Sunteți pe pagina 1din 21

EBM Critical appraisal

blok neoplasia

Disusun Oleh:
Fitria Nurulfath 1102010105
Gabby Rachedia 1102010107
Dosen Pembimbing:
dr. Faizal Drissa Sp.PD

Skenario
Tuan A datang ke poliklinik dengan keluhan susah
buang air besar dan ketika BAB sering terdapat darah dan
perasaan yang tidak tuntas. Saat ditanya pasien
mengatakan ayahnya mempunyai riwayat merokok berat
dan meninggal dengan didiagnosis dengan kanker kolon.
Pasien didiagnosis kanker kolon stadium 3. Dokter
menjelaskan bahwa perilaku hidup pasien menjadi faktor
resiko terhadap keganasan pada sistem pencernaan.

Pertanyaan (foreground question)


Apakah perilaku hidup seseorang yang merokok dapat memperburuk
keadaan pada penyakit kanker kolon dibandingkan dengan penderita
kanker kolon yang tidak merokok?

PICO
Population

: Pasien kanker kolon stadium 3

Intervention

: Riwayat merokok

Comparison
: Tanpa riwayat merokok?
Outcomes
: Angka harapan hidup pada penderita kanker kolon
dengan riwayat merokok dibandingkan tanpa merokok

Pencarian Bukti Ilmiah


Alamat website

: www.ebscohost.com

Kata kunci
prognosis

: colon cancer AND smoking AND

Limitasi

: Januari 2009 Maret 2014

HasilPencarian

: 15

Dipilih artikel berjudul


: Associations Between Cigarette Smoking
Status and Colon Cancer Prognosis Among Participants in North
Central Cancer Treatment Group Phase III Trial N0147
Kategori Jurnal : Prognosis

REVIEW JURNAL
ABSTRACT
Purpose
By using data from North Central Cancer Treatment Group Phase III
Trial N0147, a randomized adjuvant trial of patients with stage III
colon cancer, we assessed the relationship between smoking and
cancer outcomes, disease-free survival (DFS), and time to recurrence
(TTR), accounting for heterogeneity by patient and tumor
characteristics.

Patients and Methods


Before random assignment to infusional fluorouracil, leucovorin,
and oxaliplatin (FOLFOX) or FOLFOX plus cetuximab, 1,968
participants completed a questionnaire on smoking history and
other risk factors. Cox models assessed the association between
smoking history and the primary trial outcome of DFS (ie, time to
recurrence or death), as well as TTR, adjusting for other clinical
and patient factors. The median follow-up was 3.5 years among
patients who did not experi- ence events.

Results
Compared with never-smokers, ever smokers experienced significantly
shorter DFS (3-year DFS proportion: 70% v 74%; hazard ratio [HR],
1.21; 95% CI, 1.02 to 1.42). This association persisted after multivariate
adjustment (HR, 1.23; 95% CI, 1.02 to 1.49). There was significant
interaction in this association by BRAF mutation status (P .03):
smoking was associated with shorter DFS in patients with BRAF wildtype (HR, 1.36; 95% CI, 1.11 to 1.66) but not BRAF mutated (HR, 0.80;
95% CI, 0.50 to 1.29) colon cancer. Smoking was more strongly
associated with poorer DFS in those with KRAS mutated versus KRAS
wild-type colon cancer (HR, 1.50 [95% CI, 1.12 to 2.00] v HR, 1.09
[95% CI, 0.85 to 1.39]), although interaction by KRAS mutation status
was not statistically significant (P .07). Associations were comparable
in analyses of TTR.

Conclusion
Overall, smoking was significantly associated with shorter
DFS and TTR in patients with colon cancer. These adverse
relationships were most evident in patients with BRAF wildtype or KRAS mutated colon cancer

I. APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?


1. Apakah terdapat sampel yang representatif, dan didefinisikan secara
jelas pada titik yang sama/ similar point dalam perjalanan penyakit/
course of the disease ?
Ya, terdapat pada patient and methods. Pasien kanker kolon stadium 3 secara
acak diberikan terapi FOLFOX dengan atau tanpa cetuximab. Pasien yang
dipilih ialah pasien yang secara histologi ditetapkan sebagai adenokarsinoma
kolon, secara patologi positif terdapat nodul limfa, operasi komplit reseksi
yang dilakukan 56 hari sebelum dilakukan percobaan. Pasien yang terbukti
mempunyai metastasis, sebelum atau sesudah terjadi keganasan, sebelum
terapi EFGR, umur dibawah 18 tahun. Antara 10 Februari 2004, dan 25
November 2009, total 2.686 pasien secara acak sebagai bagian dari
percobaan

2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama/ sufficiently long


and complete ?
Ya, terdapat pada results. Follow up rata-rata selama 3,5 tahun

3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif dan tidak


berbias?
Pada jurnal, dijelaskan bahwa outcome yang digunakan objektif
dan tanpa bias. Yaitu secara random.

4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap faktor


prognostik yang penting?

Ya, karena dibagi menjadi subgroup seperti status merokok,


jumlah rokok perhari, waktu dimulai merokok, durasi
berapa lama merokok.

II. APAKAH HASIL PENELITIAN INI PENTING?


1. Bagaimana gambaran outcome menurut
waktu?
DFS pada orang yang merokok lebih pendek dibandingkan
dengan yang tidak merokok, dan jumlahnya pada setiap
tahun berkurang atau lebih sedikit.

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?


Dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara pasti ketepatan prognosis, tetapi
dijelaskan bahwa tingkat DFS pada pasien merokok lebih pendek
dibandingkan yang merokok.

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT


DIAPLIKASIKAN?
1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa
dengan pasien saya?
Ya, karena banyak ditemukan pasien yang mempunyai keadaan
serupa seperti yang terdapat dalam jurnal.

2. Apakah hasil penelitian membantu dalam


keputusan memilih terapi?
Ya, karena akan sangat membantu dalam memilih therapy yang
cocok, sesuai dan dibutuhkan dalam masa pengobatan.

3. Apakah hasil penelitian berguna untuk


konseling pada penderita atau keluarganya?
Ya, karena didalam jurnal penelitian ini disebutkan bahwa
hasil DFS pasien yang merokok lebih pendek dibandingkan
yang tidak, maka sebaiknya untuk menyarankan agar sebisa
mungkin pasien tidak merokok.

TERIMA kASIh

S-ar putea să vă placă și