Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Ya Tuhan Yang Maha berilmu, berikanlah aku ilmu & pengetahuan untuk
senantiasa bermanfaat bagi sesama dan alam
TOPIK PEMBAHASAN:
1. System of Units
2. Engineering Drawing Practice
3. Probability and Statistical Analysis of Data
4. Fluid properties
5. Fluid Statics
6. Fluid Flow Parameters
7. Fluid Dynamics
8. Hydraulic Machines
9. Fuels and Combustion
10.Energy, Work, and Power
11.Thermodynamic Properties of Substances
12.Changes in Thermodynamic Properties
13.Compressible Fluid Dynamics
14.Vapor Power Equipment
15.Vapor Power Cycles
16.Combustion Power Cycles
17.Refrigeration Cycles
18.Fundamental Heat Transfer
19.Air Conditioning Systems and Controls
20.Material Properties and Testing
21.Strength of Materials
22.Failure Theories
23.Basic Machine Design
24.Pressure Vessel
25.Kinematics
26.Mechanisms and Power Transmission Systems
27.Vibrating System
28.Management Science
29.Instrumentation and Measurements
30.Manufacturing Processes
31.Environmental Engineering
32.Electricity and Electrical Equipment
1. System of Units
Panjang
Massa
Waktu
Meter
Kilogram
Sekon
Arus
Ampere
1
2
3
4
Fekuensi
Gaya
Tekanan
Energi, Work, quantity of
heat
Power
Electric charge, quantity
of electricity
Electric potential
Electric capacitance
Electric resistance
Electric conductance
5
6
Base Units
5
6
7
Temperatur
Jumlah partikel
Intensitas
cahaya
Kelvin
Mol
Candela
Derived Units
Hz
Newton
Pa
Joule
Watt
Coulom
b
Volt
Farad
Ohm
Siemen,
S
Weber,
Wb
Tesla
7
W/A
8
C/V
9
V/A
1
A/V, 1/R
0
1 Magnetic flux
V.s
1
1 Magnetic flux density
Wb/m2
2
1 Inductance
Henry
Wb/A
3
f. Common Dimensionless Groups (...Number)
Biot
Bi
hL/Ks
Surface conductance / internal
Number
conduction of solid
Grasshof
Gr
gTL3/
v
Mach
v/a
Nusselt
Nu
hL/k
Prandtl
Pr
v/
Macroscopic velocity/speed of
sound
Temperature gradient at
wall/overall temperature
difference
Diffuson of
Heat
Transfer,
bab:
Heat
Transfer,
bab:
Mekflu II,
bab:
Heat
Transfer,
bab:
Reynolds
Stanton
Re
St
vL/v
h/cpG
Stokes
Raylegh
Sk
pL/v
momentum/diffusion of mass
Inertia force / viscous force
Heat transfer at wall/enegy
transported by stream
Pressure force/viscous force
ORTHOGRAPHIC VIEWS
Garis-garis proyeksi paralel (saling berpotongan tegak lurus dan atau
sejajar)
2. AUXILIARY
3.
OBLIQUE VIEWS
1.
PRINCIPAL
VIEWS
VIEWS (Planar
Tiga bidang dari suatu objek
View).
Khusus untuk
dapat terlihat.
Proyektor berada
objek yang
pada sumbu
memiliki bidang
a. CAVALIER PROJECTION
normal dengan
miring / bentuk
(oblique axis 45o dengan
pandangan mata.
lengkungan.
rasio skala 1:1:1)
Umumnya: Top,
b. CABINET PROJECTION
front, & right side Normal view dari
sebuah bidang
(oblique axis 45o dengan
views.
miring.
rasio skala 1:1:0,5)
c. CLINOGRAPHIC (oblique axis
9,5o)
d. AXONOMETRIC :
- Isometric
- Dimetric
- Trimetric
PERSPECTIVE VIEWS
Garis-garis proyeksi terpusat pada satu titik center of vision.
1.
PARALLEL PERSPECTIVE
2.
ANGULAR PERSPECTIVE
Garis horizontal akan tetap berbentuk
horizontal, garis vertikal akan tetap
berbentuk vertikal . Hanya 1 set
proyektor.
a. Diagram Venn:
- Subset (semua anggota di dalat set A adalah anggota pada set B)
- Proper subset (jumlah anggota B lebih banyak dari set A &
sebagiannya anggota A pula)
- Gabungan
- Irisan
- Null set (empty)
- Complement
b. Combinations, jumlah n kombinasi random dari sejumlah z benda
yang berbeda, urutan/susunan bendanya tidak mempengaruhi.
4. Fluid Properties
a. Simbol-simbol penting:
specific weight
v specific volume
absolute viscosity
density
v kinematic viscosity SG specific gravity
surface tension
E bulk modulus
shear stress
compressibility
b. Ideal Fluids
- Tidak memiliki viskositas (tidak tahan gesekan)
- Incompressible
- Memiliki distribusi kecepatan yang uniform saat mengalir.
c. Real Fluids:
- Newtonian (gas, water, alkohol, benzena, larutan gula, larutan
garam, uap air, larutan asam), asumsi fluida yang paling umum
digunakan karena sifat-sifatnya:
o Memiliki viskositas
o Compressible
o Memiliki distribusi kecepatan yang non-uniform saat mengalir.
o Mengalami gesekan dan turbulensi dalam alirannya.
- Non-Newtonian:
o Pseudoplastic fluids (lumpur, oli motor, karet alam, larutan
polimer), fluida yang viskositasnya menurun saat gradien
kecepatan meningkat.
o Bingham fluids/plastics (pasta gigi, jeli, adonan roti), fluida
yang mampu mencegah tegangan geser, jika tegangan geser
meningkat fluida ini akn berubah menjadi pseudoplastic
fluids.
5. Fluid Statics
a. Alat pengukur tekanan:
- Bourdon pressure gauge
- Barometer, mengukur tekanan absolut udara.
- Strain gauge, diaphragm gauges, quartz-crystal transducers,
menggunakan piezoelectric effect untuk mengukur tekanan yang
berfluktuasi.
- Manometer (tabung U), mengukur perbedaan tekanan yang kecil (<
70 Kpa), untuk mengukur tekanan gage, tidak mungkin untuk
mengukur tekanan absolut karena tabungnya harus dibuat berujung
vakum sempurna.
- Static pressure tube (piezometer tube), mengukur tekanan
gage/tekanan statik yang berada di dalam pipa/vessel.
b. Manometer (tabung U)
- Differential manometer (kedua ujung dihubungkan pada vessel
yang berbeda, untuk mengukur beda tekanan antara kedua vessel
tersebut). Beda ketinggian antara permukaan fluida, h, diakibatkan
adanya perbedaan tekanan pada kedua vessel di masing-masing
ujung manometer.
Fnet = berat dari kolom fluida
(p2-p1) x A = g h x A
p2-p1= g h
- Open manometer (mengukur tekanan gage, ujung manometer
terbuka di udara). Perbedaan tekanan yang muncul diakibatkan
oleh dorongan dari tekanan yang dihasilkan fluida 2 terhadap fluida
manometer dan fluida 1.
p2-p1= g( f hf + 1 h1 2 h2)
- specific weight = x (g/gc)
c. Tekanan hidrostatik
- Tekanan yang dihasilkan oleh fluida (tidak hanya air) pada suatu
wadah berdinding yang terendam oleh fluida tersebut. Tekanan
hidrostatik pada fluida yang bersifat incompressible dan stationary
akan memiliki karakter yang yang bergantung pada
ketinggian/kedalaman vertikal dan tidak bergantung pada luas area
dan massa fluida di atasnya(pada titik yang sama tinggi, maka
tekanan akan sama), hidrostatic paradox.
- Pada titik tersebut berlaku Hukum Pascal, bahwa tekanan menekan
ke segala arah dengan besar yang sama.
- Tekanan selalu normal ke permukaan bentuk apapun (karena
ketidakmampuan menahan tegangan geser).
d. Gaya Hidrostatik pada berbagai bidang
- BIDANG VERTIKAL:
Jika bidang vertikal yang terendam di dalam fluida hingga ujung
a. Bernoulli Equation
Persamaan konservasi energi pada Mekanika Fluida yang menyatakan
bahwa total energi dari fluida yang mengalir di dalam pipa tanpa
adanya losses akibat gesekan adalah konstan, persamaan ini
menggunakan beberapa asumsi seperti:
- Fluida yang incompressible
- Tidak ada gesekan fluida
- Perubahan energi termal diabaikan
Total energi ini merupakan penjumlahan dari tekanan, energi kinetik,
dan potensial dari fluida tersebut.
Et = Ep + Ev + Ez
Et = p/ + v2/2 + zg
b. Reynolds Number
Dimensionless number, yang merupakan perbandingan antara gaya
inersia dengan viskositas pada fluida,
7. Fluid Dynamics
a. Hydrodynamics, mempelajari mengenai perilaku fluida secara
teoritis, dengan menggunakan pemodelan lewat Hukum Newton dan
asumsi fluida yang ideal dengan massa jenis yang konstan dan
viskositas nol.
b. Konservasi massa:
1 = 2
c. Persamaan kontinuitas:
1 A 1 v1 = 2 A 2 v2
d. Pada fluida yang incompressible, 1 = 2, maka besarnya volumetric
flow rate / debit, Q:
Q1 = Q2
A 1 v1 = A 2 v2
e. Pada persamaan Bernoulli, asumsi yang digunakan adalah frictionless
flow, kenyataannya pada aliran fluida selalu ada gesekan yang
menyebabkan energi losses dari fluida yang mengalir di dalam suatu
pipa, hal ini membuat E1 > E2. hf, head loss due to friction,
dimasukkan ke dalam persamaan asli Bernoulli, menjadi:
E1 = E2 + Ef
karena asumsi fluida adalah incompressible, maka akan terjadi
perubahan tekanan dimana tekanan akan menurun searah dengan
aliran fluida tersebut.
f. Darcy friction factor, f, digunakan untuk menghitung friction loss,
dimana f akan berkurang dengan bertambah besarnya bilangan Re
g.
h.
i.
j.
k.
l.
h = z1 - z2
m. LIFT, gaya angkat (pada airfoil, flat plate,dll.), aliran udara yang
melalui airfoil bagian atas akan menempuh jarak yang lebih panjang
dari bagian bawah airfoil, hal ini mengakibatkan kecepatan aliran udara
pada bagian atas akan lebih besar sehingga energi kinetik meningkat
dan menyebabkan tekanan pada bagian atas airfoil menurun sehingga
gaya angkat ke arah atas akan meningkat. Oleh karena itu, pada
kecepatan yang pelan bentuk curvature pada airfoil dapat diperbesar
agar gaya angkat bertambah (kasus pesawat mendarat/take-off).
n. DRAG, gaya gesek yang bergerak paralel tetapi berlawanan dengan
arah dari pergerakan benda. Total gaya drag adalah gabungan dari skin
friction dan pressure drag. Gaya drag dan gaya lift yang saling tegak
lurus akan membentuk gaya resultan pada objek tersebut.
8. Hydraulic Machines
a. Tipe-tipe pompa
- Positive displacement pump, contoh: pompa-pompa reciprocating
action yang menggunakan piston, plungers, diafragma, atuapun
atau
Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara net power yang
ditransfer ke fluida per unit waktu (hydraulic power) dengan input
power yang diberikan motor ke pompa (brake pump power), akibat
dari rugi-rugi dari gesekan dan kerugian mekanika di dalam pompa
itu sendiri, maka besarnya brake pump power akan lebih besar dari
hydraulic power.
- Biaya listrik pompa dihitung dari besarnya energi yang digunakan
dikalikan dengan lamanya waktu pemakaian:
W=Pt
c. Cavitation dan pencegahannya
Cavitation adalah penguapan secara spontan dari fluida yang sedang
dipompa yang menyebabkan menurunnya performa kerja dari pompa
tersebut. Jika tekanan dari fluida lebih rendah dari tekanan uap, maka
akan di dalam pompa akan terbentuk kantong-kantong kecil berisi uap
yang dapat menabrak permukaan impeller dan meletus ketika bertemu
dengan tekanan fluida lokal yang lebih tinggi, hal ini akan
menyebabkan terjadinya noise, getaran, impeller pitting, dan
kerusakan struktural lainnya pada casing pompa.
Penyebab cavitation:
- Temperatur liquid yang tinggi
- Kecepatan pompa yang berlebihan
- Saat energi yang dimiliki fluida di bagian inlet (net positive suction
head available, NPSHA) lebih sedikit dari jumlah energi yang
10.
-
Wfriction = Ff . s
Wgravity = mg(h2-h1)
-
Ekinetik = mv2
Epotensial = mgh
11.
[linear system]
[rotational system]
f.
g.
h.
i.
j.
Superheated vapor
Ideal gas
Real gas
Gas mixtures
Vapor
web.mit.edu
Ideal Gas, kondisi gas yang ideal tercapai jika tekanan berada
kondisi sangat rendah sedangkan temperatur jauh lebih tinggi dari
temperatur kritikalnya, pada keadaan sebaliknya gas akan berada
pada fasa uap.
h = u + pv = u + RT
Kinetic Gas Theory, digunakan untuk memprediksi ditribusi
kecepatan dari molekul gas sebagai fungsi dari temperatur. Asumsi
yang digunakan dalam teori ini adalah:
a. Antar molekul gas tidak ada tarik menarik.
b. Volume dari molekul gas diabaikan jika dibandingkan dengan
volume gas.
c. Molekul berperilaku seperti sphere yang keras.
d. Wadah/container dari gas tersebut cukup besar sehingga
interaksi molekul gas dengan dinding wadah tidak terlalu
dominan.
digunakan tidak sama dengan ideal gas karena volume molekul gas
tidak bisa diabaikan terhadap volume gas keseluruhan.
pv = ZRT
pV= mZRT
12.
Proses Throttling, pada ideal gas proses ini terjadi pada keadaan
isotermal. Pada real gas, proses throttling dapat menurunkan
ataupun meningkatkan temperatur. Hal ini bergantung pada
temperatur dan tekanan gas saat proses ini throttling ini terjadi.
Proses ini biasa digunakan untuk meng-liquefy gas ataupun uap
dengan melewatkannya pada expansion valve.
Reversible & Irreversible Process, proses yang reversible
terjadi jika pada akhir proses baik sistem maupun lingkungan
sekitar sistem dapat kembali ke kondisi/keadaan semula, sedangkan
keadaaan sebaliknya disebut proses yang irreversible. Proses
adiabatik yang reversible adalah nama lain dari proses isentropik
(tidak ada perubahan entropi). Proses yang mengandung gesekan
tidak pernah reversible. Contoh-contoh proses yang irreversible:
a. Perubahan fasa zat
b. Proses Throttling
c. Reaksi kimia
d. Deformasi tidak elastis
e. Konduksi panas
Menemukan kerja (W) & heat (Q) dari grafik
Besarnya kerja (W) yang dilakukan oleh atau kepada sistem dapat
dihitung berdasarkan area di bawah kurva pada grafik P-V pada
anatara kondisi awal dan akhir dari suatu sistem. Begitu pula
dengan jumlah dari panas yang diserap ataupun dilepaskan dari
suatu sistem dapat dihitung dari area di bawah kurva pada grafik Ts.
Berikut ini adalah gambar grafik proses kerja dan panas:
Q
learnthermo.com
Heat Reservoir,
Reservoir disini adalah sumber energi panas yang mungkin dapat
berasal dari reaksi nuklir, pembakaran, ataupun pemanasan
elektrik.
Hightemperature
QH
Devic
e
QL
TH
Hightemperature
TH
QH
W = QH - QL
Low-temperature TL
reservoir
a. Power generation
W = QH - QL
devic
e
QL
Low-temperature TL
reservoir
b. Refrigeration
effect
Pada siklus power generation, high-temperature
reservoir/source reservoir yang memiliki temperatur, TH,
mentransfer sejumlah energi panas sebesar QH, kemudian energi
dilepaskan ke lingkungan, TL, dan diterima oleh lowtemperature reservoir/sink reservoir/ energy sink sebesar QL.
Proses sebaliknya, disebut refrigeraton effect.
Availability,
mh1 + Q = mh2 + W
sedangkan entropi pada hukum kedua termodinamika dapat
ditulis:
ms2 = ms1 + Q/TL
maximum work output (availability), hanya dapat diperoleh
pada proses yang reversible. Sedangkan, perbedaan antara
kerja maksimum dan aktual disebut dengan process
irreversibilty.
13.
Compressible Fluid Dynamics
Gambar duct + throat
-
Jika suatu fluida dari suatu source reservoir melalui suatu saluran
dengan tekanan dan temperatur tertentu , aliran tersebut dapat
Jika energi kinetik pada aliran juga diabaikan, h1 = h2, maka kondisi
dimana terdapat pressure drop pada entalpi konstan adalah
karakteristik dari throttling valve.
Superheaters, adalah suatu heat exchanger yang berfungsi untuk
meningkatkan energi pada uap air dengan cara meningkatkan
15.
16.
Diesel engines, adalah engine dengan sistem compressionignition (tidak menggunakan spark plug/busi) dan sistem internal
combustion. Semakin besar compression ratio untuk menghasilkan
autoignition, maka efisiensi termal engine akan semakin tinggi.
Polusi yang dihasilkan berupa nitrogen oxides, hidrocarbon tak
terbakar (polycyclic aromatic hydrocarbon-PAH), karbon monoksida,
partikulat (asap atau jelaga), dan suara yang lebih berisik.
Supercharging dan Turbocharging
a. Supercharging adalah proses peningkatan dan penekanan
sejumlah udara yang disuplai masuk ke dalam silinder pada
setiap langkah dengan menggunakan bantuan kompresor
(peningkatan efisiensi volumetrik dapat melebihi 100%).
b. Turbocharging adalah proses supercharging dengan
menggunakan bantuan exhaust gas untuk menggerakkan
supercharger.
Dengan bertambahnya udara, maka semakin banyak bahan
bakar yang dapat dibakar, sehingga power yang dihasilkan tiap
langkah dapat meningkat. Supercharging dapat membantu
penyaluran udara untuk pembakaran pada ketinggian (altitude)
yang tinggi serta mengurangi asap polusi.
proses yang isokhorik dan isobarik, berikut ini adalah ilustrasi dan
proses pada air-standard dual cycle:
a.
b.
c.
d.
e.
Isentropic compression
Constant volume heating
Constant pressure heating
Isentropic expansion
Constant volume cooling
17.
Refrigeration Cycles
-
Refrigeran akan melalui evaporator dan mengambil panas dari lowtemperatur, kemudian akan menguap (menjadi fasa superheated)
dan akan ditekan oleh kompresor sehingga meningkatkan tekanan
dan temperaturefrigerant ini. Kemudian uap refrigerant ini yang
suhunya lebih tinggi daripada suhu udara di lingkungan panas akan
mengembun di kondenser dan membuang energi panas ke luar
lingkungan. Stelah itu, uap tersebut masuk ke dalam ekspansi valve
untuk diubah fasa lagi jadi liquid dan diturunkan tekanannya serta
dialirkan kembali ke avaporator. Energi yang dibuang akan sejumlah
dengan energi panas yang diserap dari ruangan ditambah kerja
yang diberikan pada kompresor.
Refrigerants, yang digunakan berdasarkan Protokol Montreal
1987, ref yang dilarang adalah famili CFC, R-11 dan R-12, & HCFC
(R-22). Dengan pengganti ref berupa famili HFC, seperti HFC-134a,
HFC-407C, dan HFC-410A, R-417A. ODP- Ozone Depletion Potential,
GWP-Global Warming Potential.
Efek Penggantian Refrigerant: memang dapat mengurangu
kapasitas pendinginan, tetapi dapat dioptimalkan dengan :
mengganti impeller yang lebih efisien, meningkatkan kecepatan
putar kompresor, dan mengganti HE/tubing yang lebih efisien.
Heat pump / pompa panas, bekerja menggunakan siklus
refrigerasi untuk mentransfer panas dari low-temperature area ke
high-temperature area. Perbedaannya dengan refrigerator adalah
tujuan dari heat pump adalah untuk menghangatkan hightemperature area dimana useful energy transfer adalah panas yang
dibuang ke area yang lebih panas, sedangkan tujuan refrigerator
adalah untuk mendinginkan low-temperature area dimana useful
energy transfer adalah panas yang dibuang dari area yang lebih
dingin.
Coefficient of performance (COP), adalah rasio dari useful
energy transfer terhadap work input,semakin besar COP maka
semakin besar efek yang dihasilkan oleh input kerja. Pada sistem
refrigerator Qin adalah panas yang masuk ke dalam refrigerant,
sehingga COPrefrigerator :
COPrefrigerator = Qin/Win = Qin/(Qout-Qin)
= Tlow/(Thigh-Tlow) = COPheat pump -1
18.
Temperatur film, diukur dari rat-rat temperatur surface & bulk, Th=
x (Ts + Tbulk)
Counterflow HE: lebih efisien dan butuh HE area yang leih kecil
karena gradient temperatur yang lebih konstan.
19.
20.
21.
22.
23.