Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
badan
kurang
dari
2500
gr
pada
waktu
lahir.
pertumbuhan
janin
intra
uterin
(IUGR),
ibu
meliputi
faktor
penyakit
(toksimia
sebelumnya,
perdarahan
antepartum,
kronik
lainnya,
hipertensi
dan
kehamilan multiple.
b) Aktivitas
ibu
berhubungan
meliputi
dengan
:stress
gangguan
fisik
yang
pertumbuhan
lama
intra
janin
meliputi
cacat
bawaan,
kehamilan
Plasenta
kehamilan
meliputi
ganda,
:Penyakit
malformasi,
tumor,
vaskuler,
plasenta
privea.
e) Keadaan
sosial
dan
berdasarkan
ekonomi
yang
pendapatan
rendah,
diukur
keluarga,tingkat
dari
data
penelitian
menunjukkan
angka
kelahiran premature 2 kali lipat banyak pada ibuibu kulit putih yang merupakan 1/3 dari seluruh BKB
(bayi kurang bulan) (Markum,2009).
3. Tanda dan Gejala
a) Sebelum bayi lahir
1) Pada
anamnesa
sering
dijumpai
adanya
riwayat
janin
lambat,gerakan
yang
janin
pertama
lebih
terjadi
lambat
lebih
walaupun
berat
menurut
badan
yang
kehamilan
ibu
lambat
seharusnya
dengan
dan
dan
tidak
sering
oligolidramnion
menyebabkan
disebabkan
yaitu
oleh
faktor
faktor
janin,
akan
bagian
bawah
rahim
bayi
ibu,
premature.
beberapa
faktor
menyebabkan
lemah
lahir
plasenta
dinding
sehingga
faktor
otot
rahim
dan
rahim
terbuka
pencernaan
lemah,
mengakibatkan
seperti
gangguan
refleks
digestif
ketidakseimbangan
menghisap
dan
absorbsi
yang
kurang
dari
dan
nutrisi
lemak
subkutan
sedikit
sehingga
dapat
terjadi
sehingga
baik
dan
system
dapat
immunologi
terjadi
belum
imatur
berkembang
system
saraf
5. Pathway BBLR
6. Pemeriksaan Diagnostik
Adapun
pemeriksaan
diagnostik
yang
biasa
dilakukan
jantung,
reflek).
c) Pemeriksaan
EEG
usaha
dan
nafas,
CT-Scan
tonus
jika
kulit,
otot
sudah
dan
timbul
komplikasi.
d) Pengkajian spesifik
e) Pemeriksaan fungsi paru
f) Pemeriksaan fungsi kardiovaskular.
7. Penatalaksanaan Medis
Adapun penatalaksanaan medik dari BBLR antara lain:
a) Pemberian O2 (oksigen)
b) Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah
mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya
harus dipertahankan dengan ketat
c) Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan
dengan
infeksi,
perhatikan
prinsip-prinsip
kondisi
perubahan
gizi/nutrisi
bayi
berat
badan
harus
berat
badan
dan
erat
dilakukan
dengan
ketat
f) Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang
kering dan bersih,pertahankan suhu tetap hangat
g) Tali pusat harus dalam keadaan bersih
h) Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI
i) Bila tidak mungkin infuse dekstrose 10 % +
bikarbonat
natrikus
1,5
cc/kg/hari
,kolaborasi
dengan
4:1,
hari
dokter
dan
60
berikan
BBLR
sangat
tergantung
dari
klasifikasi
tubuh
/premature
masih
belum
sangat
berfungsi
muda/imatur,muda
optimal
sehingga
akan
membrane
kebocoran
dysplasia
3) Termoregulator
dan
hialin
udara,
pusat
apnea
rekuren,
bronkopulmonary
panas
seperti
menyebabkan
terjadi
nekrotikan (EKN)
6) Komplikasi
hematologis
prematuritas.
b) BBLR
yang
mengalami
intrauterine
kelainan
dapat
optimal
muncul
pada
dan
BBLR
seperti
gangguan
berhubungan
congenital,selama
tumbuh
lahir
kecil
enterokolitis
anemia
pertumbuhan
dengan
adanya
intrauterine
BBLR.
masa
tidak
Komplikasi
kehamilan
yang
sebagai
berikut :
1) Depresi perinatal
2) Aspirasi mekonium
3) Perdarahan paru
4) Hipertensi paru-paru persisten (HPP)
5) Hipoksemia,hiperglikemi,hipokalsemia,hiponatremi
a, polisitemia (Erlina,2008).
agama,
alamat,
pendidikan,
pekerjaan,
nama
orang
paling
dirasakan
oleh
klien
sehingga
dengan
vitamin
kalisium laktat.
b) Menanyakan kondisi
kebutuhan
penambah
kehamilan
pemenuhan
darah,
dan
pada
saat
sebelum persalinan.
c) Perubahan berat badan sebelum melahirkan.
d) Riwayat imunisasi TT.
e) Keluhan ibu pada saat ANC.
f) Riwayat antenatal care.
2) Natal
a) Menanyakan riwayat persalinan yang meliputi
dimana
tempat
melahirkan,
dibantu
oleh
siapa.
b) Berat bayi, cacat apa tidak, anus ada/tidak,
panjang badan bayi saat baru lahir.
c) Apakah bayi langsung menangis atau tidak.
Nilai APGAR skor
d) Umur kehamilan, lahir secara normal, VE atau
SC, ada atau tidaknya lubang anus, dan ada
atau tidaknya cacat aat lahir.
e) Lingkar
lengan
lingkar dada.
3) Post Natal
Menanyakan
atas
dan
lingkar
kondisi
kepala,
ibu
setelah
e. Riwayat Imunisasi
Pengkajian
tentang
imunisasi
apakah
klien
hidung,
Respirasi
dalam
batas
normal
dari
intake
makanan
frekuensi,
dan
dan
minuman,
proporsi
dalam
waktu sehari.
3) Eliminasi
BAB : warna, frekuensi, konsistensi, dan
bau. BAK : warna, frekuensi, konsistensi, dan
bau.
4) Aktifitas
tidur,
lama
tidur,
apatis,
simetris,
conjungtiva
pucat,
sclera
bersih
ada
vena
jagularis,
apakah
ada
benjolan.
Palpasi: apakah ada nyeri tekan.
g) Dada/thorax
Inspeksi: bentuk simetris, apakah ada tanpak
pernapasan
abdomen
dan
retraksi
dinding
kelembaban
kulit,
turgor munurun.
Palpasi: turgor kulit kembali dalam 2 detik.
j) Genetalia
labia minora wanita mungkin lebih besar dari
labia
mayora
testis
pria
dengan
mungkin
klitoris
tidak
menonjol,
turun,
ruge
1) Hipotermia
berhubungan
dengan
imaturitas
control
nutrisi
kurang
dari
suhu
dengan
tubuh
serta
imatur
control
berkurangnya
dan
lemak
3. Rencana Keperawatan
N
o
Diagnosa
keperawatan
Tujuan
Hipotermi
berhubungan
dengan
imaturitas
control dan
pengatur
suhu tubuh
serta
berkurangny
a lemak
subkutan di
dalam tubuh
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24jam
kriteria
hasil:suhu
tubuh dalam
batas normal
Rencana- Tindakan
Mandiri :
1. Amati suhu tubuh
Kolaborasi :
2. Amati pengaruh
therapy yang di
berikan oleh dokter
Rasional
1. Mengetahui suhu
tubuh
2. Untuk
mempercepat
proses
penyembuhan
Edukasi :
menjaga
suhu 1. Untuk
supaya
suhu
tubuh stabil
2. Monitor
status 2. Mengetahui
perubahan suhu
suhu tubuh
tubuh
3.
Untuk
3. Beri ASI
mengetahui
perkembangan
berat
badan
bayi
dan
nutrisi bayi
1. Pertahankan
lingkungan
Resiko
gangguan
pemenuhan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
ketidakmamp
uan
mengabsorbs
i nutrisi.
Mandiri :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24jam
kebutuhan
carian dan
elektrolit
dapat
terpenuhi
Kriteria:
-
Resiko
infeksi
berhubungan
dengan
ketidakadek
uatan
sistem
kekebalan
tubuh.
Keseimbanga
n intake
dan output
cairan
Elektrolit
dalam batas
normal
Mukosa
bibir
lembab
Turgor
kulit baik
1. Pertahankan
intake
dan
output
yang
adekuat
Kolaborasi
2. Monitor intake
dan
output
yang adekuat
3. Monitor berat
badan Bayi
1.Intake dan
output yang
adekuat sangat
mempengaruhi
keseimbangan
cairan
2.Untuk
menentukan
keseimbangan
cairan
3. Untuk
mengetahui
perkembangan
berat badan
bayi
Edukasi
4. Beri ASI
4.Nutrisi
Terpenuhi
Setelah di
Mandiri :
lakukantindakan
1. monitor
keadaan
keperawatan
umum serta tandaselama 3x24
tanda vital.
jam di
1.pemeriksaan ttv
harapkan
sangat
kekebalan
mendorong untuk
tubuh yang
adekuat
untuk mengetui
dengan
adanya infeksi.
Kolaborasi :
kriteria
hasil :
tandatidak terjadi 2. observasi
tanda infeksi.
infeksi
untuk
mengetahui
secara
dini
adanya infeksi
adalah
dengan
mengkaji adanya
tanda-tanda
infeksi.
3. Amati
Pengaruh
Terapi
Yang 3. pemberian obat
Diberika
secara
baik
akan mengurangi
rasa nyeri dan
infeksi.
Edukasi :
1. rawat tali pusat.
2. rawat
infuse.
Hipotermi
berhubungan
dengan
imatur
control dan
pengatur
suhu tubuh
serta
berkurangny
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3x24
jam
diharapkan
suhu
tubuh
normal dengan
1. monitor
tubuh bayi
lokasi
2. untuk
menghindari
pembengkakan
dan luka pada
daerah
lokasi
infuse.
suhu
2. pertahankan suhu
lingkungan
3. beri ASI
1. untuk
menghindari
terjadinya
infeksi
pada
pusat.
1. Mengetahui
perubahan suhu
tubuh
2. Menjaga
suhu
a
lemak
subkutan di
dalam tubuh
criteria
hasil :
-
akral
hangat
suhu normal
(36,5-37,5
0
C)
tubuh bayi
4. Amati
pengaruh 3. Mengetahui
terapi
yang
perkembangan
diberikan
dan
status
nutrisi bayi
4. Memepercepat
proses
penyembuhan