Sunteți pe pagina 1din 3

Home-Style Cookies

Profil
Perusahaan kue ini berlokasi di sebuah kota kecil di negara bagian New York dan
dijalankan oleh dua bersaudara. Mereka mempekerjakan hampir 200 orang karyawan,
mayoritas pekerja buruh, dan suasana kerjanya bersifat informal.
Produk
Perusahaan hanya memproduksi soft cookies yang memiliki 50 variasi. Kue-kue ini
tidak menggunakan bahan tambahan atau bahan pengawet. Kualitas yang tinggi
menyebabkan perusahaan memiliki ceruk pasar (market niche) yang kuat bagi
produknya. Perusahaan besar, seperti Nabisco, Sunshine, dan Keebler, secara tradisional
telah memproduksi biscuit cookies dimana kadar airnya sangat kecil sehingga
menghasilkan kue yang renyah.
Pelanggan
Kue dijual di convenience stores dan supermarket di seluruh New York, Connecticut, dan
New Jersey. Perusahaan memasarkan kuenya sebagai good food- tanpa bahan aditif
atau pengawet- cocok bagi segmen pasar yang sadar terhadap kesehatan. Banyak
pelanggan yang berusia di atas 45 tahun dan lebih memilih kue yang empuk dan tidak
terlalu manis. Orang tua yang memiliki anak kecil juga membeli kue ini.
Proses Produksi
Perusahaan memiliki 2 buah oven yang digunakan memanggang kue. Proses produksi
menggunakan sistem produk batch. Proses produksi dimulai segera setelah manajemen
mendapatkan pesanan dari distributor. Pesanan-pesanan ini dipakai untuk menjadwalkan
produksi. Pada permulaan setiap giliran produksi, sebuah daftar kue-kue yang harus
diproduksi hari itu dikirim ke orang yang bertugas mencampur adonan. Orang tersebut
mencek daftar utama, yang menyebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk tiap tipe
kue, dan memasukkan informasi itu ke dalam komputer. Komputer kemudian
menentukan jumlah tiap-tiap bahan yang dibutuhkan, sesuai dengan jumlah kue yang
dipesan, dan meneruskan informasi ke tempat penyimpanan yang berlikasi di luar pabrik
dimana bahan-bahan utama disimpan ( tepung, gula, dan terigu). Bahan-bahan tersebut
secara otomatis dikirim ke mesin pencampur raksasa dimana bahan-bahan itu
dikombinasikan dengan sejumlah telur, air, dan perasa. Setelah bahan-bahan tadi
tercampur, adonan dituangkan ke dalam mesin pemotong yang memotong adonan
menjadi kue-kue individual. Kue-kue itu lalu diletakkan di atas ban berjalan melalui salah
satu oven. Kue yang memiliki isi, seperti apel, kurma, dan raspberry, membutuhkan
sebuah langkah tambahan untuk memprosesnya.
Ketika kue keluar dari oven, mereka dimasukkan ke rak pendingin berbentuk spiral.
Kemudian pekerja memasukkan kue-kue ke dalam boks secara manual, memindahkan
kue-kue yang cacat atau rusak selama proses. Boks kemudian dibungkus, disegel, dan
diberi label secara otomatis.
Persediaan

Mayoritas kue segera diangkut ke dalam truk dan dikirim ke distributor. Hanya sedikit
kue yang disimpan sementara di gudang perusahaan, namun mereka harus segera dikirim
karena masa layak konsumsinya pendek. Persediaan lain termasuk, kotak kue individual,
kotak pengiriman, label, selotip untuk membungkus. Label dipesan ulang secara sering
dalam jumlah batch yang kecil, karena persyaratan label menurut Badan Pengawas Obat
dan Makanan Amerika sering berubah, dan perusahaan tidak mau mendapat masalah
akibat label yang tidak dapat digunakan akibat perubahan peraturan tentang label.
Kue-kue dipanggang dalam suatu urutan yang meminimumkan waktu mesin harus
berhenti untuk dibersihkan. Misalnya, kue yang berwarna terang (chocolate chip)
dipanggang sebelum kue yang berwarna gelap (fudge), dan kue gandum dipanggang
sebelum kue gandum kismis. Hal ini memungkinkan perusahaan tidak perlu
membersihkan peralatan dan oven setiap kali menghasilkan tipe kue yang berbeda.
Kualitas
Perusahaan sangat bangga dengan kualitas kuenya. Kue-kue dicoba secara acak oleh
pengawas pengendali kualitas untuk memastikan rasa dan konsistensi kue serta derajad
panas oven yang tepat. Juga, karyawan bertanggungjawab untuk mengambil kue kapan
pun mereka melihat adanya kue yang gagal ketika proses pemanggangan sedang berjalan.
Perusahaan juga memasang mesin sinar-X untuk mendeteksi adanya logam sekecil apa
pun yang terbawa dalam proses produksi. Penggunaan peralatan yang otomatis untuk
memindahkan bahan baku dan adonan mempermudah mewujudkan proses produksi yang
steril.
Scrap
Perusahaan menjalankan operasi secara efisien dan menghasilkan produk buangan (scrap)
yang minimal. Misalnya, jika sebuah batch adonan tidak tercampur secara tepat, maka itu
dijual sebagai makanan anjing. Kue-kue yang hancur digunakan kembali dalam kue
gandum. Praktek ini mengurangi biaya bahan baku dan menghemat biaya sampah.
Perusahaan juga menggunakan heat reclamation: panas yang dihasilkan dari kedua
oven ditangkap dan digunakan untuk memanaskan air yang digunakan untuk
menghangatkan gedung (di musin dingin). Juga penggunaan peralatan pencampur adonan
otomatis dapat mengurangi buangan/sisa dibandingkan jika menggunakan metode
manual.
Produk baru
Ide tentang produk baru datang dari pelanggan, karyawan, dan pengamatan terhadap
produk pesaing. Ide-ide baru pertama kali diuji untuk menentukan apakah itu bisa dibuat
dengan menggunakan peralatan yang ada saat ini. Jika bisa, maka diproduksi kue contoh
untuk memperkirakan biaya dan waktu yang dibutuhkan. Jika hasilnya memuaskan, maka
dilakukan uji pemasaran untuk melihat apakah ada permintaan terhadap produk tersebut.
Potensi Peningkatan
Ada sejumlah hal yang dapat ditingkatkan. Salah satunya adalah memasukkan kue ke
boks secara otomatis. Meski biaya tenaga kerja tidak terlalu tinggi, melakukan
otomatisasi terhadap proses ini dapat menghemat dana dan meningkatkan efisiensi.
Namun, sejauh ini pemilik belum ingin melakukan karena mereka merasa
2

bertanggungjawab terhadap masyarakat untuk mempekerjakan 30 orang wanita yang


sekarang melakukan pekerjaan memasukkan kue ke dalam boks secara manual.
Peningkatan lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan pemasok lokal yang ada di
dekat pabrik. Hal ini akan mengurangi waktu kirim dan biaya kirim, tapi pemilik tidak
yakin apakah pemasok lokal ini dapat menyediakan kualitas bahan yang sama baik.
Pertanyaan
1. Menurut Anda apakah perusahaan mengambil keputusan yang tepat dengan
mempertahankan proses memasukkan kue ke dalam boks secara manual? Berikan
argumen yang jelas. Tanggungjawab seperti apa yang dipikul perusahaan terhadap
karyawannya terkait situasi seperti ini? Apa tanggungjawab perusahaan terhadap
masyarakat? Apakah ukuran kota di mana perusahaan berada merupakan sebuah
pertimbangan/faktor yang mempengaruhi tanggungjawab tersebut? Apakah situasinya
akan berbeda jika perusahaan berada di kota besar? Apakah ukuran perusahaan juga
menjadi pertimbangan/faktor yang mempengaruhi tanggungjawab tadi? Bagaimana
jika menjadi perusahaan multinasional (apakah tanggungjawab tadi berubah)?
2. Jelaskan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang bagi
perusahaan ini.

TUGAS Individu:
o Tujuan: mahasiswa berlatih melakukan analisis lingkungan eksternal
dan internal
perusahaan
o Tiap mahasiswa menyerahkan jawaban tertulis atas kasus individual berisi
o Ringkasan ide utama dari kasus
o Jawaban terhadap pertanyaan
o Jawaban tertulis diserahkan ke dosen pengajar via email
(jahjahamdani@yahoo.com) paling
lambat 1 (satu) hari sebelum presentasi jam 12.00 menurut waktu penerima
email.
Keterlambatan tiap 1 jam akan mengurangi nilai sebesar 5. Minimal nilai
0.

S-ar putea să vă placă și