Psikoterapi:
Individual:
Menjalin komunikasi interpersonal dengan pasien,
sehingga menumbuhkan rasa percaya terhadap orang lain.
Membantu pasien dalam mempelajari kelebihan dan
kelemahan diri.
Dapat memotivasi pasien untuk minum obat secara
teratur.
Keluarga:
Memotivasi keluarga untuk membawa pasien kontrol ke
dokter secara teratur dan menciptakan suasana yang
dapat membantu penyembuhan
Lingkungan:
Tidak menjauhi pasien, membiarkan pasien berinteraksi
dengan lingkungan sehingga membantu resosialisasi.
23
Nonpsikoterapi
Psikoedukasi terhadap pasien jika kondisi sudah
membaik:
a. Pengenalan terhadap penyakit, manfaat pengobatan,
cara pengobatan, efek samping pengobatan.
b. Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan
rajin kontrol setelah pulang dari perawatan.
c. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan
aktivitas sehari-hari secara bertahap.
d. Menggali kemampuan pasien yang bisa dikembangkan.
Psikoedukasi terhadap keluarga :
e. Memberikan penjelasan kepada keluarga mengenai
gangguan yang dialami pasien sehingga dapat
mendukung kearah kesembuhan.
f.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam
: dubia
25
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Berdasarkan DSM IV
SCHIZOPHRENIA is a disorder that last for at least 6 months and
include at least 1 month of active-phase symptoms (two or more of
the following: delusions, hallucinations, disorganized speech,
grossly disorganized or catatonic behavior, negative symptoms)
Berdasarkan PPDGJ III
Gangguan skizofrenik ditandai dengan distorsi pikiran dan persepsi
yang mendasar, dan adanya afek yang tidak wajar (inappropriate)
atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih dan kemampuan
intelektual yang biasanya dapat dipertahankan, walaupun defisit
kognitif dapat berkembang kemudian.
EPIDEMIOLOGI
- Rata2 usia onset I episode psikotik dari skizofrenia
adalah 10-25 thn pada pria dan 25- 35 thn pada
wanita
- Fase prodromal
Secara lambat dan bertahap berkembang , dari
berbagai variasi tanda dan gejala cth:penarikan diri
, kehilangan minat pada sekolah dan pekerjaan,
kekacauan dlm kerapian /kebersihan,higiene diri,
perilaku tidak biasa dan meledaknya amarah
- Awal dari perkembangan penyakit, simtom negatif
mungkin lebih banyak berperan, dan diikuti secara
bertahap dengan munculnya simtom positif.
- Oleh karena simtom positif lebih respon terhadap
pengobatan, simtom negatif ttp bertahan diantara
episode positif simtom.
- Outcome bervariasi dari remisi, eksaserbasi dan
C.
D.
E.
F.
Halusinasi Auditorik:
-Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap
perilaku pasien, atau
-Mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara
berbagai suara yang berbicara), atau
-Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan
di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau
berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain)
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
Halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi
setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus
menerus;
Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme;
Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan
stupor;
6.Residual
2.Hebefrenik
7.simpleks
3.Katatonik
8.lainnya
4.Tak terinci
9.YTT
Berdasarkan DSM-IV-TR
TERAPI PSIKOFARMAKOLOGIK
Terdiri atas tiga Fase:
1. Fase Akut, selama 4-8 minggu.
2. Fase Stabilisasi, selama 6 bulan.
3. Fase Stabil.
Untuk serangan Pertama, selama 6 bulan - 2
tahun.
Untuk serangan Kedua, selama 2-5 tahun.
Untuk serangan Ketiga dan seterusnya,
seumur hidup.
TERAPI NONFARMAKOLOGIK
Rehabilitasi psikososial
Pendekatan psikodinamic
Psikoterapi Individual
Group psikoterapi
Pengobatan psikoedukasi
Terapi keluarga
Managemen kasus dengan Assertive Community Treatment
(ACT) atau Intensive Clinical Case Management (ICCM).
ANALIS
IS
KASUS
DUBIA AD MALAM
46