Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi
perhatian dunia karena angka kematian dan kesakitan akibat kuman
Mycobacterium tuberculosis ini tinggi. Hingga saat ini, belum ada satu
negarapunyangbebasTB.Indonesiasendirimenempatiperingkatke3setelah
IndiadanCinayangmenjadinegaradengankasusTBtertinggi.HasilSurvey
PrevalensiTBdiIndonesiapadatahun2009,1,7jutaorangmeninggalkarena
TB(600.000diantaranyaperempuan)sementaraada9,4jutakasusbaruTB
(3,3jutadiantaranyaperempuan)(Depkes,2011).
Defenisi lain mengatakan bahwa tuberkulosis adalah contoh lain infeksi
saluran napas bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mikro-organisme
Mycobacterium Tuberculosis, yang biasanya ditularkan melalui inhalasi
percikan ludah (droplet), orang ke orang, dan mengkolonisasi bronkiolus atau
alveolus. (Elishabeth, 2001).
Tuberculosis adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini bisanya mengenai
paru, tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan di tubuh. (Robins,
2007).
B. Etiologi
Penyebab penyakit tuberkulosis
darah ke bagian tubuh lain (ginjal, tulang dan korteks cerebry). Selanjutnya
system kekebalan tubuh memberikan respon dengan melakukan reaksi
inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan aksi fagositosis (menelan
bakteri), sementara limfosit spesifik tuberculosis menghancurkan (melisiskan)
basil dan jaringan normal. Reaksi jaringan ini mengakibatkan terakumulasinya
eksudat dalam alveoli yang menyebabkan bronchopneumonia. Infeksi awal
biasanya timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah terpapar bakteri.
Interaksi antara M. tuberculosis dan system kekebalan tubuh pada masa
awal infeksi membentuk sebuah masa jaringan baru yang disebut granuloma.
Granuloma terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi oleh
makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi
massa jangringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut disebut ghon
tubercle. Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri menjadi nekrotik yang
selanjutnya membentuk materi yang penampakannya seperti keju (necrotizing
caseosa) hal ini kan menjadi kalsifikasi dan akhirnya membentuk jaringan
kolagen, kemudian bakteri menjadi non aktif.
Setelah infeksi awal, jika respon system imun tidak adekuat maka
penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat timbul
akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif kembali menjadi
aktif. Pada kasusu ini, ghon tubercle mengalami ulserasi sehingga
menghasilkan necrotizing caseosa didalam brounkhus. Tubercle yang ulserasi
selanjutnya menjadi sembuh dan membentuk jaringan parut. Paru-paru yang
terinfeksi kemudian meradang mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia,
membentuk tuberkel, dan seterusnya. Pneumonia seluler ini dapat sembuh
dengan sendirinya. Proses ini berjalan terus dan basil terus difagosit atau
berkembang biak didalam sel. Makrofag mengadakan infiltrasi menjadi lebih
3. Sesak napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas.
Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru.
4. nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan, nyeri dada tibul bila infiltrasi radang
sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan
kedua pleura sewaktu pasien menarik atau melepaskan napasnya.
5. Malaise
Penyakit tuberculosis bersifat randang yang menahun. Gejala malaise
sering ditemukan berupa aneroksia, tidak ada nafsu maka, badan makin
kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam
dan lain-lain. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang
timbul secara tidak teratur.
E. Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang
Menurut Sudoyo, dkk (2009), pemeriksaan diagnostik yang dapat
dilakukan pada klien dengan tuberculosis paru, yaitu :
1. Pemeriksaan radiologis (Photo Thorax)
Lokasi lesi tuberculin umumnya di daerah apex paru (segmen
apical lobus atas atau segmen apical lobus bawah), tetapi dapat juga
mengenai lobus bawah (bagian inferior) atau di daerah hilus menyerupai
tumor paru (misalnya pada tuberculosis endobronkial). Pada awal penyakit
saat lesi masih merupakan sarang-sarang pneumonia, gambaran radiologis
berupa bercak-bercak seperti awan dan dengan batas-batas yang tidak
tegas. Bila lesi sudah diliputi jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa
bulatan dengan batas yang tegas. Lesi ini dikenal dengan tuberkuloma.
terlihat
bayangan
yang
bergaris-garis.
Pada
klasifikasi
(pleuritis),
massa
cairan
dibagian
bawah
paru
(efusi
4. Darah
Pemeriksaan ini kurang mendapat perhatian, karena hasilnya
kadang-kadang meragukan, hasilnya tidak sensitive dan tidak spesifik.
Pada saat tuberculosis baru mulai aktif akan didapatkan jumlah leukosit
sedikit meninggi dengan hitung jenis pergeseran ke kiri. Jumlah limfosit
masih di bawah normal. Laju endap darah mulai meningkat. Bila penyakit
mulai sembuh jumlah leukosit kembali normal dan jumlah limfosit masih
tinggi, laju endap darah mulai turun kearah normal lagi.
5. Sputum (BTA)
Kriteria sputum BTA positif adalah bila sekurang-kurangnya
ditemukan 3 batang kuman BTA pada satu sediaan. Dengan kata lain
diperlukan 5.000 kuman dalam 1 ml sputum.
6. Tes Tuberculin/ Tes Mantoux
Pemeriksaan
ini
masih
banyak
dipakai
untuk
membantu
0,1 cc
: 300 mg 1 tablet.
b. Rimfapisin (R)
: 450 mg - 1 kaplet
a. INH (H)
b. Rimfapisin (R)
: 450 mg 1 kaplet
10
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian dengan TB Paru pada klien dewasa tergantung pada tahap
poenyakit dan derajat yang terkena
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan, nafas pendek karena kerja,
kesulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari, menggigil atau
berkeringat, mimpi buruk.
Tanda : Takhikardia, takhipnu/dispnea pada kerja, kelelahan otot, nyeri dan
sesak (tahap lanjut).
2. Integritas Ego
Gejala : Adanya/ faktor stress lama, masalah keuangan, rumah, perasaan
tdk berdaya/ tdk ada harapan.
Tanda : Menyangkal, ansietas, ketakutan dan mudah terangsang.
3. Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna, penurunan berat
badan.
Tanda : Turgor kulit buruk, kering/kulit bersisik, kehilangan otot/hilang
lemak subkutan.
4. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Tanda : Berhati-hati pada area sakit, perilaku distraksi, gelisah.
5. Pernapasan
Gejala : Batuk produktif atau tidak, nafas pendek, riwayat TBC/ terpajan
pada individu terinfeksi.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Sudoyo, Aruw. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 2 Edisi IV. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Soeparman dan sarwono Waspadji. 1990. Ilmu Penyakit Dalam jilid 2. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI.
http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/264-tuberculosis-paru-tb-paru.html
diakses pada tanggal 16 November 2010
http://jarumsuntik.com/asuhan-keperawatan-dengan-tb-paru diakses pada tanggal
16 November 2010
Anonymous.(2010). Tuberkulosis.Retrieved: Di akses tanggal 2 Januari 2013,
from http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
Content Team, Asian Brain. (2009 ). Tuberkulosis (TBC).Retrieved: Di akses
tanggal 2 Januari 2013, from http://www.anneahira.com/pencegahanpenyakit/tbc.htm
Buleche, G.M., Butcher, H.K., & Dochterman, J.C. (Eds.). (2008). Nursing
Interventions Classification (NOC) (5th ed.). St. Louis: Mosby/Elsevier
Herdman, T. Heather. (2012). Nursing Diagnosis : Defenitions and Clasification
2012 -2014. Jakarta : EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M., & Swanson, E. (Eds). (2008). Nursing
Outcomes Classification (NOC) (4th ed.). St. Louis: Mosby/Elsevier
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani12.pdf, di akses tanggal 1
Januari 2013
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4.
Jakarta : EGC.
Soedarsono (2000), Tuberkulosis Paru-Aspek Klinis, Diagnosis dan Terapi, Lab.
Ilmu Penyakit Paru FK UnaiRasional : RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Soemantri, I. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.
Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta : BP FKUI
14
ASUHANKEPERAWATANPADATn.JDENGANGANGGUAN
SISTEMPERNAPASAN:TBPARUDIRUANGCEMPAKAIII
RSUDPANDANARANGBOYOLALI
DisusunOleh:
NIDAULMARIAULFA
J200090083
PROGRAMSTUDIDIPLOMAIIIKEPERAWATAN
FAKULTASILMUKESEHATAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAHSURAKARTA
2012
Page 2
ASUHANKEPERAWATANPADATn.JDENGANGANGGUAN
SISTEMPERNAPASAN:TBPARUDIRUANGCEMPAKAIII
RSUDPANDANARANGBOYOLALI
(NidaulMariaUlfa,2012,66halaman)
ABSTRAK
Latarbelakang:Tuberkulosis(TB)adalahpenyakitmenularyangmasih
menjadiperhatiandunia.Angkakematiandankesakitanakibatkuman
15
Mycobacteriumtuberculosisinipuntinggi.Halinidikarenakanketikapenderita
TBparubatuk,bersin,berbicaraataumeludah,merekamemercikkankumanTB
paruataubacillikeudara.SeseorangdapatterpapardenganTBparuhanya
denganmenghirupsejumlahkecilkumanTB.KemudiandatadariDepkes
menunjukkanpadatahun2009,1,7jutaorangmeninggalkarenaTB(600.000
diantaranyaperempuan)sementaraada9,4jutakasusbaruTB(3,3juta
diantaranyaperempuan).
Tujuan:MengetahuitentanggambaranasuhankeperawatandenganTBParudan
mampumengaplikasikannyapadapenderitaTBParumeliputipengkajian,
intervensi,implementasidanevaluasikeperawatan.
Hasil:Mengacupadaintervensidanimplementasidarihasilevaluasi,ada2
diagnosayangteratasi:nyeriakutberhubungandenganinflamasiparudanbatuk
menetap,dangangguanpolatidurberhubungandengansesaknapasdanbatuk.
Disampingituada3diagnosayangteratasisebagian:brsihanjalannafastidak
efektifberhubungandenganpenumpukansekret,sekretkental,risikotinggi
penyebaraninfeksiberhubungandenganadanyainfeksikumantuberkulosis,dan
intoleransiaktivitasberhubungandengankeletihandaninadekuatoksigenuntuk
beraktivitas.
Kesimpulan:UntukperawatanpasiendenganTBParu,harusadakerjasama
antaratenagakesehatandankeluargaagarselalumemberikaninformasitentang
perkembangankesehatanpasiendanmemberipendidikankesehatanpada
keluargadansenantiasamemotivasipasiendankeluargauntukselalumenjaga
polahidupdankesehatanpasiendankeluarga.
KataKunci:Tuberkulosis,sesaknapas,batuk,paruparu
16
Page 3
Page 4
PENDAHULUAN
A.LATARBELAKANG
Tuberkulosis(TB)adalahpenyakitmenularyangmasihmenjadi
perhatianduniakarenaangkakematiandankesakitanakibatkuman
Mycobacteriumtuberculosisinitinggi.Hinggasaatini,belumadasatunegara
punyangbebasTB.Indonesiasendirimenempatiperingkatke3setelahIndia
danCinayangmenjadinegaradengankasusTBtertinggi.HasilSurvey
PrevalensiTBdiIndonesiapadatahun2009,1,7jutaorangmeninggalkarena
TB(600.000diantaranyaperempuan)sementaraada9,4jutakasusbaruTB
(3,3jutadiantaranyaperempuan)(Depkes,2011).
B.TUJUANPENULISAN
1.TujuanUmum
MengetahuitentanggambaranasuhankeperawatandenganTB
ParudanmampumengaplikasikannyapadapenderitaTBParu.
2.TujuanKhusus
a.DapatmelaksanakanpengkajiankeperawatanpadapasiendenganTB
Paru.
b.DapatmerumuskandiagnosakeperawatanpadapasiendenganTB
Paru.
c.DapatmenyusunrencanakeperawatanpadapasiendenganTBParu.
17
d.DapatmelaksanakantindakankeperawatanpadapasiendenganTB
Paru.
e.DapatmengevaluasihasilasuhankeperawatanpadapasiendenganTB
Paru.
Page 5
TINJAUANPUSTAKA
A.PENGERTIAN
Tuberkulosis(TB)paruadalahinfeksipadaparuparudankadang
padastrukturstrukturdisekitarnya,yangdisebabkanolehMycrobacterium
tuberculosis(Saputra,2010).SedangkanmenurutRubenstein,dkk(2007),
Tuberkulosis(TB)adalahinfeksibatangtahanasamalkohol(acidalcohol
fastbacillus/AAFB)Mycrobacteriumtuberkulosisterutamamengenaiparu,
kelenjargetahbening,danusus.
B.ETIOLOGI
Penyebabtuberkulosisadalahmycrobacteriumtuberculosis,sejenis
kumanberbentukbatangdenganukuranpanjang14/umdantebal0,30,6/um
(AmindanAsril,2007).
C.TANDADANGEJALA
1.Demam
2.Batuk/batukberdahak
3.Sesaknapas
4.Nyeridada
5.Malaise
18
(Tierney,2002)
D.PATOFISIOLOGI
Virusmasukmelaluisaluranpernapasandanberadapadaalveolus.Basil
inilangsungmembangkitkanreaksiperadangan.Leukositmemfagosit
bakterinamuntdakmembunuh,sesudahhariharipertamaleukositdiganti
denganmakrofag.Alveoliyangterserangmengalamikonsolidasi.
Makrofagyengmengadakaninfiltrasibersatumenjadiseltuberkel
epiteloid.Jaringanmengalaminekrosiskeseosadanjaringangranulasi
menjadilebihfibrosadanmembentukjaringanparutkolagenosa,Respon
radanglainnyaadalahpelepasanbahantuberkelketrakeobronkiale
sehinggamenyebabkanpenumpukansekret.Tuberkulosissekunder
Page 6
munculbilakumanyangdormantaktifkembalidikarenakanimunitasyang
menurun(PricedanLorraine,2007;AmindanAsril,2007).
E.PATHWAYS
Pathway
MycrobacteriumTuberculosis
alveolus
Responradang
Leukosit
memfagositbacteri
Leukositdigantikan
olehmakrofag
makrofagmengadakan
infiltrasi
19
TerbentukSeltuberkel
epiteloid
Nekrosiskaseosa
granulasi
Jaringanparut
kolagenosa
Kerusakanmembran
alveolar
Gangguan
PertukaranGas
demam
Pelepasanbahantuberkel
daridindingkavitas
Trakeobronkial
PenumpukanSekret
Anoreksia,mual
muntah
batuk
Nyeri
droplet
Sesaknapas
Gangguanpola
tidur
Inadekuatoksigen
untukberaktivitas
Intoleransi
Aktivitas
Risikotinggi
penyebaran
20
infeksi
Gangguan
keseimbangan
nutrisikurang
darikebutuhan
Bersihanjalan
napastidakefektif
Sumber:SylviadanLorraine,2007;AmindanAsril,2007;NANDA,
2011;Wilkinson,2007;Carpenito,2007;Doenges,2005.
Page 7
RESUMEKEPERAWATAN
I.Indentitas
Identitaspasien
Nama
:Tn.J
Umur
:60tahun
Jeniskelamin:lakilaki
Sukubangsa:Jawa
Agama
:Islam
Status
:menikah
Pendidikan:SMA
Pekerjaan
21
:swasta
Alamat
:KwaonRt7/RwIV,Jemawan,Jatinom,Klaten
Catatanmasukrumahsakit:
Tanggalmasuk
:30April2012,
NomorRM
:393188
Ruang
:CempakaIII
Diagnosamedis
:TBParu.
II.AnalisaData
No
Dx
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
1DS:Pasienmengatakanbatukberdahak,
pasienmengatakansesaknapas
DO:napaspendek,auskultasi:creakles
padapercabanganbronkus,TTV:TD:
110/70mmHg,S:36C,N:84
x/menit,RR:28x/menit,sekretkental
Penumpukan
22
sekret,sekret
kental
Bersihan
jalannapas
tidakefektif
2DS:pasienmengatakannyeripadadada
saatbatuk.Pengkajiannyeri:P:batuk
menetapQ:menusuk,R:dada,S:5,
T:timbulkadangkadangsaatbatuk
DO:pasienmeringiskesakitan,BTA
positif.TTV:TD:110/70mmHg,S
:36C,N:84x/menit,RR:28
x/menit
Inflamasiparu,
batukmenetap
Nyeriakut
3DS:pasienmengatakanseringkontak
denganoranglain.Pasienmengatakan
saatbatukdidepanorangtidak
menutupmulutdanmembuangdahak
padaplastikyangditalidandibuangdi
tempatsampah.
DO:pasienseringbatukdidepanorang
laintanpamenutupmulut.BTApositif
Adanyainfeksi
kuman
23
tuberkulosis
Risikotinggi
penyebaran
infeksi
Page 8
4DS:pasienmengatakantidurtidak
nyenyakdanseringterbangunkarena
batuk,pasienmengatakanbatuk
berdahak,pasienmengatakansesak
napas,pasientidur67jamsehari
dantidursiang12jam
DO:kantongmatabawahhitam,
konjungtivaanemis
Sesaknapasdan
batuk
Gangguan
polatidur
5DS:pasienmengatakabadannyalemas,
pasienmengatakankepalanyapusing,
pasienmengatakansesaknapas
DO:pasienhanyaditempattidurdansaat
beraktivitasdibantuolehkeluarga,RR
=28x/menit,Hb=11,1g/dl
Keletihandan
inadekuat
24
oksigenuntuk
beraktivitas
Intoleransi
aktivitas
III.PEMBAHASAN
1.Bersihanjalannapastidakefektifberhubungandenganpenumpukansekret,
sekretkental.
Diagnosainipenulistegakkansebabditemukandatasubjektif:
pasienmengatakanbatukberdahak,pasienmengatakansesaknapas.Objektif:
auskultasi:creaklespadapercabanganbronkus,TTV:TD:110/70mmHg,S
:36C,N:84x/menit,RR:28x/menit,sekretkental.
Berdasarkandatadatayangdiperolehdandiagnosa,penulis
menyusunintervensisebagaiberikut:kajifungsipernapasan(bunyinapas,
kecepatan,kedalaman,penggunaanototasseroris).Catatkemampuanuntuk
mengeluarkanmulkosa/batukefektif.Berikanpasienposisisemi/fowlertinggi,
ajarkanbatukefektifdanlatihannapasdalam.Bersihkansekretdarimulutdan
trakea,penghisapansesuaikeperluan.Pertahankanmasukancairansedikitnya
2500ml/harikecualikontraindikasi,anjurkanpasienminumairputihhangat
banyak.Kolaborasidengandokterdalampemberianterapi.
Dalampelaksanaannyatidaksemuaintervensidilakukan,bersihkan
sekretdarimulutdantrakea,penghisapansesuaikeperluantidakdilakukan
karenapasiensudahmampumengeluarkansekretdengannafasdalamdan
batukefektif
Darihasilevaluasipenulis,masalahbersihanjalannapastidak
25
efektifberhubungandenganpenumpukansekret,sekretkentalhanyadapat
Page 9
teratasisebagiandalamwaktu3x24jam.Terbuktidengandatasubjektif
pasienmengatakanmasihbatukdansesaknapasberkurang,danobjektif
pasienbernapasmenggunakanototbantupernapasanleher,napasdangkal
cepat,suaranapascreaklespadapercabanganbronkus,RR:28x/menit.
Dibandingkandengankriteriahasilmempertahankanjalannapaspasien,pasien
dapatmengeluarkansekretdenganbatukefektif,pasienmenunjukkanperilaku
untukmemperbaiki/mempertahankanbersihanjalannapas,sesaknapas
berkurang,batukberkurang.
2.Nyeriberhubungandenganbatukmenetapdaninflamasiparu.
Diagnosainipenulistegakkansebabditemukandatasubjektif:
pasienmengatakannyeripadadadasaatbatuk,pengkajiannyeri:P:batuk
menetap,Q:menusuk,R:dada,S:5,T:timbulkadangkadangsaatbatuk..
Objektif:pasienmeringiskesakitan,TTV:TD:130/80mmHg,S:36,3C,N
:74x/menit,RR:28x/menit.BTApositif
Intervensiberikutpenulissusunberdasarkandatadalampengkajian
yangmenunjukkanbahwapasienmengalaminyeriakut,adapunintervensinya
sebagaiberikut:observasikarakteristiknyeri(PQRST).ObservasiTTV.Beri
posisiyangnyaman.Ajarkanteknikrelaksasinapasdalam.Anjurkanpasien
menekandadasaatbatuk.Kolaborasidalampemberiananalgesiksesuai
indikasi.
Dalampelaksanaannyasemuaintervensitelahdilakukanselama
26
tindakankeperawatanselama3x24jam.Namunimplementasimemberikan
lingkunganyangnyamandantenangkurangbegituefektif,dikarenakan
kondisiruangankelas3yangpenuhdenganpasiendankeluargayanglaindan
letaktempattiduryangberdekatansertapengunjungyangbanyakberdatangan.
Darihasilevaluasipenulis,didapatkanmasalahnyeriakut
berhubungandenganinflamasiparudanbatukmenetapdapatteratasidalam
waktu3x24jam.Terbuktidengandatapasienmengatakannyerisudah
berkurangdanmampumengontrolnyeri,pasienrelaks,pengkajiannyeri:P=
batukmenetap,Q=menusuk,R=dada,S=3,T=timbulkadangkadangsaat
batuk,TTV:TD:130/80mmHg,S:36,3C,RR:28x/menit,N:74x/menit,
Page 10
dibandingkandengankriteriahasilyaitumenyatakannyeriberkurangdan
terkontrol,pasientampakrileks,skalanyeri3.
3.Risikotinggipenyebaraninfeksiberhubungandenganadanyainfeksikuman
tuberkulosis.
Diagnosainipenulistegakkansebabditemukandatasubjektif:
pasienmengatakanseringkontakdenganoranglain,pasienmengatakanbatuk
didepanoranglaintanpamenutupmulut,pasienmengatakanmembuang
dahakpadaplastikyangditalidandibuangditempatsampah.Objektif:pasien
seringbatukdidepanoranglaintanpamenutupmulut.BTApositif.
Berdasarkandatadatayangdiperolehdandiagnosa,penulis
menyusunintervensisebagaiberikut:kajipatologipenyakitdanpotensial
penyebaraninfeksimelaluidropletudaraselamabatuk,bersin,meludah,
27
bicara,tertawa.Identifikasioranglainyangberisiko,contoh:anggotarumah,
sahabatkaribdantetangga.ObservasiTTV.Anjurkanpasienuntukbatuk/
bersindanmengeluarkandahakpadatisudanmembuangdahaksitempat
tertutup,menghindarimeludahsembarangandancucitanganyangtepat.
Tekankanpentingnyatidakmenghentikanobat.Kolaborasidengandokter
dalampemberianterapidenganrasionaluntukmempercepatpenyembuhan
infeksi.
Dalampelaksanaannyasemuaintervensitelahdilakukanselama
tindakankeperawatanselama3x24jam.NamunIdentifikasioranglainyang
berisiko,contoh:anggotarumah,sahabatkaribdantetanggakurangbegitu
terlaksanadenganbaik,dikarenakankurangnyakesadarankeluargauntuk
memeriksakandiriterkaitpenularanTBParuwalaupunsudahmengertitentang
penularanTBParudantidakadanyatindakanisolasibagipasienTBParu.
Darihasilevaluasipenulis,masalahrisikotinggipenyebaraninfeksi
hanyadapatteratasisebagiandalamwaktu3x24jam.Terbuktidengandata
pasienmengatakanpasienmengatakansudahmenutupmulutsaatbatuk/bersin,
membuangdahakditempattertutup,menghindarimeludahsembarangandan
cucitangantepat,tidakadaanggotakeluarga,orangdekatyangmempunyai
gejalasamadenganpasien,TTV:TD:130/80mmHg,S:36,3C,N:74
Page 11
x/menit,RR:28x/menit,yangdibandingkandengankriteriahasilyaitu
mengidentifikasiintervensiuntukmencegah/menurunkanrisikopenyebaran
infeksi,menunjukkan/melakukanperubahanpolahidupuntukmeningkatkan
28
lingkunganyangaman.
4.Gangguanpolatidurberhubungandengansesaknapasdanbatukmenetap.
Diagnosainipenulistegakkansebabditemukandatasubjektif:
pasienmengatakantidurtidaknyenyakdanseringterbangunkarenabatuk,
pasienmengatakanbatukberdahak,pasienmengatakansesaknapas,pasien
mengatakankurangpuassaattidurdanpasientidur67jamseharidantidur
siang12jam.Objektif:kantongmatabawahhitam,konjungtivaanemis.
Berdasarkandatadatayangdiperolehdandiagnosa,penulis
menyusunintervensisebagaiberikut:observasipolatidurpasiendanTTV.
Identifikasifaktoryangmempengaruhimasalahtidur.Berikanlingkungan
yangnyamandantenang.Berikanposisiyangnyaman.Kolaborasidengan
dokterdalampemberianterapi.
Dalampelaksanaannyasemuaimplementasisesuaidengan
intervensi,dansemuaintervensitelahdilakukanselamatindakankeperawatan
selama3x24jam.Namunimplementasimemberikanlingkunganyang
nyamandantenangkurangbegituefektif,dikarenakankondisiruangankelas3
yangpenuhdenganpasiendankeluargayanglaindanletaktempattiduryang
berdekatansertapengunjungyangbanyakberdatangan.
Darihasilevaluasipenulis,masalahgangguanpolatidur
berhubungandengansesaknapasdanbatukteratasidalamwaktu3x24jam.
Haliniterbuktidengandatapasienmengatakantidurnyasudahnyenyakdan
sedikitbangunkarenabatuk,pasientidur78jampadamalamhari,1jam
sianghari,TTV:TD:130/80mmHg,S:36,3C,N:74x/menit,RR:28
x/menit,yangdibandingkandengankriteriahasilyaitupasienmamputidur
29
tanpagangguan,TTVnormal,kebutuhantidurterpenuhiminimal8jam.
5.Intoleransiaktivitasberhubungandengankeletihandaninadekuatoksigen
untukberaktivitas.
Page 12
Diagnosainipenulistegakkansebabditemukandatasubjektif:
pasienmengatakanbadannyalemas,pasienmengatakankepalanyapusing,
Pasienmengatakansesaknapas.Objektif:pasienhanyaditempattidurdansaat
beraktivitasdibantuolehkeluarga,RR=28x/menit,Hb=11,1g/dl.
Berdasarkandatadatayangdiperolehdandiagnosa,penulis
menyusunintervensisebagaiberikut:observasiresponpasienterhadap
aktivitas.Catatlaporandispnea,peningkatankelemahanataukelelahan.
Berikanlingkungantenangdanbatasipengunjungselamafaseakutsesuai
indikasi.Jelaskanpentingnyaistirahatdalamrencanapengobatandanperlunya
keseimbanganaktivitasdanistirahat.Bantupasienmemilihposisinyaman
untukistirahat.Anjurkankeluargauntukmembantupasiensaatberaktivitas.
Bantuaktivitasperawatandiriyangdiperlukan.Berikankemajuanpeningkatan
aktivitasselamafasepenyembuhan.Kolaborasidengandokterdalam
pemberianterapi.
Dalampelaksanaannyasemuaintervensitelahdilakukanselama
tindakankeperawatanselama3x24jam.Namunpadaintervensimenciptakan
lingkunganyangnyamankurangbegituterlaksanakandikarenakanlingkungan
yangramaiolehkeluargapasiendanpengunjungyangberdatangan.
Darihasilevaluasipenulis,masalahintoleransiaktivitashanyadapat
30
teratasisebagiandalamwaktu3x24jam.Terbuktidengandatapasien
mengatakanmasihlemesdanhanyamampuberaktivitassedikit,pasienmasih
dibantujikaberaktivitas,RR:28x/menityangdibandingkandengankriteria
hasilmelaporkanataumenunjukanpeningkatantoleransiterhadapaktivitas
yangdapatdiukurdenganadanyadispnea,kelemahanberlebihan,dantanda
vitalnormal.
Didalamkasusiniterdapat2diagnosayangadadalamteoritapitidak
munculdalamkasus,yaitu:gangguannutrisikurangdarikebutuhantubuh,
gangguanpertukarangas.Halinidikarenakanhalinikurangditemukannyadata
pengkajianyangmendukungditegakkannyadiagnosatersebut.
Page 13
SIMPULANDANSARAN
A.SIMPULAN
SetelahmelakukanasuhankeperawatanpadaTn.Jselamatigahari
danmelakukanpengkajiankembalibaiksecarateoritismaupunsecara
tinjauankasusdidapatkankesimpulansebagaiberikut:
1.PengkajiandilakukandenganduametodeyaitupolaGordondanheadto
toeyangmendukungditegakkannyadiagnosa.
2.Setelahdilakukanpengkajiandananalisakasusmuncullimadiagnosa
padapasienyaitubersihanjalannapastidakefektifberhubungandengan
penumpukansekretdansekretkental,nyeriakutberhubungandengan
inflamasiparudanbatukmenetap,risikotinggipenyebaraninfeksi
berhubungandenganadanyainfeksikumantuberkulosis,gangguanpola
31
tidurberhubungandengansesaknapasdanbatuk,intoleransiaktivitas
berhubungandengankeletihandaninadekuatoksigenuntukberaktivitas
Semuadiagnosayangmunculdalamkasussesuaidenganteori.
3.Intervensiyangdisusunpenulisberdasarkanpadadatayangmuncul
dalampengkajianyangsesuaiuntukmenegakkandiagnosa.Selainitu
sejalandenganteoridalamtinjauankeperawatan.
4.Implementasiyangdilakukansudahsesuaidenganintervensidalam
teori.Namunterdapatbeberapaintervensiyangtidakdapatdilakukan
dikarenakanketerbatasanfasilitasdankebijakandarirumahsakit.Selain
ituterdapatfaktorpenghambatyangmembuatbeberapaimplementasi
dalampelaksanaannyakurangmaksimal.
5.Mengacupadaintervensidanimplementasidarihasilevaluasi,ada2
diagnosayangteratasi:nyeriakutberhubungandenganinflamasiparu
danbatukmenetap,dangangguanpolatidurberhubungandengansesak
napasdanbatuk.Selainituada3diagnosayangteratasisebagian:
bersihanjalannafastidakefektifberhubungandenganpenumpukan
sekret,sekretkental,risikotinggipenyebaraninfeksiberhubungan
Page 14
denganadanyainfeksikumantuberkulosis,danintoleransiaktivitas
berhubungandengankeletihandaninadekuatoksigenuntukberaktivitas.
B.SARAN
Demikemajuanselanjutnyamakapenulismenyarankankepada:
1.Pasienlebihkooperatif,selalumemperhatikansertatidakmelakukanhal
32
halyangmenyimpangdaripetunjukdokterdanperawat
2.Keluargasenantiasamemotivasipasiendankeluargauntukselalumenjaga
polahidupdankesehatanpasien.
3.Perawatsebagaitimkesehatansangatperlumeningkatkanpengetahuan
danketrampilanagarmampumerawatpasiensecarakomprehensifdan
optimal.
4.Institusipelayanankesehatandiharapkandapatmeningkatkanpelayanan
kesehatandenganmenyediakanfasilitasfasilitasyangmendukung
terciptanyapelayanankesehatanyangberkualitas.
Page 15
DAFTARPUSTAKA
Amin,Zulkifli,dkk.2007.BukuAjarIlmuPenyakitDalam.JilidII.EdisiIV.
Jakarta:FKUI.
Carpenito,LyndaJuall.2007.BukuSakuDiagnosisKeperawatan.Edisi10.
DialihbahasakanolehYasminAsih.Jakarta:EGC.
Depkes
RI.
2011.
TBC
Masalah
Kesehatan
Dunia.
www.bppsdmk.depkes.go.id.Tanggaldiakses:20Maret2011.
33
Doenges,MarilynnE,etal.2005.Nursingdiagnosismanual:Planning,
individualizing,anddocumentingclientcare.Philadelphia:F.A.Davis
Company.
NANDAInternational.2002.Diagnosakeperawatandefinisidanklasifikasi
20092011.DialihbahasakanolehMadeSumarwati,dkk.Jakarta:EGC.
Price,SylviaAndersondanLorraineMcCartyWilson.2006.Patofisiologi
KonsepKlinisProsesProsesPenyakit.DialihbahasakanolehBrahmU
Pendit,dkk.Jakarta:EGC.
Potter,PatriciaAdanPerry,AnneG.2005.BukuAjarFundamental
KeperawatanKonsep,ProsesdanPraktikEdisi4Volume1.Dialih
BahasakanOlehYasmin,Asih,dkk.Jakarta:EGC.
Rubenstein,David,dkk.2007.LectureNotesKedokteranKlinis.Dialih
bahasakanolehAnnisaRahmalia.Jakarta:Erlangga.
Smeltzer,SuzanneC,dkk.2002.BukuAjarKeperawatanMedikalBedah
BrunnerdanSuddarth.Volume1.Edisi8.DialihbahasakanolehAndry,
dkk.Jakarta:EGC.
_______________________2002.BukuAjarKeperawatanMedikalBedah
BrunnerdanSuddarth.Volume1.Edisi8.DialihbahasakanolehAndry,
dkk.Jakarta:EGC.
Tierney,LawrenceM,dkk.2002.DiagnosisdanTerapiKedokteran(Penyakit
Dalam).DialihbahasakanolehAbdulGofir,dkk.Jakarta:Sale