Sunteți pe pagina 1din 44

SYAHSHIAH KEPRIBADIAN

Ciri Utama Imam Khatib Adat Di Nagari


Nan kuriak kundi, Nan sirah sago,
Nan baiak budi, Nan indah baso.

tegak rumah karena sendi,


sendi runtuh rumah binasa,
tegak bangsa karena budi,
budi hancur hilanglah bangsa.
Tidak diragukan bahwa Imam khatib Adat -- murabbi,
muallim, malim, ustadz/ustadzah, tuanku di Nagari – yang diberi
gelar suluah bendang dalam nagari, dengan kepribadian baik
serta uswah hidup terpuji akan mampu melukis kesan positif
dalam diri anak nagari mereka. Alat teknologi modern
bagaimanapun canggihnya tidak akan dapat mengambil-alih
peran Imam khatib Adat. Faktor manusia tetap diperlukan dalam
proses pematangan sikap pribadi anak nagari.
Menanam laku perangai (syahsiah) anak nagari mestinya
tidak menjadi beban pikulan satu pihak saja. Banyak elemen dan
sisi berperan menentukan. Tegasnya membentuk perangai umat
harusnya menjadi pekerjaan semua lapisan masyarakat.
Syahshiah mencerminkan watak, sifat fisik, kognitif, emosi,
sosial dan rohani seorang 14
14
Sahsiah mempunyai tiga ciri utama. Pertama ialah keunikan dengan maksud
tersendiri. Kedua kebolehan atau kemampuannya untuk berubah dan diubah; sebagai
hasil pembelajaran atau pengalaman. Ketiga ialah organisasi. Dengan perkataan lain ia
bukan sekadar himpunan tingkah laku sebaliknya ia melibatkan corak tindakan dan
operasi yang bersifat konsisten.

24
Syahshiah (‫ )شخص ية‬bermakna pribadi atau personality.
Banyak kajian telah dibuat tentang sifat-sifat yang perlu ada
pada seorang Imam khatib Adat termasuk murabbi. Watak yang
semestinya dipunyai oleh para ustadz/ustadzah, tuanku, malim,
mu’allim, suluah bendang dalam nagari adalah pribadi yang
baik. Berpenampilan menarik dan bertangung jawab.
Menggambarkan individu yang merangkum di dalam
dirinya sikap dan gaya hidup, kepercayaan, harapan, nilai,
motif, pemikiran, perasaan, budi pekerti, persepsi, tabiat, sikap
dan watak seseorang.15 Sifat-sifat baik tersebut akan memberikan
hasil dan kesan mendalam pada proses pengajaran umat yang
tengah dilakukan.16 Ciri-ciri prilaku dari Imam khatib Adat di
Nagari-nagari hendaknya merangkum berbagai sifat-sifat, yang
mendukung peranannya. Di antaranya yang paling pokok
adalah :

A. SIFAT RUHANIAH DAN AKIDAH


1. Keimanan yang kental kepada Allah yang Maha
Sempurna
2. Keyakinan mendalam terhadap hari akhirat, hari
berbangkit dan hari pembalasan
3. Kepercayaan kepada Rasulullah dengan diiringi
asas keimanan (arkan al iman) yang lain.
ِ ِ‫اإليــماَن أَن تُؤ ِمن ب‬
ِ ‫اهلل و مالَئِ َكتِ ِه و ُكتُبِ ِه و رس لِ ِه و بِ اْليوِم‬
ِ َ‫اآلخر و اْلق‬
‫در (رواه مسلم‬ َْ ُ ُ َ َ ْ ُ ِْ
)‫و أحمد‬
Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah SWT, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat
dan qadar (HR.Muslim dan Ahmad).

B. SIFAT-SIFAT AKHLAK
1. Benar dan jujur
2. Menepati janji dan Amanah
15
G.W Allport, ”Pattern and Growth in Personality”, Mok Soon Sang, 1994:1.
16
Menurut Prof Omar al-Toumi al-Syibani

25
3.Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan
4.Merendah diri – tawadhu’ --, zuhud dan berani
bertindak.
5. Sabar, tabah dan cekatan
6. Lapang dada – hilm --, Pemaaf, toleransi dan penyayang
ِ ‫ض ي رحم ُكم م ْن ِفي الس م‬ ِ ِ َّ
‫اء (رواه‬ َّ َ ْ ْ َ ْ َ ِ ‫ ْار َح ُم ْوا َم ْن في ْاأل َْر‬،‫من‬
ُ ‫الراح ُم ْو َن َي ْر َح ُمهُ ُم ال َّر ْح‬
)‫أبو داود‬
Orang-orang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha
Penyayang, maka sayangilah penduduk bumi agar yang di
langit ikut pula menyayangimu. (HR.Abu Daud)
7. Menyayangi anak nagari, mengutamakan
kepentingan orang banyak dengan sikap pemurah.
ِ ِ ِ ْ ‫ و َلَ ْم َي ْع ِر‬،‫ص ِغ ْي َرَنا‬ ُّ ِ َّ ‫لَيـس ِم ْن أ‬
‫ف ل َعالمَنا (رواه‬ َ ‫ َو لَ ْم َي ْر َح ْم‬،َ‫ُمتي َم ْن َل ْم يُ ِج ل َكبِ ْي َرن ا‬ َ ْ
)‫أحمد‬
Tidak terbilang kepada umatku – yakni umat Muhammad SAW
– barang siapa yang tidak menghormati yang tua, dan tidak
menyayangi yang muda, dan juga yang tidak mau arif
mengikuti nasehat dari kalangan berilmu” (HR. Ahmad).

C. SIFAT MENTAL, KEJIWAAN DAN JASMANI


Dapat dibagi kepada tiga bagian sikap,
1. Sikap Mental
 Cerdas (pintar teori, amali dan
sosial)
 Menguasai mata pelajaran
takhassus
 Luas pengetahuan umum dan
mencintai berbagai bidang akliah, ilmiah yang
sehat
 Mengenal ciri, watak,
kecenderungan para anak nagari ,
 Fasih, bijak dan cakap di dalam
penyampaian
ِّ ‫َو َم ْن ُي ِر ِد اهللُ بِ ِه َخ ْي ًرا ُي َفقِّ ْههُ ِفى‬
‫الد ْي ِن‬

26
Barangsiapa yang diinginkan oleh Allah untuk memperoleh
kebaikan, niscaya diberi pemahaman untuk menghayati ajaran
agama.
2. Sifat Kejiwaan
 Tenang, dengan emosi mantap
terkendali
 Optimistik dalam hidup, penuh
harap kepada Allah dan tenang jiwa
mengingatiNya.
 Percaya diri dan mempunyai
kemauan yang kuat
 Lemah lembut dan baik dalam
pergaulan
 Berfikiran luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan masyarakat.
)‫ض َع َفائِ ُك ْم (رواه البخاري‬ َّ
ُ ِ‫ص ُر ْو َن و تُْر َزقُ ْو َن إِال ب‬
َ ‫َه ْل تَُْن‬
Tidaklah kalian dimenangkan dan mendapatkan rezeki kecuali
dengan bantuan orang-orang lemah kamu.17
3. Sifat Fisik
 Sehat tubuh dan badan dari
penyakit menular
 Berperawakan menarik, bersih,
rapi (kemas) dan menyejukkan.
)‫ال (رواه مسلم و الترمذي‬ َ ‫الج َم‬
َ ‫ب‬ ُّ ‫اهلل تَ َعالى َج ِمْي ٌل ُي ِح‬
َ ‫إ َّن‬
ِ
َ
Allah itu indah dan sangat menyenangi keindahan
(HR.Muslim dan Turmudzi)
Bimbingan agama (syarak) sesuai Kitabullah menyaji
satu senarai18 panjang menerangkan sikap yang diinginkan
dipunyai oleh para murabbi (pendidik umat) yang memangku
jabatan Imam khatib Adat di Minangkabau. Dasarnya adalah,
berakhlak mengambil contoh kepada diri Rasulullah SAW dan
menjadikannya uswah tuladan.

17
HR. Imam Bukhari, dan Nawawi dalam Ar Riyadh.
18
Senarai = daftar

27
ِ ِ‫ف و تَْنهون ع ِن الم ْن َك ِر و تُؤ ِمن ون ب‬ ِ ‫اس تَأْمرون بِاْلمعرو‬ ِ ْ ‫ُخ ِرج‬ ٍ َّ ‫ُك ْنتُم َخ ْير أ‬
.‫اهلل‬ َ ُْ ْ ُ َ َ َْ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ُ ِ ‫ت ل َّلن‬ َ ْ ‫ُمة أ‬ َ ْ
ِ ‫اب َل َكان َخ ْيرا لَّهم ِم ْنهم اْلمؤ ِم ُنون و أَ ْكثَر ُهم اْل َف‬
‫اسقُ ْو َن‬ ِ ‫ك‬ِ
َ ْ ُ ْ َ ‫آم‬
‫ت‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫َه‬ ‫أ‬ ‫ن‬
ُ ُ َ َ ْ ْ ُ ُُ ُْ ً َ َ ‫َو َل ْو‬
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik. (QS.3, Ali Imran : 110)
Sebaik-baik hidup bermasyarakat adalah bila kita ada
orang merasa bertambah dan apabila kita pergi orang merasa
kehilangan.
Hidup dengan saling mengingatkan kepada hidayah
Allah, yaitu kebenaran (al-haq min rabbika) yang telah datang
dari tuhan secara ihsan.
Nabi SAW, menjelaskan tentang ihsan adalah perpaduan
antara akidah dengan syari’at. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka kebersihan jiwa pemimpin atau suluah bendang di nagari
sangat utama.
Anak nagari juga mesti diberi pemahaman bahwa roh,
qalb (hati), akal dan nafs (jiwa) yang bersih amat berperan di
dalam menghayati akidah syarak. Sisi batin dari masalah fiqh
mesti pula dikuatkan oleh mengamalkan Alquran dan As-
Sunnah. Keduanya akan memudahkan perjalanan anak nagari
dalam melaksanakan adat basandi syarak syarak basandi
Kitabullah.
Adat yang dijiwai oleh Islam terlihat dalam perbuatan
anak nagari yaitu: Selalu memelihara iman kepada Allah,
mengamalkan seluruh arkan al iman (rukun iman), berperangai
ihsan, bersikap taqwa, dan berwatak syukur akan menjadi
kenyataan yang dihayati secara sempurna.
Masyarakat di nagari harus yakin berperan di dalam
pembangunan dan perkembangan umat karena anak nagari
yang benar adalah mereka yang melakukan sesuatu pekerjaan
dengan sebaik dan seikhlas mungkin.
Zuhud seperti diajarkan oleh syarak tidak pernah
menolak dunia. Akan tetapi keinginan memiliki kenikmatan
dunia untuk kemudian dipergunakan bagi kemaslahatan diri
28
dan orang banyak di dalam mencapai akhirat jua adanya.
Keserakahan dan kerakusan terhadap kekuasaan yang didorong
oleh hilangnya rasa takut kepada Allah dan lupanya manusia
dengan hari berhisab atau berbangkit. Keaniayaan di tengah tata
pergaulan di dalam masyarakat juga bermula dari sirnanya rasa
mahabbah sesama insan. Akhirnya menyadari dan menginsafi
perlu adanya upaya menempuh jalan untuk mencapai manisnya
iman itu.
Manusia akan terseret menuhankan manusia disebabkan
tidak adanya kebergantungan dan pergharapan kepada Allah.
Memahami tauhid (akidah) yang benar dengan mengutamakan
i’tiqad atau keyakinan terhadap kekuasaan Allah dengan dalil-
dalilnya yang terang, akan menumbuhkan kebersamaan,
mahabbah, cinta dan patuh kepada perintahNya sebagai satu
usaha untuk menuju redha Allah, dengan menempuh perjalanan
Ilahiyah seperti taubat, khauf (takut), raja’ (harap), zuhud,
mahabbah, sabar.
Dengan sifat-sifat tersebut anak nagari di Minangkabau
akan lebih memakmurkan dunia ini menjadi ‘baldatun
thaiyibatun wa rabbun ghafur’. Membimbing bagaimana cara
menghayati nilai-nilai keimanan secara amali.
Bagaimana cara menjadikan keyakinan dan
mewujudkan ketenangan dalam beramal. Dan bagaimana pula
cara membebaskan diri anak nagari daripada nifaq, memerlukan
bimbingan dari orang yang ikhlas dan teguh pendirian.
Suluah Bendang Dalam Nagari amat berperan di dalam
menjadikan anak nagari mempunyai keinsafan hati bahwa
Alquran yang dibaca adalah kalam Allah. Sehingga melahirkan
tindakan mematuhi kekuasaan Allah SWT. Keinsafan demikian
akan berbuah kepada mengamalkan semua perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
Kita memahami bahwa Al-Sunnah memberikan
perhatian mendalam kepada masalah merasakan nilai-nilai
akidah, seperti sabda Nabi SAW:
.‫رسوال‬
ً ٍ‫وبمحمد‬
ِ ‫ذاق طعْم اإليمَان من رضي ِباهلل ربا وبِاإلسالم دينًا‬

29
Yang merasakan lazatnya keimanan adalah oranng yang reda
terhadap Allah sebagai Tuhannya, terhadap Islam sebagai
agamanya dan terhadap Muhammad sebagai Rasul.19
Rasulullah SAW juga bersabda:
،‫ من ك ان اهلل ورس وله أحب ِإ ْلي ه ممَّا سَوَاهما‬: ‫َثالث من كن ِف ْي ه وجَ د طعم ا ِإلْيم ان‬
‫انق ذه اهلل منْ ه كمَ ا‬
َ ‫الكف ر بعد ان‬
ْ ‫ ومن يكْ ره أن َيعُ ود ِفى‬،‫ال يحبه إال هلل‬
َ ‫عبدا‬
ً ‫ومن أحب‬
.‫النار‬
َّ ‫يكره أن ْيلقى ِفى‬
Ada tiga perkara, yang barangsiapa terdapat pada dirinya, maka
dia akan merasakan lazatnya keimanan: Orang yang mencintai
Allah dan RasulNya lebih daripada selain keduanya, orang
yang mencintai seorang hamba hanya kerana Allah, dan orang
yang benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah
menyelamatkannya sebagaimana dia membenci untuk
dilemparkan ke dalam neraka.20
Mungkin saja kita telah membaca dan mengetahui
tentang iman, kufur, dan tentang nifaq serta segala rumusan
dalilnya. “Seorang mungkin mengetahui batasannya, tetapi
antara dia dan hakikat-hakikatnya masih terlalu jauh selama ia
tidak berjalan menuju kepadanya….”21
Sekedar mengetahui satu masalah belum memadai.
Maka berusaha untuk menghayati dan menempuh jalan-jalan
yang telah diketahui itu adalah masalah lain pula. Bahkan lebih
penting. Apabila ilmu telah dikotori oleh banyak perkara, maka
menjadi kewajiban kita membersihkannya serta memberikan
batasan-batasan yang hak.
Warisan ahlu salaf selama ini adalah agar masyarakat
anak nagari di Minangkabau tidak terjatuh ke dalam
penyelewengan akidah syarak. Caranya, dengan menguatkan
adat basandi syarak dan syarak basandi Kitabullah. Penyuluhan
dan bimbingan beramal dengan akidah dan syariat yang benar
itulah yang diminta dari seorang suluah bendang di nagari.
Penyimpangan dari ajaran syarak sesuai as-Sunnah dan
Kitabullah akan melahirkan perbuatan bid’ah yang sesat.
19
Hadith riwayat Muslim dan Tarmizi.
20
Hadith riwayat Bukhari, Muslim, Tarmizi dan Nasai.
21
Said Hawwa, Tarbiyatuna al-Ruhiyah, hal. 53-54

30
Sebagian ulama tasawuf selalu berkata, Mungkin timbul
suatu kesan atau kefahaman di dalam hatiku daripada ucapan suatu
kaum, maka aku tidak menerimanya melainkan dengan kesaksian dua
saksi yang adil, yaitu Alquran dan As-Sunnah. Sesungguhnya Allah
telah menjamin pemeliharaan bagiku di dalam Alquran dan As-
Sunnah, dan tidak menjamin bagiku pada yang selainnya.
Keteguhan prinsip ini, karena adanya pemahaman yang
kuat bahwa kebenaran atau al haq hanya ada di dalam
Kitabullah dan as-sunnah Rasulullah SAW.
ِ ‫ و ِل ُك ٍّل ِو ْجه ةٌ هو مولِّْيها َفاس تَبِقوا اْل َخ ْي‬.‫ِّك َفالَ تَ ُك وَن َّن ِمن اْلممتَ ِر ْين‬
‫رات‬ َ ‫ق ِمن رب‬ُّ ‫الح‬
ْ َ َُ َ َ َ ُْ َ ْ َ
.‫قديٌر‬ ٍ
‫شيء‬ ِّ
‫كل‬ ‫على‬ ‫اهلل‬ َّ
‫إن‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ي‬‫م‬ِ ‫ج‬ ‫اهلل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ِ
‫ب‬ ِ
‫ْت‬ ‫أ‬ ‫ي‬
ْ َ ً ْ َ ُ ُُ َ ُ ُ َ َ ‫ْأي‬
‫وا‬ ‫ون‬‫ك‬‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ن‬
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-
kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Dan bagi tiap-tiap
umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di
mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. (QS.al-Baqarah : 147-148)
Kebenaran yang sebenarnya adalah apa yang sudah
digariskan oleh syari’at agama Islam. Kebenaran hakiki sesuai
dengan harkat fitrah manusia. Maka, tatanan masyarakat kita di
Minangkabau, tetap menghormati kebenaran itu.
Kamanakan barajo ka Mamak,
Mamak barajo ka Pangulu,
Pangulu barajo ka mupakaik,
Mupakaik barajo ka nan bana,
Nan bana ba-diri sandirinyo.22
Artinya, kemenakan semestinya mengikut perintah (layaknya
titah raja) dari mamak. Mamak sendiri, tidak memerintah
seenaknya, akan tetapi selalu berpedoman kepada garis
penghulu. Penghulu melaksanakan sesuai konvensi atau
ketentuan dari hasil mufakat (musyawarah).
Mufakat bermakna menelaah setiap masalah kemudian
mengupayakan cara mengatasi berpedoman pada keyakinan
kebenaran (al-haq) yakni syarak yang berdiri sendiri.
22
Kemenakan beraja ke mamak, Mamak beraja ke Penghulu, Penghulu beraja kepada
mufakat. Mufakat beraja kepada yang benar. Yang benar (al-haq) berdiri sendirinya.

31
Di dalam adagium syarak mangato adat mamakai,
dipakaikan dengan mengambil pelajaran kepada alam takambang
jadi guru. Syarak adalah pedoman yang datang dari Allah. Di atas
segala penghormatan kepada tatanan masyarakat, maka
mufakat sangat diutamakan. Mufakat bertujuan untuk
menegakkan kebenaran dengan pedoman tunggalnya adalah
hidayah dari Allah SWT. Kalau diterjemahkan kedalam prilaku
suluah bendang di Nagari semestinya mempunyai pribadi contoh.
‫ اَلَِّذ ْي َن َي أَْلفُ ْو َن و ُي ْؤَلفُ ْو َن (رواه‬،‫ َاْل ُم َو ِط ُؤ ْو َن َأ ْكَنا ًف ا‬،‫َح َس ُنهُ ْم ُخلُ ًق ا‬
ْ ‫الم ْؤ ِمنِ ْي َن إِ ْي َم ًانا أ‬
ُ ‫أَ ْك َم ُل‬
)‫الطبراني و أبو نعيم‬
Iman orang-orang Mukmin yang paling sempurna adalah yang
paling baik akhlaknya, lembut perangainya, bersikap ramah dan
disukai pergaulannya (HR.Thabrani).23
Syahshiah atau prilaku yang harus dipunyai oleh Imam
khatib Adat di Nagari, di antaranya :
 Berkelakuan baik
 Penyayang dan penyabar,
 Mampu mengurai masalah umat dengan jelas
 Berdisiplin baik
 Adil dan tidak berat sebelah di dalam
menerapkan aturan (pemarkahan)
 Memiliki sifat kelakar dan ramah,
 Serius membimbing anak nagari bermasyarakat
 Memahami masalah anak nagari
 Mampu menarik perhatian anak nagari
 Amanah dan menunaikan janji
 Berupaya membuat penghakiman yang betul
 Mempunyai Syahshiah yang dihormati
 Memiliki semangat ber-Nagari yang tinggi
 Mempunyai arah yang jelas dan spesifik
 Mampu memilah intan dari kaca
 Berkemauan yang kuat
 Berbakat kepimpinan yang tinggi

23
HR.Thabrani di dalam al Ausath dan Abu Nu’aim dari Ibnu Sa’ad. Albani
menghasankan di dalam Shahih al Jami’ as-Shaghir.

32
 Tidak mau menghina anak nagari atas kesalahan
mereka
 Bersedia memperbaiki kesalahan anak nagari
dengan sadar
 Mempunyai pengetahuan yang luas
 Tidak menyimpang dari tajuk syarak dan akhlaq
pembelajaran umat
 Memiliki nada yang lembut dengan prinsip
tegas
 Merangkul dan mendidik
 Mengenal titik kuat dan lemah anak nagari
 Pandai memberi nasihat
 Simpati terhadap kelemahan anak nagari
 Pandai memilih kata yang tepat (kato nan ampek)
 Memberi ruang penelaahan (musyawarah)
 Tanggap dengan suasana anak nagari di dalam
semua sisi kehidupan mereka
 Membimbing kaedah hidup dengan menarik
dan berkesan
 Mantap prilaku dan memiliki darjah ilmu
 Mewujudkan sikap kerjasama
 Bersemangat riadah dengan kedisiplinan
Para Imam khatib Adat dan murabbi yang mempunyai
Syahshiah baik selalu mengamalkan etika Islam yang standard
dan mempunyai personaliti yang baik.
Menjaga Kesuburan Nafs dengan ibadah yang teratur.
Amalan baik yang dikerjakan sepanjang masa, secara
berketerusan dan sungguh-sungguh. Menumbuh hidupkan
majlis-majlis ta’lim di nagari, memperbanyak zikrullah setiap
waktu dan halaqah membaca al-Qur’an, melakukan shalat
sunnat malam (tahajjud) dan melakukan puasa sunat yang
dianjurkan oileh Rasulullah SAW.
Menuju tazkiyah nafs sangat berperan adanya keteraturan
di dalam manhaj suffiyah. Ketika kehidupan manusia kian
bertambah moden dan peralatan teknologi makin canggih, tidak
dapat dibantah bahwa makin bertambah banyak masalah hati

33
dan kejiwaan manusia. Kadangkala tampil di nagari, hadir
kepermukaan dan tidak mudah dapat diselesaikan.
Mendalami manhaj sufiyyah dengan memantapkan
keyakinan iman dengan tauhid uluhiyah serta beribadah dengan
menerapkan tauhid ubudiyah dan rububiyah yang jelas ke arah
tazkiyah nafs itu sangat diperlukan di dalam membentuk
Syahshiah suluah bendang dalam nagari.
ِ َّ ِ َّ ِ ِ َِّ
َ ‫ين آ َمُنوا إِ َذا لَقيتُ ْم فَئ ًة َفاثُْبتُوا َوا ْذ ُك ُروا الل َه َكث ًيرا َل َعل ُك ْم تُْفل ُح‬
‫ون‬ َ ‫َياأَيُّهَا الذ‬
Wahai orang-orang yang beriman bila kamu menghadapi satu-
satu golongan musuh, maka hendaklah kamu teguhkan (iman
dan tauhid) dan berzikrullah banyak-banyak, mudah-mudahan
kamu beroleh kejayaan. 24
Suluah bendang di Nagari kadangkala bergelar malin,
bilal, manti, tuangku, imam khatib para ulama, memikul tanggung
jawab murabbi (pendidik) wajib memiliki Syahshiah
mengamalkan etika Islam dan mempunyai personaliti yang baik.
Etika murabbi profesional, berisi tanggung jawab. Etika
yang profesional mampu mengendalikan dan mengarahkan
kehendak (nafsu) kejalan yang baik dan benar. Karena,
peperangan antara hati atau roh dengan keinginan (nafsu)
syahwat selalu ada.
Peperangan antara nafs an-natiqah ‫ النفس الناطقة‬naluriah
kepada kebenaran, dengan an-nafs al-hayawaniyah ‫النفس الحيوانية‬
atau hawa nafsu rendah yang hewani terus berlaku. Ada
kalanya hati menang melawan kehendak nafsu. Ada kalanya
hati kalah dan nafsu menjadi pemenang. Celakalah orang yang
hatinya dikalahkan oleh nafsunya. Berbahagialah orang yang
nafsunya dikawal oleh hatinya yang bertauhid. Hanya iman
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata yang akan dapat
mengalahkan hawa nafsu hewani ini.
Balatentara hati dan senjata yang dipakai melawan
godaan nafsu syaithaniyah adalah nur hidayah Allah. Sedangkan
balatentara nafsu dengan kenderaan syaithaniyah memiliki

24
Al-Anfal, 45

34
senjata kuat, yakni nafsu syahwati yang memiliki sisi-sisi
kegelapan (‫ )ظلمات‬dosa dan maksiat.
Nafsu syahwati pasti dikalahkan oleh iman dan tauhid
yang bertanggung jawab. Iman kepada Allah menjadi syarat
utama pembentukan watak murabbi yang profesional tersebut.
Allah berfirman :
‫وت‬ ُ َّ‫اؤ ُه ُم الط‬
ُ ‫اغ‬ ُ ‫ين َك َف ُروا أ َْولَِي‬
َِّ ِ ‫الن‬
َ ‫ور َوالذ‬
ِ ‫اهلل ولِ ُّي الَِّذين آم ُنوا ي ْخ ِرجهم ِمن الظُّلُم‬
ُّ ‫ات ِإَلى‬ َ َ ُْ ُ ُ َ َ َُ
ُّ ‫ور إَِل‬
ِ ‫ىالظلُم‬ ِ ُّ ِ ‫ونهم‬
‫ات‬ َ ‫الن‬ َ ْ ُ َ ُ ‫ُي ْخ ِر‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ج‬
Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman yang
mengeluarkan mereka dari berbagai kegelapan kepada
nur(hidayah-Nya). Dan orang-orang kafir itu pelindung-
pelindung mereka ialah taghut ( sandaran kekuatan selain
Allah) yang mengeluarkan mereka daripada nur (hidayah
Allah) kepada berbagai kegelapan. 25
Pengaruh berbagai kehendak syahwat tidak dapat
dikeluarkan dari ruang jiwa manusia kecuali bila hati seseorang
itu benar-benar telah dikurniakan oleh Allah dengan tauhid
uluhiyah dan rasa takut kepada keagungan Allah serta mahabbah
atau rasa kasih dan rindu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.26
Manakala seseorang hamba Allah, terutama suluah
bendang dalam nagari, telah membiasakan secara terus
menerus zikrullah, yakni mengingati Allah dengan tauhid
uluhiyah dan muraqabah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah
melalui tauhid rububiyah. Dengan rahmat Allah akan diberikan
ke dalam diri hamba tersebut kekuatan dan keteguhan hati. 27
Keteguhan hati atau warid (‫ )الوارد‬yakni nur hidayah Allah,
yang Allah dituangkan terus menerus ke dalam hati seseorang yang
dikehendakiNya. Orang yang akan mendapatkan hidayah Alah
terus menerus itu adalah yang bertakwa, dan memiliki
pemahaman yang benar dengan tauhid uluhiyah. Di awali
dengan kemauan dari dalam diri. Kemudian dapat ditukuk

25
Al-Baqarah, 257
26
‫ال يخرج الشهوات من القلب اال خوف مزعج او شوق مقلق‬
27
Ibn ‘Ajibah, Iqaz al-Himam, h. 281

35
tambah oleh khalayak dan dihayati sebagai suatu etika profesi
imam khatib para ulama di Nagari.
Keteguhan hati yang menjadi sumber kekuatan suluah
bendang di nagari antara lain dirumuskan dalam delapan
tanggung jawab yang wajib di tunaikannya setiap saat.

1. TANGGUNGJAWAB TERHADAP ALLAH


1. Seorang malim, tuangku, imam khatib para ulama di
Nagari senantiasa mempunyai etika kepada Allah.
2. Selalu memantapkan keyakinan iman kepada Allah
dan mengukuhkannya dengan hubungan ibadah terus
menerus dengannya.
3. Bersifat istiqamah,
‫استَِقم‬ ِ
ْ ‫ت بِاهلل ثَُّم‬
ُ ‫آم ْن‬
َ ‫ُق ْل‬
Katakanlah, aku beriman kepada Allah dan Istiqamahlah
(teguh dan konsisten). (al Hadist)
Beriltizam (berbuat) dengan dorongan semangat ibadah.
Berbakti (amal soleh) menjadi amalan harian dengan
wajib (mustahak) menghayati rasa khusyuk. Takut dan
harap kepada Allah, dalam mencapai derajat taqwa.
4. Senantiasa mengagungkan syiar agama Islam dan
berusaha ke arah mendaulatkan syariat Islam dengan
kemestian melaksanakan kewajiban syari’at agama
Islam.
5. Menghindari semua larangan Allah. Menyempurna
kan segala hak dan tanggung jawab yang berkaitan
dengan Allah. Selalu bersyukur kepada Allah di
samping selalu berdoa kepadaNya dengan membaca
ayat-ayat Allah dan merendahkan diri kehadratNya.
‫ض ُّر ُه ْم َم ْن َخ َذلَهُ ْم َحتَّى‬ ِ ِ ِ َّ ‫الَ تَ َزا ُل طَائِفَ ةٌ ِم ْن أ‬
ُ ‫ الَ َي‬،‫ُمت ْي قَائ َم ةٌ بِ أ َْم ِر اهلل‬
)‫ (متفق عليه‬.‫اس‬ ِ ّ‫اه ُر ْو َن َعلى الن‬ ِ ‫يأْتِي أَمر‬
ِ َ‫ و ُهم ظ‬،‫اهلل‬
َ ْ َ ُْ َ
Akan selalu ada segolongan orang dari umatku yang
berdiri dengan seizin Allah. Orang yang mengecewakan
mereka tidak akan memperdayakan mereka hingga datang
perintah Allah, dan mereka tetap berada di tengah-tengah

36
umat manusia, dengan sungguh-sungguh
memperjuangkan kebenaran.28

2. TANGGUNGJAWAB TERHADAP DIRI


1. Malim (mu’allim, para ulama yang mengajarkan
ilmunya), tuangku, imam khatib di Nagari hendaklah
memastikan keselamatan diri sendiri, mencakup aspek
fisik, emosional, mental maupun moral. Memelihara
kebersihan diri, perawakan dan pakaian tempat tinggal.
Memahami kekuatan dan kelemahan diri untuk
ditingkatkan pada segenap aspek kehidupan.
2. Meningkatkan kesejahteraan untuk berkhidmat selama
dan sebanyak mungkin kepada Allah, masyarakat dan
negara.
3. Melibatkan diri dalam program meningkatkan kualiti
umat di Nagari .
‫ِّك‬ َّ ِ
َ َ ‫َح َس ُن‬
‫ب‬ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ْ ‫ظ ِة اْل َح َس َن ِة َو َج ِادْلهُ ْم بِ الَّتِي ِه َى أ‬ َ ‫ِّك بِاْل ِح ْك َم ِة َو اْل َم ْو ِع‬
َ ‫اُ ْدعُ إَِلى َس بِْي ِل َرب‬
.‫َعَل ُم بِاْل ُم ْهتَِد ْي َن‬
ْ ‫ض َّل َع ْن َسبِْيِل ِه َو ُه َو أ‬َ ‫َعَل ُم بِ َم ْن‬
ْ ‫ُه َو أ‬
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS.an
Nahl : 125)

3. TANGGUNGJAWAB TERHADAP ILMU


1. Menguasai ilmu takhassus dengan mantap mendalam.
Bercita dan berbuat -- iltizam -- dengan amanah ilmiah.
2. Sungguh-sungguh mengamalkan ilmu yang dimiliki.
3. Mengembangkan ilmu yang bermanfaat ketengah umat
untuk dipelajari dan diamalkan.

28
HR. Mutafaq’alaihi dari Mu’awiyah.

37
4.
Selalu mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan terbaru dalam rangkaian pembelajaran
ilmu berkaitan.
5. Menelusuri dimensi spirituality Islam dalam berbagai
lapangan ilmu pengetahuan.
6. Selalu memanfaatkan ilmu untuk tujuan kemanusiaan.
7. Menerapkan ilmu untuk menciptakan kesejahteraan
bersama dan keamanan umat di Nagari, karena sadar
bahwa kerja dimaksud adalah tugas seorang pemimpin .
‫ (متفق‬.‫ َو ُه َو َم ْس ئُ ْو ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه‬،‫اع‬
ٍ ‫ام َر‬ ِ ِِ ِ ًّ ٍ ‫ُكلُّ ُك ْم َر‬
ُ ‫ فَاإل َم‬،‫ و ُكل ُك ْم َم ْسئُ ْو ٌل َع ْن َرعيَّته‬،‫اع‬
)‫عليه‬
Setiap kamu adalah pemimpin – penggembala – dan setiap
kamu akan ditanyai tentang rakyatnya, maka imam adalah
pemimpin dan dia ditanyai tentang rakyat yang di pimpinnya.
(HR.Muttafaq ‘alaihi).29

4. TANGGUNGJAWAB PROFESI SULUAH BENDANG


1. Suluah Bendang di Nagari tidak boleh
bertingkah mencemarkan sifat keulamaan yang
berakibat hilangnya kepercayaan orang ramai terhadap
profesi dan lembaga alim ulama di Nagari.
2. Tidak boleh bertingkah laku yang dapat
membawa kepada terbannya maruah diri, terutama
hilangnya amanah menyangkut keuangan.
3. Tugas seorang imam khatib para
mu’allim di Nagari dilaksanakan dengan jujur.
4. Tanggungjawab terutama mengarahkan
anak nagari kepada hal yang baik. Bermanfaat dan
berguna untuk kepentingan anak nagari.
5. Menumpukan perhatian untuk semua
anak nagari dari berbagai bangsa, suku, dan anutan
kepercayaan.
6. Menerima perbedaan individu di
kalangan anak nagari.

29
HR.Muttafaq ‘alaihi dari Ibnu Umar R.’Anhuma.

38
7. Memandu anak nagari dapat
mengembangkan potensi jasmani, intelek, daya cipta
dan rohani.
8. Menghormati hak setiap anak nagari
dan tidak boleh bertingkah laku yang membawa jatuh
derajat profesi keulamaan di Nagari itu.
9. Tidak boleh mengajarkan paham yang
dapat merusak hubungan dan kepentingan masyarakat.
10. Selalu menanamkan sikap yang baik
terhadap anak nagari supaya mereka dapat berkembang
menjadi warga negara yang setia dalam hidup dan taat
dalam beragama.
Maka seorang malim, tuangku, imam khatib suluah
bendang di Nagari dituntut berprilaku menjadi contoh baik dan
tidak boleh memaksakan kepercayaan keyakinan agama yang
bertentangan.
Sangat perlu dijaga adalah sikap tidak menjatuhkan
nama baik para ulama di Nagari lain dengan membesar-
besarkan nama sendiri untuk tujuan mendapat kedudukan
ataupun pangkat dalam profesi keulamaan. Kewajiban
sunnahnya, menurut ajaran syarak (Islam) adalah selalu
mengajak kepada kebaikan.
ْ ‫ ِم ْن َغ ْي ِر أ‬،‫َج ُر َم ْن َع ِم َل بِهَا ِم ْن َب ْع ِد ِه‬
‫َن‬ ْ ‫َج ُر َها و أ‬ ِ ‫م ْن َس َّن ِفي‬
ْ ‫ َفلَ هُ أ‬،ً‫اإل ْس الَِم ُس َّنةً َح َس َنة‬ َ
)‫ُج ْو ِر ِه ْم َش ْي ٌء (رواه مسلم و أحمد و الترمذي و النسائي و ابن ماجة‬ ِ ُ‫ي ْنق‬
ُ ‫ص م ْن أ‬َ َ
Barangsiapa yang menyunnahkan suatu sunnah yang baik di
dalam Islam, maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala
orang yang mengamalkannya sesudahnya, tanpa mengurangi
sedikitpun dari pahala mereka.30

5. TANGGUNGJAWAB TERHADAP ANAK NAGARI


1. Suluah bendang, malim, tuangku, imam khatib di Nagari
lebih mengutamakan keselamatan anak nagari.

30
HR.Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Jarir (Shahih al Jami’
ash Shaghir : 6305)

39
2. Bersikap adil terhadap siapa saja tanpa dipengaruhi
faktor-faktor jasmani, mental, emosi, politik, ekonomi,
sosial, keturunan dan agama.
3. Menampilkan cara berpakaian, bertutur kata dan
bertingkah laku contoh. Memperbaiki selalu kecakapan
ikhtisas Islami.
4. Meningkatkan selalu mutu mendidik umat melalui
pengkajian, lawatan dan menghadapiri kursus ikhtisas
atau seminar supaya pengajaran umat mencapai mutu
yang setinggi-tingginya, dalam rangkaian sedekah,
sesuai Sabda Rasulullah SAW ;
‫ َيا َر ُس ْو َل‬:‫ ِقْي َل‬،‫الش ْم ُس‬ َّ ‫ت ِف ْي ِه‬ْ ‫ ِفي ُك ِّل َي ْوٍم طََل َع‬،ٌ‫ص َد َقة‬ َّ َ ‫س اب ِن‬
َ ‫آد َم َإال َعَل ْيهَا‬ ْ ِ ‫َل ْي َس ِم ْن َن ْف‬
‫ التَّ ْس بِ ْي ُح و‬.ٌ‫الخ ْي ِر َل َكبِ ْي َرة‬
َ ‫اب‬ َ ‫ق بـِــهَا؟ َف َق‬ ُ ‫ص َّد‬ ِ ِ
َ ‫ َإ َن أ َْب َو‬:‫ال‬ َ َ‫ص َد َقةٌ َنت‬ َ ‫اهلل! م ْن أ َْي َن َلَنا‬
‫ و تُ ِمي طُ ْاألَ َذى‬،‫الن ْه ُي َع ِن اْل ُم ْن َك ِر‬ًّ ‫ف َو‬ ِ ‫ و األَم ر بِ اْلمعرو‬،‫التَّ ْح ِم ْي ُد و التَّكبِ ْي ر و التَّه ْلي ل‬
ْ ُْ َ ُ ْ ْ ُ
‫ و تَ ْس َعى‬،‫اجت ه‬ ِ ِ
َ ‫لى َح‬ َّ ِ ُّ ِ ِ ِ ‫َع ِن الطَّ ِر ْي‬
َ ‫لم ْستَدل َع‬ ُ ‫ و تَ ُدل ْا‬،‫َع َمى‬ ْ ‫ و تَ ْهدي ْاأل‬،‫َص َّم‬َ ‫ و تُ ْسمعُ ْاأل‬،‫ق‬
ُّ ِ ِ َّ ‫ك م ع‬ ِِ ِ ِ ِ ْ ِ‫ان اْلمس ت‬ َّ َ ‫بِ ِش َّد ِة َس اقَ ْي‬
ُ‫ فَهَ َذا ُكله‬،‫الض ع ْيف‬ َ َ َ ‫اع ْي‬ َ ‫ و تَ ْحم ُل بِش َّدة ذ َر‬،‫غيث‬ ْ ُ ِ َ‫ك َم َع الل ْهف‬
)‫ (رواه ابن حبان و البيهقي‬.‫ك‬ َ ‫ك َعلَى َن ْف ِس‬َ ‫ص َدقَةٌ ِم ْن‬ َ
Tidak ada bagian dari anak cucu Adam – manusia seluruhnya –
kecuali ada sedekah padanya setiap hari saat matahari terbit,
Beliau Rasulullah SAW ditanya: “Wahai Rasulullah ! dari
mana kami mendapatkan sesuatu yang dapat kami berikan
untuk disedekahkan? ”Maka Nabi SAW menjawab,
“Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu sangatlah banyaknya.
Tasbih, tahmid, takbir, tahlil, menyuruh kepada perbuatan yang
baik (amar makruf), menegah dari perbuatan salah (nahi
munkar), menyingkirkan ganguan dari jalan (seperti mem
buangkan duri dari jalanan), membantu pendengaran orang
tuli, menuntun orang buta, memberi petunjuk kepada orang
yang meminta petunjuk – jalan – dalam keperluannya,
berusaha keras dengan sepenuh tenagamu membantu orang
susah yang memerlukan pertolonganmu, dan membantu
dengan segala kemampuanmu kepada orang yang lemah. Ini
semua adalah bagian sedekah atas dirimu. (H.R.Ibnu Hibban
dan Baihaqi).31
31
Al Ihsan : 3377 dan al Muntaqa min at Targhib : 1805.

40
Lebih jauh sedekah itu mencakup;
ِ ‫الن‬
‫اس‬ َّ ‫ق‬ِ ‫ظِم َع ْن طَ ِر ْي‬
ْ ‫الع‬ ِ َّ ‫ و إِماطَ ةُ اْلحج ِر و‬،ٌ‫ك ص َد َقة‬ ِ ِ ِ َ ‫تَب ُّس م‬
َ ‫الش ْو َكة و‬ ََ َ َ َ ‫ك في َو ْج ه أَخي‬ ُ َ
)‫ص َد َقةٌ (رواه البيهقي‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ِ
‫ة‬ ‫ل‬‫ال‬ َّ
‫الض‬ ِ
‫ض‬ ‫َر‬ ‫أ‬ ‫ي‬‫ف‬ِ ‫ل‬ ‫رج‬َّ
‫ال‬ ‫ك‬‫ي‬‫د‬ ‫ه‬ ‫و‬ ،ٌ‫ة‬ ‫ص َد َق‬
َ َ َ ََ ْ َ ُ َ َُْ َ
Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah,
menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalanan manusia
adalah sedekah, dan petunjukmu kepada orang yang tersesat
jalan –agar kembali menemui jalannya yang benar– adalah
sedekah bagimu. (HR.Baihaqi).32

6. TANGUNGJAWAB SESAMA SULUAH BENDANG


1. Malim, tuangku, imam khatib, dan ulama semestinya
selalu menghindarkan diri dari mencemarkan nama baik
sesama tuangku, imam khatib ulama di Nagari.
2. Menjauhi tindakan yang dapat menjatuhkan maruah
(martabat) seorang ulama di Nagari .
3. Tidak melibatkan diri dalam kegiatan merendahkan
martabat dan menghapus kecakapan keulamaan.
4. Berusaha sepenuh hati menunaikan tanggungjawab
mengedepankan kemajuan social hanya karena Allah.
5. Membantu teman sejawat di dalam melayari profesi
keulamaan dan selalu mawas diri tidak mencemarkan
nama baik keulamaan di Nagari .
ِ ‫ض يأْمرون بِاْلمعرو‬
‫ف َو َي ْنهَ ْو َن َع ِن اْل ُم ْن َك ِر‬ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ٍ ‫آء َب ْع‬ ُ ‫ضهُ ْم أ َْولَِي‬ ُ ‫َو اْل ُم ْؤ ِمنُ ْو َن َو اْل ُم ْؤ ِمَن‬
ُ ‫ات َب ْع‬
‫ك َس َي ْر َح ُمهُ ُم اهللُ إِ َّن‬ َ ِ‫اهلل َو َر ُس ْولَهُ أولئ‬ ِ
َ ‫وت َو ُيط ْي ُع ْو َن‬
َ ‫الز َك‬ َّ ‫وت َو ُي ْؤتُْو َن‬
َ َ‫الصل‬ َ ‫و ُيق ْي ُم ْو َن‬
ِ
)‫ (التوبة‬.‫اهلل َع ِز ْيٌز َح ِك ْي ٌم‬ َ
Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian
yang lainnya. Mereka menyuruh mengerjakan yang makruf,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan rasulNya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.9, at Taubah : 71).

7. TANGGUNGJAWAB BERMASYARAKAT DAN NEGARA

32
Ibid. Al Ihsan

41
1. Tidak meyebarkan ajaran yang merusak kerukunan
bernegara di bawah syari’at Allah.
2. Memupuk diri berakhlak Islami.
3. Membimbing warga untuk taat setia, dan bertanggung
jawab.
4. Menghormati orang-orang yang lebih tua.
5. Memahami ada perbedaan kebudayaan, keturunan dan
agama.
6. Menghormati masyarakat tempat berkhidmat dengan
tanggungjawab kemasyarakatan.
7. Menggerakkan persefahaman di antara para ulama
suluah bendang di Nagari.
8. Memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran untuk
meninggikan tahap kehidupan berakhlak (morality)
sepanjang hayat.
9. Memelihara budaya kecendikiawanan yang teguh
berpegang kepada syari’at Islam.
10. Berlaku sopan dalam menjalani kehidupan keseharian
hingga akhir hayatnya.
11. Menanam kebaikan, tidak dapat di tolak, mesti
dikerjakan oleh suluah bendang di Nagari bagaimanapun
berat tantangannya, sesuai isyarat Rasulullah SAW ;
ْ ‫تقوم حتَّى‬ ِ ‫قامت الساعةُ و في ي ِد‬
ِ ‫إن‬
‫يغ ِر َسها َفْلَي ْغ ِر ْسهَا‬ َ ‫أن‬ ْ ‫طاع‬ ْ ‫فسيلةٌ فِإ ِن‬
َ ‫است‬ ْ ‫أحدكم‬ َ ْ
Jika hari kiamat terjadi, sedangkan salah seorang dari kalian ada
yang memegang bibit -- pohon korma --, maka sekiranya dia
sanggu menanamnya sebelum terjadi hari kiamat, hendaklah dia
menanamnya. (HR. Imam Ahmad dan Bukhari).33

8. TANGGUNGJAWAB TERHADAP RUMAH TANGGA


1. Menghormati tanggungjawab utama ibu bapa terhadap
pembinaan generasi muda.
2. Membina rumah tangga sakinah dan menghidupkan
pendidikan akhlak dan ibadah yang teratur terhadap
anak turunan.
33
HR.Ahmad dan Imam Bukhari dalam “al-Adab al-Mufrad” dari Anas RA. Albani
meletakkan hadist ini di dalam Shahih al Jami’ ash-Shaghir (1424).

42
3. Berusaha mewujudkan hubungan kerjasama yang erat
di antara institusi pendidikan, surau dan rumahtangga
(keluarga, extended family).
4. Menyerap semua informasi masyarakat untuk menjadi
alat mengatasi kesulitan dengan teliti dan bijaksana.
5. Mengelakkan diri dari mengeluarkan kata yang dapat
menghilangkan kepercayaan masyarakat.
6. Membudayakan saling menghormati sesama.
7. Senantiasa mengajak kepada hidayah Allah dan syar’iat
Islam, sesuai pesan syarak dalam sabda Rasulullah
SAW.;
‫ُج ْو ِر ِه ْم‬ ِ َ ِ‫َج ِر ِم ْث ُل أُج و ِر م ِن اتَّبع ه الَ ي ْنقُص َذل‬
ْ ‫ان َل هُ ِم َن األ‬
ُ ‫ك م ْن أ‬ ُ َ ُ ََ َ ْ ُ َ ‫َم ْن َد َعا إلى ُه ًدى َك‬
)‫ (رواه مسلم و أصحاب السنن‬.‫َش ْيًئا‬
Siapapun yang membawa seseorang kepada petunjuk hidayah
Allah – kemudian di ikutinya petunjuk itu --, maka dia akan
mendapatkan balasan sebagaimana balasan yang diterima oleh
orang yang mengikutnya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala
yang mereka peroleh. (H.R. Imam Muslim dan Ash-habus-
Sunan).
Memelihara prinsip hidup dengan akidah yang benar
dan istiqamah (konsisten) mestinya menjadi tugas setiap anak
nagari di Minangkabau.
Disinilah letak ’izzah martabat diri.
Jikok di anjak urang banda sawah,
jikok di aliah urang batu pasupadanan,
jikok di ubah urang kato pusako,
jikok di anjak urang kato nan bana,
Busuangkan dado padek-padek,
paliek-kan tando laki-laki,
ja-an takuik nyawo malayang,
ja-an cameh darah taserak,
tabujua lalu tabulintang patah,
aso hilang duo tabilang, 34

34
Jika dipindahkan orang bandar (irigasi) sawah, dialih orang batas sepadanan (batas
tanah hak milik), apabila diubah kata pusaka (adat budaya yang sudah diakui sejak
lama), jika dianjak orang kata yang benar (artinya hilang prinsip musyawarah dan saling
menghargai, atau hilangnya law-enforcment dan berlaku penjajahan dan penginjakan

43
Arti yang disimpan mamangan ini adalah “jika
dipindahkan oleh orang tanpa hak bandar (irigasi) sawah, dialih
orang pancang pasupadanan (batas ulayat)”. Maka setiap orang
yang mengetahui adanya pelanggaran hak itu berkewajiban
mempertahankan haknya, agar tidak disebut zalim (aniaya).
Demikian pula apabila diubah orang kata pusako (maknanya
adat istiadat), dan dipindahkan orang kebenaran kepada yang
salah, maka tidak ada pilihan lain dari anak nagari, kecuali wajib
mempertahankan haknya.
Dalam keadaan mempertahankan hak dan kebenaran
inilah, seorang lelaki Minang wajib menampilkan jati dirinya
(mampaliekkan tando laki-laki), yang tidak takut menentang
marabahaya (mati sekalipun), terbujur lalu, terbelintang patah.
،‫ض ُّر ُهم َم ْن َخ اَل َفهُ ْم‬ ِ ‫ لِع ُد ِّو ُهم َق‬،‫اه ِر ْين‬
َ ،‫اه ِر ْي َن‬ ِ‫ظ‬ َّ ‫ُمتِي َعَلى‬
َ ‫الد ْي ِن‬ ِ ِ َ ‫ال تََزا ُل‬
ُ ‫ال َي‬ ْ َ َ ْ َّ ‫طائ َفةٌ م ْن أ‬ َ
.‫ك‬ ِ
‫ل‬ ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫و‬ ، ِ
‫اهلل‬ ‫ر‬ ‫َم‬‫أ‬ ‫ي‬ ِ
‫ْت‬‫أ‬ ‫ي‬ ‫ى‬َّ
‫ت‬ ‫ح‬ ِ
‫اء‬ ‫َو‬
‫أل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ب‬‫ا‬‫َص‬
‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬ َّ
َ َ َ ُْ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ ْ ْ ُ ََ َ ‫َإ‬
‫ال‬
Sekelompok umatku akan terus menang atas agama yang lain,
mengalahkan musuh mereka, mereka tidak merasakan kesulitan
oleh orang yang berlainan dengan mereka, kecuali sedikit
cobaan yang menimpa mereka hingga datang perkara Allah, dan
mereka terus seperti itu. (al Musnad (5/269), Al Haitsami
menulis dan menyebut sumber dari Musnad Ahmad, dan
Thabarani berkata rijalnya tsiqat (7/288).
Di Minangkabau, masalah hak dan kewajiban menjadi
persoalan pokok. Tidak bisa dilalaikan. Di dalam
mempertahankan hak ini putra Minang hanya memiliki satu
pilihan.
Tanamo anak laki-laki,
sabalun aja ba pantang mati,
baribu saban mandatang,
namun mati hanyo sakali,35

hak-hak asasi). Maka konsekwensinya adalah, Busungkan dada dan perkuat tempat
tegak, perlihatkan bahwa kita memiliki sifat laki-laki (tidak boleh dianggap remeh saja).
Jangan takut nyawa melayang, walau beribu cobaan yang datang, tetaplah berdiri sebagai
pembela yang benar. Jangan cemas darah tertumpah, Terbujur lalu terbelintang patah,
esa hilang dua terbilang.
35
Ternama anak laki-laki, sebelum ajal berpantang mati, walau beribu cobaan datang
menjelang, namun mati hanya sekali.

44
Artinya, seorang lelaki Minang memiliki keteguhan
akidah sesuai ajaran syarak. Ada keyakinan mendalam bahwa
sebelum ajal berpantang mati. Makna yang tersirat dari ungkapan
dimaksud adalah keteguhan prinsip di dalam mempertahankan
keyakinan yang hak. Mereka mesti berjuang sekuat tenaga.
Betapapun halangan dan rintangan, beribu cobaan mendatang,
yang namanya mati hanya sekali. Dalam berjuang perlu
mengenal pasti lawan dan kawan. Kehati-hatian memilih kawan
adalah bukti orang beriman dan berakal.
‫دونكم ال ي ألونكم خب االً َو ُّد ْوا ما َعنِتُّ ْم َق ْد َب َد ِت‬ ْ ‫بطان ًة من‬َ ‫ذين آمن وا ال تتَّ ِخ ذوا‬ ْ ‫يأيها ال‬
‫تعقلُون‬ِ ‫إن ُك ْنتُم‬ ِ ِ ِ
ْ ْ ‫قد بيَّنا لكم اآليات‬ ْ ‫دورهم أ ْكبر‬ُ ‫ص‬ ُ ‫هم و َما تُ ْخفى‬ ْ ‫البغضاء من أفواه‬
ُ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil
menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar
kalanganmu, karena mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian (terucapkan)
dari mulut mereka. Dan apa yang disembunyikan di dalam hati
mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami jelaskan (dengan
terang) kepadamu ayat-ayat Kami. Jika kamu memahaminya.”
(QS.3, Ali ‘Imran, ayat ; 118).
Keyakinan seperti ini apabila dimenej atau dikelola
dengan baik, akan melahirkan watak atau prinsip di dalam
hidup seseorang dengan sikap konsistensi. Sikap ini menjadi
modal dasar anak nagari untuk kuat mengaharungi lautan
kehidupan di rantau orang.
MEMILIKI PEMAHAMAN LUAS
Imam khatib dan para da’iya serta muballigh di nagari-
nagari berperan sebagai pembina umat. Seharusnya mempunyai
pemahaman mendalam tentang beberapa pokok perpegangan
syarak ;
1. Alam ghaib, sesuai rukun Iman, akan menyelamatkan
manusia dari kesia-siaan berpikir terhadap sesuatu yang
diluar wilayah kemampuan rasio, rujukannya adalah
Alquran dan Hadist.
ِ ِ‫اإليم اَن أَن تُؤ ِمن ب‬
ِ ‫اهلل و مالَئِ َكتِ ِه و ُكتُبِ ِه و رس لِ ِه و بِ اْليوِم‬
‫ (رواه مسلم‬.‫در‬ ِ َ‫اآلخر و اْلق‬ َْ ُ ُ َ َ ْ ُ ِْ
)‫و أحمد‬

45
Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah SWT, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat
dan qadar. (HR.Muslim dan Ahmad)
2. Alam semesta, memiliki dimensi ruang, waktu, volume,
sebagai milik Allah. Alam semesta digunakan bagi
sebesar manfaat untuk manusia. Konsekwensinya dai
harus memiliki ilmu pengetahuan, dan tidak boleh
menjadikan dirinya tertutup, bahkan mesti selalu aktif.
‫ظاهرة‬ ،ُ‫عم ه‬ِ ْ ‫بغ‬ ِ َّ ‫اهلل‬ َّ ‫تر ْوا‬
ً َ ‫علي ُكم ن‬ َ ‫أس‬
ْ ‫األرض و‬ ‫وما في‬
َ ‫رلكم َم افي السموات‬ ْ ‫سخ‬ َ ‫أن‬ َ ‫ألم‬
ْ
ٍ ‫هدى وال‬
ٍ ‫كتاب ُم‬
.‫نير‬ ً ‫وال‬ ٍ
‫م‬‫ل‬ ‫ع‬
ْ ْ‫ر‬ ‫غي‬ِ
‫ب‬ ‫اهلل‬ ‫في‬ ‫ل‬ ‫جاد‬
ُ ُ َ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ
‫الناس‬ ‫من‬ ‫و‬ ‫ة‬
ً ‫ن‬ ِ
‫باط‬ ‫و‬
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan
apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni`mat-Nya
lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk
dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS.31-
Luqman:20).
3. Pengetahuan Internasional, penting untuk menunjang
gerak dakwah. Haraakah Islamiah adalah suatu yang
global, dan umat Muslim ada di mana-mana.
Pengetahuan ini mendorong kepada amar makruf (social
support) dengan menegakkan kebenaran. Daripadanya lahir
komitmen yang jelas terhadap nahi munkar (social control)
melawan setiap kezaliman. Setiap da’iya mengetahui bahwa
seluruh dunia adalah tempat berkarya dan beramal.
4. Kesadaran lokal, minimal pengetahuan tentang
 keadaan masyarakat binaan,
aspek geografi, demografi,
 sejarah, latar belakang
masyarakat, kondisi sosial, ekonomi,
 budaya, adat-istiadat yang
berbeda, karena setiap tanah ditumbuhi
tanaman khas.
Pengetahuan lokal ini berguna untuk memperbaiki
masyarakat dengan semangat ihsan. Dengan pengetahuan yang
mendukung itu, maka suluah bendang di nagari dapat membuat
analisis, menyediakan alternatif-alternatif.
46
ABDUR RAHMAN AZZAM PRESIDEN ABIM DARI MALAYSIA IKUT
MERESMIKAN MUSEUM RUMAH KEDIAMAN BUYA HAMKA DI SUNGAI
BATANG MANINJAU
Teori yang khayal hanyalah angan-angan. Masyarakat di
nagari-nagari sebenarnya amat memer-lukan kenyataan-
kenyataan yang menyentuh kehidupan pribadi maupun
kelompok secara langsung.

KEBERHASILAN MEMBINA
UMAT DI NAGARI
Meskipun ciri Syahshiah Imam khatib Adat telah dicapai
namun tidak berarti dengan sendirinya kehadiran mereka
berkesan di tengah masyarakat Nagari . Peran Imam khatib Adat
akan berkesan amat ditentukan oleh faktor prilaku contoh yang
ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari di Nagari .

47
Tantangan para Imam khatib Adat mengajari anak nagari
zaman ini, sangat berat dan beragam.
Cahaya iman yang terpancar dari jiwa mukmin yang
bersih akan mampu memberi sinar kepada kehidupan kini.
Tidak ada formula yang ampuh selain mengembalikan diri
kepada Yang Maha Esa. Mengembalikan kesadaran tentang
perlunya pentazkiyahan atau pembersihan jiwa bagi siapa saja,
terutama anak nagari. Walau zaman berubah dan musim
berganti, jiwa perlu dirawat dari berbagai penyakit hati yang
akan merusak manusia itu.
Penjernihan jiwa bukan semata mengamalkan amalan
tertentu semata-mata. Akan tetapi adalah satu usaha untuk
menjadikan diri hamba kepada Allah yang benar-benar patuh
kepada perintahNya.
Anak nagari harus dibimbing kepada menjadikan dunia
ini sebagai tempat untuk mencari bekalan akhirat. Menjadikan
hidup di dunia ini sebagai jambatan ke akhirat. Menjadikan
hidup ini sebagai tempat berteduh sementara bagi meneruskan
perjalanan yang panjang dan abadi. Menjadikan dunia ini
sebagai tempat membina kemakmuran dan pengislahan. Oleh
sebab mereka seharusnya dilatih teguh dengan prinsip syarak
dan keyakinan Islam yang kokoh, walau karihal kafirun,
sungguhpun orang kafir tetap akan menolak.
Pencerahan jiwa adalah urat nadi kekuatan merebut
kemajuan dengan diawali penyucian jiwa dari penyakit hati,
egoisme, ketamakan dan kebakhilan. Jiwa yang bersih
sesungguhnya menampakkan gaya hidup yang meliputi sikap,
pandangan dan tingkah-laku yang tidak pernah menafikan
dunia dan tidak pula meninggalkan syariat. Jiwa yang cerah
selalu berpijak kepada syariat untuk dijalaninya di dunia agar
dapat mencapai hakikat hidup yang benar dan lurus.
Imam khatib Adat berhadapan dengan kenakalan remaja
yang semakin serius. Setiap Ibu dan bapa (setiap keluarga) di
dalam Nagari mesti diikut sertakan bersama-sama. Pemerintah
mesti peka terhadap pembinaan generasi baru Minang. Upaya
ini menuntut peralatan canggih dan kegigihan semangat dan

48
taat asas melaksanakan program dengan teguh di tengah
perubahan cepat dalam berbagai sektor kehidupan.

MASJID YANG DILENGKAPI DENGAN RUANG PENDIDIKAN ANAK –ANAK ,


TPA/TPSA, MASIH BANYAK DIDAPAT DI NAGARI-NAGARI DI RANAH
MINANGKABAU. (Masjid Nagari Bungo Tanjuang, Pitalah, Kab. Tanah
Datar,)
Seiring perkembangan zaman, masyarakat Nagari
memerlukan surau berkualitas (quality education), bukan asal-
asalan dengan kualitas seadanya.
Merosotnya peran surau di Minangkabau nyaris di
identikkan dengan hilangnya pengajian tradisional di Nagari.
Masyarakat wajib menopang kejayaan Imam khatib Adat di Nagari
dalam upaya pembelajaran anak nagari.
Perhatian masyarakat di nagari harus lebih banyak di
berikan kepada membangun umat melalui pendidikan.
Pengajaran masyarakat di Nagari mesti diarahkan
kepada pandai hidup dengan sikap jiwa toleran sesuai Firman
Allah,

49
َّ ‫وبا و قبائِل لتَعارفوا‬
‫إن أ ْك رمكم‬ ً ‫جعلناكم ُش ُع‬ ٍ ‫خلقن اكم ِمن‬
َ ‫ذكر و أنثَى و‬ َ ‫الناس إنا‬
ُ ‫يأيها‬
.‫خبير‬ ِ ِ
ٌ ‫عليم‬
ٌ ‫اهلل‬
َ ‫عند اهلل أتْقاكم إن‬
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berkabilah-kabilah (bangsa-bangsa)dan berpuak-puak
(suku-suku) supaya kamu saling kenal mengenal …, (QS.49, al
Hujurat : 13).
Nabi Muhammad SAW memesankan, “Perbedaan di
tengah-tengah umatku adalah rahmat” (Al Hadist).
Pesan lain dari Rasulullah SAW adalah “innaz-zaman qad
istadara”. Artinya, bahwa sesungguhnya zaman berubah masa berganti
(Al Hadist). Kata hikmah di Minangkabau mengungkap pemahaman
bahwa perbedaan semestinya dihormati.
Seorang yang arif tidak boleh melarikan diri dari
perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat pada hakekatnya
memberikan dorongan dan membuka peluang untuk memilih
yang lebih baik di antara beberapa kemungkinan yang tersedia.
Pawang biduak nak rang Tiku,
Pandai mandayuang manalungkuik,
Basilang kayu dalam tungku,
Di sinan api mangko hiduik. 36
Perubahan cepat sedang terjadi membawa akibat
perilaku masyarakat, praktek pemerintahan, pengelolaan
wilayah dan asset, serta perkembangan norma dan adat istiadat
di banyak Nagari di ranah Minangkabau terabaikan.
Perubahan perilaku lebih mengedepankan perebutan
prestise dan materialistis serta individualistik (berjalan sendiri-
sendiri), kurang mengindahkan kebersamaan. Indikasinya

36
Pawang biduk (pembawa dan pengelola biduk) anak orang Tiku, pandai
mendayung perahu sambil menelungkup. Bersilang kayu di dalam tungku (artinya,
berbeda pendapat) tidak menjadi halangan apa-apa, bahkan menjadi pendorong (force of
motivation) sehingga dengan kondisi persilangan pendapat itu, api bisa hidup artinya
maksud bisa dicapai, dan pemahaman menjadi kaya, nasi menjadi masak. Satu bentuk
lain dari kaedah demokratisasi di Minangkabau yang diawali dari kesediaan menerima
pendapat orang lain. Artinya, Tidak perlu ditakuti adanya perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat itu sebenarnya dapat dipahami sebagai implementasi dari
musyawarah yang akan banyak membantu dalam menghidupkan dinamika kehidupan
masyarakat. (Catatan penulis).

50
upaya kolektif bermasyarakat menjadi kurang di banding hasil
individual. Kepentingan bersama masyarakat di abaikan. Akibat
lebih jauh idealisme kebudayaan Minangkabau menjadi sasaran
cercaan.
Yang perlu dipahami bahwa seluruh persoalan di
Minangkabau adalah berdasarkan atas dan berputar di
sekeliling masalah seorang dengan bersama dan bersama
dengan seorang. Mengadakan sistematik dalam adat
Minangkabau adalah sulit, sebab sesuatu hal adalah sebagian
dari keseluruhan, yang satu bersangkut paut dengan yang
lainnya. Sesuatu dan semuanya adalah tupang menupang.
Semuanya penting, biarpun mengenai yang sekecil-kecilnya
sekalipun.
Selanjutnya lagi dalam falsafah adat Minangkabau
terdapat, bahwa dasar, cara dan tujuan adalah satu.
Demikianlah umpamanya prinsip sehina semalu. Dasar adalah
sehina semalu. Cara adalah sehina semalu. Tujuan adalah sehina
semalu. Selanjutnya menurut adat Minangkabau, maka dasar
adalah bersama, cara adalah bersama, tujuan adalah bersama.37
Dengan begitu, tanpa kerjasama semua pihak proses
pendidikan dan pembinaan umat (anak nagari ) tidak akan
pernah berjaya menghasilkan generasi yang baik.
Imam khatib di Nagari harus mampu melihat tambah
kurang, kompensasi dan ekualitas, identifikasi kelemahan. Perlu
diingat bahwa kelemahan timbul karena hilangnya komitmen
mendasar.
Suluah bendang adalah Da’iya. Mereka adalah bagian dari
gerakan dakwah. Mereka juga adalah produk dari dakwah itu
pula. Karenanya, dituntut mampu menghadapi aksi reaksi, di
lingkungan politik bernuansa konfrontatif dan reformatif, dari
segi budaya dan sosial ekonomi. Mampu mengantisipasi
keterbelakangan dengan konsep fikrah, aktifitas dan tindakan
terencana dengan kemampuan analisis.
Dalam pengalaman dakwah untuk merebut kemajuan
selalu terhalangi oleh kelemahan yang dimiliki, dan apa yang disebut

37
Prof. Mr. M. Nasroen, Dasar Falsafah Adat Minangkabau, Bulan Bintang Jakarta,
Cet.kedua – 1971, hal.125-126.

51
keterbelakangan adalah penyakit yang melanda setiap orang. Artinya,
da’iya mesti yakin bahwa sukses hanya dari Allah.
Konsekwensinya, tetap berusaha di jalan Allah, mengakui
kesalahan, dan bersedia memperbaiki kekeliruan.
Superioritas tergantung kepada wahyu dan nawaitu
ideologi, bukan kepada superioritas manusianya. Dari
pengalaman dakwah, rusaknya da’iya dalam dakwahnya karena
keharusan melaksanakan pesan sponsor diluar ketentuan wahyu
agama.
‫ َو‬.‫اع ُب ُد ْوا َرَّب ُك ْم َوا ْف َعلُ ْوا اْل َخ ْي َر َل َعلَّ ُك ْم تُْفلِ ُح ْو َن‬
ْ ‫اس ُج ُد ْوا َو‬
ْ ‫آم ُن ْوا ْار َك ُع ْوا َو‬
َِّ
َ ‫َيأَيُّهَا الذ ْي َن‬
‫الد ْي ِن ِم ْن َح َر ٍج ِملَّ َة َأبِ ْي ُك ْم‬
ِّ ‫اجتََب ا ُك ْم َو َما َج َع َل َعَل ْي ُك ْم ِفي‬ ِ ‫اه ُدوا ِفي‬
ْ ‫ ُه َو‬،‫ق ِجهَ ِاد ِه‬ َّ ‫اهلل َح‬ ِ
ْ ‫َج‬
َّ ‫اه ْي َم ُه َو َس َّما ُك ُم اْل ُم ْس لِ ِم ْي َن ِم ْن َقْب ُل َو ِفي َه َذا ِلَي ُك ْو َن‬
‫الر ُس ْو ُل َش ِه ْي ًدا َعَل ْي ُك ْم َو تَ ُك ْوُن ْوا‬ ِ ‫إِ ْبر‬
َ
ِ ِ ِ
‫اعتَص ُم ْوا باهلل ُه َو َم ْوالَ ُك ْم فَن ْع َم‬ ِ َّ ِ ِ َّ
ْ ‫وت َو‬ َ ‫وت َو آتُ ْوا الز َك‬ َ َ‫الص ل‬
َّ ‫اء َعلَى الناس فَ أَق ْي ُم ْوا‬ َ ‫ُشهَ َد‬
.‫ص ْي ُر‬ ِ
َّ ‫اْل َم ْولَى َو ن ْع َم‬
َ ‫الن‬
Hai orang-orang yang beriman, ruku`lah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu
mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah
dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu
dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia
(Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari
dahulu, dan (begitu pula) dalam (Alquran) ini, supaya Rasul
itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi
saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia
adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan
sebaik-baik Penolong. (QS.al Hajj : 77-78)
Perjuangan berhadapan dengan kemunduran dakwah
selalu dalam bentuk kelemahan klasik, kekurangan dana,
kurang tenaga, dan hilangnya kebebasan gerak. Maka koreksian
harus segera dilakukan melalui kaji ulang tentang pemeranan
Suluah bendang di nagari, dan perlunya saling berkonsultasi
dan menghidupkan musyawarah. Berapa langkah mungkin
dapat kita mulai, antara lain:

52
1. Mengukuhkan kembali Syarak di tengah kehidupan
umat di nagari.
 Memperteguh pegangan umat Islam terhadap
keyakinan dasar Islam secara komprehensif.
 Menyebar luaskan budaya wahyu sehingga
dapat membimbing akal pikiran.
 Memperbanyak program meningkatkan
kedekatan umat dengan Alquran.
 Mengukuhkan pengaruh sunnah Rasulullah
SAW di dalam masyarakat.
 Meningkatkan pengetahuan umat mengenai
sirah Rasulullah SAW.
 Melahirkan keinginan jihad fii sabilillah untuk
membangun dan membentengi kampung halaman.
 Menyuburkan amalan ruhaniah yang positif dan
proaktif untuk membangun masyarakat melalui
peningkatan ibadah jama’i (gotong royong dan
kebersamaan).
 Memperluaskan penyampaian fiqh Islam dalam
aspek-aspek sosio politik, ekonomi, komunikasi,
pendidikan dan lain-lain.
 Menghidupkan semangat kepahlawanan
dengan belajar kepada kejayaan sejarah masa silam
dan menjadikannya semangat pendorong
(motivasi) di dalam menghadapi pertarungan
kesejagatan global.
2. Mengantisipasi dan membentengi umat dari penetrasi
budaya westernisasi dan pemahaman-pemahaman
yang melemahkan pelaksanaan adat basandi syarak
syarak basandi Kitabullah di Minangkabau.
 Menjauhi paham assabiah jahiliyyah dengan
menampilkan hujah-hujah Islam yang menjelaskan
keburukan adat jahili itu.
 Menentang gerakan pemurtadan di segala lini
keintelektualan, pemikiran, kebudayaan, kesu
sasteraan dan jurnalistik yang merugikan adat
budaya Islam dan Minangkabau.

53
3. Memerankan Perempuan dan upaya pendidikan Umat.
 Meningkatkan program untuk menguatkan
peranan kaum perempuan (muslimat) dalam
membentuk sejarah gemilang umat Islam seperti
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh mereka di zaman
silam.
 Menerapkan sistem pendidikan Islam yang
bersih dan jernih dengan keyakinan adanya hari
akhirat.
 Memperbanyak program mengasuh dan
mendidik generasi baru dan remaja Islam.
4. Mengukuhkan pergerakan umat di nagari-nagari di
dalam mewujudkan falsafah adat basandi syarak syarak
basandi Kitabullah.
 Memperbanyak pendakwah Rabbani (dakwah ilaa
Allah) melalui pembinaan pusat pengkajian tinggi
dan pengkaderan Imamah dan Ulama.
 Meningkatkan keselarasan, kesatuan,
kematangan dan keupayaan haraki atau gerakan-
gerakan Islam untuk menyusun kekuatan bersama
yang dapat menghalangi masuknya budaya
perusak dan paham-paham menyesatkan.
 Bersama-sama melawan semangat anti agama,
anti keadilan, kemanusiaan dan demokrasi.
 Mengukuhkan budaya syura dalam kehidupan
bermasyarakat, dengan mengelakkan diri
masyarakat dari menerapkan ciri budaya
imperialisme di era kebebasan.
5. Penerapan hidup berperaturan.
 Memastikan pemimpin umat dan nagari terdiri
dari kalangan orang yang bertaqwa, berakhlak dan
bersih dari penyalahgunaan kekuasaan untuk
kepentingan dirinya, keluarga dan kelompoknya.
 Menimbulkan kesadaran yang mendalam di
kalangan rakyat tentang perlunya penerapan
keadilan sesuai tuntutan agama Islam.

54
 Melahirkan masyarakat penyayang yang
tidak menganiaya satu sama lain.
Rasulullah SAW bersabda:
،‫ من ك ان اهلل ورس وله أحب إ ْلي ه مما س واهما‬: ‫ثالث من كن فيه وجد طعْم اإلْيم ان‬
‫ ومن يك ره أن يع ود ِفى الكفر بعد أن انق ذه اهلل منه كما‬،‫عب دا ال يحبه اال هلل‬
ْ ‫ومن أحب‬
.‫يكره أن يلقى فى النار‬
Ada tiga perkara, barangsiapa terdapat pada dirinya, maka dia
akan merasakan lazatnya keimanan : Orang yang mencintai
Allah dan RasulNya lebih daripada selain keduanya, orang
yang mencintai seorang hamba hanya kerana Allah, dan orang
yang benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah
menyelamatkannya sebagaimana dia benci untuk dilempar ke
dalam neraka.38

PEMIMPIN ADALAH PELAYAN UMAT


Da’iya, imam dan khatib adalah pemimpin di tengah
kaumnya di nagari-nagari. Mereka adalah pemimpin umat sesuai
bimbingan syarak menyebut sabda Rasulullah SAW, “Sayyidul
qaumi khadimuhum”(Sunan ad-Dailamy dan at-Thabarani),
artinya “Pemimpin bangsa (kaum) adalah pelayan mereka”.
Maka tidak dapat tidak, seorang da’iya-–imam khatib di
nagari-- mesti menempatkan diri ditengah masyarakatnya
berorientasi pengabdian yang luhur.
Suluah bendang di nagari mestinya sanggup menawar-kan
alternatif dalam persoalan keumatan, penjawab per-tanyaan

38
Hadith riwayat Bukhari, Muslim, Tarmizi dan nasa^i.

55
umat, pemecahkan permasalahan umat. Seyogyanya, para imam
khatib adat di nagari-nagari wajib memerankan tugasnya sebagai
seorang pemimpin dalam membina masyarakat dengan penuh
perhatian dan keikhlasan.
Akhirnya, keberadaannya ditengah umat binaan menjadi
perhatian dan lanjutannya pastilah mendapatkan dukungan
masyarakat kelilingnya. Tindakan awal yang menopang
keberhasilan dakwah para da’iya secara individual, adalah
keteguhannya dalam berusaha untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan. Minimal tentang kejadian sekitar. Karenanya,
salah satu program paling mendesak meningkatkan kualitas
du’at di nagari adalah upaya mendapatkan supply informasi yang
memadai. Secara lokal, tentu ada keinginan selalu berpartisipasi
pada setiap pertemuan nagari. Memelihara kesinambungan
halaqah dan usrah, peningkatan akhlak karimah dalam pelaksanaan
dakwah praktis menyangkut keseharian umat seperti peristiwa
kelahiran, perkawinan, sakit dan kematian. Perlu ada
pemahaman mendalam tentang tantangan di medan dakwah yang
sangat banyak, namun uluran tangan yang di dapati hanya sedikit.
Untuk mengatasi situasi ini adalah dengan modal
kesadaran. Dengan memanfaatkan jalinan hubungan yang
sudah terbina lama, suatu gerakan dakwah akan lemah jika
tidak mampu berfungsi seperti sarang lebah atau kerajaan semut
dengan penuh vitalitas, energik, dan bernilai manfaat sesama
masyarakatnya.

56
KHUTBAH SHALAT ID ADALAH SARANA TERBAIK MENYAMPAIKAN
INFORMASI

Secara nasional, ditanamkan komitmen bermutu tinggi,


memperkuat komitmen konsultasi mengarah penyatuan konsep-
konsep, alokasi sumber dana, perencanaan kerja secara
komprehensif.
Tidak dapat ditolak keharusan adanya center of excelence
yang akan memberikan kontribusi pemikiran menghadapi setiap
perkembangan wilayah dan keumatan. Jika da’iya banyak, lebih
banyak umat Islam yang dipimpin. Apabila umat Islam banyak
membaca, maka umat Islam akan memimpin dunia.
َ ‫ ِا ْق َرْأ َو َرب‬.‫ق‬
‫ الَِّذي َعلَّ َم‬.‫ُّك ْاألَ ْك َر ُم‬ ٍ ‫ان ِم ْن َعَل‬
َ ‫ق ْا ِإل ْن َس‬
َ ‫ َخَل‬.‫ق‬ َ ‫ِّك الَِّذي َخَل‬َ ‫اس ِم َرب‬ ِ
ْ ِ‫ا ْق َرْأ ب‬
َّ ِ
َ ‫ َعل َم ْا ِإل ْن َس‬.‫بِاْل َقَلم‬
.‫ان َما َل ْم َي ْعَل ْم‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang mencip-
takan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang meng-
ajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.39
Akhirnya, Siapa yang paling banyak bisa menyelesaikan
persoalan masyarakat akan berkesempatan banyak mengatur
masyarakat.
Para da’iya, suluah bendang di Nagari perlu memiliki
sikap jujur dan objektifitas dan mau mengambil pelajaran
39
Lihat QS,96-al ‘Alaq:1-5.

57
berguna dari alam takambang jadikan guru. Mampu melihat diri
dari dalam. Menerima kritik konstruktif. Jeli melakukan
identifikasi kekurangan, karena yang tidak jujur kepada diri
tidak akan dapat melatih diri kepada yang benar.
Lantas apa sesungguhnya fungsi lain dari pemimpin?
Tak lain adalah ‘menghidupkan ummat’. Hidupkan dakwah,
dan ikutkan masyarakat. Fungsi yang selamanya tergantung
kepada orang seorang akan berakibat hilangnya kestabilan.
Umat yang berada ditangan pemimpin otoriter akan sama
halnya dengan mayat di tangan orang yang memandikannya.
Menghindari kepemimpinan otoriter berarti menjaga
jiwa umat agar tidak mati. Masyarakat yang mati jiwanya tidak
ingin berpartisipasi dan akan kehilangan semangat kolektifitas.
Merupakan bahaya dalam pembinaan masyarakat adalah
membiarkan umat mati di tangan pemimpin.
Kurangnya perencanaan akan menghapus semangat
kelompok dan padamnya inisiatif.
Tujuan institusi adalah menghidupkan dakwah,
melaksanakan geraknya, bukan sekedar mengumpul kan materi
dan dana. Menghidupkan ketahanan masyarakat dan regional
dengan mengajak umat melaksanakan kewajiban-kewajiban.
Melaksanakan kewajiban sepenuhnya akan jalan dengan
sosialisasi pertemuan pemikiran-pemikiran, informasi dan
konsultasi, formulasi strategi dan koordinasi. Membuat rencana
kerja agar dakwah tidak dikelola secara krisis, sehingga
pekerjaan rutin menjadi darurat dan tujuan tidak menjadi
kabur.
Salah menempatkan sumber daya yang ada baik SDM,
SDA, SDU, mengakibatkan timbulnya kesalahan prioritas.
Dengan perencanaan matang gerakan dakwah akan berangkat
dari hal yang logis (ma’qul, rasional), dan sasarannya akan dapat
diterima oleh semua pihak.
Dakwah bukan kerja part-time, sambilan dan sukarela
bagi yang giat dan aktif saja. Tetapi harus menjadi tugas full-
time dari seluruh spesialis di tengah masyarakat, oleh sarjana-
sarjana spesialis, pedagang spesialis, birokrat spesialis, sehingga
dapat disajikan suatu di-social action.

58
Untuk ini diperlukan generalitas murni dengan
meyakinkan secara rasional terhadap keindahan Islam.
Partisipasi dakwah serantau yang diprakarsai Malaysia
misalnya, amat bermanfaat menambah kekuatan di tengah
pembinaan umat di Asean ini.

SEMINAR CABARAN DAKWAH SERANTAU DI KUALA LUMPUR

Memahami fenomena besar dan menarik dari


perkembangan globalisasi yang membuka peluang bagi
perkembangan Islam. Mayoritas ilmuan dan pemimpin dunia
secara universal mulai membaca tanda-tanda zaman menerima
kembali peradaban Islam sebagai alternatif untuk meujudkan
keselamatan dunia.
Gerakan dakwah parsial, tujuannya untuk mencapai
terwujudnya Islamisasi masyarakat Islam. Secara lebih umum,
tujuan dakwah Islam adalah membangun, berkorban, mendidik,
mengabdi, membimbing kepada yang lebih baik.
Tugas yang tak boleh diabaikan dalam mencapai tujuan
itu adalah merobah imej dari konfrontatif kepada kooperatif.
Jangan lupa dengan pemeranan perempuan, anak-anak dan
kalangan dhu’afa.

َ ‫ َفَي ْنظُ ُر َك ْي‬،‫اهلل تَ َع اَلى ُم ْس تَ ْخلِفُ ُك ْم ِف ْيهَ ا‬


‫ َف اتَّقُوا‬،‫ف تَ ْع َملُ ْو َن‬ ِ ِ ِ
َ ‫ و إ َّن‬،ٌ‫إ َّن ال ُّد ْنَيا ُحْل َوةٌ َخض َرة‬

)‫مسلم‬ ‫اء! (رواه‬ َ ‫ و اتَّقُوا الن‬،‫الد ْنَيا‬
َ ‫ِّس‬ ُّ

59
Sesungguhnya dunia itu lezat dan menggiurkan. Dan
sesungguhnya Allah SWT menjadikan kalian sebagai khalifah
diatas bumi. Kemudian DIA melihat bagaimana kalian bekerja.
Oleh karena itu, takutlah (berhati-hatilah) kalian pada dunia,
dan berjaga-jagalah kalian dalam melindungi hak-hak kaum
perempuan.40 (HR.Muslim).

GUBERNUR SUMBAR H. ZAINAL BAKAR SH., KETIKA MELETAKKAN BATU


PERTAMA PEMBANGUNAN SEBUAH GEDUNG SEKOLAH PRAKARSA ANAK
NAGARI DI KABUPATEN SOLOK DIDAMPINGI BUPATI H.GAMAWAN FAUZI.

MENINGKATKAN KINERJA
SULUAH BENDANG
Dalam upaya meningkatkan kinerja da’iya – suluah
bendang – di nagari harus berinteraksi dengan lingkungan secara
aktif dalam melakukan perubahan. Selalu memelihara tindakan
yang benar.

40
HR. Imam Muslim, dalam kitab Ar-Riqaq dari Abu Sa’id al Khudri (2742).

60
‫ و‬.‫الج زاء األو َفى‬
َ ‫ ثَُّم ُي ْج َزاه‬.‫ف ُي رى‬ َ ‫سو‬
ْ ‫عيه‬ َ ‫أن َس‬ َّ ‫ و‬.‫و أن لَ ْيس لإلنسان إال َما سعى‬
.‫المنتهَى‬ ْ ‫أن إلى ربك‬ َّ
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak
akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan
bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu).
(QS.53:39-41).
Suluah bendang di Nagari tidak boleh hidup dalam
kekosongan (kevakuman). Imam dan Khatib di Nagari mesti
menjadi sumber manfaat bagi umat binaan. Karena syarat utama
menjadi muslim yang baik adalah bermanfaat terhadap orang
lain, “al Khalqu ‘iyaalu-llah, ahabbuhum ilaihi anfa-‘uhum li
‘iyaalihi” (Shahih Muslim) artinya, seluruh makhluk adalah
keluarga Allah, yang disayangi Allah adalah yang bermanfaat
sesama.
.‫الس ماَ ِء‬
َّ ‫ض َي ْر َح ْم ُك ُم َم ْن ِفي‬
ِ ‫ ْار َح ُم ْوا َم ْن ِفي األ َْر‬،‫من‬ ِ َّ
ُ ‫الراح ُم ْو َن َي ْر َح ُمهُ ُم ال َّر ْح‬
)‫(رواه أبو داود‬
Orang-orang penyayang akan disayangi oleh Yang Maha
Penyayang, maka sayangilah penduduk bumi agar yang di
langit ikut pula menyayangimu. (HR.Abu Daud).
Perlu diingat, “yang paling banyak diperhatikan umat
hanya yang paling banyak memperhatikan kepentingan
umatnya”.

61
SURAU YANG BELUM SIAP FISIK HARUS TELAH MEMPERSIAPKAN ROHANI
UMAT

Konsekwensinya setiap da’iya harus siap menerima


segala cobaan dari Allah. Kelompok yang ada hanya sekedar
sarana untuk mencapai tujuan.
Kepentingan kelompok harus tunduk kepada
(kemaslahatan) umat. Karena itu, suluah bendang di nagari tidak
boleh mengurung diri dan menjauh dari objektifitas.
Mementingkan kelompok akan sama halnya dengan
membangun rumah untuk kepentingan rumah.
ِ ِ ِ ً ‫وما أَرس لنا ِم ْن ْقبلك إالَّ رج ا‬
‫األرض‬ ْ ‫أفلم يس ْيروا ِفي‬ ْ ‫ال ن وحى إِ ْليهم من أهل القُ َرى‬ ْ
.‫أفالتعقلون‬ َّ
‫للذين اتقَ وا‬ ‫خير‬ ِ ِ
ْ َ ٌ ‫ولدار األخرة‬ َ ‫الذين م ْن ْقبلهم‬َ ُ‫ف ك ان عاقب ة‬َ ‫َفينظُ روا كي‬
ُّ‫شاء وال يُ رد‬ ِ
ُ ‫فنجي من َّن‬ ِّ ‫نص ُرنا‬
ْ ‫جاءهم‬
ُ ‫قد كذبوا‬ ْ ‫الر ُس ل وظَُّنوا َّأنهم‬
ُّ ‫ئس‬
َ ‫اس تَْي‬
ْ ‫حتى إذا‬
.‫الم ْج ِر ِم ْي َن‬
ُ ‫القوِم‬
ْ ‫عن‬ ِ ‫أسنا‬
ُ ‫َب‬
Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki
yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk
negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu
melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka
(yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat
adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka
tidakkah kamu memikirkannya? Sehingga apabila para rasul
tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan
telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah
kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan
orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak
siksa Kami daripada orang-orang yang berdosa.
(QS.12,Yusuf:109-110).
Masyarakat lingkungan adalah media. Masyarakat dan
lingkungan adalah satu-satunya lapangan operasinya para
da’iya, tempat berdakwah sepanjang hidup.
Di samping medianya, keberhasilan dakwah amat
ditentukan oleh bahasa apa yang digunakan. Dakwah akan
berhasil di nagari dengan kesepakatan. Pelaksananya harus
menggalang saling pengertian. Koordinasi sesama mempertajam
faktor pendukung, dan membuka pintu dialog persaudaraan
(hiwar akhawi). Kaedah syarak akan menjadi pendorong dan anak

62
kunci keberhasilan dakwah di nagari dalam upaya
menghidupkan adagium adat basandi syarak syarak basandi
Kitabullah. Aktualisasi Kitabullah (nilai-nilai Alquran) dilihat
melalui gerakan amal nyata berkesinambungan dan terkait
dengan seluruh segi aktivitas kehidupan manusia,--seperti,
kemampuan bergaul, mencintai, berkhidmat, menarik, meng-
ajak (dakwah), merapatkan potensi barisan (shaff).

DENGAN MENGERJAKAN AMAL-AMAL ISLAMI SECARA BERSAMA-SAMA


(JAMAAH) AKAN MEMBUAHKAN GERAKAN BERAGAMA YANG
MENDUNIA.
Usaha ini menjadi gerakan antisipatif terhadap arus
globalisasi negatif di abad sekarang semestinya menjadi visi
kembali ke surau. Penyatuan gerak dan program terpadu sampai
ke nagari wajib dibangun dengan memelihara hubungan dan
koordinasi.
Dimamang madat jo timbago,
Disaka di bao turun.
Badiri adat jo pusako,
Dari Makah ka Banua Ruhum.
Di saka dibao turun,
Dikaik jo sakin tajam.
Dari Makah ka banua Ruhum,
Dari Arab sampai ka Ajam.
Di kaik jo sakin tajam,
Diguluang pacah balako.
Dari Arab sampai ka Ajam,

63
Dari Ajam ka Pulau Paco.
Seiring perkembangan zaman, kajian-kajian terus
menerus dan komprehensif mesti dihidupkan. Mencetak
tenaga-tenaga muda yang cerdas, berkemauan kuat, ihklas dan
trampil, mesti segera dilakukan dalam program kadernisasi.
Menghidupkan gerakan masyarakat bersama (Social
Movement) dengan membentuk Forum Kerjasama Umat di
nagari-nagari, menjadi kerja yang sangat strategis. Dari forum
ini dapat dicanangkan kesadaran menghapus kemaksiatan dan
berlomba menjadikan nagari bersih.
Sudah sewajarnya anak nagari dibimbing berperangai
terpuji dengan selalu memelihara nilai-nilai dan norma adat
(grand-norm) yang berlaku. Pembinaan kerjasama dengan
lembaga-lembaga di nagari-nagari dalam memerangi
kemiskinan, dan bahaya pemurtadan, menjadi salah satu
tuntutan di zaman ini.
Perlu ada pusat pengumpul dan penyaji informasi di
nagari tentang bahaya dan perusakan nilai-nilai budaya yang
terjadi di daerah-daerah.
Suatu kemestian membentuk Litbang di nagari yang
memberikan saran-saran positif mendukung gerakan
pendidikan anak nagari. Menghidupkan temu Silaturahmi
berkala untuk mewujudkan kesepakatan bersama, untuk ;
Pemantauan upaya-upaya permutadan; Antisipasi
terhadap ajaran sesat; mensosialisasikan hasil-hasil pertemuan;
mengukuhkan fatwa syarak kepada seluruh masyarakat dan
pemerintah di nagari; mempertegas hubungan dan mekanisme
kerja dengan lembaga-lembaga di nagari. Membebaskan
generasi dari buta huruf Alquran.
Mendukung dan memberikan saran untuk
pembangunan nagari secara holistik; mendorong peraturan
berpakaian sopan di nagari-nagari di Sumatra Barat;
menyiapkan konsep-konsep khotbah, sharing informasi
pembangunan akhlak anak nagari.
Berupaya dengan semua pihak untuk menutup peluang
tumbuhnya prilaku maksiat dalam bentuk apapun, terutama
Narkoba, pada kehidupan generasi muda di nagari-nagari.

64
Mengupayakan suluh bendang menjadi pendukung islah,
terutama pengamalan syarak basandi Kitabullah di nagari-nagari
di Sumatra Barat.
ِ ‫ُه َّل لِ َغي ِر‬
‫ َو اْل ُم ْن َخنِ َق ةُ و‬،‫اهلل بِ ِه‬ ِ ‫ت علَ ْي ُكم اْلم ْيتَ ةُ و ال َّدم و َل ْحم اْل ِخ ْن ِز ْي ِر وما أ‬
ْ ََ ُ َُ َ َ ُ َ ْ ‫ُح ِّر َم‬
‫ص ِب و‬ ُ ‫الن‬ ُّ ‫الس ُبعُ ِإالَّ َما َذ َّك ْيتُ ْم َو َما ُذبِ َح َعَلى‬
َّ ‫الن ِط ْي َح ةُ َو َما َأ َك َل‬ َّ ‫الم ْوقُ ْو َذةُ و اْل ُمتََر ِّدَي ةُ و‬ َ
‫الي ْو َم َيئِ َس ال َِّذ ْي َن َك َف ُروا ِم ْن ِد ْينِ ُك ْم فال تَ ْخ َش ْو ُه ْم و‬ ‫ق‬ ‫س‬
َ ٌ ْ ُْ َ َ ْ‫ف‬ِ ‫م‬ ‫ك‬ ِ
‫ل‬ ‫ذ‬ ‫م‬ِ‫ال‬ ‫َز‬‫أل‬ ‫ا‬ ِ
‫ب‬ ‫وا‬ ‫م‬ ِ
ُ ْ َ ْ َ ‫َن‬
‫س‬ ‫ق‬‫ت‬ ‫س‬ ‫ت‬ َّ ‫أ‬
‫اإل ْس الَ َم ِد ْيًنا فَ َم ِن‬
ِ ‫ت َل ُكم‬ ِ ِ ِ
ُ ُ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم ن ْع َمتى َو َرض ْي‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِد ْيَن ُك ْم َو أَتْ َم ْم‬ َ ‫اخ َش ْو ِن‬
ُ ‫الي ْو َم َأ ْك َمْل‬ ْ
ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ ٍ
.‫اهلل َغفُ ْوٌر َرح ْي ٌم‬ َ ‫صة َغْي َر ُمتَ َجانف ِإلثْم فَإ َّن‬ َ ‫اضطَُّر ِفي َم ْخ َم‬ ْ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih
untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan
anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu adalah
judi) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah
putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah
kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari
ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-redhai Islam itu
jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. al Maidah : 2).
Alquran mendeskripsikan peran agama Islam sebagai
agama kamal (sempurna) dan nikmat utuh, serta agama yang di
redhai .
‫العلم‬ ِ ‫إن ال ّد‬
ُ ‫آء ُه ُم‬ َ ‫بعد ما ج‬ ْ ‫من‬ْ ّ‫اب إال‬ َ ‫ذين أُوت وا الكت‬ َ ‫ف ال‬ َ ‫اختل‬ ْ ‫الم وما‬ ُ ‫ين عْند اهلل اإلس‬ َ ّ
.‫اب‬ِ ‫الح َس‬ِ ‫سريع‬ ْ ‫اهلل‬ َّ
‫فإن‬ ‫اهلل‬ ِ
‫بآيات‬ ‫فر‬ ‫ك‬ ‫ي‬
َْ َ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫هم‬ ‫ن‬‫بي‬
َْ ‫بغيا‬
Sesungguhnya agama (yang diredhai) di sisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya. (QS. Ali Imran, 3 : 19).

65
Konsekwensinya, mencari manhaj tatanan selain Islam,
tidak akan diredhai.
ِ ‫اآلخر ِة ِمن اْل َخ‬
ِ ‫اإلسالَِم ِد ْيًنا َفلَ ْن ي ْقب َل ِم ْنه و ُهو ِفي‬
.‫اس ِر ْي َن‬ َ َ َ َُ َُ ْ ِ ‫َو َم ْن َي ْبتَ ِغ َغ ْي َر‬
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran, 3: 85).
Tidak ada pilihan lain dalam menerjemahkan syarak
kecuali hanya Islam.
ِ ‫و من أحس ن دينا ِممن أسلم وجه ه‬
َّ ْ ‫راهيم‬
ُ‫حنيفا واتخ َذ اهلل‬ ْ ‫بع ملَّة إب‬ َّ ٌ ‫هلل وهو م ْح‬
َ ‫سن و ات‬ ُ ُ َ ّ ُ ْ َْ
‫ال‬
ً ‫خلي‬ْ ‫إبراهيم‬
َ
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang
ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.
(QS. An Nisak, 4 : 125).
Setiap Muslim wajib mengemban tugas mulia.
Merombak kesalahan kepada kebenaran.
‫ و أَتْبِ ِع السَّيَِّئةَ اْل َح َسَنةَ تَ ْم ُحهَا‬،‫ت‬ َ ‫ق اهلل َح ْيثُ َما ُك ْن‬ ِ َّ‫ات‬
Bertaqwa kepada Allah di manapun berada dan rubahlah
kesalahan yang ada dengan menggantinya kepada kebaikan
(hasanah).
Inilah yang di maksud secara hakiki "perjalanan kepada
kemajuan (al madaniyah, modernitas)".
Dalam langkah dakwah Ila-Allah, setiap muslim wajib
bertabligh (menyampaikan), berdakwah (mengajak) kehidupan
agama yang mendunia (dinul-harakah al-alamiyyah).
Peran surau dalam menghidupkan adat basandi syarak
syarak basandi Kitabullah menjadi tugas setiap insan anak nagari
yang telah terikat dalam "umat dakwah" menurut Kitabullah –
yakni nilai-nilai Alquran –
َ ِ‫ف و َي ْنهَ ْو َن َع ِن اْل ُم ْن َك ِر و أولئ‬
‫ك‬ ِ ‫ُمةٌ ي ْدعون إلى اْل َخ ْي ِر و يأْمرون باْلمعرو‬
ْ ُْ َ َ ْ ُُ َ
ِ
َ ْ ُ َ َّ ‫َوْلتَ ُك ْن م ْن ُك ْم أ‬
.‫ُه ُم اْل ُم ْفِل ُح ْو َن‬
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan

66
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
menang. (QS. Ali Imran, 3 : 104 )
Dakwah ini tidak akan berhenti dan akan berkembang
terus sesuai dengan variasi zaman yang senantiasa berubah,
namun tetap di bawah konsep mencari ridha Allah. 

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah,


Niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
(QS.16, an-Naml : 18)

67

S-ar putea să vă placă și